Setelah makan malam selesai, Brian pun permisi pulang. Ia juga berjanji untuk sering berkunjung nantinya.
Brian memang sudah tinggal disini sejak dua hari yang lalu. Ia mengunjungi neneknya yang juga tinggal di Indonesia. Rencananya ia juga akan melamar kerja di ibu kota. Tetapi sebelum masa itu tiba, ia ingin merasakan liburan terlebih dahulu.
Seperti yang ia lakukan barusan yaitu mengunjungi sahabatnya, De.
.
.
...***...
"Bik, bereskan makanannya aku mau ke kamar."
"Baik Tuan."
"Ayah kapan pulang?"
"Sepertinya dua hari lagi Tuan."
"Terimakasih bik."
"Sama-sama Tuan."
De pun melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Ia sudah merindukan kekasihnya yang tak kunjung datang itu.
Malam ini ia berniat untuk menghubunginya kembali. Rasanya selama ia tinggal di Indonesia pacarnya tidak pernah menghubunginya lebih dulu.
Sedikit aneh memang, tapi mungkin neneknya masih sakit sehingga ia melupakan keberadaannya.
...***...
...Di apartemen Laura....
"Oh my God, kamu sungguh luar biasa sayang."
"Kamu juga sangat luar biasa sayang, aku sangat mencintaimu..." ucap kekasih Laura yang baru.
Sepasang muda mudi itu baru saja melakukan kebiasaan barunya. Tentu saja melakukan hubungan suami istri seperti sebelumnya.
Lenguhan dan ******* menggema indah diruangan itu selama beberapa waktu. Sampai ahirnya mereka terkulai lemas di atas ranjang setelah pelepasan.
Selama De kembali ke Indonesia, ia sudah masa bodoh dengan kekasihnya itu. Karena saat ini Laura sudah menemukan mangsa baru yang lebih kaya daripada De.
Padahal sebelumnya Laura sudah merasa cukup pada De, tetapi nyatanya belaian kekasihnya yang baru mampu memberikan sensasi yang berbeda ketimbang saat ia menjalin hubungan dengan De.
"Monoton dan membosankan" itulah kata yang ia sematkan untuk hubungannya dengan De kemarin.
Kali ini tidak salah memilih kekasih. Selain tampan dan penuh kasih sayang, ia juga merupakan CEO dari sebuah salah satu perusahaan parfum di Paris.
.
.
>>>FLASH BACK ON
.
.
Pertemuan dengan Laura saat itu adalah tidak sengaja. Karena dengan bodohnya saat Laura mabuk ia malah jatuh ke pelukan Davin.
Laura memang ingin mencicipi minuman yang dilarang oleh De. Tetapi nyatanya baru beberapa teguk ia sudah mabuk.
Davin yang saat itu sedang melakukan pertemuan dengan rekan bisnisnya seperti mendapatkan angin segar saat kedatangan Laura.
Body Laura sangat sempurna, dua bongkahan benda padat pada sisi depan dan belakang tubuhnya sempat membuat pikiran Davin terganggu. Terlebih pakaian yang digunakan Laura saat itu sungguh kekurangan bahan.
Membuat setiap orang yang memandangnya tergoda akan keindahan tubuh Laura yang nyaris sempurna.
Belum lagi aroma tubuh Laura yang sangat memabukkan membuatnya ingin segera mencicipinya.
Setelah meeting ia pun mengajak Laura untuk chek in. Disaat Laura mabuk, Davin pun melancarkan aksinya dan memanfaatkan keadaan itu.
Dalam kondisi mabuk, Davin dengan leluasanya melakukan hubungan itu dengan Laura. Sialnya Laura masih virgin.
Itu terlihat dari sprei yang ia gunakan ada percikan darah.
"Damn ...!"
Davin mengusap kasar wajahnya, tetapi saat ia memandangi wajah Laura ia mulai jatuh cinta. Setidaknya dalam penantian panjangnya ahirnya ia bisa menemukan calon istri untuknya.
Calon istri yang sangat jarang ia temukan dalam budaya luar yang begitu bebas seperti ini, nyatanya ia masih bisa menemukan sosok seperti Laura.
.
.
>>>FLASH BACK OFF
.
.
Ya, Laura memang sudah menghianati cinta tulus dengan De. Laura tidak bisa menahan hasratnya lagi ketika Davin mulai membelai tubuhnya.
Dulu saat ia berpacaran dengan De, ia memang tidak pernah mendapatkan sentuhan seperti ini.
Hubungan mereka hanya sebatas patner dalam belajar dan bertukar cerita. Tetapi saat De memutuskan pergi, Laura sempat kehilangan arah.
Dulu ia memang berjanji akan menyusul De jika ia kangen, tetapi nyatanya perasaan untuk De sudah tergantikan.
Di saat Laura kehilangan arah, datanglah seorang lelaki yang mampu membangkitkan semangatnya lagi. Bahkan Laura diajarkan sesuatu hal yang baru.
Sejak memutuskan untuk berhubungan dengan Davin, ia pun sudah melepaskan mahkota yang selama ini dijaganya. Ia juga masa bodoh dengan hal itu.
Janji manis dari Davin sudah berhasil memporak-porandakan hati Laura.
Ia bahkan sudah berkali-kali melakukan hubungan itu dengannya. Laura sudah seperti kecanduan dengan sentuhan kekasihnya.
Lagipula Davin berjanji untuk segera menikahinya. Hal itu sudah lebih dari cukup untuknya saat ini.
...***...
Kring
Kring
Kring
.
.
Bunyi telepon sungguh mengusik tidur Laura, tetapi mau tidak mau ia pun mengangkat telepon itu.
"Hallo ..."
Suara serak Laura menyapa indah di telinga De. Ia pun mengulum senyum indah untuk kekasihnya itu.
"Hallo baby... lagi bangun tidur kah?"
"Whatttt .... De," batinnya.
"Maaf sudah menganggu tidurmu sayang, aku hanya kangen saja kok."
"Hmm, iya gak apa-apa kok," ucap Laura di seberang sana.
Ia memunguti bajunya dan memakainya segera. Ia tidak mau kalau De tiba-tiba mengubah panggilan teleponnya menjadi video call.
Biasanya jika ia sudah bilang kangen, ia akan meminta video call. Benar saja, sesaat ia selesai mengenakan kaos oblong dan celana hot pants nya De melakukan video call.
Laura pun mengusap layar di ponselnya agar wajah kekasihnya terlihat disana.
"Hai sayang, bangun tidur makin cantik saja sih..."
"Eh, he he he, makasih sayang," ucapnya sambil menguap.
"Kamu masih mengantuk? kalau iya kenapa pake pergi ke balkon? kan bisa sambil tiduran."
"Eh ... i-itu ... a-anu ... "
Laura menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
De tersenyum melihat tingkah kekasihnya itu. Padahal Laura takut kalau Davin tiba-tiba bangun dan mencarinya.
Beruntungnya selama panggilan telepon berlangsung, Davin tidak mencarinya. Selesai video call, Laura segera masuk ke kamarnya.
Ia begitu takut kekasihnya itu terbangun, tetapi nyatanya ketakutannya tidak terjadi.
Davin masih mendengkur halus disana. Laura mengusap halus dadanya. Lalu ia pun menyusul kekasihnya yang tertidur pulas itu.
Tangan kekar Davin langsung hinggap di atas perut Laura ketika ia mulai berbaring. Sebuah senyuman tipis terukir dalam bibir Davin.
"Gadis kecilku ... jangan pernah mencoba lari dariku," gumamnya.
Sedangkan Laura sudah beranjak ke alam mimpinya sesaat ia mulai merebahkan tubuhnya.
Laura memang tidak tau kalau sebenarnya Davin belum tertidur, bahkan ia mendengar semua pembicaraan Laura dengan De. Hanya saja ia mau tau sampai kapan ia akan memutuskan hubungannya dengan kekasihnya itu.
Ia tidak akan melepaskan Laura begitu saja. Bahkan sebentar lagi ia akan mengikatnya dalam hubungan yang lebih serius yaitu pernikahan. Tetapi hal itu masih disembunyikan dari Laura.
Sampai saatnya tiba, Davin akan bermain cantik dibelakang hubungan Laura dan De. Meskipun itu salah tetapi semua sudah terjadi.
.
.
.
...~Bersambung~...
>>>>
Jangan lupa tinggalkan jejak cinta kalian ya.. dengan cara like, komen, favorit dan VOTE jika kalian suka, terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
JW🦅MA
LANJUT YA
2021-11-08
0
JW🦅MA
mantap
2021-11-08
0
JW🦅MA
asyik deh
2021-11-08
0