Mamaku Wanita Super & Papaku Super Genius
"Alice, tolong antarkan kue pesanan ke perusahaan PANDAWA, ya!" Dewi menyuruh Alice yang sedang membereskan karung-karung terigu di gudang penyimpanan bahan-bahan kue.
"Baik, Nyonya!" Alice pun berlari ke arah Bosnya.
"Hati-hati kamu membawa mobilnya, jangan ngebut," ucap Dewi memberi wejangan yang selalu diucapkan pada semua pegawainya.
"Oke. Do'a kan Alice biar selamat sampai tujuan dan dapat kembali lagi ke sini, ya Nyonya." Alice tersenyum lima jari.
Alice pun mengendarai mobil box, pergi mengantarkan pesanan kue untuk perusahaan PANDAWA yang akan menyelenggarakan ulang tahun perusahaan. Waktu yang di butuhkan Alice untuk menempuh perjalanannya sampai ke perusahaan PANDAWA sekitar satu jam.
Begitu sampai disana dia di sambut bagian humas. Orang-orang yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pesta ulang tahun perusahaan, hilir mudik kesana kemari mengatur segala persiapan. Baik itu dekor aula tempat di selenggarakannya pesta, makanan dan minuman yang akan disediakan, panggung tempat hiburan, dan cendramata mata yang akan diberikan kepada orang-orang yang datang kesana.
"Pak, ini kue-kue pesanannya mau di letakan di mana?" tanya Alice.
"Oh, simpan di sebelah sini saja Nona. Nanti kami yang akan menatanya," kata karyawan itu sambil menunjukan meja tempat untuk menghidangkan makanan, yang bersebelahan dengan meja tempat menghidangkan minuman.
Alice pun membawa tiga puluh box besar kue-kue. Lima belas box di tangan kanan dan lima belas box di tangan kiri. Melihat itu, banyak orang yang terkejut.
"Aduh, Nona. Itu nggak keberatan bawanya?" tanya seorang laki-laki karyawan di sana.
"Ah ..., tidak Tuan." Dengan entengnya Alice menenteng semua box itu.
"Apa ini pesannya sudah semua, Nona?" Tanya orang yang sedang menata makanan di meja.
"Belum semua, ini baru yang rasa cokelat sama vanila. Di mobil masih ada empat puluh box lagi yang rasa strawberry, tiramisu, milk, sama nanas," jelas Alice.
"Apa perlu bantuan orang untuk membantu bawakan semua box kuenya?" tawar karyawan itu.
"Saya rasa tidak perlu. Saya masih bisa membawanya ke sini sendiri," kata Alice sambil tersenyum ramah.
Kali ini Alice membawa empat puluh box besar. Dua puluh box di tangan kanan dan dua puluh box di tangan kiri. Karyawan tadi makin melongo wajahnya, tak percaya ada wanita bisa membawa begitu banyak barang dan berat. Dia sangat takjub akan kekuatan yang dimiliki Alice.
"Ini semua kuenya sudah saya simpan di sini." Alice memberitahu.
"Oh, ya. Terima kasih," katanya masih memasang wajah takjub.
"Sama - sama. Mari saya permisi." Alice pergi meninggalkan aula.
Perjalanan dari aula ke parkiran lumayan cukup jauh. Alice berjalan dengan gagahnya, kalau sekilas dia seperti laki-laki. Dengan tubuhnya yang tinggi untuk ukuran seorang wanita. Serta model rambutnya yang dipotong pendek. Memakai baju kemeja yang agak kebesaran, karena dia selalu memakai kemeja laki-laki. Saat Alice berjalan di depan pintu utama dia melihat ada sekrup berukuran besar yang jatuh tak jauh dari tempatnya berdiri. Kemudian, Alice mendongakkan kepalanya ke atas dan melihat lampu Neon huruf yang di pasang di atas gedung milik PANDAWA sudah miring akan jatuh. Alice melihat ada seorang laki-laki yang sedang berjalan di bawahnya.
"Awas ...!" Alice menerjang laki-laki itu.
BRUUUUG
Lampu *Neon* huruf yang berukuran sangat besar jatuh sesaat setelah Alice menerjang laki-laki itu. Entah ini keberuntungan atau kesialan bagi Alice. Dirinya jatuh menindih tubuh laki-laki tadi dan bibir mereka saling menempel. Keduanya terdiam dengan mata saling memandang.
"Tuan muda ...!" teriak seseorang dan menyadarkan mereka berdua.
"Tuan muda, anda tidak apa-apa?" tanya orang itu, begitu dia mendekat.
"Aku tidak apa-apa, Sam," kata orang yang di panggil tuan muda.
"Tolong selidiki kenapa lampu ini bisa jatuh," katanya sambil berlalu pergi dari sana tanpa mengucapkan terima kasih pada Alice.
Alice pun kembali ke toko kuenya dengan bersungut-sungut. Kesal akan perbuatan laki-laki yang tidak tahu berterima kasih.
*****
"Alice kamu ikut kita main, yuk!" Ajak Arimbi teman kerjanya di toko kue.
"Kapan?" tanya Alice.
"Sekarang setelah pulang dari toko," jawab Mayang teman Alice satunya lagi.
"Langsung berangkat atau pulang dulu ke rumah?" Alice menatap keduanya.
"Pulang dulu ke rumah, kita mandi dan dandan yang cantik." Arimbi mencubit gemas pipi Alice.
"Oke. Aku harus minta izin dulu sama Bu Halimah." Alice mengusap-usap pipinya yang tadi di cubit Arimbi.
*****
Jam delapan malam sesuai janji, Alice datang menemui Arimbi dan Mayang yang sudah menunggu di parkiran Mall. Mereka akan pergi nonton bioskop kemudian berbelanja. Mereka bertiga begitu menikmati saat nonton atau belanja. Cuma dengan itu mereka mencari hiburan menghilangkan rasa lelah dan penat.
Saat mereka akan masuk ke dalam Mall, ada orang yang mendekati Mayang. Dia membicarakan sesuatu dengan berbisik-bisik.
"Mau nggak kalian ikut ke pesta ulang tahun perusahaan PANDAWA?" tanya Mayang pada Alice dan Arimbi.
Alice dan Arimbi yang di ajak pergi ke pesta saling pandang. Mereka tidak pakai baju yang formal untuk pergi kesana. Karena saat ini keduanya pakai baju kaos sama celana jeans.
"Masa kita pergi ke pesta pakai baju begini?" kata Arimbi.
"Ya kita gantilah dengan baju yang sopan. Tuh di butik banyak!" Tunjuknya pada sebuah butik di seberang jalan.
"Tenang si Om yang akan membayarnya," bisik Mayang sambil tersenyum genit.
*****
Akhirnya mereka bertiga ikut si Om pergi ke pesta ulang tahun perusahaan yang siang tadi Alice datangi. Di sana Alice dan Arimbi menikmati berbagai jenis makanan dan minuman. Mayang entah pergi kemana bersama si Om. Karena tadi mereka berkeliling menyapa orang-orang. Arimbi izin pergi ke toilet mau buang air kecil, sedangkan Alice berjalan-jalan di dalam aula sambil bernyanyi mengikuti lagu yang di nyanyikan penyanyi di atas panggung.
Saat ada pelayan yang menyodorkan minuman kepadanya, Alice menerima dengan senang hati. Tak berapa lama dia merasa ada yang aneh pada tubuhnya. Kemudian dia berjalan ke arah toilet mau mencari Arimbi dan meminta tolong. Tapi saat di tengah jalan ada orang yang mendorongnya masuk ke dalam ruangan yang kosong tidak ada siapa-siapa. Sepertinya itu ruangan kesehatan yang dimiliki oleh perusahaan PANDAWA. Karena tercium bau obat dan ada beberapa brankar atau kasur pasien yang berjajar disana.
Alice menggedor-gedor pintu berharap ada yang membukakannya. Alice merasa makin tersiksa entah karena apa. Alice terus berteriak dan menggedor pintu makin keras.
Ceklek
Pintu toilet di ruangan itu terbuka dan menampilkan seorang laki-laki yang telah ditolongnya tadi siang.
"Kamu?" Keduanya bersamaan.
Laki-laki itu mendekati Alice, dan saat berhadap-hadapan dan saling memandang. Alice terpesona melihat wajah tampannya. Tanpa sadar Alice maju dua langkah dan memajukan wajahnya mencium laki-laki itu. Perbuatan Alice membuat laki-laki itu shock, dan tidak bisa berkutik. Ciuman Alice makin panas dan akhirnya lelaki itu juga membalasnya. Alice telah dikendalikan oleh kekuatan dalam dirinya, sehingga hilang kewarasan akalnya.
Mereka berdua berakhir di ranjang pasien dengan tubuh sama-sama polos. Jam tiga dini hari lelaki itu terbangun dan dirinya sedang berpelukan dengan wanita yang telah menolongnya.
"Dasar wanita gila. Bisa-bisanya kamu mem*per*ko*sa aku!" lelaki itu bermonolog.
"Apa kata dunia? Seorang Adji Saka Putra Pandawa telah di per*ko*sa oleh wanita tak dikenal," gumamnya.
Dirasa ada pergerakan orang disampingnya, Alice membuka mata dan dilihatnya lelaki tadi siang berada dalam pelukannya.
"Apa yang telah terjadi?" tanya Alice.
"Kau mem*per*ko*sa aku!" jawab Adji.
"Hey! Dimana-mana yang di per*ko*sa itu wanita, bukan laki - laki!" pekik Alice.
"Oke, kalau begitu gantian sekarang aku yang akan mem*per*ko*sa kamu." Adji kemudian menindih Alice. Dan pergulatan antara mereka pun terjadi lagi.
Saat subuh Alice bangun terlebih dahulu dia pulang dengan pakaian yang kusut dan kotor. Untuk menutupinya Alice pakai jas milik lelaki itu.
*****
Dua bulan setelah kejadian,
"Alice wajahmu pucat sekali apa kamu sakit?" tanya Nyonya Dewi.
"Nggak tahu Nyonya sejak tiga hari yang lalu tubuh saya terasa lemah," jawab Alice dengan suaranya yang pelan dan tak bertenaga.
"Ayo kita pergi ke dokter!" ajak Nyonya Dewi.
Akhirnya Alice di antar ke dokter oleh Bosnya.
"Dari hasil pemeriksaan sepertinya Bu Alice sedang hamil!" Kata dokter setelah selesai melakukan pemeriksaan.
"Saya, Hamil!" Alice tidak percaya akan pendengarannya.
"Ya, akan lebih akurat lagi sebaiknya Ibu periksa kebagian dokter kandungan," saran dari dokter.
Saat ini Alice sedang duduk di ruangan dokter kandungan dan menunggu hasil test pack.
"Bu Alice, hasil test pack menunjukan positif. Untuk mengetahui usia kandungan kita lakukan USG, ya." Kata dokter kandungan.
"Usia kandungan ibu memasuki Minggu ke delapan. Dan selamat ya, Bu. Ibu mengandung bayi kembar," ucap dokter itu menerangkan kondisi bayinya.
Bagai disambar petir, Alice mendengar penuturan dokter itu. Air matanya jatuh membasahi pipi. Dia tidak menyangka kalau kejadian malam itu membuahkan hasil.
*****
YANG PAKAI JUDUL BERARTI SUDAH DI REVISI.
DUKUNG KARYA AKU DENGAN KLIK LIKE, FAV, HADIAH, DAN VOTE NYA.
TERIMA KASIH.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
ciru
cakeep. super
2023-07-03
1
Welda Arsy❤
baru baca thoor kayak nya seru nih😊
2023-01-24
1
Maman Ating
seru Thor ku kasih bunga sekebon semangat
2022-11-05
1