Adji yang sedang duduk dipinggir kasur sedang memperhatikan Alice yang sedang menyisir rambutnya yang panjangnya sepunggung. Berbeda saat dulu pertama kali dia bertemu dengannya. Penampilan Alice sangat tomboy, dia suka pakai baju kemeja laki - laki karena itu ukuran yang pas buat dirinya yang memiliki tubuh tinggi.
Adji pun berjalan kearah Alice, dan memutar tubuh Alice agar menghadap dirinya. Kemudian Adji menyematkan jepitan rambut berbentuk kupu - kupu di rambut Alice.
" Sangat cantik." Puji Adji dan membuat Alice merona.
" Istriku, kita akan berangkat sekitar tiga jam lagi. Sebaiknya kita akan menemui anak - anak terlebih dahulu." Ajak Adji penuh semangat.
" Baiklah suamiku," jawab Alice dengan lirih karena dirinya benar - benar capek, setelah menyenangkan hati suaminya.
Adji dan Alice, mereka pulang dulu ke mansion Kakek Bisma, untuk menemui Rama dan Shinta.
" Adji, anak - anak minta Kakek untuk mencarikan guru beladiri. Apa kamu setuju ?" Tanya Kakek Bisma saat mereka semua duduk di sofa ruang keluarga.
" Adji setuju, Kek."
" Pah, Rama juga ingin belajar buat program komputer. Terus ingin buat game online juga."
" Ya, nanti akan Papa suruh Candra mengajarimu," Kata Adji.
" Dia juga seorang hacker yang handal," kata Adji lagi.
" Biar Surya yang melatih kemampuan fisik mereka, Kek." Kata Adji pada Bisma.
" Kalian harus betah, ya. Ditinggal dulu sama Papa dan Mama."
" Nanti Papa bawa oleh - oleh, Dede bayi buat kalian," bisiknya pada Rama dan Shinta. Dan itu membuat keduanya senang.
" Mama sama Papa rencananya mau pergi berapa hari?" Tanya Shinta.
" Satu Minggu Sayang." Jawab Alice.
" Dua Minggu," jawab Adji bersamaan.
" Suamiku, dua Minggu itu terlalu lama,"
" Tidak, bahkan bagiku itu masih kurang," Adji tersenyum menggoda, dan Alice membalas dengan tatapan tajamnya.
" Sudah berapa lama pun kalian pergi bulan madu, ingat harus hati - hati!" Nasehat Bisma.
" Berapa pengawal yang akan kamu bawa?" Tanya Bisma lagi pada Adji.
" Paling tiga, Kek. Aku nggak mau waktu ku banyak diganggu" Jawab Adji.
" Sam apa kamu akan ikut?" Tanya Bisma pada Sam yang sedang berdiri di belakang sofa yang diduduki Adji.
" Sepertinya saya harus ikut, Tuan Besar."
" Seharusnya Om Sam kemarin itu ikut nikah juga. Biar pergi bulan madunya sama - sama." Kata Shinta sambil terkekeh.
" Benar, kenapa kamu nggak nikah aja kemarin sekalian?" Tanya Adji.
" Apa Tuan Muda lupa kalau aku tidak punya calon istri," kata Sam dengan suara tajam.
" Ah, benar juga. Kalau begitu kamu ikut juga, siapa tahu nanti kamu menemukan wanita yang cocok jadi calon istri kamu!" Saran Adji sambil tertawa renyah.
" Tuan sebaiknya kita berangkat sekarang kalau tidak mau bermalam di dalam pesawat." Ajak Sam.
" Istriku ayo kita berangkat sekarang. Anak - anak, sebentar lagi Candra dan Surya akan datang kesini. Tadi Papa sudah meminta mereka menjadi guru kalian."
" Dan Indra juga akan menjadi guru mereka, Kek." Adji memandang Bisma.
" Mereka masih lima tahun. Belum boleh pegang senjata!" Tolak Bisma.
" Indra tahu senjata yang cocok untuk mereka."
*****
Akhirnya mereka sampai tujuan tepat sore hari. Saat matahari mulai tenggelam. Alice sungguh menikmati pemandangan cahaya matahari yang berubah orange ke merah - merahan. Dia berdiri di balkon vila tempatnya menginap. Tempatnya memiliki posisi yang strategis, karena bisa melihat matahari terbit juga. Adji dan Alice menempati lantai dua. Sedangkan Sam dan lainnya di lantai satu.
Adji memeluk Alice dari belakang, ikut menikmati pemandangan sore hari.
" Apa kamu suka?" Tanya Adji disela cumbuannya.
" Ya, aku menyukainya."
" Terus kapan kita buat adik buat Si Kembar?" Adji makin mengeratkan pelukannya.
" Nanti malam saja. Sebentar lagi waktunya makan malam. Aku nggak mau kalau sampai melewatkan makan malam ku seperti kemarin," Alice mulai menggerutu.
" Hehehe.... Baiklah aku sudah pesankan banyak makanan enak buat kamu!" Adji merasa bersalah karena kemarin membuat Alice kelaparan. Dan dia harus memesan makanan saat dini hari, dan para koki sudah tidur.
Seperti janjinya, Adji meminta pihak resort menyajikan makan yang banyak. Alice sungguh sangat menyukainya. Dan mereka berdua pun menghabiskan malam yang indah.
*****
" Istriku, tunggu aku sebentar!" Teriak Adji.
Ternyata mobil Jeep yang mereka sewa cuma mengantar mereka sampai lahan datar. Dan untuk menuju puncak harus berjalan lagi. Untungnya ada tangga menuju puncaknya. Bisa juga menggunakan jalan setapak.
" Suamiku kamu itu lambat sekali jalannya, kayak siput." Alice kesal karena takut terlambat melihat matahari terbit di atas puncak pegunungan.
" Istriku.... Kamu bilang aku kayak siput?" Adji membelalakan matanya.
" Karena, kamu jalan sangat lamban sekali !"
" Rasanya ingin mengendong kamu!" Kata Alice yang berjalan di depan Adji.
" Kalau gitu buat aku semangat dalam mendaki gunung ini !" Pinta Adji.
Alice yang mendengar ucapan Adji langsung membalikan badan dan kembali berjalan ke arah Adji.
Cup
" Sudah, ayo semangat suamiku ! Tinggal sedikit lagi." Kata Alice setelah memberikan ciuman penyemangat pada Adji.
Adji langsung semangat empat lima setelah mendapat asupan energinya. Dan akhirnya mereka sampai di puncak.
" Tunggu, kenapa ada banyak kuda disini?" Tanya Adji saat melewati puluhan kuda yang terikat tali kekangnya di palang besi.
" Maaf Tuan Muda, sebenarnya pihak pengelola resort juga menyediakan sewa kuda untuk pergi jalan - jalan. Tapi tadi kebetulan kuda - kuda itu sudah habis di sewa para pengunjung. Untuk besok anda sudah bisa menyewanya." Kata Sam.
" Kenapa kamu kerjanya lambat sekali Sam, kayak siput !" Adji mengulangi kata Alice untuk Sam.
" Itu karena Tuan Muda bilang akan pergi bulan madunya ke destinasi laut. Jadi saya menyiapkan segala sesuatunya untuk disana."
" Ya, sudahlah." Adji pun berjalan menuju Alice yang berdiri di pembatas tebing.
" Apa istriku tidak kedinginan?" Adji memeluk Alice dari belakang.
" Sepertinya tidak suamiku. Karena saat aku berjalan menuju kesini membuat tubuhku menjadi hangat."
" Ah, istriku. Kamu tidak romantis." Kata Adji sambil mengeratkan pelukannya.
Saat garis cahaya matahari mulai muncul di ufuk timur, sungguh memperlihatkan pemandangan yang indah.
" Lihat istriku cahaya mataharinya berwarna emas!" Pekik Adji girang.
" Iya, dan sangat indah sekali." Alice tersenyum melihat reaksi Adji.
Adji yang baru pertama kalinya melihat proses pergantian malam ke pagi hari sungguh di buat takjub. Karena selama ini dia tidak pernah memperhatikannya. Ditambah gumpalan - gumpalan awan di bawahnya membuat Adji terpesona dan memekik kesenangan. Dia sungguh - sungguh menikmati keindahan pemandangan ini sampai matahari terbit dengan sempurna.
" Apa kamu menyukainya, suamiku?" Alice memandangi wajah Adji.
" Iya. Ini sangat indah. Dan aku tak menyangka akan sesenang ini." Adji tersenyum bahagia.
Mereka sungguh menikmati bulan madunya, tanpa sadar sedang di awasi oleh seseorang. Yang mengikuti mereka sejak dari resort.
*****
JANGAN LUPA KLIK LIKE, FAV, HADIAH, DAN VOTE.
KASIH BINTANG LIMA JUGA YA.
DUKUNG AKU TERUS.
TERIMA KASIH.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Kurnit Rahayu
pasti musuhy th kluarga KURAWA 🤣💪🤣
2022-10-04
1
SyaSyi
mampir aku kak
mampir juga di karyaku
berbagi cinta : madu dalam pernikahan ku
My Kids My Hero
kisah Aluna
2021-11-03
3
SyaSyi
mampir aku kak
mampir juga di karyaku
berbagi cinta : madu dalam pernikahan ku
My Kids My Hero
2021-11-03
2