5. Perang Mulut

Pagi yang cerah di kediaman keluarga Fathir Aldama. Dimana terlihat dua wanita paruh baya sedang menyiapkan sarapan pagi untuk suami dan anak-anak mereka. Mereka adalah Nashita dan adik iparnya Liana.

Nashita, Liana dan dibantu oleh dua pelayan tengah sibuk memasak. Mereka memasak beberapa jenis menu makanan.

Nirvan selaku adik ketiga dari Nashita bersama istri dan keempat anak-anak kini sedang menginap di kediaman Fathir Aldama.

"Akhirnya selesai juga!" seru Nashita ketika masakannya telah selesai. Begitu juga dengan Liana.

"Biarkan Kakak saja yang menatanya di atas meja. Lebih baik kamu bangunkan anak-anak." Nashita berbicara sembari memulai menata makanan di atas meja.

"Baiklah," jawab Liana lalu pergi meninggalkan Kakak iparnya di dapur bersama pelayan yang sedang menata makanan di atas meja.

Liana melangkahkan kakinya menuju kamar anak-anaknya dan kamar keponakannya. Namun, ketika Liana hendak menaiki anak tangga. Liana melihat ketiga anaknya bersama keempat keponakannya sedang menuruni anak tangga dalam keadaan rapi.

"Ternyata kalian sudah bangun!" seru Liana.

Jason, Zivan dan adik-adiknya melihat kearah Liana yang berdiri di bawah tangga.

"Mami." mereka berucap bersamaan.

Liana mendengar hal itu tersenyum hangat sembari menatap putra dan keponakannya.

"Adik perempuan kalian belum bangun! Siapa kira-kira yang ingin membangunkan mereka?" tanya Liana tersenyum.

Jason, Zivan dan adik-adiknya saling lirik. Setelah itu kembali menatap Liana.

"Biarkan kami membangunkan mereka!" seru Jason dan Zivan selaku saudara tertua dalam keluarga.

"Baiklah. Dan untuk kalian langsung ke meja makan." Liana berbicara lembut kepada anak dan keponakannya.

Setelah itu, Liana pergi menuju kamar suaminya, Nirvan Fidelyo.

Jason dan Zivan sudah berada di depan kamar Kimberly. Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Jason langsung membuka pintu kamar adiknya.

CKLEK!

Pintu kamar pun terbuka. Setelah pintu terbuka, Jason dan Zivan melangkah masuk ke dalam kamar tersebut. Keduanya tersenyum ketika melihat pemandangan yang indah di atas tempat tidur. Kedua adik mereka tertidur dengan saling berhadapan dengan Triny yang memeluk Kimberly.

Jason dan Zivan melangkah mendekati ranjang Kimberly. Mereka secara bersamaan membangunkan adiknya.

"Kimberly, bangunlah." Jason membangunkan adiknya sembari mengelus lembut rambut adiknya dan memberikan kecupan sayang di keningnya.

"Triny. Bangun, sayang." Zivan mengelus rambut adiknya dan juga tak lupa memberikan kecupan sayang di keningnya.

Jason dan Zivan memperhatikan adik-adiknya. Kedua adiknya dengan kompaknya bergerak hanya sekedar untuk menarik selimut.

"Yak! Apa-apaan ini? Bukannya bangun malah menarik selimut." Jason berucap kesal.

"Wah.. benar-benar ya!" Zivan juga ikut kesal.

"Aha." Zivan mendapatkan sebuah ide untuk membangun kedua adiknya itu.

Zivan melihat kearah Jason, lalu membisikkan idenya itu ke telinga Jason. Jason tersenyum di sudut bibirnya ketika mendengar ide dari Zivan.

"Hm." Jason mengangguk.

Jason dan Zivan kembali saling lirik. Setelah itu, mereka menghitung mundur.

3

2

1

"Kebakaran! Kebakaran!" teriak Jason dan Zivan dengan suara keras.

Tanpa babibu, baik Kimberly maupun Triny langsung bangun dan berteriak.

"Kebakaran! Kebakaran!" teriak Kimberly dan Triny bersamaan dengan mata yang masih belum terbuka sempurna berlari menuju arah pintu.

BUGH!

BRUUKK!

"Aww," ringis mereka berdua.

"Yak, Triny! Kenapa mendorongku?" tanya Kimberly yang tangannya mengelus-elus pantatnya yang sakit.

"Nah, kamu sendiri juga mendorongku." Triny berucap sambil tangannya juga mengelus-elus pantatnya.

"Tapi aku mau membuka pintu," sahut Kimberly.

"Aku juga mau membuka pintu," jawab Triny tak mau kalah pada adik sepupunya.

"Aish! Kenapa kau mengikuti kata-kataku sih? Dasar Kakak gak bermutu dan tukang nyontek," kesal Kimberly mempoutkan bibirnya.

"Siapa juga yang mengikuti kata-katamu? Kamu tu yang ngikuti kata-kataku," protes Triny tak mau kalah.

"Triny!" teriak Kimberly.

"Kimberly!" Triny balik berteriak.

Sedangkan Jason dan Zivan yang melihat adegan adu mulut kedua adiknya hanya menghela nafas dan juga geleng-geleng kepala.

"Hah! Beginilah kalau sudah bertemu dan tidur bersama," batin Jason dan Zivan.

"Kenapa kamu gak mengalah saja sih?"

"Memang kenapa?"

"Akukan adik kamu. Kamu sebagai yang lebih tua. Ngalah napa," balas Kimberly.

"Aish! Kalau masalah beginian baru ngaku kalau aku ini kakak kamu," sahut Triny.

"Hehehe. Bagaimana?" tanya Kimberly sembari terkekeh.

"Apanya?" tanya Triny balik.

"Aish! Kamu ngalah sama aku. Kamu kan yang tua disini," jawab Kimberly.

"Kalau aku tidak mau. Kamu mau apa?" tanya Triny dengan menatap wajah Kimberly intens.

Kimberly menatap horor Kakak sepupunya itu dengan bibirnya yang digerak-gerakin.

"Dasar Kakak sepu..." perkataan Kimberly terpotong.

"Eehheeemm!"

Jason dan Zivan berdeham secara bersamaan. Mereka sedari sudah jengah melihat adegan kedua adiknya itu.

Kimberly dan Triny melihat keasal suara. Saat mereka melihat ke belakang, Kimberly dan Triny terkejut. Mereka melihat kedua Kakaknya sudah berdiri dengan tangan berlipat di dada.

"Hehehehe." Kimberly dan Triny cengengesan sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Kakak," sapa Kimberly dan Triny bersamaan.

"Sudah selesai adu mulutnya?" tanya Jason.

Kimberly dan Triny saling lirik. Lalu kembali menatap kakaknya.

"Maaf," jawab mereka bersamaan. Lalu mereka pun berdiri.

Jason dan Zivan hanya bisa memberikan senyuman pada keduanya.

"Ya, sudah! Kakak maafkan. Sekarang buruan kalian berdua mandi. Setelah selesai dengan pakaian seragam kalian, segeralah turun ke bawah. Kita sarapan pagi bersama. Semuanya sudah menunggu di bawah," sahut Zivan.

"Baik, Kak!" Kimberly dan Triny menjawab bersamaan.

Kini mereka semua telah berkumpul di meja makan. Mereka makan dengan penuh hikmat.

"Makan yang banyak ya sayang." Liana berucap sembari memberikan dua potong ayam goreng masing-masing ke piring putri bungsunya dan keponakannya.

"Hm," jawab Kimberly dan Triny. Mereka semua tersenyum hangat melihatnya.

"Bagaimana hari pertama sekolah, sayang?" tanya Fathir kepada putri bungsunya.

"Lancar, Dad!" Kimberly menjawab sambil mengunyah makanannya.

"Ada berita heboh di sekolah, Dad!" seru Triny tiba-tiba.

Mendengar ucapan dari Triny membuat mereka semua menatapnya.

"Berita heboh! Berita apa itu, Nak?" tanya Nirvan.

Triny melirik sekilas kearah Kimberly yang ada di sampingnya, lalu kembali melihat ayahnya.

"Kimberly hampir ditampar oleh seniornya," jawab Triny.

"Dasar mulu ember!" umpat Kimberly dalam hatinya.

"Apa? Bagaimana bisa? Apa yang terjadi?" tanya Riyan sembari melirik Kimberly.

"Kimberly dan keempat sahabatnya dipaksa untuk ikut ospek,"jawab Triny.

Jason, Uggy, Enda dan Riyan menatap wajah adiknya untuk meminta penjelasan.

"Kim. Bisa jelaskan kepada Kakak," pinta Jason.

Kimberly menatap horor Triny dan jangan lupakan bibirnya yang siap mengeluarkan sumpah serapah yang akan ditujukan untuk Triny.

"Kimberly Aldama," panggil Uggy.

"Aish!" Kimberly melihat kearah keempat kakak-kakaknya.

"Senior sialan itu menyuruhku untuk mengikat tali sepatunya yang lepas. Aku justru nolak. Bahkan Santy kena tampar oleh senior sialan itu karena membelaku."

"Lalu apa yang terjadi?" tanya Riyan.

"Senior sialan itu marah karena aku tidak juga menuruti perintahnya. Lalu dia menyuruh kedua temannya untuk megang tanganku. Dia ingin namparku. Ketika tangannya sedikit lagi hampir mengenai wajahku. Aku memundurkan kepalaku ke belakang dan berakhir sibodoh itu menampar temannya sendiri." Kimberly menjelaskan yang sebenarnya kepada keempat kakaknya.

Ketika Enda ingin bertanya, Kimberly sudah terlebih dahulu memotongnya.

"Aish. Ini kapan mau selesainya aku sarapan jika kalian bertanya terus." Kimberly merengut kesal.

Mendengar keluhan dari Kimberly, mereka semua tersenyum. Apalagi ketika melihat wajah merengutnya. Bagi mereka itu sangat lucu, imut dan menggemaskan.

"Aku sudah selesai. Kalau begitu aku langsung berangkat ke sekolah."

Setelah berpamitan, Kimberly pun beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan meja makan.

Mereka semua menatap kepergian Kimberly dengan wajah pasrah.

"Kalian mau tahu tidak apa yang terjadi selanjutnya!" seru Triny.

Mereka semua menatap Triny. Mereka benar-benar penasaran masalah apa yang menimpa kesayangan mereka selama berada di sekolah.

"Katakan Triny. Apa yang terjadi?" tanya Nashita.

"Sosok itu muncul kembali," jawab Triny.

Mendengar jawaban dari Triny membuat mereka semua paham.

Kimberly memiliki sisi lain dalam dirinya. Jika sisi lainnya itu muncul dan menguasai tubuhnya sepenuhnya. Maka tidak ada yang bisa menandingi kehebatannya. Siapa pun yang mencari masalah dengan Kimberly. Orang itu akan berakhir di rumah sakit atau lebih parahnya meninggal dunia.

"Apa yang dilakukan oleh sosok itu?" tanya Nirvan.

"Sosok itu berhasil melukai dua teman Ishana, senior yang hampir menampar Kimberly. Sosok itu memberikan tendangan kuat tepat di perut Zora dan juga mencekik leher Dira secara bersamaan. Zora memuntahkan darah segar dari mulutnya akibat tendangan dari sosok itu. Sementara Dira hampir kehilangan nyawa akibat dicekik oleh sosok itu. Kalau bukan bujukan Cathrine. Aku sudah bisa pastikan, Dira akan mati di tangan sosok itu."

Mendengar cerita Triny mereka semua tampak khawatir akan Kimberly. Mereka takut jika Kimberly tidak bisa mengontrol emosinya. Maka sosok itu akan keluar dan menguasai tubuhnya.

"Sayang," lirih Nashita.

Fathir yang mendengar lirihan dari istrinya langsung memberikan ketenangan.

"Kau tidak perlu khawatir, oke! Selama salah satu dari kita bisa menenangkan Kimberly ketika sosok itu menguasai tubuhnya. Hal itu tidak akan membahayakan. Baik untuk Kimberly maupun untuk orang lain. Yang perlu kita takutkan adalah ketika kita tidak berhasil menenangkan Kimberly disaat tubuhnya dikuasai oleh sosok itu."

Mendengar penuturan dari Fathir membuat mereka sedikit bernafas lega. Mereka berharap semuanya akan baik-baik saja.

Terpopuler

Comments

Dewi Kijang

Dewi Kijang

lanjut keren ni cintanya

2022-12-30

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kehangatan Keluarga Fathir Aldama
2 2. Kesialan Hari Pertama Sekolah
3 3. Tingkah Kocak Kimberly Melawan Kakak Kelas
4 4. Sisi Lain
5 5. Perang Mulut
6 6. Bertemu Dengan Dua Wanita Gila
7 7. Kemarahan Enda Aldama
8 8. Menceritakan
9 9. Gangguan Dari Kelompok Marco
10 10. Mengikuti Permainan Syafina
11 11. Terbongkarnya Rahasia Syafina
12 12. Kekhawatiran Jason
13 13. Kecelakaan
14 14. Kebahagiaan Jason
15 15. Kemarahan Kimberly
16 16. Kekhawatiran Aryan Terhadap Kimberly
17 17. Menceritakan Kejadian Saat Di Sekolah
18 18. Hubungan Yang Direstui
19 19. Perlawanan Kimberly Dan Keempat Sahabatnya
20 20. Rasa Malu Talitha
21 21. Hukuman Untuk Orang Yang Belagu
22 22. Phobia Kimberly
23 Murkanya Sosok Lain Dari Kimberly
24 Balasan Yang Setimpal Dari Jason Dan Uggy
25 Niatnya Ingin Memberikan Pelajaran Justru Berakhir Tragis
26 Ketakutan Kimberly
27 Kemarahan Tommy
28 Penyesalan
29 Kembalinya Antoni
30 Hukuman Pertama
31 Kebahagiaan Kimberly
32 Hukuman Ketiga
33 Ketakutan Ishana
34 Kebersamaan Keluarga Alexander
35 Keberanian Kimberly
36 Serasa Tidak Ada Harga Diri
37 Tommy Dan Kimberly Resmi Jadian
38 Jiwa Psikopat Kimberly
39 Menunggu Sebuah Kejutan
40 Kekalahan Kelompok Talitha Dan Kelompok Syafina
41 Kebersamaan Kimberly Dan Riyan
42 Kejutan Di Pagi Hari
43 Membahas Altar Ego Kimberly
44 Firasat Buruk Triny
45 Di Jegat
46 Terluka
47 Terselamatkan
48 Pria Misterius
49 Balasan Untuk Talitha
50 Membuka Mata
51 Sisi Lain Kimberly Yang Mengeringkan
52 Ketakutan Kimberly
53 Asal Mula Sosok Itu Ada
54 Kebahagiaan Anggota Keluarga
55 Kencan
56 Memberikan Tantangan
57 Kekalahan Mutlak
58 Foto Mesra Tommy Dan Talitha
59 Rencana Talitha Yang Gagal
60 Reuni SMP
61 Terbongkarnya Identitas Asli Kimberly
62 Mengadakan Kuis
63 Rasa Malu Agatha Dan Talitha
64 Kecelakaan Kimberly
65 Membahas Pelaku Tabrakan
66 Kemarahan Triny
67 Kimberly Dan Sosok Kimmy
68 Adik Terlaknat
69 Pagi Yang Buruk
70 Keterkejutan Tommy
71 Ancaman Triny
72 Membahas Status Kimberly
73 Memutuskan Hubungan
74 Kembali Terluka
75 Sosok Kimmy
76 Bertemu Kakak Kelas Di SMP
77 Alasan Putusnya Kimberly Dan Tommy
78 Kecemburuan Tommy
79 Menceritakan Kisah Arlo
80 Perasaan Lega Tommy
81 Ancaman Tommy Untuk Gracia
82 Tatapan Tak Suka Tommy Terhadap Arlo
83 Berpamitan
84 Kejahilan Cathrine Dan Rere
85 Terbangun Dimalam Hari
86 Murid Baru Lagi
87 Rencana Licik Kimberly
88 Memikirkan Masalah Yang Selalu Datang
89 Kekesalan Kimberly Atas Ulah Sang Kakak
90 Kepulangan Rica
91 Kemarahan Fathan
92 Sopir Baru
93 Perlawanan Dari Kimberly
94 Ancaman Kimberly
95 Ketakutan Aryan
96 Hukuman Yang Setimpal
97 Mendapatkan Kabar
98 Kekesalan Kimberly Terhadap Riyan
99 Berbagi Tugas
100 Telepon Dari Deryl
101 Air Mata Kimberly
102 Aduan Seorang Adik Perempuan
103 Ancaman Dari Jason Dan Uggy
104 Kembali Ceria
105 Ucapan Kejam Santy
106 Aksi Jahil Kimberly Dan Catherine
107 Kekesalan Henry dan Satya
108 Adik Perempuan Baru
109 Pengganggu
110 Kesempatan Kedua
111 Video
112 Pilihan Terakhir
113 Drama Aldama Bersaudara
114 Kebohongan Aruna
115 Masih Belum Menyerah
116 Keterkejutan Aruna
117 Pertemuan Riana Dan Keluarga Tandem
118 Kesedihan Riyan Akan Perkataan Kimberly
119 Terbongkar Kebusukan Aruna 1
120 Kabar Dari Clarita
121 Membahas Masalah Mantan
122 Janji Dan Sumpah TomKim
123 Sindiran Dan Ancaman Kimberly
124 Ancaman Balas Ancaman
125 Dijemput Sama Calon Kakak Ipar
126 Balasan Dari Kimberly
127 Munculnya Sosok Kimmy
128 Kesedihan Dan Rasa Bersalah Rica
129 Boneka Kelinci
130 Kemarahan Riyan Dan Jason Terhadap Aruna
131 Kakek Aldez
132 Permintaan Dan Permohonan Aldez
133 Kita Putus
134 Air Mata Sinthia Dan Satya
135 Surprise Ultah Tahun
136 Bersatu Kembali
137 Morris Dalang Penculikan Valen
138 Tindakan Tiba-Tiba Kimberly
139 KELUHAN
140 Terusir Dari Keluarga Aditya
141 Vina, Calon Kakak Ipar
142 Kabar Bahagia Dari Deryl
143 Menceritakan Tentang Gracia Dan Ibunya
144 Pesan Dari Syafina
145 Mencuri Start
146 Tujuh Laki-Laki Berpakaian Hitam
147 Kekesalan Kimberly Terhadap Andhika
148 Kebahagiaan Triny
149 Ketahuan
150 Pembalasan Untuk Gracia
151 Senyuman Kebahagiaan
152 Pertemuan Zivan Dan Ashilla
153 Wajah Pasrah Uggy
154 Jadi Gadis Itu Adik Pemilik Perusahaan?
155 Bercerita
156 Perdebatan Kimberly Dan Aryan
157 Perintah Seorang Ayah
158 Wajah Pasrah Triny
159 Gadis Pengganggu
160 Senyuman Yang Mengerikan
161 Jawaban Ketus Kimberly
162 Kemarahan Arshyat Dan Kelvin
163 Vanny, Si Cewek Matre
164 Sepasang Suami Istri
165 Pertemuan Kimberly Dengan Kedua Orang Tua Arlo
166 Flashback
167 Maafkan Aku
168 Permintaan Kimberly
169 Mendiskusikan Rencana
170 Kabar Dari Kimberly
171 Laptop Gamer
172 Laporan Dari Dorris
173 Kekalahan Vanny
174 Kekhawatiran Nashita
175 Sifat Manja Kimberly
176 Keusilan Rehan, Ricky Dan Triny
177 Murid Baru
178 Risma Fidelyo
179 Kekesalan Risma
180 Pembalasan Risma
181 Mencari Tahu Tentang Kimberly Dan Catherine
182 Keterkejutan Fathir Akan Laporan Dari Andrean
183 Penjagaan Ketat
184 Menceritakan
185 Tidak Semudah Itu Menyentuhku
186 Kemarahan Billy, Tommy Dan Aryan
187 Kekhawatiran Nashita
188 Mengkhawatirkan Kimberly
189 Kedatangan Deryl Dengan Menggendong Kimberly
190 Informasi Dari Ricky
191 Ketakutan Kimberly
192 Kedatangan Arlo
193 Ketakutan Linka Dan Winda
194 Nasehat Dari Fathir Dan Nashita
195 Kecemburuan Tommy
196 Kekesalan Kimberly Terhadap Rere
197 Pembalasan Dari Dua Keluarga Kejam
198 Rasa Malu Molly Dan Sheela
199 Kejahilan Kimberly Terhadap Tommy
200 Rere, Ini Pasti Lo!
201 Cerita Dari Tommy Dan Andhika
202 Masuk Sekolah Kembali
203 Amarah Tommy
204 Senyuman Evil Kimberly
205 Imbalannya Apa?
206 Kalina Martavia
207 Perkataan Kejam Dan Ancaman Ricky
208 Dua Nenek Lampir
209 Tatapan Syok Para Pengunjung
210 USD$4000 Doang
211 Perintah Aryan
212 Tendangan Gratis Dari Kimberly
213 Salah Mencari Lawan
214 Mengatur Pembalasan Untuk Syafina
215 Kedatangan Orang Tua Molly Dan Sheela
216 Flashdisk
217 Ancaman Billy
218 Menceritakan Kejadian Di Sekolah
219 Video Tommy Dan Kimberly
220 Amarah Rica
221 Perlawanan Kimberly Terhadap Asena
222 Permintaan Maaf Dari Tiga Wanita
223 Sikap Berani Kimberly Melawan Asena
224 Perkataan Kejam Kimberly
225 Kemarahan Prisca Terhadap Cherry
226 Kemarahan Prisca Terhadap Cherry 2
227 Balasan Dari Zivan
228 Penyesalan Aryan Dan Pelukan Rafassya
229 Berada Di Dua Lokasi
230 Kemarahan Tama Alexander
231 Rencana Jahat Asena Dan Cherry
232 Kesakitan Kimberly
233 Kesedihan Dan Ketakutan
234 Ketakutan Asena Dan Cherry
235 Kami Takut, Dad!
236 Keterkejutan Anggota Keluarga
237 Cerita Prisca
238 Merencanakan Pembalasan
239 Menceritakan Tentang Alergi
240 Kekesalan Terhadap Para Guru
241 Dendam Kimberly
242 Visual Pemain 1
243 Kemarahan Jacob Terhadap Keluarga Rowan
244 Tamu Tak Diundang
245 Merekam
246 Membantu Sang Daddy
247 Musibah Pertama Indira Di Kota Hamburg
248 Keterkejutan Kimberly Palsu
249 Teriakan Histeris Para Wanita Pembully
250 Kumpul Keluarga
251 Menceritakan
252 Senyuman Devil
253 Rekan Kerja Yang Sombong
254 Ketakutan Lala, Sarah Dan Lerry
255 Memberikan Penawaran
256 Balasan Setimpal Dari Kimberly
257 Kejahilan Lionel, Nathan Dan Ivan
258 Berhasil Menemukan
259 Hadiah Pulsa
260 Menyamar Jadi Maling
261 Kesedihan Dan Kekecewaan Rehando
262 Pertemuan Jacob Dengan Para Sepupunya
263 Aku Bukan Anak Haram
264 Kekesalan Kimberly Dan Risma
265 Berusaha Menahan Emosi
266 Grup Chat Grup Chat
267 Club Karaoke
268 Umpatan Indah Kimberly
269 Tatapan Remeh Triny Dan Dendam Sheela
270 Kemarahan Dan Balasan Kimberly
271 Nggak Mau Ke Mall Itu Lagi!
272 Nurani Seorang Kakak
273 Janji Tulus Tommy
274 Balasan Kimberly Dan Triny
275 Kesakitan Santy
276 Kekhawatiran Kimberly, Rere, Sinthia Dan Catherine Terhadap Santy
277 Amarah Dan Dendam Kimberly
278 Ancaman Lionel
279 Telepon Dari Jason
280 Kebahagiaan Kimberly Terhadap Ardian
281 Niat Licik Molly
282 Pembalasan Yang Cantik
283 Menceritakan Tentang Niat Molly
284 Kemarahan Tuan Besar Malachi
285 Video Call Dari Risma
286 Gorilla
287 Jawaban Asal Kimberly
288 Kerinduan Kimberly Terhadap Jason Dan Uggy
289 Kemarahan Dan Balasan Enzi
290 Penampakan Rumah Mewah
291 Pertolongan Kimberly Untuk Enzi
292 Amarah Tama
293 Mengingat Kejadian Kemarin
294 Pelukan Kerinduan
295 Kemarahan Kimberly Terhadap Syafina
296 Perlawanan Kimberly Terhadap Azka
297 Niat Jahat Azka
298 Pembalasan Dari Kiara Dan Vina
299 Pembalasan Untuk Orang Yang Sombong
300 Sifat Obsesi Azka Terhadap Kimberly
301 Kemarahan Rena Kepada Kimberly
302 Kimberly Vs Guru Fisika
303 Kedatangan Yadid Tangan Kanannya Jason
304 Menceritakan Niat Jahat Talitha Kepada Kimberly
305 Pembalasan Tommy
306 Merencanakan Pembalasan Terhadap Talitha
307 Kemarahan Dora Terhadap Talitha
308 Kemarahan Arnol Dan Ociel Kakak Laki-Laki Catherine
309 Pembalasan Untuk Talitha
310 Memberikan Hukuman Untuk Talitha
311 Melakukan Pembalasan Terhadap Kimberly
312 Terbongkar Siapa Pelakor Yang Sebenarnya
313 Bermain Curang
314 Adik Yang Tak Diakui
315 Pembalasan Arnol Dan Ociel Kepada Miska
316 Kedatangan Rica Ke Kediaman Pandya
317 Keterkejutan Keenam Wanita Paruh Baya
318 Ancaman Jason Dan Ketiga Adik Laki-lakinya
319 Ide Licik Tommy
320 Ditmar Mandova, Tunggu Kejutan Dariku!
321 Kegagalan Ramos Dan Ancaman Jason
322 Si Pengendara Motor Misterius
323 Kedatangan Seseorang
324 Aku Akan Merebutmu Kimberly
325 Ucapan Pedas Triny, Billy Dan Aryan
326 Kekecewaan Kimberly Dan Kelepasan Uggy
327 Mengabari Lewat Grup WhatsApp
328 Fakta Tentang Ragil
329 Kesedihan Nashita
330 Risma Sang Ahli Pelacak Lokasi
331 Keberhasilan Risma
332 Kabar Yang Membahagiakan
333 Jalan Lurus Apa Belok Kanan
334 Telepon Dari Tantri
335 Balasan Dari Uggy
336 Karyawan Pabrik
337 Barry Dan Aiden
338 Ucapan Dan Ancaman Kimberly
339 Pembalasan Jason Untuk Ramos
340 Pesan WhatsApp
341 Ancaman Kimberly Terhadap Antoni
342 Kebahagiaan Anggota Keluarga
343 Merencanakan Sesuatu
344 Kedatangan Tommy Ke Berlin
345 Hukuman Dari Kimberly Untuk Aiden
346 Ucapan Putus Asa Kimberly
347 Menceritakan Tentang Rencana Tommy
348 Kegalauan Tommy
349 Bukannya Berubah Malah Makin Ngelunjak
350 Niat Jahat Antoni
351 Memutuskan Untuk Memberitahu
352 Wajah Pasrah Kimberly
353 Pelukan Kerinduan
354 Kejahilan Triny, Lisa, Alisha, Dania dan Danela
355 Lima Manusia Busuk
356 Kata-Kata Kejam Tommy
357 Jangan Ngaku-Ngaku
358 Ucapan Menohok Kimberly
359 Membujuk
360 Menggagalkan Rencana Jahat Antoni
361 Keterkejutan Andhika
362 Ucapan Dan Ancaman Billy Untuk Tommy
363 Postingan
364 Lo Bukan Lawan Gue!
365 Kamu Harus Pergi!
366 Kedatangan Kimberly Queen
367 Komentar Kejam
368 Tunggu Kejutanku Bulan Depan
369 Memperlihatkan Bukti Nyata
370 Ketiduran
371 Kedatangan Dua Keluarga Paling Berpengaruh
372 Hukuman Atas Ucapan Yang Kejam
373 Mempublikasikan Identitas Si Bungsu, Plus Hukuman
374 Ancaman Ridho Untuk Della
375 Sesuai Keinginan Kamu
376 Bagaimana Kalau Kita Sama-Sama Membuktikan
377 Mengunci Semua Pintu Kamar Dan Ruangan
378 Terbongkar Pemilik Villa Asli
379 Kedatangan Ridho Ke Sekolah Della
380 Memberikan Hukuman
381 Menyebarkan Video
382 Ucapan Dan Janji Della
383 Ingatan Kejadian Masa Lalu
384 Itu Karma Untukmu, Kak!
385 Isak Tangis Delina
386 Kemarahan Aryan Terhadap Azka
387 Keterkejutan Fathir Akan Informasi Dari Bonny
388 Kemarahan Billy, Tommy Dan Aryan Terhadap Azka
389 Cerita Santy, Sinthia, Rere Dan Catherine
390 Memutuskan Untuk Pergi Ke Kota Berlin
391 Kedatangan Sebastian Dan Keluarga Rowan
392 Kemarahan Keluarga Fidelyo
393 Ucapan Kemarahan Risma
394 Empat Persyaratan
395 Syarat Masuk Sekolah
396 Ucapan Kejam Beberapa Siswi
397 Bab 397
398 Aksi Brutal Sinthia
399 Sebuah Bukti
Episodes

Updated 399 Episodes

1
1. Kehangatan Keluarga Fathir Aldama
2
2. Kesialan Hari Pertama Sekolah
3
3. Tingkah Kocak Kimberly Melawan Kakak Kelas
4
4. Sisi Lain
5
5. Perang Mulut
6
6. Bertemu Dengan Dua Wanita Gila
7
7. Kemarahan Enda Aldama
8
8. Menceritakan
9
9. Gangguan Dari Kelompok Marco
10
10. Mengikuti Permainan Syafina
11
11. Terbongkarnya Rahasia Syafina
12
12. Kekhawatiran Jason
13
13. Kecelakaan
14
14. Kebahagiaan Jason
15
15. Kemarahan Kimberly
16
16. Kekhawatiran Aryan Terhadap Kimberly
17
17. Menceritakan Kejadian Saat Di Sekolah
18
18. Hubungan Yang Direstui
19
19. Perlawanan Kimberly Dan Keempat Sahabatnya
20
20. Rasa Malu Talitha
21
21. Hukuman Untuk Orang Yang Belagu
22
22. Phobia Kimberly
23
Murkanya Sosok Lain Dari Kimberly
24
Balasan Yang Setimpal Dari Jason Dan Uggy
25
Niatnya Ingin Memberikan Pelajaran Justru Berakhir Tragis
26
Ketakutan Kimberly
27
Kemarahan Tommy
28
Penyesalan
29
Kembalinya Antoni
30
Hukuman Pertama
31
Kebahagiaan Kimberly
32
Hukuman Ketiga
33
Ketakutan Ishana
34
Kebersamaan Keluarga Alexander
35
Keberanian Kimberly
36
Serasa Tidak Ada Harga Diri
37
Tommy Dan Kimberly Resmi Jadian
38
Jiwa Psikopat Kimberly
39
Menunggu Sebuah Kejutan
40
Kekalahan Kelompok Talitha Dan Kelompok Syafina
41
Kebersamaan Kimberly Dan Riyan
42
Kejutan Di Pagi Hari
43
Membahas Altar Ego Kimberly
44
Firasat Buruk Triny
45
Di Jegat
46
Terluka
47
Terselamatkan
48
Pria Misterius
49
Balasan Untuk Talitha
50
Membuka Mata
51
Sisi Lain Kimberly Yang Mengeringkan
52
Ketakutan Kimberly
53
Asal Mula Sosok Itu Ada
54
Kebahagiaan Anggota Keluarga
55
Kencan
56
Memberikan Tantangan
57
Kekalahan Mutlak
58
Foto Mesra Tommy Dan Talitha
59
Rencana Talitha Yang Gagal
60
Reuni SMP
61
Terbongkarnya Identitas Asli Kimberly
62
Mengadakan Kuis
63
Rasa Malu Agatha Dan Talitha
64
Kecelakaan Kimberly
65
Membahas Pelaku Tabrakan
66
Kemarahan Triny
67
Kimberly Dan Sosok Kimmy
68
Adik Terlaknat
69
Pagi Yang Buruk
70
Keterkejutan Tommy
71
Ancaman Triny
72
Membahas Status Kimberly
73
Memutuskan Hubungan
74
Kembali Terluka
75
Sosok Kimmy
76
Bertemu Kakak Kelas Di SMP
77
Alasan Putusnya Kimberly Dan Tommy
78
Kecemburuan Tommy
79
Menceritakan Kisah Arlo
80
Perasaan Lega Tommy
81
Ancaman Tommy Untuk Gracia
82
Tatapan Tak Suka Tommy Terhadap Arlo
83
Berpamitan
84
Kejahilan Cathrine Dan Rere
85
Terbangun Dimalam Hari
86
Murid Baru Lagi
87
Rencana Licik Kimberly
88
Memikirkan Masalah Yang Selalu Datang
89
Kekesalan Kimberly Atas Ulah Sang Kakak
90
Kepulangan Rica
91
Kemarahan Fathan
92
Sopir Baru
93
Perlawanan Dari Kimberly
94
Ancaman Kimberly
95
Ketakutan Aryan
96
Hukuman Yang Setimpal
97
Mendapatkan Kabar
98
Kekesalan Kimberly Terhadap Riyan
99
Berbagi Tugas
100
Telepon Dari Deryl
101
Air Mata Kimberly
102
Aduan Seorang Adik Perempuan
103
Ancaman Dari Jason Dan Uggy
104
Kembali Ceria
105
Ucapan Kejam Santy
106
Aksi Jahil Kimberly Dan Catherine
107
Kekesalan Henry dan Satya
108
Adik Perempuan Baru
109
Pengganggu
110
Kesempatan Kedua
111
Video
112
Pilihan Terakhir
113
Drama Aldama Bersaudara
114
Kebohongan Aruna
115
Masih Belum Menyerah
116
Keterkejutan Aruna
117
Pertemuan Riana Dan Keluarga Tandem
118
Kesedihan Riyan Akan Perkataan Kimberly
119
Terbongkar Kebusukan Aruna 1
120
Kabar Dari Clarita
121
Membahas Masalah Mantan
122
Janji Dan Sumpah TomKim
123
Sindiran Dan Ancaman Kimberly
124
Ancaman Balas Ancaman
125
Dijemput Sama Calon Kakak Ipar
126
Balasan Dari Kimberly
127
Munculnya Sosok Kimmy
128
Kesedihan Dan Rasa Bersalah Rica
129
Boneka Kelinci
130
Kemarahan Riyan Dan Jason Terhadap Aruna
131
Kakek Aldez
132
Permintaan Dan Permohonan Aldez
133
Kita Putus
134
Air Mata Sinthia Dan Satya
135
Surprise Ultah Tahun
136
Bersatu Kembali
137
Morris Dalang Penculikan Valen
138
Tindakan Tiba-Tiba Kimberly
139
KELUHAN
140
Terusir Dari Keluarga Aditya
141
Vina, Calon Kakak Ipar
142
Kabar Bahagia Dari Deryl
143
Menceritakan Tentang Gracia Dan Ibunya
144
Pesan Dari Syafina
145
Mencuri Start
146
Tujuh Laki-Laki Berpakaian Hitam
147
Kekesalan Kimberly Terhadap Andhika
148
Kebahagiaan Triny
149
Ketahuan
150
Pembalasan Untuk Gracia
151
Senyuman Kebahagiaan
152
Pertemuan Zivan Dan Ashilla
153
Wajah Pasrah Uggy
154
Jadi Gadis Itu Adik Pemilik Perusahaan?
155
Bercerita
156
Perdebatan Kimberly Dan Aryan
157
Perintah Seorang Ayah
158
Wajah Pasrah Triny
159
Gadis Pengganggu
160
Senyuman Yang Mengerikan
161
Jawaban Ketus Kimberly
162
Kemarahan Arshyat Dan Kelvin
163
Vanny, Si Cewek Matre
164
Sepasang Suami Istri
165
Pertemuan Kimberly Dengan Kedua Orang Tua Arlo
166
Flashback
167
Maafkan Aku
168
Permintaan Kimberly
169
Mendiskusikan Rencana
170
Kabar Dari Kimberly
171
Laptop Gamer
172
Laporan Dari Dorris
173
Kekalahan Vanny
174
Kekhawatiran Nashita
175
Sifat Manja Kimberly
176
Keusilan Rehan, Ricky Dan Triny
177
Murid Baru
178
Risma Fidelyo
179
Kekesalan Risma
180
Pembalasan Risma
181
Mencari Tahu Tentang Kimberly Dan Catherine
182
Keterkejutan Fathir Akan Laporan Dari Andrean
183
Penjagaan Ketat
184
Menceritakan
185
Tidak Semudah Itu Menyentuhku
186
Kemarahan Billy, Tommy Dan Aryan
187
Kekhawatiran Nashita
188
Mengkhawatirkan Kimberly
189
Kedatangan Deryl Dengan Menggendong Kimberly
190
Informasi Dari Ricky
191
Ketakutan Kimberly
192
Kedatangan Arlo
193
Ketakutan Linka Dan Winda
194
Nasehat Dari Fathir Dan Nashita
195
Kecemburuan Tommy
196
Kekesalan Kimberly Terhadap Rere
197
Pembalasan Dari Dua Keluarga Kejam
198
Rasa Malu Molly Dan Sheela
199
Kejahilan Kimberly Terhadap Tommy
200
Rere, Ini Pasti Lo!
201
Cerita Dari Tommy Dan Andhika
202
Masuk Sekolah Kembali
203
Amarah Tommy
204
Senyuman Evil Kimberly
205
Imbalannya Apa?
206
Kalina Martavia
207
Perkataan Kejam Dan Ancaman Ricky
208
Dua Nenek Lampir
209
Tatapan Syok Para Pengunjung
210
USD$4000 Doang
211
Perintah Aryan
212
Tendangan Gratis Dari Kimberly
213
Salah Mencari Lawan
214
Mengatur Pembalasan Untuk Syafina
215
Kedatangan Orang Tua Molly Dan Sheela
216
Flashdisk
217
Ancaman Billy
218
Menceritakan Kejadian Di Sekolah
219
Video Tommy Dan Kimberly
220
Amarah Rica
221
Perlawanan Kimberly Terhadap Asena
222
Permintaan Maaf Dari Tiga Wanita
223
Sikap Berani Kimberly Melawan Asena
224
Perkataan Kejam Kimberly
225
Kemarahan Prisca Terhadap Cherry
226
Kemarahan Prisca Terhadap Cherry 2
227
Balasan Dari Zivan
228
Penyesalan Aryan Dan Pelukan Rafassya
229
Berada Di Dua Lokasi
230
Kemarahan Tama Alexander
231
Rencana Jahat Asena Dan Cherry
232
Kesakitan Kimberly
233
Kesedihan Dan Ketakutan
234
Ketakutan Asena Dan Cherry
235
Kami Takut, Dad!
236
Keterkejutan Anggota Keluarga
237
Cerita Prisca
238
Merencanakan Pembalasan
239
Menceritakan Tentang Alergi
240
Kekesalan Terhadap Para Guru
241
Dendam Kimberly
242
Visual Pemain 1
243
Kemarahan Jacob Terhadap Keluarga Rowan
244
Tamu Tak Diundang
245
Merekam
246
Membantu Sang Daddy
247
Musibah Pertama Indira Di Kota Hamburg
248
Keterkejutan Kimberly Palsu
249
Teriakan Histeris Para Wanita Pembully
250
Kumpul Keluarga
251
Menceritakan
252
Senyuman Devil
253
Rekan Kerja Yang Sombong
254
Ketakutan Lala, Sarah Dan Lerry
255
Memberikan Penawaran
256
Balasan Setimpal Dari Kimberly
257
Kejahilan Lionel, Nathan Dan Ivan
258
Berhasil Menemukan
259
Hadiah Pulsa
260
Menyamar Jadi Maling
261
Kesedihan Dan Kekecewaan Rehando
262
Pertemuan Jacob Dengan Para Sepupunya
263
Aku Bukan Anak Haram
264
Kekesalan Kimberly Dan Risma
265
Berusaha Menahan Emosi
266
Grup Chat Grup Chat
267
Club Karaoke
268
Umpatan Indah Kimberly
269
Tatapan Remeh Triny Dan Dendam Sheela
270
Kemarahan Dan Balasan Kimberly
271
Nggak Mau Ke Mall Itu Lagi!
272
Nurani Seorang Kakak
273
Janji Tulus Tommy
274
Balasan Kimberly Dan Triny
275
Kesakitan Santy
276
Kekhawatiran Kimberly, Rere, Sinthia Dan Catherine Terhadap Santy
277
Amarah Dan Dendam Kimberly
278
Ancaman Lionel
279
Telepon Dari Jason
280
Kebahagiaan Kimberly Terhadap Ardian
281
Niat Licik Molly
282
Pembalasan Yang Cantik
283
Menceritakan Tentang Niat Molly
284
Kemarahan Tuan Besar Malachi
285
Video Call Dari Risma
286
Gorilla
287
Jawaban Asal Kimberly
288
Kerinduan Kimberly Terhadap Jason Dan Uggy
289
Kemarahan Dan Balasan Enzi
290
Penampakan Rumah Mewah
291
Pertolongan Kimberly Untuk Enzi
292
Amarah Tama
293
Mengingat Kejadian Kemarin
294
Pelukan Kerinduan
295
Kemarahan Kimberly Terhadap Syafina
296
Perlawanan Kimberly Terhadap Azka
297
Niat Jahat Azka
298
Pembalasan Dari Kiara Dan Vina
299
Pembalasan Untuk Orang Yang Sombong
300
Sifat Obsesi Azka Terhadap Kimberly
301
Kemarahan Rena Kepada Kimberly
302
Kimberly Vs Guru Fisika
303
Kedatangan Yadid Tangan Kanannya Jason
304
Menceritakan Niat Jahat Talitha Kepada Kimberly
305
Pembalasan Tommy
306
Merencanakan Pembalasan Terhadap Talitha
307
Kemarahan Dora Terhadap Talitha
308
Kemarahan Arnol Dan Ociel Kakak Laki-Laki Catherine
309
Pembalasan Untuk Talitha
310
Memberikan Hukuman Untuk Talitha
311
Melakukan Pembalasan Terhadap Kimberly
312
Terbongkar Siapa Pelakor Yang Sebenarnya
313
Bermain Curang
314
Adik Yang Tak Diakui
315
Pembalasan Arnol Dan Ociel Kepada Miska
316
Kedatangan Rica Ke Kediaman Pandya
317
Keterkejutan Keenam Wanita Paruh Baya
318
Ancaman Jason Dan Ketiga Adik Laki-lakinya
319
Ide Licik Tommy
320
Ditmar Mandova, Tunggu Kejutan Dariku!
321
Kegagalan Ramos Dan Ancaman Jason
322
Si Pengendara Motor Misterius
323
Kedatangan Seseorang
324
Aku Akan Merebutmu Kimberly
325
Ucapan Pedas Triny, Billy Dan Aryan
326
Kekecewaan Kimberly Dan Kelepasan Uggy
327
Mengabari Lewat Grup WhatsApp
328
Fakta Tentang Ragil
329
Kesedihan Nashita
330
Risma Sang Ahli Pelacak Lokasi
331
Keberhasilan Risma
332
Kabar Yang Membahagiakan
333
Jalan Lurus Apa Belok Kanan
334
Telepon Dari Tantri
335
Balasan Dari Uggy
336
Karyawan Pabrik
337
Barry Dan Aiden
338
Ucapan Dan Ancaman Kimberly
339
Pembalasan Jason Untuk Ramos
340
Pesan WhatsApp
341
Ancaman Kimberly Terhadap Antoni
342
Kebahagiaan Anggota Keluarga
343
Merencanakan Sesuatu
344
Kedatangan Tommy Ke Berlin
345
Hukuman Dari Kimberly Untuk Aiden
346
Ucapan Putus Asa Kimberly
347
Menceritakan Tentang Rencana Tommy
348
Kegalauan Tommy
349
Bukannya Berubah Malah Makin Ngelunjak
350
Niat Jahat Antoni
351
Memutuskan Untuk Memberitahu
352
Wajah Pasrah Kimberly
353
Pelukan Kerinduan
354
Kejahilan Triny, Lisa, Alisha, Dania dan Danela
355
Lima Manusia Busuk
356
Kata-Kata Kejam Tommy
357
Jangan Ngaku-Ngaku
358
Ucapan Menohok Kimberly
359
Membujuk
360
Menggagalkan Rencana Jahat Antoni
361
Keterkejutan Andhika
362
Ucapan Dan Ancaman Billy Untuk Tommy
363
Postingan
364
Lo Bukan Lawan Gue!
365
Kamu Harus Pergi!
366
Kedatangan Kimberly Queen
367
Komentar Kejam
368
Tunggu Kejutanku Bulan Depan
369
Memperlihatkan Bukti Nyata
370
Ketiduran
371
Kedatangan Dua Keluarga Paling Berpengaruh
372
Hukuman Atas Ucapan Yang Kejam
373
Mempublikasikan Identitas Si Bungsu, Plus Hukuman
374
Ancaman Ridho Untuk Della
375
Sesuai Keinginan Kamu
376
Bagaimana Kalau Kita Sama-Sama Membuktikan
377
Mengunci Semua Pintu Kamar Dan Ruangan
378
Terbongkar Pemilik Villa Asli
379
Kedatangan Ridho Ke Sekolah Della
380
Memberikan Hukuman
381
Menyebarkan Video
382
Ucapan Dan Janji Della
383
Ingatan Kejadian Masa Lalu
384
Itu Karma Untukmu, Kak!
385
Isak Tangis Delina
386
Kemarahan Aryan Terhadap Azka
387
Keterkejutan Fathir Akan Informasi Dari Bonny
388
Kemarahan Billy, Tommy Dan Aryan Terhadap Azka
389
Cerita Santy, Sinthia, Rere Dan Catherine
390
Memutuskan Untuk Pergi Ke Kota Berlin
391
Kedatangan Sebastian Dan Keluarga Rowan
392
Kemarahan Keluarga Fidelyo
393
Ucapan Kemarahan Risma
394
Empat Persyaratan
395
Syarat Masuk Sekolah
396
Ucapan Kejam Beberapa Siswi
397
Bab 397
398
Aksi Brutal Sinthia
399
Sebuah Bukti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!