Setelah dua hari beristirahat di rumah sakit, akhirnya Elvira di isinkan untuk pulang ke Mansion, dan dengan segera dia memasuki kamarnya saat tiba di sana, seperti biasa kamarnya akan sangat panas karena Surti melarangnya menyalakan AC, dengan alasan pemborosan dan itu tidak pantas untuk orang seperti dirinya menggunakan AC.
Ya khuza dan Elvi meskipun sudah menikah namun mereka berbeda kamar, hal itu terjadi karena sikap acuh Khuza selama ini padanya.
"Tok tok tok". tanpa menunggu jawaban Elvi, Khuza langsung membuka pintu.
"ceklekkk".
"Elvi?".
Elvi terbelalak kaget melihat Khuza yang sudah berdiri di depan pintu, Elvi juga sedang mengambil buku untuk mengipas wajah-nya yang terasa panas akibat hawa Jakarta saat musim kemarau memang sangat membakar.
"Iya tuan". Dengan sigap Elvi membuang buku yang digunakan ke atas ranjang dan berdiri tegap, dia berpikir mungkin Khuza akan menyuruhnya mengerjakan sesuatu.
"Apa yang sedang kau lakukan, dan.. hawa panas ini kau tidak menyalakan AC?!".khuza semakin mendekat dan terlihat marah, sorot matanya berubah menjadi tajam.
"Ah it.itu karena Nyonya Surti ingin saya berhemat tuan". Khuza semakin geram mendengarkan penuturan Elvi.
"Nyonya!!.. dia bukan Nyonya disini, dia pelayan disini!!". Ucap Khuza dengan suara memenuhi langit-langit kamar sangat lantang dan keras.
"Tapi.."
"Ikut dengan ku". Dengan cepat Khuza menarik tangannya keluar dari sana menuju ruang tamu, di mana seluruh pelayan sudah berkumpul, mereka sama dengan Elvi yang sedang berwajah pucat akibat ketakutan, Elvi sendiri bingung kesalahan apa yang sudah mereka lakukan sehingga harus di kumpulkan dan seperti akan di adili.
Khuza Melepaskan pegangan tangan-nya yang membuat Elvi ikut berdiri di sebelah para pelayan, sorot mata Khuza semakin menajam, Elvi menyudahi kekaguman-nya saat Melihat betapa tampan dan sungguh sangat elegan pria di hadapan-nya saat ini, tapi Elvi harus sadar diri, Khuza adalah orang terpandang dia tidak masuk dalam jangkauan-nya, mereka menikah karena kecelakaan yang tidak sengaja.
"El apa yang kau lakukan di sana, kemari dan duduk di sana". Sambil menunjuk sofa.
"I.iya tuan".
Yang ada di sana hanya satu sofa itu pun sofa kebesaran atau singgah sana Khuza yang sering ia gunakan ketika mengadili para pelayan, tidak mungkin bukan jika Elvi harus duduk di sama, sofa biasa saja Surti melarangnya dengan alasan akan kotor dan rusak di tambah harganya yang mahal, Elvi yang kebingungan memilih untuk duduk di karpet.
Khuza semakin geram dengan semua yang ia lihat, bagaimana Istrinya melakukan hal itu di hadapan-nya, duduk di lantai oh sungguh yang benar saja. Dengan langkah kaki yang cepat Khuza mendekati Elvi.
"Ap.apa yang terjadi, apa tuan khuza akan menghukum ku, Mengapa dia kesini, ah benar seharusnya aku tidak duduk di karpet mahal ini.. bodoh, sungguh sangat bodoh kau Elvi cari gara-gara saja". Batin Elvi ketakutan.
Hal yang tidak terduga malah terjadi, dengan hati-hati Khuza mengangkat Elvi dan membawanya untuk duduk di atas sofa kebesarannya, masih dengan wajah terkejut Elvi menatap para pelayan juga Surti yang mengepalkan tangan-nya, pasti mereka sangat marah juga cemburu sekarang.
"Tu.tuan saya tidak pantas duduk di sofa mahal ini".
"Lalu siapa yang lebih pantas dari mu hmm.. mengapa kau duduk di lantai El?!".
"Sofa ini mahal tuan, saya tidak akan bisa menggantinya jika rusak itu yang kepala pelayan katakan". Dengan penuh rasa bersalah juga gugup Elvira mengatakan-nya.
Khuza berbalik badan menatap surti dengan tatapan yang membunuh "Surti bisa kau jelaskan semua ini dengan masuk akal, Mengapa Nyonya di mansion ini tidak bisa duduk di sofa?!".
"It.itu karena dia hanya wanita kampung tuan, dia tidak pantas duduk di sofa mahal itu".
"Plakk". Tampar keras mendarat di wajah Surti namun itu di lakukan oleh Yirus, supir sekaligus orang kepercayaan Khuza yang sudah di anggapnya paman.
"Berani sekali kau mengatakan hal itu dengan mulut kotor mu itu Surti!, Siapa kau di mansion ini sehingga berani memutuskan hal itu!". Bentak Khuza .
"Tapi tu.tuan".
"Plakk". Satu tamparan keras lagi mendarat sempurna di wajah Surti, itu membuatnya menangis.
"Kau tidak tahu diri Surti, Sudah bagus kau bekerja disini!". Bentak Yirus dengan keras,
hmm jangan salah Yirus lebih kejam dari Khuza, sebagian sifat keras Khuza itu berasal dari Yirus dan sebagian-nya lagi berasal dari dirinya sendiri.
Tidak ada suara lagi dari Surti, dia menunduk menangis pelayan yang lain juga ikut menangis ketakutan, ini kali pertama mereka di adili seperti ini.
"Kalian semua!!!, jujur siapa yang selama ini sudah mempermainkan Nyonya hah!" Bentak Khuza namun tidak ada yang mau mengangkat tangan.
"JAWAB!!". Yirus membatu dengan bentaknya yang membuat semua pelayan mengangkat tangan, kecuali satu pelayan yang bertugas di bagian ruang tamu, selama ini dia tidak ikut campur mem-bully Elvi hanya saja dia diam tak membantu sama sekali karena takut pada Surti.
"Ck..ck.. berani sekali kalian bersikap seperti itu!". Khuza menggelengkan kepalanya dengan geram.
"Yirus kau tahu hukuman apa yang pantas untuk mereka?". lagi kata Khuza.
"Iya tuan".
"KALIAN SEMUA DI PECAT, juga tidak ada akan mendapatkan gaji terakhir, MENGERTI!". Ucap Yirus dengan tegas.
"Tu.tuan maafkan kami, tolong jangan pecat kami tuan hiks.. kami butuh pekerjaan ini tolong tuan". Surti juga yang lainnya mulai meminta belas kasih.
"Tidak!, Keputusan ku sudah bulat silakan angkat kaki dari mansion ini!!".
"Tuan hukum saja kami, tapi tolong jangan pecat kami hiks...". Mereka masih berusaha mempertahankan pekerjaan mereka, itu semua mereka lakukan karena gaji di sini sangat besar ketimbang ditempat lain, mereka di gaji tiga kali lipat dari gaji di luar, bahkan gaji yang mereka peroleh mengalahkan gaji seorang PNS, itu membuat mereka mati-matian mempertahankan pekerjaan ini, bahkan sujud dan merendahkan harga diri mereka.
"Yirus cepat urus mereka, dan besok segera ganti semua pelayan yang ada disini, kecuali wanita yang satu itu (Khuza menunjuk pada wanita yang tidak mengangkat tangan-nya tadi), dan Oyah jangan kalian pikir dengan keluar dari sini kalian masih akan bekerja di tempat lain ha-ha-ha itu TIDAK AKAN TERJADI!, tidak akan ada orang yang mempekerjakan pelayan yang menghina Nyonya di Mansionnya sendiri". Khuza memberi peringatan yang membuat mereka semua semakin katakutan.
Mereka tahu jika Khuza sudah berbicara seperti itu maka dia benar-benar akan menghancurkan mereka, ingat Khuza tidak pernah bermain dengan segala ancaman-nya.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
scarlet
bukan cuma salah pelayanx,, Khuza jg salah,,, dia tdk menegaskan sejak awal kedudukan istrinya,,,
2022-11-21
0
Jumaeda
ooh manyap Khuza, kirain mau menyia nyuakan Elvi ternyata kau sayang , bagus srmoga srkanjutnya sayany ya author????jgn di rubah rubah lagi digatnya Khuza Thor, biar dia sayang mah Elvi Krn akan mberi keturunan dan pewarisnya Khuza
2021-10-22
1
Neti Jalia
aku mampir kk, jangan lupa mampir jg dikaryaku ya🤗🙏
2021-09-30
2