"Tu.tuan sa.saya tidak akan menuntut anda, lu.lupakan semua yang telah terjadi, anggap tidak terjadi apa-apa semalam".
Elvira megutuki dalam hati air matanya yang tiba-tiba keluar tanpa ia mau, seharusnya dia tidak menambah semua ini dengan air mata yang mendramatisir, kehilangan keperawanan sungguh sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan sebelum menikah.
"Apa kau pikir aku ini Pria yang tidak bisa bertanggung jawab hah!". Tanya Khuza dengan dingin, menambah ketakutan tersendiri bagi Elvi untuk setiap gerakan kecil-nya.
"Bu.bukan seperti itu tuan, tapi saya sungguh baik-baik saja". Seketika seluruh tubuh Elvira menegang mengatakan-nya, hatinya remuk dan hancur, wanita itu berfikir tidak mungkin untuk meminta pertanggung jawaban kepada Khuza di saat semua orang menuduhnya sebagai wanita murahan dan munafik, sedangkan dia adalah pria yang nyaris sempurna bersedia menikahi wanita kampung seperti diri-nya, bahkan media sudah mulai membicarakan dirinya bahwa dialah yang menjebak Tuan Khuza yang mabuk demi mendapatkan harta dan menyandang nyonya Gautama.
"Aku akan menikahi mu, ini semua kulakukan untuk menjaga nama baik keluarga Gautama, juga aib perusahaan!". Ucap khuza dingin dan tegas, setelah itu pergi meninggalkan Elvira tanpa sepatah kata lagi.
...(....)...
Berita pernikahan di seluruh media sosial meledak dengan cepat, efeknya sangat buruk bagi Elvira yang terus dikejar-kejar wartawan dan di buruh seperti orang gila, wartawan itu seperti tawon yang terus mengerumuninya dan terus berisik bertanya meminta penjelasan dari Elvi. Orang-orang di lingkungan sekitar Elvira juga mendadak dingin dan beku terhadap-nya.
Ini tidak bisa dibiarkan, walau bagaimana pun Elvi harus bertindak, Elvi bertekad untuk hari ini datang menemui Khuza di perusahaan-nya "Gautama Company".
Membutuhkan banyak waktu untuk pergi kesana dengan mengendarai taksi, hingga akhir-nya Elvi tiba di gedung pencakar langit yang berada di pusat kota Jakarta, Baru saja wanita itu menginjakkan kakinya masuk ke dalam perusahaan, bisik-bisik pun mulai terdengar, namun Elvi mencoba berpura-pura tuli untuk tidak mendengarkan gosipan mereka, karena tujuan-nya datang kesini untuk meminta Khuza agar segera membatalkan semua acara pernikahan itu...
langkah demi langkah pun di lalui Elvi, Syukur lah perjalanan Elvi menuju ruangan Khuza cukup mulus, tidak ada yang menghalangi-nya hingga harus membuat Khuza bertengkar atau marah-marah untuk ngotot' bertemu dengan Khuza.
"Mr Khuza's room".
Begitu tiba di depan ruangan pria dingin itu, Elvi segera mengetuk pintu ruangan-nya dengan perasaan campur aduk, ketakutan, kecemasan ragu-ragu dan semuanya itu menjadi bersatu padu dalam hatinya saat melihat tatapan membunuh dari Khuza usai Elvi mendapatkan izin dari khuza untuk masuk ke dalam ruangan.
"Ada apa nona Elvira, seharus-nya kau mempersiapkan diri untuk pernikahan kita!".
Elvi memejamkan matanya, berusaha mengusir kegugupan yang sudah menguasai dirinya "Saya tidak menginginkan pernikahan ini tuan, saya mohon hentikan semuanya!". tegasnya.
"Bukan kah sudah jelas yang ku katakan padamu, ini demi perusahaan dan nama baik keluarga ku, KELUARGA GAUTAMA!".
"La.lalu Bagaimana dengan ku?, Bagaimana dengan kekasih anda tuan, dan Bagaimana dengan semua warga Jakarta yang terus menghakimi ku, anda yang melakukan-nya tapi saya yang di tuduh dan di cap sebagai penjahat hiks.. Jadi tolong hentikan semua ini tuan Khuza Gautama, saya mohon, saya tidak tahan dengan semua tuduhan palsu ini tuan hiks.."
Khuza menatap semakin tajam kemudian menghela nafasnya dengan berat " kau tidak perlu khawatir, kau hanya akan menandatangani surat pernikahan kita dan sisanya aku yang urus".
"Tidak!, Saya bilang tidak tuan, saya tidak ingin menikah dengan anda!".
Sayang-nya khuza diam tidak menanggapi dan menelfon supirnya untuk mengantar Elvi pulang, bukan ke kosan-nya lagi melainkan ke mansion Zakri house, mansion dengan bertema bangunan Itali yang dominan dengan warna emas juga beberapa patung singa yang berada di atas Bagunan tersebut, istana yang begitu indah dan tentu saja mahal.
Supir tersebut mengantar Elvi ke mansion atas perintah Khuza juga dengan alasan untuk melindungi-nya dan menjaganya dari serangan wartawan yang sudah seperti ulat bulu, alasan itu juga untuk menjamin keamanan Elvi dari orang-orang di luar sana yang ingin menyakitinya atau bahkan membunuhnya.
...(....)...
Waktu pun terus berjalan tanpa bisa di hentikan, suatu keajaiban bagi Elvi hingga hari ini dia masih hidup, bahkan Sekarang ini Elvi sudah menikah dengan Khuza Gautama yang terkenal sebagai pria yang nyaris sempurna bahkan menjadikan pria paling seksi versi majalah playboy.
Jika di tanya apakah Elvi bahagia atas pernikahan-nya dengan pria dingin dan arogan itu, jawabnya jelas tidak, Bagaimana Elvi bisa berbahagia di tengah cacian dan cemoohan yang ia hadapi setiap harinya, Elvi telah di anggap pelakor dan di anggap perusak hubungan orang (PHO) karena telah merebut Khuza dari melodi yang sudah hampir menggelar acara pertunangan, mengambil kebahagiaan melodi dan segala macam bentuk hal buruk lainnya.
Semuanya terpampang dengan begitu nyata dengan sikap acuh dan dingin Khuza Gautama kepadanya, sehingga seluruh pelayan mansion pun menganggapnya tidak lebih dari pelayan di sana .
"Kalian lihat penampilan seburuk itu berhasil menikah dengan tuan Khuza, Sangat jelas sekali wanita kampung itu menggunakan cara licik untuk menjebak tuan khuza".
"Dia bahkan tidak lebih cantik dari ujung kuku Nona Melodi".
"Itu sudah pasti, hmm memalukan!".
Seluruh pelayan bahkan menghina Elvi, hidupnya semakin jauh dari kata damai " neraka" lebih pantas untuk mengungkapkan semuanya, tidak berhenti dengan cacian dan makian yang di dapatkan Elvi setiap hari kepala pelayan yang menyadari hubungan Elvi dan Khuza yang kurang baik juga terus mengintimidasi Elvi, Nyonya Surti namanya dia sangat membenci kehadiran Elvi di mansion.
"Hey hati-hati jangan duduk di sembarang tempat kau akan mengotorinya nanti, perabotan di sini mahal-mahal tau!, Lakukan tugas mu dengan benar dan saat waktunya untuk makan datang lah ke tempat makan para pelayan, kau mengerti!"
"Iya Nyonya".
Sayang-nya para pelayan lain juga mem-bully-nya dengan sengaja memberikan makanan sisa, lalu menyuruhnya mengerjakan pekerjaan kebun yang biasa laki-laki lakukan, untung saja Elvi yang memang berlatar belakang dari kampung sudah memiliki keterampilan atau skil di bagian itu sehingga dia tampak baik-baik saja melakukan-nya.
Hari demi hari terus seperti itu. Putus asa tentu saja ada, pada malam hari Elvi menghabiskan waktunya untuk menunggu kedatangan Khuza dari kantor, bukan untuk apa-apa tapi Elvi menunggu secarik kertas dan berharap agar Khuza segera menyuruhnya menandatangani surat cerai, ya itulah penantian Elvi setiap malam.
bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Meylin
hampir setiap novel cewek nya di buat mnderita diijak harga dirinya meski miskin jngan mau jadi lemahh mndingan kaburrr yg jauh cari kebahagiaan
2021-10-20
3
siti fatimah
laki2 menjijikan
2021-10-19
2