Kejutan

"benarkah aku tidak tahu sayang maafkan aku, jangan sedih oke, lagi pula kita sudah ketemu lagi kan sekarang". Vincent menggenggam tangan melodi lalu mencium-nya.

"Tetap aja aku kesal, tapi ya sudah lah, Oyah Bagaimana dengan kandungan-nya, sehat kan?". Tanya melodi begitu sangat antusias.

"Tentu saja sayang, kau tidak perlu khawatir". Khuza pun tersenyum manis.

"Huuff syukur lah, jangan lupa membawanya ke dokter untuk periksa kandungan sayang, aku tidak mau calon anak kita kenapa-kenapa ".

"Itu pasti sayang, Oyah kamu mau pesan apa?".

Sesegera mungkin mereka memesan makanan untuk makan siang berdua. Seperti biasanya mereka mengobrol santai dan menikmati makanan yang ada, selesai makan siang, Melodi meminta Khuza menemaninya ka Mall untuk berbelanja, kali ini dia meminta untuk membeli tas Hermes paris edisi terbatas.

Khuza tentu saja mengiakan semua keinginan Melodi, apa sih yang tidak untuk wanita yang ia cintai.

Puas berbelanja Melodi bergeliat manja di pelukan Khuza, sedikit aneh, biasanya Khuza akan sangat senang mendapatkan perlakuan manja itu, namun perutnya Sekarang ini tidak bisa di ajak kompromi, rasa menggelitik ingin mual membuat-nya frustasi, mati-matian Khuza menahan-nya namun tetap tidak bisa.

"Sayang aku ke toilet sebentar, tunggu aku di mobil oke".

"Oke jangan lama ya". Satu kecupan mendarat di pipi Khuza sebelum akhirnya dia ke toilet.

"Sial perasaan apa ini, bahkan dia tidak mengisinkan ku bermesraan dengan wanita yang ku cintai". Gerutu Khuza amat sangat kesal.

Tiba di toilet Khuza langsung memuntahkan isi perutnya, kali ini Sangat parah, beruntung toilet saat itu kosong sehingga tidak ada yang melihatnya mual dan muntah-muntah, jika ada sudah dipastikan itu akan menjadi bahan pembicaraan netisen dan akan menjadi trending topik lagi.

Khuza membasahi wajah-nya yang pucat setelah selesai dengan aktifitas barunya, ini hal yang menjengkelkan sekali, tapi mau tidak mau itulah resiko yang harus ia terima demi mewujudkan keinginan-nya untuk mendapatkan seorang anak.

Khuza kembali dari toilet dengan langkah yang cepat, ini sudah cukup lama Membuat Melodi mengunggu, wanita itu bisa murka jika menunggu terlalu lama, apa lagi jadwal-nya semakin hari semakin padat, Khuza sangat mengerti karena dia mendukung sepenuhnya karir Melodi, bahkan dia rela Membuat wanita lain hamil ketimbang harus Melodi yang merusak bodinya.

"Sayang ish, megapa begitu lama sih". Gerutu melodi kesal.

"Maafkan aku sayang, tadi ada masalah sedikit, jangan marah kita jalan sekarang". Khuza mengecup kening Melodi singkat lalu melajutkan mobilnya ke tempat pemotretan Melodi.

"Kau menyebalkan tau nggak, aku bisa terlambat gara-gara nunggu kamu!". Melodi masih kesal.

"Sayang aku kan sudah minta maaf, janji deh aku tidak akan mengulangi-nya lagi".

"Janji aja terus". Entah mengapa Khuza tidak bisa marah pada Melodi dengan sikapnya yang bikin eneg banget.

"Iya iya aku minta maaf, besok kita belanja lagi Bagaimana". Hanya itu obat yang mampan untuk meluluhkan perasaan Melodi ketika sedang kesal.

"Benar?.. Oke aku tidak marah lagi". Dengan cepat melodi bergeliat manja di bahu Khuza yang sedang menyetir.

"Iya asal kamu senang dan tidak marah-marah aku bakal turuti semuanya sayang". Khuza menggenggam tangan-nya lalu menciumnya berulang kali, meskipun perasaan Khuza seakan campur aduk saat melakukan hal itu namun Khuza tetap melakukan-nya, hal ini adalah kesenangan-nya dulu.

"Makasih sayang, aku makin cinta deh sama kamu". Melodi mencium pipinya dengan genit.

"Me too honey". Khuza terseyum bahagia, walau gejolak di perutnya semakin menjadi, untung saja jarak pemotretan melodi dari Mall cukup dekat sehingga mobil juga cepat sampai.

"Sayang aku pergi dulu, ingat jaga kandungan si kampung itu dengan baik Oke" Melodi pamit turun dari mobil.

"Tentu sayang, jaga dirimu baik-baik ". Dan akhirnya mereka berpisah, Khuza segera berangkat ke kantor lagi.

"Sial apa aku harus terus makan permen untuk meredam rasa mual ini!". Gerutu-nya yang terus mengunyah permen.

Bau parfum Melodi yang tertinggal di mobil juga sedikit mengganggunya, padahal bau parfum itu adalah kesukaan-nya dulu, mau tidak mau Khuza harus menyemprot tempat duduk Melodi dengan parfum yang selalu ia bawah di mobil.

"Sepertinya melodi harus mengganti parfumnya". Batinnya yang tidak tahan dengan bau yang mengusik itu, indra penciuman dan perasannya sangat meningkat dua kali lipat, tubuhnya begitu sensitif dengan segala hal termasuk saat dekat dengan Melodi .

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Enam bulan telah berlalu semenjak peristiwa ngidam yang aneh itu, kini semuanya sudah normal, tidak ada cacian lagi dari masyarakat juga media, itu semua karena selama enam bulan penuh Elvi tidak pernah keluar mansion, perhatian dan kasih sayang Khuza melambungkan perasaan Elvi hingga melupakan dunia luar.

Semenjak enam bulan terakhir ini Elvi juga sudah tidak pernah bertemu Mbak Alya, entah Mengapa Alya jadi lebih sibuk dengan pekerjaan dan jarang ke mansion lagi meskipun Elvi memintanya, tentu Elvi merasa sedikit aneh dengan semua itu tapi enggan untuk bertanya.

Pagi ini entah mengapa Elvi ingin sekali keluar jalan-jalan, ini memang masih jauh untuk melahirkan tapi Elvi begitu antusias untuk mencari perlengkapan bayi nanti-nya, dia pergi bersama pelayan di mansion yang akan bertugas membawakan barang-barang Elvira nanti-nya.

Puas berbelanja Elvi menyempatkan dirinya untuk mampir ke Perusahaan Khuza, itu karena dia sering mendengar Khuza mengatakan bahwa dia merindukannya saat berada di perusahaan dan tidak tahan bila terlalu lama berjauhan.

Barang-barang yang telah di beli Elvi titipkan pada pelayan yang bersamanya tadi untuk di bawah pulang ke Mansion, dan Elvi memilih untuk naik taxi ke perusahaan Khuza dengan niat hati memberikan kejutan atas kedatangan-nya.

"Wah sungguh menakjubkan, hari ini aku bisa bebas jalan-jalan lagi setelah lama mengurung diri". Elvi membuka kaca mobil lalu menikmati hawa panas Jakarta yang sudah lama ia tidak lihat, deretan bangunan pencakar langit menghiasi perjalanan Elvi ke perusahaan Khuza.

Tidak butuh waktu lama akhirnya Elvi pun tiba di sana.

Dengan langkah yang pasti Elvi menggiring kakinya masuk ke dalam lift menuju ruangan Khuza.

"Ting". Pintu lift terbuka.

Senyuman yang awalnya mekar di wajah Elvi berangsur pudar saat melihat Melodi keluar dari ruangan Khuza, Elvi menghentikan langkah-nya kemudian bersembunyi di balik ruangan sekertaris Khuza, ada perasaan nyeri saat melihat itu semua.

"Nona Melodi?.. Mengapa..?" Gumaman Elvi terhenti saat melihat Khuza juga keluar dari dalam ruangan-nya, bahkan Khuza dengan santainya meraih pinggang Elvi dan membawanya masuk ke dalam pelukan-nya.

Deg

bersambung...

Terpopuler

Comments

Lp.Ww

Lp.Ww

suami gila

2021-09-20

1

lihat semua
Episodes
1 sayap yang patah
2 awal penderitaan
3 kedatangan Melodi
4 pingsan
5 hamil
6 Di adili
7 pindah kamar
8 minta maaf
9 mulai mengetahui kebohongan
10 nasehat Alya
11 nasehat membenahi diri
12 ngidam
13 menahan sesuatu
14 kedatangan melodi
15 butuh perhatian
16 meminta Alya untuk berhenti
17 Kejutan
18 sebuah kebenaran
19 rencana untuk balas dendam
20 mabuk oleh bayang-bayang Elvi
21 merias diri
22 membuat Melodi Cemburu
23 cemburu karena berlian
24 perasaan bersalah
25 Melodi di kejar wartawan
26 masa kelam Khuza
27 berita panas
28 kekesalan Melodi
29 marah
30 menyesal...
31 Berdamai
32 Dinner romantis
33 permintaan maaf
34 perpisahan
35 makan malam sendiri
36 kedatangan Alya dan Bayu
37 kecelakaan
38 berakting
39 Franklin??
40 berita heboh
41 kekasih baru melodi
42 rasa trauma
43 rencana Khuza
44 panggil sayang...
45 perhatian Elvira
46 merajuk
47 mengemis
48 perasaan sedih
49 Bosan??
50 berangkat ke Bali
51 harapan..
52 fakta menarik
53 pertemuan dengan Yirus
54 kesembuhan Khuza
55 paket misterius
56 menderita bersalin
57 bertengkar
58 udang dibalik batu
59 kecemasan Khuza
60 rencana
61 awal penderita khuza
62 kejutan
63 kedatangan nenek
64 penderita Khuza
65 kemarahan Melodi
66 usaha untuk mendapatkan informasi
67 semakin buruk
68 kehancuran melodi
69 masalah
70 dibeda-bedakan
71 curhat
72 Jeritan Khuza
73 takut
74 perlakukan Longse
75 Candice Barack??
76 merancang busana
77 fashion week
78 pelajaran untuk Longse
79 kembali bekerja
80 kekesalan Alya
81 penderita Khuza
82 kepulangan Yirus
83 banyak hal yang telah terjadi
84 berita mengenai Elvi
85 melihatnya dengan senyuman
86 tekad
87 tekad
88 terkejut saat melihatnya
89 rasa khawatir dan takut
90 Merasa kacau
91 kedatangan Yirus
92 permohonan Yirus
93 kau mau memaafkan ku??
94 Elvi, Khuza dan Frank...
95 waktu yang cepat berlalu
96 pertengkaran...
97 The And
98 ucapan trimakasih penulis
Episodes

Updated 98 Episodes

1
sayap yang patah
2
awal penderitaan
3
kedatangan Melodi
4
pingsan
5
hamil
6
Di adili
7
pindah kamar
8
minta maaf
9
mulai mengetahui kebohongan
10
nasehat Alya
11
nasehat membenahi diri
12
ngidam
13
menahan sesuatu
14
kedatangan melodi
15
butuh perhatian
16
meminta Alya untuk berhenti
17
Kejutan
18
sebuah kebenaran
19
rencana untuk balas dendam
20
mabuk oleh bayang-bayang Elvi
21
merias diri
22
membuat Melodi Cemburu
23
cemburu karena berlian
24
perasaan bersalah
25
Melodi di kejar wartawan
26
masa kelam Khuza
27
berita panas
28
kekesalan Melodi
29
marah
30
menyesal...
31
Berdamai
32
Dinner romantis
33
permintaan maaf
34
perpisahan
35
makan malam sendiri
36
kedatangan Alya dan Bayu
37
kecelakaan
38
berakting
39
Franklin??
40
berita heboh
41
kekasih baru melodi
42
rasa trauma
43
rencana Khuza
44
panggil sayang...
45
perhatian Elvira
46
merajuk
47
mengemis
48
perasaan sedih
49
Bosan??
50
berangkat ke Bali
51
harapan..
52
fakta menarik
53
pertemuan dengan Yirus
54
kesembuhan Khuza
55
paket misterius
56
menderita bersalin
57
bertengkar
58
udang dibalik batu
59
kecemasan Khuza
60
rencana
61
awal penderita khuza
62
kejutan
63
kedatangan nenek
64
penderita Khuza
65
kemarahan Melodi
66
usaha untuk mendapatkan informasi
67
semakin buruk
68
kehancuran melodi
69
masalah
70
dibeda-bedakan
71
curhat
72
Jeritan Khuza
73
takut
74
perlakukan Longse
75
Candice Barack??
76
merancang busana
77
fashion week
78
pelajaran untuk Longse
79
kembali bekerja
80
kekesalan Alya
81
penderita Khuza
82
kepulangan Yirus
83
banyak hal yang telah terjadi
84
berita mengenai Elvi
85
melihatnya dengan senyuman
86
tekad
87
tekad
88
terkejut saat melihatnya
89
rasa khawatir dan takut
90
Merasa kacau
91
kedatangan Yirus
92
permohonan Yirus
93
kau mau memaafkan ku??
94
Elvi, Khuza dan Frank...
95
waktu yang cepat berlalu
96
pertengkaran...
97
The And
98
ucapan trimakasih penulis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!