meminta Alya untuk berhenti

"Kau pikir aku tidak tahu tentang rencana jahat mu kepada-nya!, Dia wanita baik Khuza, kau seharusnya bisa melihat hal itu dengan mata mu!".

Khuza geram dengan nasehat Alya, dia tidak suka di nasehati, baginya langkah untuk mewujudkan masa depan bersama melodi sudah terpampang nyata, tidak mungkin untuk berhenti di saat semuanya sudah berjalan setengah perjalanan.

"Menurut mu apa yang akan aku lakukan".

"Khuza please, jalan mu itu sesat.."

"Cukup!, Urus pekerjaan mu sendiri Alya kau tidak harus menasehati ku.. dan Oyah aku rasa kita sudah tidak sepemikiran lagi, besok kau tidak perlu datang lagi".

"Suatu saat kamu akan menyesal Khuza, seharus-nya kamu bisa membedakan mana yang pantas untuk mu dan mana yang hanya menggunakan mu sebagai alat untuk hura-hura di luar sana, kau tidak membutuhkan wanita boros yang memiliki hobi gila berbelanja".

"Ha-ha-ha kau salah besar Alya, aku dan melodi Sudah sangat cocok, hobi kami sama dan aku tidak pernah bermasalah dengan uang yang ia gunakan untuk mempercantik diri demi karier-nya".

"Kau sudah di butakan Khuza".

"Ya ini hidup ku, aku memang sudah buta oleh cinta melodi, kau tentu tahu aku tidak suka ada penghalang untuk rencana ku, kita berteman sejak lama aku tidak ingin bermusuhan dengan mu, Oyah pastikan ini terlahir mu datang ke Mansion" .

Alya seakan tidak percaya dengan penuturan Khuza, ternyata dia lebih gila dari yang di bayangkan, tidak ingin berlama-lama disana Alya memilih untuk pergi, sebelum itu Alya menemui Elvi yang sedang berjalan dari dapur karena baru selesai membuat jus jeruk peras.

"Elvi, Mbak sepertinya harus pulang sekarang, suami Mbak tiba-tiba telfon katanya harus keluar negeri nanti malam, dan Mbak harus mempersiapkan keperluan-nya, hmm mungkin Mbak juga tidak akan sering berkunjung lagi karena harus masuk bekerja menggantikan suami".

Alya berpamitan pada Elvi, namun dia tidak memberitahu Elvi yan sebenarnya bahwa Khuza lah orang yang melarang-nya untuk datang lagi.

"Ya.. kayanya aku akan kesepian lagi kalau Mbak Alya tidak sering-sering datang".

"Jangan khawatir di lain kesempatan kita pasti bertemu lagi kok" . Alya meraih just dari tangan Elvi, lalu meletakkan-nya di atas nakas kemudian memeluk Elvi dengan erat, seolah dia tidak rela untuk meninggalkan Elvi yang sudah dianggap Nya sebagai adek.

"Mbak kok nangis". Kata Elvi heran merasakan tubuh Alya bergerak karena menangis.

"Mbak hanya terharu El, Mbak senang bisa meluk kamu". Alya tersenyum terpaksa menatap Elvi, sementara Elvi merasa bahwa ini adalah pertemuan terakhir-nya bersama Alya.

Diam-diam Khuza yang masih berdiri di tempatnya melihat pertunjukan itu, entah mengapa dadanya sedikit sesak dan juga perasaanya menjadi mellow, dia ingin menangis melihat kedua wanita yang ia pisahkan itu. Tapi mau bagaimana lagi, rencananya tidak boleh hancur hanya karena Alya.

Khuza yang dalam fase ngidam juga memiliki respon hati yang sensitif pada hal sekitarnya, terkadang mood-nya berubah sewaktu-waktu, marah jika bermood buruk dan terharu jika melihat sesuatu yang menyentuh hatinya bahkan jika hal sekecil apapun itu.

"Ya Tuhan apa ini karena bawaan bayi juga, Mengapa begitu menyiksa dan memalukan". Khuza memilih pergi dari sana ketimbang harus menjatuhkan air matanya yang bisa merusak kepercayaan dirinya.

"Aku benar-benar bisa gila dengan semua ini". Umpatan Khuza dalam kamar sembari meremas bantal sofa lalu membuangnya kelantai lagi dan lagi.

"Alya kau tidak mengerti perasaan ku, aku hanya ingin berbahagia tapi kau menentang ku!, Kau bodoh Alya!!".

"Tidak.. tidak aku tidak mungkin berhenti hanya karena nasehat Alya, lagi pula, Elvi wanita kampung itu pasti juga senang karena derajatnya naik menjadi wanita terpandang karena usaha ku, kalau tidak mana ada yang mau sama wanita gembel seperti dia". Sebagai penenang hati, Khuza mulai menjelek-jelekkan Elvi agar dirinya terpengaruh untuk melanjutkan rencana ini lagi.

Tok..tok..tok

"Kak, tadi katanya haus, ini jusnya sudah siap".

Sementara Di dalam kamar Khuza Masih terlihat kesal, mood-nya benar-benar buruk, Elvi bahkan berpikir bahwa Khuza sangat kekanak-kanakan hanya karena Mengidam.

"Aku masuk ya". Akhir Nya Elvi memilih untuk membuka pintu karena tidak ada jawaban dari Khuza.

"Astgaaa, bibirnya begitu lucu, apa dia sedang kesal Sekarang". Elvi diam-diam tertawa dalam hati melihat Khuza yang sedang merajuk sebal.

"Kakak ini jusnya, mungkin perasaan kakak akan lebih baik setelah ini". Elvi menyondorkan jus jeruk itu pada Khuza, untung-nya dia mau menerimanya meskipun masih cemberut, Elvi harus ekstra sabar untuk menyikapi perubahan mood Khuza sekarang.

"Hmm trimakasih El, Oyah aku akan balik ke kantor lagi, nggak apa-apa kan?"

"Kakak tidak makan siang disini dulu, tadi kakak juga tidak sarapan disini"..

"Tadi aku sudah makan di kantor, jadi aku makan siang-nya di kantor saja, masih ada yang belum ku selesaikan soalnya".

"Ah begitu ya, baiklah kak, kakak hati-hati ya".

"Iya kamu jaga diri baik-baik juga anak kita oke". Khuza mengusap dengan lebut perut Elvi yang masih rata sembari mengecup kening wanita itu.

Khuza segera pergi ke kantor, namun kali ini memilih untuk bertemu dulu dengan melodi, ya sebenarnya itu lah tujuan Khuza tidak makan siang di mansion, dia merindukan makan siang bersama melodi, akhir-akhir ini Khuza baru menyadari bahwa terlalu sibuk dengan Elvi dia sampai tidak mengingat menghubungin melodi dan terus fokus pada Istri-nya.

"Sayang hari ini kita makan siang di restoran aras ya". Khuza mengirimkan pesan pada Melodi, tidak seperti biasanya, dulu Khuza akan sangat senang jika mengucapkan sayang pada Melodi namun kali ini dia ingin muntah, perut-nya benar-benar menggelitik mual sekarang.

"Sial!!, Perasaan apa lagi ini!". Batin Nya lalu segera mengambil gula-gula yang bisa meredakan rasa mual.

"Oke sayang". Balasan dari Melodi.

tempat ; Restoran Aras

Khuza sudah menunggu sekitar lima menit barulah melodi datang, pria itu sama sekali tidak marah, lain halnya jika orang lain yang membuat Nya menunggu jangankan Lima menit lewat dari dua menit saja dia pasti akan segera mengamuk dan memilih meninggalkan orang tersebut.

"Hey sayang maaf ya aku lama". Melodi datang dan langsung memeluk Khuza serta mencium pipinya.

"Tidak apa-apa sayang, aku tahu kau pasti baru selesai pemotretan bukan". Khuza menatap melodi dengan senyuman.

"Iya sayang jadwal ku selalu padat, Oyah apa kau tahu, tadi aku sempat mampir di perusahaan mu tapi kau sudah pergi menemui si kampung Itu". Melodi berucap dengan nada manja yang di buat-buat semenggemaskan mungkin.

bersambung..

Terpopuler

Comments

Naga Bulan Salju

Naga Bulan Salju

kasian dijadiin alat oleh rencana org

2021-10-23

1

Fida Basuki

Fida Basuki

semangat...

2021-10-22

1

lihat semua
Episodes
1 sayap yang patah
2 awal penderitaan
3 kedatangan Melodi
4 pingsan
5 hamil
6 Di adili
7 pindah kamar
8 minta maaf
9 mulai mengetahui kebohongan
10 nasehat Alya
11 nasehat membenahi diri
12 ngidam
13 menahan sesuatu
14 kedatangan melodi
15 butuh perhatian
16 meminta Alya untuk berhenti
17 Kejutan
18 sebuah kebenaran
19 rencana untuk balas dendam
20 mabuk oleh bayang-bayang Elvi
21 merias diri
22 membuat Melodi Cemburu
23 cemburu karena berlian
24 perasaan bersalah
25 Melodi di kejar wartawan
26 masa kelam Khuza
27 berita panas
28 kekesalan Melodi
29 marah
30 menyesal...
31 Berdamai
32 Dinner romantis
33 permintaan maaf
34 perpisahan
35 makan malam sendiri
36 kedatangan Alya dan Bayu
37 kecelakaan
38 berakting
39 Franklin??
40 berita heboh
41 kekasih baru melodi
42 rasa trauma
43 rencana Khuza
44 panggil sayang...
45 perhatian Elvira
46 merajuk
47 mengemis
48 perasaan sedih
49 Bosan??
50 berangkat ke Bali
51 harapan..
52 fakta menarik
53 pertemuan dengan Yirus
54 kesembuhan Khuza
55 paket misterius
56 menderita bersalin
57 bertengkar
58 udang dibalik batu
59 kecemasan Khuza
60 rencana
61 awal penderita khuza
62 kejutan
63 kedatangan nenek
64 penderita Khuza
65 kemarahan Melodi
66 usaha untuk mendapatkan informasi
67 semakin buruk
68 kehancuran melodi
69 masalah
70 dibeda-bedakan
71 curhat
72 Jeritan Khuza
73 takut
74 perlakukan Longse
75 Candice Barack??
76 merancang busana
77 fashion week
78 pelajaran untuk Longse
79 kembali bekerja
80 kekesalan Alya
81 penderita Khuza
82 kepulangan Yirus
83 banyak hal yang telah terjadi
84 berita mengenai Elvi
85 melihatnya dengan senyuman
86 tekad
87 tekad
88 terkejut saat melihatnya
89 rasa khawatir dan takut
90 Merasa kacau
91 kedatangan Yirus
92 permohonan Yirus
93 kau mau memaafkan ku??
94 Elvi, Khuza dan Frank...
95 waktu yang cepat berlalu
96 pertengkaran...
97 The And
98 ucapan trimakasih penulis
Episodes

Updated 98 Episodes

1
sayap yang patah
2
awal penderitaan
3
kedatangan Melodi
4
pingsan
5
hamil
6
Di adili
7
pindah kamar
8
minta maaf
9
mulai mengetahui kebohongan
10
nasehat Alya
11
nasehat membenahi diri
12
ngidam
13
menahan sesuatu
14
kedatangan melodi
15
butuh perhatian
16
meminta Alya untuk berhenti
17
Kejutan
18
sebuah kebenaran
19
rencana untuk balas dendam
20
mabuk oleh bayang-bayang Elvi
21
merias diri
22
membuat Melodi Cemburu
23
cemburu karena berlian
24
perasaan bersalah
25
Melodi di kejar wartawan
26
masa kelam Khuza
27
berita panas
28
kekesalan Melodi
29
marah
30
menyesal...
31
Berdamai
32
Dinner romantis
33
permintaan maaf
34
perpisahan
35
makan malam sendiri
36
kedatangan Alya dan Bayu
37
kecelakaan
38
berakting
39
Franklin??
40
berita heboh
41
kekasih baru melodi
42
rasa trauma
43
rencana Khuza
44
panggil sayang...
45
perhatian Elvira
46
merajuk
47
mengemis
48
perasaan sedih
49
Bosan??
50
berangkat ke Bali
51
harapan..
52
fakta menarik
53
pertemuan dengan Yirus
54
kesembuhan Khuza
55
paket misterius
56
menderita bersalin
57
bertengkar
58
udang dibalik batu
59
kecemasan Khuza
60
rencana
61
awal penderita khuza
62
kejutan
63
kedatangan nenek
64
penderita Khuza
65
kemarahan Melodi
66
usaha untuk mendapatkan informasi
67
semakin buruk
68
kehancuran melodi
69
masalah
70
dibeda-bedakan
71
curhat
72
Jeritan Khuza
73
takut
74
perlakukan Longse
75
Candice Barack??
76
merancang busana
77
fashion week
78
pelajaran untuk Longse
79
kembali bekerja
80
kekesalan Alya
81
penderita Khuza
82
kepulangan Yirus
83
banyak hal yang telah terjadi
84
berita mengenai Elvi
85
melihatnya dengan senyuman
86
tekad
87
tekad
88
terkejut saat melihatnya
89
rasa khawatir dan takut
90
Merasa kacau
91
kedatangan Yirus
92
permohonan Yirus
93
kau mau memaafkan ku??
94
Elvi, Khuza dan Frank...
95
waktu yang cepat berlalu
96
pertengkaran...
97
The And
98
ucapan trimakasih penulis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!