rencana untuk balas dendam

"Aku akan pergi sejauh mungkin". Ucap nya dengan hati yang berdenyut nyeri.

"Kita akan pergi kemana nyonya?". Tanya supir taksi.

"Hmm bandara pak". Elvi bertekad untuk pulang kampung menjemput neneknya dan pergi sejauh mungkin dari Khuza.

"Baik Nyonya".

"Sabar Nak mama pasti akan melindungi mu dengan baik, mama tidak akan membiarkan mu menjadi bagian dari orang-orang bejad itu". Batin Elvi dengan isak tangis tertahan.

Saat menengadah keluar jendela tanpa sengaja Elvi melihat poster dengan kata-kata bijak yang membuat Elvi berfikir seketika untuk membalas dendam, juga teringat akan kata-kata Alya dulu, yang memotivasinya untuk bangkit dan merebut apa yang menjadi haknya.

"Kehidupanmu akan menjadi lebih cemerlang dari pada siang hari, kegelapan akan menjadi terang seperti pagi hari, orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan."

"Bawalah perubahan dalam diri mu sendiri, belajarlah melangkah maju untuk mendapatkan kebahagian!".

"TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan jangan lah patah hati."

"Hmm.. sepertinya aku harus menyusun rencana, baiklah aku akan cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati, ya inilah rencananya, aku akan maju dan merebut kembali apa yang sudah menjadi hak ku, menangis tidak akan membawa perubahan!".

"Pak putar balik!". Elvi mengusap air matanya, tekadnya sudah bulat untuk mengikuti Semua sandiwara yang ada, selain itu dia juga bertekad untuk merebut apa yang sudah menjadi haknya.

"Hah!, Maksud nyonya kita akan kembali ke.."

"Iya pak, saya berubah pikiran, maafkan saya telah merepotkan bapak". Elvi merasa bersalah.

"Tidak masalah nyonya, baiklah kita akan putar balik". Akhirnya supir taxi tersebut berbalik arah kembali meskipun sedikit bingung.

"Aku hanya akan melangkah di waktu yang tersisa tiga bulan ini, sebelum anak ku lahir aku akan mencoba mendapatkan hatimu Khuza, ya meskipun kemungkinan-nya hanya ada 20% ralat 10% atau bahkan 5%".

Elvi menetapkan waktu untuk mendapatkan hati Khuza, jika dalam waktu itu dia tidak berhasil maka Elvi akan benar-benar menyerah dan menerima semuanya.

"Baiklah kita akan sama-sama bersandiwara sampai waktu yang akan menjawabnya kapan ini berakhir!".

Semua rencana untuk melarikan diri kini telah berubah, hidup harus terus berjalan, ini bukan tentang sinetron yang main kabur-kaburan berharap suami-nya akan menyesal dan mencarinya, Itu hal yang mustahil dan terlihat bodoh, Bagaimana pun Elvi sadar diri hidup bersama Khuza kurang lebih enam bulan itu belum lah cukup, sementara Melodi mereka sudah pacaran bertahun-tahun, Hidup tidak semudah novel-novel romantis yang berharap akan ada penyesalan setelah kepergian, jelas itu tidak mungkin dan Elvi akan belajar maju untuk memainkan drama yang di buat suami-nya sendiri.

Tiba di mansion Elvi memasang muka cerah dan kembali ke kamar, menata kembali baju yang sempat di bawah-nya tadi juga mengembalikan uang cash pada tempatnya serta kartu debit, untung saja tadi dia tidak membawa koper, jika ia sudah dipastikan semuanya akan repot.

Tidak lama semua barang sudah tertata dengan rapih, Elvi melihat dirinya di cermin, wajahnya yang sembab karena terlalu lama menangis membuatnya terlihat sedikit pucat di tambah perut membuncit itu sama sekali tidak ada kesan yang cantik di tubuh-nya, dirinya terlihat menyedihkan secara utuh .

"Dengan penampilan buruk ini, aku akan mengubah diri, dan mencoba merebut apa yang sudah aku miliki, termasuk cinta mu Khuza!".

Tekad yang bulat melambungkan hati Elvi untuk terus maju, hidup jelas adalah pilihan, Elvi harus mendapatkan cintanya yang tulus, setidak-nya berusaha untuk mendapatkan masa depan yang indah bersama Khuza.

"Sayang ini adalah hari dimana kita berdua akan berjuang demi mendapatkan hak kita untuk hidup bersama papa, sehat-sehat ya dukung keputusan mama". Elvi terseyum mengelus perut buncit-nya seraya menarik nafas dalam-dalam.

Langkah pertama Elvi menguyur tubuhnya di bawah tekanan air yang deras, Semua yang buruk harus terseret seiring mengalirnya air dari tubuh-nya, tidak ada lagi kata untuk mengasihani diri sendiri dan berharap semuanya akan Indah tanpa tindakan, hal yang perlu Elvi sadari doa tidak lah cukup tanpa adanya tindakan yang nyata.

"Beri aku kekuatan Tuhan, mungkin jalan ini salah tapi aku juga ingin bahagia dengan pilihan ku".

Merasa legah dengan guyuran air dingin, Elvi berhasil menenangkan diri dari jiwanya yang buruk, semangat untuk mendapatkan hati Khuza tumbuh subur di hatinya, Elvi akan memaafkan semua tindakan suami-nya dan pelan-pelan masuk ke dalam hati suami-nya, dengan langkah yang pasti Elvi keluar dari kamar mandi, memakai handuk sedada yang terlihat begitu seksi karena perutnya yang buncit.

Usai mengenakan baju, Elvi memilih untuk menikmati sore hari bersama secangkir coklat hangat di balkon kamarnya, kulitnya yang putih bersih tersapu angin yang meriuk begitu hangat menerpa dirinya.

Senyuman manis terukir di wajahnya untuk memulai sandiwara bersama suami-nya, hubungan yang memamg aneh, mencoba merasakan baik-baik saja sementara hati berkecamuk ingin meronta meminta keadilan.

"Lihatlah bagaimana korban mu akan berperan, terus lah berpura-pura hingga kau lupa bahwa semuanya hanya lah pura-pura ". Batin Elvi seraya terus meminum coklat hangat di genggaman-nya.

"Elvi..?".

"Ini dia". Senyuman licik mengembang di wajah Elvi mendapat sapaan dari suami liciknya.

Khuza datang jelas mulai berakting dan memulai sandiwaranya lagi, bersikap manis dan membisikkan kata-kata Cintanya untuk mengangkat tinggi hati Elvi, andai Elvi tidak berpikir jernih dan main kabur-kaburan mungkin nasibnya akan semakin buruk, terpukul dan berlarut dalam kesedihan sepanjang waktu, Elvi tidak lupa Khuza berkuasa dia memiliki segalanya, uang yang tidak terhingga mampu membeli apa saja termasuk membayar rahim wanita di luar sana hanya untuk mendapatkan anak.

Dan yang lebih buruk bisa saja Khuza menangkap Elvi, Menyekap-nya hingga melahirkan, tentunya sikap asli seorang Khuza juga akan kelihatan, andai Elvi tidak memilih opsi B maka sudah di pastikan hidup-nya akan berakhir dengan sangat menyedihkan.

"Elvi, kau..". Perasaan kagum muncul saat melihat Elvi berbalik arah menatapnya, wajah yang sedikit di poles make up namun terlihat natural menyembunyikan rona pucat Elvi, baju tidur yang terbuat dari kain berbahan sutra halus nampak sangat seksi karena tidak sampai lutut sehingga paha putih mulus bersih itu terlihat.

"Glek.." terlihat Khuza sedang menahan sesuatu dalam dirinya.

"Kakak sudah kembali". Senyuman manis turut serta mengambil perannya menghampiri Khuza tanpa malu lagi.

bersambung..

oke semoga kita masih bisa berjumpa besok🥰

Terpopuler

Comments

Nurwana

Nurwana

bagus Elvi.... stelah itw hempaskan Thu sisuami kamvret.....

2021-12-19

1

Resakrvv

Resakrvv

bagus elvi mainkan peranmu dgn baik, aq mendukungmu😉

2021-10-21

1

Aneda Lestary

Aneda Lestary

bagus elvi,jangan sampe kalah sama j*lang itu,,,
lanjutkan, sampai membuat khuza bertekuk lutut terhadapmu,kalau bisa bikin dia jd bucin akut...xixixixi

2021-09-30

3

lihat semua
Episodes
1 sayap yang patah
2 awal penderitaan
3 kedatangan Melodi
4 pingsan
5 hamil
6 Di adili
7 pindah kamar
8 minta maaf
9 mulai mengetahui kebohongan
10 nasehat Alya
11 nasehat membenahi diri
12 ngidam
13 menahan sesuatu
14 kedatangan melodi
15 butuh perhatian
16 meminta Alya untuk berhenti
17 Kejutan
18 sebuah kebenaran
19 rencana untuk balas dendam
20 mabuk oleh bayang-bayang Elvi
21 merias diri
22 membuat Melodi Cemburu
23 cemburu karena berlian
24 perasaan bersalah
25 Melodi di kejar wartawan
26 masa kelam Khuza
27 berita panas
28 kekesalan Melodi
29 marah
30 menyesal...
31 Berdamai
32 Dinner romantis
33 permintaan maaf
34 perpisahan
35 makan malam sendiri
36 kedatangan Alya dan Bayu
37 kecelakaan
38 berakting
39 Franklin??
40 berita heboh
41 kekasih baru melodi
42 rasa trauma
43 rencana Khuza
44 panggil sayang...
45 perhatian Elvira
46 merajuk
47 mengemis
48 perasaan sedih
49 Bosan??
50 berangkat ke Bali
51 harapan..
52 fakta menarik
53 pertemuan dengan Yirus
54 kesembuhan Khuza
55 paket misterius
56 menderita bersalin
57 bertengkar
58 udang dibalik batu
59 kecemasan Khuza
60 rencana
61 awal penderita khuza
62 kejutan
63 kedatangan nenek
64 penderita Khuza
65 kemarahan Melodi
66 usaha untuk mendapatkan informasi
67 semakin buruk
68 kehancuran melodi
69 masalah
70 dibeda-bedakan
71 curhat
72 Jeritan Khuza
73 takut
74 perlakukan Longse
75 Candice Barack??
76 merancang busana
77 fashion week
78 pelajaran untuk Longse
79 kembali bekerja
80 kekesalan Alya
81 penderita Khuza
82 kepulangan Yirus
83 banyak hal yang telah terjadi
84 berita mengenai Elvi
85 melihatnya dengan senyuman
86 tekad
87 tekad
88 terkejut saat melihatnya
89 rasa khawatir dan takut
90 Merasa kacau
91 kedatangan Yirus
92 permohonan Yirus
93 kau mau memaafkan ku??
94 Elvi, Khuza dan Frank...
95 waktu yang cepat berlalu
96 pertengkaran...
97 The And
98 ucapan trimakasih penulis
Episodes

Updated 98 Episodes

1
sayap yang patah
2
awal penderitaan
3
kedatangan Melodi
4
pingsan
5
hamil
6
Di adili
7
pindah kamar
8
minta maaf
9
mulai mengetahui kebohongan
10
nasehat Alya
11
nasehat membenahi diri
12
ngidam
13
menahan sesuatu
14
kedatangan melodi
15
butuh perhatian
16
meminta Alya untuk berhenti
17
Kejutan
18
sebuah kebenaran
19
rencana untuk balas dendam
20
mabuk oleh bayang-bayang Elvi
21
merias diri
22
membuat Melodi Cemburu
23
cemburu karena berlian
24
perasaan bersalah
25
Melodi di kejar wartawan
26
masa kelam Khuza
27
berita panas
28
kekesalan Melodi
29
marah
30
menyesal...
31
Berdamai
32
Dinner romantis
33
permintaan maaf
34
perpisahan
35
makan malam sendiri
36
kedatangan Alya dan Bayu
37
kecelakaan
38
berakting
39
Franklin??
40
berita heboh
41
kekasih baru melodi
42
rasa trauma
43
rencana Khuza
44
panggil sayang...
45
perhatian Elvira
46
merajuk
47
mengemis
48
perasaan sedih
49
Bosan??
50
berangkat ke Bali
51
harapan..
52
fakta menarik
53
pertemuan dengan Yirus
54
kesembuhan Khuza
55
paket misterius
56
menderita bersalin
57
bertengkar
58
udang dibalik batu
59
kecemasan Khuza
60
rencana
61
awal penderita khuza
62
kejutan
63
kedatangan nenek
64
penderita Khuza
65
kemarahan Melodi
66
usaha untuk mendapatkan informasi
67
semakin buruk
68
kehancuran melodi
69
masalah
70
dibeda-bedakan
71
curhat
72
Jeritan Khuza
73
takut
74
perlakukan Longse
75
Candice Barack??
76
merancang busana
77
fashion week
78
pelajaran untuk Longse
79
kembali bekerja
80
kekesalan Alya
81
penderita Khuza
82
kepulangan Yirus
83
banyak hal yang telah terjadi
84
berita mengenai Elvi
85
melihatnya dengan senyuman
86
tekad
87
tekad
88
terkejut saat melihatnya
89
rasa khawatir dan takut
90
Merasa kacau
91
kedatangan Yirus
92
permohonan Yirus
93
kau mau memaafkan ku??
94
Elvi, Khuza dan Frank...
95
waktu yang cepat berlalu
96
pertengkaran...
97
The And
98
ucapan trimakasih penulis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!