mulai mengetahui kebohongan

"El kita akan membesarkan anak kita bersama, anak pertama, kedua hingga seterusnya pernikahan kita tidak akan gagal El". Kata Khuza sembari menggenggam tangan Elvi.

"Kau percaya pada ku kan?".

Dengan terpaksa Elvi harus membohongi diri-nya sendiri tentang apa yang sebenarnya berlawanan dengan kehendak-nya "hmm, aku percaya kak".

"Itu jawaban yang aku suka, aku lega mendengar-nya".

Elvi tersenyum dengan terpaksa, meskipun pendidikan-nya tidak tinggi namun dia sadar dan tahu membedakan mana senyuman yang tulus juga mana senyuman yang palsu, dan hal itu sangat kelihatan dari raut wajah Khuza yang tersenyum dengan segala kemunafikan.

Khuza jelas mengatakan hal yang bertentangan dengan isi hatinya, sayang-nya Elvi tidak tahu apa yang melatarbelakangi Khuza berbohong.

"K.kak aku sudah selesai, boleh aku permisi, aku ingin ke toilet". Elvira memilih pergi dari sana di bandingkan harus mengahadapi kenyataan yang menghianati dirinya.

"Baiklah El".

"Entah apa yang sebenarnya terjadi dengan tuan Khuza, permainan apa yang sedang ia lakukan pada ku, tapi cepat atau lambat aku yakin sepandai-pandainyai a berbohong maka pada akhirnya kenyataan lah yang akan menang". Batin Elvi.

...****************...

Di tempat lain : Apartemen melodi.

Di salah satu apartemen di Jakarta, melona yang kini sedang menikmati bir di tangan-nya tengah tersenyum licik penuh kemenangan saat tahu rencananya perlahan mulai berjalan mulus.

Sebuah rencana yang sudah mulai berjalan melewati garis Start, Melodi adalah orang yang lahir dalam keluarga yang memiliki kondisi keuangan yang cukup dia juga memiliki kekayaan, namun dengan sifat ketidak puasanya dia ingin terus menambah pundi-pundi rupiah dan mempergunakan-nya dengan kemewahan dan sibuk memperbaiki penampilan.

Drrrttt.. Drrttt..

"Hmm Tamara?, Pasti dia ingin mengajak ku ke club'". Batin Nya sebelum mengangkat telepon.

"Hello sweety Clubing?, Tentu saja aku ikut, dalam beberapa saat aku akan tiba di sana".

Ponsel di matikan, dengan segera melodi mengambil dress yang bahannya belum selesai di jahit juga ke-kurangan kain yang menampakkan belahan dada juga punggung-nya yang seksi, baju itu sengaja di buat seketat mungkin hingga menampakkan tubuh seksinya bak gitar spanyol.

Melodi juga mendandani dirinya dengan make up yang begitu tebal namun terlihat begitu cantik juga cocok dengan wajah-nya yang sudah terbiasa terpapar oleh skin care setiap hari .

Inilah kehidupan yang melodi inginkan, bersenang-senang seumur hidup, menikmati seluruh uang hasil mulut manis-nya dan menggunakan seorang Khuza sebagai ATM berjalan yang bisa di perasaan-nya sesuka hati, dan anehnya Khuza tidak mempermasalahkan hal itu.

...****************...

Kembali ke mansion Khuza..

"Tolong jangan.. a.ampun, tolong!".

Elvi menggelengkan kepala-nya berulang kali, juga keringat membasahi kening dan lehernya, mimpi buruk juga masa lalunya kembali menghantuinya ingatan tentang rasa sakit kembali datang dalam mimpi-nya.

"Jangan.. hiks.. jangan!!".

Khuza terbangun dengan suara rengekan Istri-nya, awalnya Khuza berpikir ada sesuatu yang terjadi pada Istri-nya ternyata tidak, wanita yang ada di sebelah-nya saat ini sedang mimpi buruk, matanya masih terpejam namun juga mengeluarkan air mata. Setelah Khuza memperhatikan Istri-nya dengan seksama dia akhirnya tahu jika kemungkinan besar Istri-nya mengalami mimpi buruk dan rasa trauma yang mendalam.

"Mungkin kah dia sering mengalami mimpi buruk selama ini?". Batin Khuza.

Tanpa sadar tangan Khuza terangkat dan membelai wajah serta rambut wanita itu dengan lembut, perasaan bersalah menyelimuti hatinya karena melihat betapa menderitanya wanita itu karena kesalahan-nya, hal itu juga semakin buruk karena media juga masyarakat yang terus mencerca Elvi dan membalikkan semua kebenaran. Khuza jelas tahu semua ini, karena yang menyebarkan topik palsu ini adalah pengacaranya juga juru bicara Khuza yang telah menciptakan opini itu demi nama baik perusahaan.

"Untung saja wanita ini cukup kuat, jika tidak dia pasti sudah gila sekarang". Batin Khuza.

Sebelum mengenal Elvi, Khuza sudah menerima laporan tentang siapa wanita itu, selain Pernah bekerja sebagai buruh cuci, Elvi juga pernah bekerja sebagai orang upahan di kampung-nya, membantu sang nenek untuk menjaga ternak tetangganya. Dan saat Elvi ke Bali dia mulai berjuang sendiri dengan melamar pekerjaan kesana kemari, namun sayang sangat jarang orang yang mau menerimanya bekerja, beruntung saat itu perusahaan cabang milik Khuza mau menerimanya sebagai pelayan, dan memindahkan Elvi ke Jakarta setelah beberapa bulan di treening.

Perlahan setelah Elvi mulai tenang, Khuza kembali merebahkan dirinya di samping Elvi, masih mengusap rambut wanita itu dengan lembut, takut untuk membangunkan Elvi.

"Tenang lah Elvira, aku akan menjagamu sampai bayi itu lahir".

(....)

"Hmm benar begitu, bernapas dengan baik dan hembusan perlahan, kejadian buruk sudah berlalu kau harus secepat-nya melupakan itu Semua".

Elvi perlahan mulai tenang dan kembali beristirahat dengan baik, itu terjadi karena perlakuan Khuza yang manis padanya.

Malam itu Khuza terus berpikir siapa kira-kira orang yang bisa membantu Elvi untuk melawan rasa traumatis Nya, kemungkinan besar Elvi memerlukan seorang psikiater untuk menyembuhkan luka-luka batin yang di deritanya.

"Ah, benar sepertinya Alya bisa membantu". Batin Khuza seraya tersenyum.

Alya adalah teman sejawat Khuza, saat kuliah dulu Alya memilih jurusan sebagai psikolog, dia juga cukup terkenal dalam menyembuhkan orang, pasti dia akan sangat cocok dengan Elvi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Ke-esokan harinya, saat waktu sudah menunjukkan pukul delapan pagi, Elvi terbangun dan merasakan tubuhnya hangat oleh sebuah pelukan yang membungkus-nya, perlahan Elvi membuka matanya dan melihat ternyata itu Khuza yang sedang memelluk-nya erat.

Jelas saja hal itu membuat Elvi terkejut bukan main, Elvi sedikit mendorong tubuhnya ke samping agar tidak menempel pada dada bidang Khuza, ada perasaan aneh dalam diri Elvi saat begitu dekat dengan pria itu, mungkin alam bawah sadarnya masih menolak untuk dekat dengan Khuza, atau kah karena benteng yang sudah Elvi bangun untuk menjaga hatinya baik-baik.

"Selamat pagi Elvi, hati-hati nanti kau jatuh".

"Ehmm, selamat pagi kak". Jawab Elvi canggung, dan sesegera mungkin turun dari ranjang sebelum Khuza berhasil meraih-nya.

"Mau kemana?"

"Kamar mandi kak".

"Eitss tunggu dulu". secepat kilat Khuza melompat dari ranjang

"K.kak ap.apa yang kakak lakukan?". Pekik Elvi terkejut.

"Biar ku gendong ke kamar mandi, kau baru saja bangun pasti masih linglung".

"Ti.tidak kak, aku tidak kenapa-kenapa kok".

"Iya". Khuza menurut, yang membuat Elvi mendesah lega " tapi setelah kita tiba di kamar mandi ya". Seketika mata Elvi melotot kaget' seakan tidak terima.

bersambung...

baiklah semangat sampai berjumpa besok😇

Episodes
1 sayap yang patah
2 awal penderitaan
3 kedatangan Melodi
4 pingsan
5 hamil
6 Di adili
7 pindah kamar
8 minta maaf
9 mulai mengetahui kebohongan
10 nasehat Alya
11 nasehat membenahi diri
12 ngidam
13 menahan sesuatu
14 kedatangan melodi
15 butuh perhatian
16 meminta Alya untuk berhenti
17 Kejutan
18 sebuah kebenaran
19 rencana untuk balas dendam
20 mabuk oleh bayang-bayang Elvi
21 merias diri
22 membuat Melodi Cemburu
23 cemburu karena berlian
24 perasaan bersalah
25 Melodi di kejar wartawan
26 masa kelam Khuza
27 berita panas
28 kekesalan Melodi
29 marah
30 menyesal...
31 Berdamai
32 Dinner romantis
33 permintaan maaf
34 perpisahan
35 makan malam sendiri
36 kedatangan Alya dan Bayu
37 kecelakaan
38 berakting
39 Franklin??
40 berita heboh
41 kekasih baru melodi
42 rasa trauma
43 rencana Khuza
44 panggil sayang...
45 perhatian Elvira
46 merajuk
47 mengemis
48 perasaan sedih
49 Bosan??
50 berangkat ke Bali
51 harapan..
52 fakta menarik
53 pertemuan dengan Yirus
54 kesembuhan Khuza
55 paket misterius
56 menderita bersalin
57 bertengkar
58 udang dibalik batu
59 kecemasan Khuza
60 rencana
61 awal penderita khuza
62 kejutan
63 kedatangan nenek
64 penderita Khuza
65 kemarahan Melodi
66 usaha untuk mendapatkan informasi
67 semakin buruk
68 kehancuran melodi
69 masalah
70 dibeda-bedakan
71 curhat
72 Jeritan Khuza
73 takut
74 perlakukan Longse
75 Candice Barack??
76 merancang busana
77 fashion week
78 pelajaran untuk Longse
79 kembali bekerja
80 kekesalan Alya
81 penderita Khuza
82 kepulangan Yirus
83 banyak hal yang telah terjadi
84 berita mengenai Elvi
85 melihatnya dengan senyuman
86 tekad
87 tekad
88 terkejut saat melihatnya
89 rasa khawatir dan takut
90 Merasa kacau
91 kedatangan Yirus
92 permohonan Yirus
93 kau mau memaafkan ku??
94 Elvi, Khuza dan Frank...
95 waktu yang cepat berlalu
96 pertengkaran...
97 The And
98 ucapan trimakasih penulis
Episodes

Updated 98 Episodes

1
sayap yang patah
2
awal penderitaan
3
kedatangan Melodi
4
pingsan
5
hamil
6
Di adili
7
pindah kamar
8
minta maaf
9
mulai mengetahui kebohongan
10
nasehat Alya
11
nasehat membenahi diri
12
ngidam
13
menahan sesuatu
14
kedatangan melodi
15
butuh perhatian
16
meminta Alya untuk berhenti
17
Kejutan
18
sebuah kebenaran
19
rencana untuk balas dendam
20
mabuk oleh bayang-bayang Elvi
21
merias diri
22
membuat Melodi Cemburu
23
cemburu karena berlian
24
perasaan bersalah
25
Melodi di kejar wartawan
26
masa kelam Khuza
27
berita panas
28
kekesalan Melodi
29
marah
30
menyesal...
31
Berdamai
32
Dinner romantis
33
permintaan maaf
34
perpisahan
35
makan malam sendiri
36
kedatangan Alya dan Bayu
37
kecelakaan
38
berakting
39
Franklin??
40
berita heboh
41
kekasih baru melodi
42
rasa trauma
43
rencana Khuza
44
panggil sayang...
45
perhatian Elvira
46
merajuk
47
mengemis
48
perasaan sedih
49
Bosan??
50
berangkat ke Bali
51
harapan..
52
fakta menarik
53
pertemuan dengan Yirus
54
kesembuhan Khuza
55
paket misterius
56
menderita bersalin
57
bertengkar
58
udang dibalik batu
59
kecemasan Khuza
60
rencana
61
awal penderita khuza
62
kejutan
63
kedatangan nenek
64
penderita Khuza
65
kemarahan Melodi
66
usaha untuk mendapatkan informasi
67
semakin buruk
68
kehancuran melodi
69
masalah
70
dibeda-bedakan
71
curhat
72
Jeritan Khuza
73
takut
74
perlakukan Longse
75
Candice Barack??
76
merancang busana
77
fashion week
78
pelajaran untuk Longse
79
kembali bekerja
80
kekesalan Alya
81
penderita Khuza
82
kepulangan Yirus
83
banyak hal yang telah terjadi
84
berita mengenai Elvi
85
melihatnya dengan senyuman
86
tekad
87
tekad
88
terkejut saat melihatnya
89
rasa khawatir dan takut
90
Merasa kacau
91
kedatangan Yirus
92
permohonan Yirus
93
kau mau memaafkan ku??
94
Elvi, Khuza dan Frank...
95
waktu yang cepat berlalu
96
pertengkaran...
97
The And
98
ucapan trimakasih penulis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!