#BAB 20

Alice menutup pintu kamar dengar keras, begitu Adji menyapanya. Dia merasa sangat kesal pada suaminya itu. Tapi disisi lain dia merindukannya.

Tok….

Tok….

" Istriku buka pintunya!" Adji mengetuk pintu kamar Alice.

" Aku mohon padamu!"

" Ayo kita bicarakan masalah kita!" Adji terus berbicara di balik pintu.

    Alice hanya diam duduk di lantai dibalik pintu itu. Dia menahan tangisnya agar tidak terdengar oleh Adji. Hati Alice bergulat dalam pertarungan perasaannya. Antara benci dengan sikap suaminya yang telah merendahkan dirinya dan tidak mempercayainya, dengan cinta dan rindu yang sudah tertanam dalam hatinya.

" Apa ini yang disebut benci tapi rindu," gumam Alice dalam hati.

    Alice memasukan tangannya ke dalam saku bajunya. Dan tanpa sengaja dia menyentuh alat tes yang tadi telah di cobanya tadi. Dikeluarkan alat test pack dari dalam sakunya.

    Alice entah harus sedih atau bahagia saat dirinya melihat benda berbentuk pipih itu. Garis dua terlihat jelas disana. Ini dulu yang dinanti - nanti oleh dirinya dan Adji. Tapi kini, dirinya merasa bingung. Akankah dia memberitahu Adji, atau tidak mengenai kabar ini.

    Alice takut kalau Adji tidak mau mengakui bayi yang sedang dikandungnya itu.

" Istriku ayo cepat buka pintunya atau aku hancurkan pintu ini!" Teriak Adji.

" Aku tidak main - main." Teriak Adji lagi.

Ceklek….

     Pintu itu akhirnya dibuka oleh Alice, dan dia keluar dari kamarnya dan berjalan melewati Adji. Alice diam saja tak merespon dengan keberadaan Adji didekatnya.

" Alice aku minta maaf!" Kata Adji dengan nada penuh penyesalan.

" Seharusnya aku percaya kepadamu dan mendengarkan dulu pembelaan mu." Kata Adji.

    Alice hanya diam saja tidak memberikan tanggapan apapun atas semua perkataan yang dibicarakan oleh Adji. Dan Adji merasa sedih saat Alice diam saja tak menanggapinya sama sekali.

" Aku tahu kalau dulu perbuatan dan perkataan ku telah melukaimu."

" Aku mohon maafkan aku!" Adji berdiri menghadang Alice yang hendak turun kebawah.

     Alice menatap wajah Adji dan dapat dilihat matanya yang berkaca-kaca dan tatapannya begitu terluka.

" Tidak bisakah kamu teriak memarahi aku atau kamu pukul saja aku."

" Bila itu bisa melampiaskan marahmu padaku lakukanlah."

" Setelah marahmu reda, maka maafkanlah aku."

" Aku ingin kita bisa bersama-sama lagi seperti dulu." 

     Adji mengungkapkan apa yang sedang dia rasakan. Tapi Alice masih saja diam. Adji dirinya baru menyadari kalau keberadaan dirinya tidak dianggap ada, ternyata begitu sangat menyakitkan, dibanding saat dimarahi oleh orang tuanya. Atau saat Alice dulu menamparnya sakitnya belum seberapa dibanding saat dirinya di diamkan seperti ini.

" Apa masih ada yang ingin dibicarakan lagi?" Tanya Alice dengan nada suaranya yang dingin.

" Aku…." Adji tidak bisa meneruskan kata - katanya saat melihat wajah Alice yang begitu dingin menatapnya.

" Jika sudah tidak ada lagi yang ingin dikatakan lagi. Pergilah!"

" Aku tidak ingin melihatmu lagi!" 

    Kata - kata yang diucapkan oleh Alice terasa begitu menusuk jantungnya kemudian dikoyaknya jantung itu. Adji diam mematung, kemudian dia terduduk bersimpuh dihadapan Alice. Sedangkan Alice berbalik arah dan masuk kembali kedalam kamarnya dan mengunci dirinya.

    Sebenarnya saat Alice melihat mata Adji yang berkaca-kaca, hatinya mulai goyah. Dia ingin sekali memeluk lelakinya itu dan menenangkannya seperti biasanya.

*****

" Mama…. Papa masih menunggu di depan rumah. Katanya tidak akan pergi sampai Mama mau memaafkannya. Dan kembali ikut pulang ke mansion Kakek Bisma." Kata Rama di balik pintu.

    Saat pulang sekolah tadi, Rama dan Shinta bertemu dengan Adji di depan toko. Adji pun menceritakan masalahnya pada anaknya itu. Walau Rama dan Shinta sudah mencoba merayu Alice agar bersatu lagi dengan Adji. Tapi Alice tetep saja nggak mau bertemu.

" Bagaimana ini?" Shinta bertanya pada saudara kembarnya itu.

" Aku juga nggak tahu harus bagaimana?" Kata Rama sambil meremas rambutnya.

" Apa ada ide yang bisa membuat Mama memaafkan Papa?" Shinta melihat ke arah luar jendela dan terlihat matahari sebentar lagi mulai tenggelam.

" Ayo Rama pikirkanlah sebuah ide, sebentar lagi malam akan tiba!" Shinta memaksa saudaranya.

     Saat mendengar kata-kata Shinta, Rama langsung mendapatkan ide.

" Aku punya ide, tapi ini agak beresiko!" Kata Rama.

" Apa resikonya?" Tanya Shinta mulai antusias.

" Tergantung pada kondisi Papa." Kata Rama lagi.

" Apa itu?" Tanya Shinta penasaran. Kemudian Rama membisikan idenya pada Shinta.

*****

    Sam baru saja selesai mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Adji. Kini datang menjemput Tuan Mudanya. Dilihatnya Adji berdiri di depan toko kue milik Alice.

" Tuan Muda, apa yang sedang anda lakukan?"

     Adji tidak menjawab pertanyaan Sam. Sejak tadi Adji berdiri di depan toko sambil melihat jendela kamar Alice berharap dapat melihat perempuan itu.

" Sam." Panggil Rama dengan suara rendahnya.

     Sam yang merasa ada yang memanggilnya, dia mencari sumber suara itu. Dan dilihatnya ada Rama yang melambaikan tangan ke arahnya.

" Sini!" Panggil Rama lagi.

" Ada apa?" Tanya Sam sambil menghampiri Rama.

     Kemudian Rama menceritakan kejadian yang sedang terjadi. Dan Rama juga memberinya ide. Dan tak menyangka Sam pun mendukung ide itu.

     Kemudian Sam menghampiri Adji yang masih saja berdiri. Kemudian Sam membicarakan idenya Rama pada Adji. Dan Adji hanya diam saja. Diamnya Adji bukan karena apa - apa hanya saja dia sudah tidak kuat lebih lama lagi berdiri disana.

    Sam pun pergi meninggalkan Adji disana sendirian. Sam berdiam didalam mobil tak jauh dari toko kue milik Alice.

    Tidak sampai lima menit anak - anak memperhatikan Adji di jendela atas kamarnya. Kini Adji benar - benar tergeletak diatas tanah. Anak - anak pun berlarian menggedor pintu kamar Alice.

" Mama…. Papa pingsan di depan toko!" Teriak keduanya.

Ceklek….

     Pintu kamar Alice langsung dibuka dan terlihat Alice bergegas turun kebawah. Sebenarnya Alice juga diam - diam mengintip dan memperhatikan Adji lewat jendela kamarnya.

" Suamiku…. Bangun!" Alice menepuk - nepuk wajah Adji.

" Mah, bawa Papa ke rumah sakit!" Ajak Rama pada Alice.

" Oh, ya. Benar." Kata Alice.

    Alice pun membopong Adji dengan gendongan ala bridal style. Shinta telah memberhentikan taxi untuk mereka. Alice melihat wajah Adji begitu pucat. Langsung panik, takut terjadi apa - apa pada Adji.

" Ayolah suamiku, sadarlah. Aku mohon!"

" Pak bisa ngebut nggak. Karena suamiku sedang sakit!" Pinta Alice pada sopir taxi.

Mobil taxi itu pun melaju dengan kencang. Dan saat sampai rumah sakit, Alice langsung membopong tubuh Adji ke tempat IGD.

" Dokter tolong suami aku!" Teriak Alice begitu sampai di ruangan Gawat Darurat. Dan dokter disana malah terpana saat melihat Alice membopong Adji.

" Dokter.... tolong suami saya ini!" Teriak Alice menyadarkannya dari lamunan.

" Baiklah Nyonya, tolong baringkan pasien."

" Bagaimana dengan keadaan suami saya ini ,Dokter."

" Maafkan kami...."

*****

JANGAN LUPA KLIK LIKE, FAV, HADIAH, DAN VOTE NYA.

KASIH BINTANG LIMA JUGA YA.

TERIMA KASIH.

     

Terpopuler

Comments

Nor Azlin

Nor Azlin

🤣🤣🤣🤣 doktornya malah sok habis kerana selalunya si suami yang gendong si isteri ini udah kebalikan si isteri malah gendong suami ...Adjinya pingsan kerana kelaparan ni ...ayo Alice kamu berikan kabar gembira buat si Adjinya pasti bangun dari pingsan nya ...lanjut thor

2023-06-18

1

A.0122

A.0122

main bopong aja mana lari² jg disaat hamil muda

2021-12-14

2

Siti Juju

Siti Juju

masya allah... ngakak

2021-11-22

4

lihat semua
Episodes
1 Alice dan Adji Saka Putra Pandawa
2 Si Kembar Rama dan Shinta
3 Mereka adalah anakku!
4 Karena aku adalah laki-laki yang akan kamu nikahi
5 Mulai sekarang kamu harus belajar mencintaiku!
6 Kamu wanita pertama yang mencium ku
7 Alice ayo kita menikah!
8 Mana ada wanita yang memp*rk*s* laki-laki duluan
9 # BAB 9
10 #BAB 10
11 #BAB 11
12 # BAB 12
13 # BAB 13
14 #BAB 14
15 #BAB 15
16 #BAB 16
17 #BAB 17
18 #BAB 18
19 #BAB 19
20 #BAB 20
21 #BAB 21
22 #BAB 22
23 #BAB 23
24 #BAB 24
25 #BAB 25
26 #BAB 26
27 #BAB 27
28 # BAB 28
29 #BAB 29
30 #BAB 30
31 #BAB 31
32 #BAB 32
33 #BAB 33
34 #BAB 34
35 #BAB 35
36 #BAB 36
37 #BAB 37
38 #BAB 38
39 #BAB 39
40 #BAB 40
41 #BAB 41
42 #BAB 42
43 #BAB 43
44 #BAB 44
45 #BAB 45
46 #BAB 46
47 # BAB 47
48 #BAB 48
49 #BAB 49
50 #BAB 50
51 #BAB 51
52 #BAB 52
53 #BAB 53
54 #BAB 54
55 #BAB 55
56 #BAB 56
57 #BAB 57
58 #BAB 58
59 #BAB 59
60 #BAB 60
61 #BAB 61
62 #BAB 62
63 #BAB 63
64 #BAB 64
65 #BAB 65
66 #BAB 66
67 #BAB 67
68 #BAB 68
69 #BAB 69
70 #BAB 70
71 #BAB 71
72 #BAB 72
73 #BAB 73
74 #BAB 74
75 #BAB 75
76 #BAB76
77 #BAB 77
78 #BAB 78
79 #BAB 79
80 #BAB 80
81 #BAB 81
82 #BAB 82
83 BAB 83
84 #BAB 84
85 #BAB 85
86 #BAB 86
87 #BAB 87
88 #BAB 88 (Tamat)
89 Novel Baru: Dzikir Cinta sang Pendosa
90 Novel: Mendadak Nikah Dengan Mantan Calon Kakak Ipar
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Alice dan Adji Saka Putra Pandawa
2
Si Kembar Rama dan Shinta
3
Mereka adalah anakku!
4
Karena aku adalah laki-laki yang akan kamu nikahi
5
Mulai sekarang kamu harus belajar mencintaiku!
6
Kamu wanita pertama yang mencium ku
7
Alice ayo kita menikah!
8
Mana ada wanita yang memp*rk*s* laki-laki duluan
9
# BAB 9
10
#BAB 10
11
#BAB 11
12
# BAB 12
13
# BAB 13
14
#BAB 14
15
#BAB 15
16
#BAB 16
17
#BAB 17
18
#BAB 18
19
#BAB 19
20
#BAB 20
21
#BAB 21
22
#BAB 22
23
#BAB 23
24
#BAB 24
25
#BAB 25
26
#BAB 26
27
#BAB 27
28
# BAB 28
29
#BAB 29
30
#BAB 30
31
#BAB 31
32
#BAB 32
33
#BAB 33
34
#BAB 34
35
#BAB 35
36
#BAB 36
37
#BAB 37
38
#BAB 38
39
#BAB 39
40
#BAB 40
41
#BAB 41
42
#BAB 42
43
#BAB 43
44
#BAB 44
45
#BAB 45
46
#BAB 46
47
# BAB 47
48
#BAB 48
49
#BAB 49
50
#BAB 50
51
#BAB 51
52
#BAB 52
53
#BAB 53
54
#BAB 54
55
#BAB 55
56
#BAB 56
57
#BAB 57
58
#BAB 58
59
#BAB 59
60
#BAB 60
61
#BAB 61
62
#BAB 62
63
#BAB 63
64
#BAB 64
65
#BAB 65
66
#BAB 66
67
#BAB 67
68
#BAB 68
69
#BAB 69
70
#BAB 70
71
#BAB 71
72
#BAB 72
73
#BAB 73
74
#BAB 74
75
#BAB 75
76
#BAB76
77
#BAB 77
78
#BAB 78
79
#BAB 79
80
#BAB 80
81
#BAB 81
82
#BAB 82
83
BAB 83
84
#BAB 84
85
#BAB 85
86
#BAB 86
87
#BAB 87
88
#BAB 88 (Tamat)
89
Novel Baru: Dzikir Cinta sang Pendosa
90
Novel: Mendadak Nikah Dengan Mantan Calon Kakak Ipar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!