Adji pun membalikan badannya. Dan saat dirinya baru melangkah, Alice kembali memeluknya. Kali ini Alice memeluknya dari belakang.
" Aku menginginkanmu malam ini !" Kata Alice.
" Istirahatlah, aku tidak mau kamu kelelahan. Karena besok kita akan pulang." Kata Adji tanpa menoleh ke arah Alice.
" Kamu marah padaku kan ?"
" Apa karena kejadian di kolam air panas tadi!"
" Sehingga kamu mendiamkan aku. Bahkan ingin mengakhiri acara bulan madunya." Kata Alice menahan suara tangisnya.
" Maafkan aku Alice, kalau aku selama ini selalu bertindak egois."
" Aku berjanji akan belajar mengubah sifat ku itu."
" Ternyata perbuatan ku itu telah melukaimu. Dan aku baru menyadarinya sekarang." Kata - kata Adji bagai pisau yang telah menusuk hati Alice.
" Ya anda benar Tuan Muda. Anda sangat egois dan perbuatan anda telah melukaiku. Aku senang akhirnya kamu menyadari itu." Alice melepaskan pelukannya pada Adji.
Alice pun masuk ke kamar mandi dan berganti pakaian. Dia langsung tidur tanpa mengajak bicara Adji. Tapi rupanya Alice tidak tidur, dia sedang menangis dalam diam. Ternyata dia merasa kehilangan atas perhatian dari Adji. Dan itu membuat hati dan dadanya sakit. Alice sangat menyukai disaat mereka menghabiskan waktu berdua disini. Alice yang tadinya menilai Adji orang yang sangat menyebalkan, tapi setelah mengenalnya ternyata dia menyukainya.
Tapi kini Alice mempertanyakan perasaan Adji untuknya. Apa dia itu tulus dengan perasaan untuknya, seperti yang sering dia ungkapkan perasaannya padanya.
Adji yang merasa ada yang aneh dengan Alice pun membalikan badannya dengan tiba - tiba. Dilihatnya Alice sedang menangis dan itu membuat Adji terkejut.
" Istriku, kamu kenapa ? Apa ada yang sakit !" Tanya Adji panik.
" Tidak, sudah jangan pedulikan aku lagi!" Teriak Alice dan membalikan badannya.
" Tidak, Alice. Katakan padaku ada apa denganmu !"
" Kamu mau tahu !" Alice duduk dan menghadap Adji.
" Aku ingin kamu menjawab jujur pertanyaan ku !"
" Bagaimana perasaan mu padaku saat ini ?"
" Khawatir," jawab Adji.
Alice menarik udara lewat hidungnya dengan kasar, begitu mendengar jawaban Adji.
" Bukan itu maksudku !"
" Sepertinya kamu bohong, saat kamu bilang cinta dan sayang sama aku." Kata Alice dengan pancaran penuh luka.
Adji yang mendengar itu sangat terkejut. Karena selama ini dia tidak pernah berbohong pada Alice. Terutama akan perasaan cintanya.
" Kenapa kamu punya pemikiran seperti itu ?" Tanya Adji kecewa.
" Aku hanya merasakannya saja !"
" Apakah semua perbuatan yang aku lakukan untukmu itu. Bukan dari bagian rasa cintaku untukmu !"
" Itu kamu sendiri yang tahu."
" Tapi sepertinya disini, kamulah yang tidak punya perasaan untukku. Jadi apapun yang aku lakukan, kamu tidak akan memperdulikannya." Kata Adji.
" Siapa bilang aku tidak menyukaimu. Aku bukan wanita murahan yang akan menyerahkan tubuhnya pada siapapun."
" Seharusnya kamu tahu, hanya kamu yang aku mau !" Kata Alice dan beranjak pergi dari kasur.
Adji langsung memeluk Alice dari belakang.
" Aku mencintaimu.... Aku mencintaimu...."
" Aku akan katakan itu terus setiap hari sampai kamu muak mendengarnya pun, aku tidak akan berhenti." Kata Adji.
" Terus kenapa kamu bersikap seperti ini padaku ?" Tanya Alice.
" Apa kamu tidak tahu, kalau aku saat bersamamu, gairahku selalu meningkat. Dan saat ini, aku sedang menahan gairahku ?" Kata - kata Adji ini membuat Alice tercengang. Karena saat Alice tadi mengajaknya dia menolaknya.
" Lalu kenapa kamu tadi menolaknya, saat aku ajak tadi !"
" Karena kamu bilang, kalau tangan aku selalu pegang - pegang berlebihan dan sering membuatmu capek. Dan aku tidak mau memaksamu lagi !"
" Kan tadi aku yang mengajakmu !"
" Kamu tadi melakukannya karena terpaksa bukan keinginan dari lubuk hatimu."
" Aku ini istrimu, dan kamu berhak atas diriku dan tubuhku. Jadi bila kamu ingin, aku mau tidak mau, suka tidak suka, maka aku harus melakukannya."
" Aku tidak mau memaksamu, nanti malah menyakitimu."
" Makannya buat aku senang dulu. Jadi dengan senang hati aku bisa melayani."
Keduanya saling menatap, kemudian mereka tersenyum bersama.
" Kita ini seperti orang yang bodoh," kata Alice.
" Ya, karena kebodohan ini. Kita malah salah paham." Adji menanggapi.
" Aku mencintaimu istriku." Adji mencium Alice dengan mesra, dan Alice pun membalasnya.
Setelah kesalahpahaman itu selesai mereka menghabiskan malam bersama dengan perasaan bahagia.
*****
Kini Rama sedang membaca buku di bawah pohon di halaman depan mansion. Kemudian pandangannya terarah pada bangunan yang ada di depannya. Rama diam memperhatikan keseluruhan bangunan itu.
" Rama kamu sedang apa ?" Tanya Shinta yang datang tiba - tiba.
" Hanya sedang memperhatikan bangunan rumah Kakek." Jawabnya.
" Memang ada apa dengan rumah Kakek, sampai kamu perhatikan seperti itu ?"
" Aku merasa ada yang aneh?" Rama memalingkan wajahnya pada Shinta.
" Apa yang aneh itu?" Shinta makin penasaran.
" Apa benar kamu tidak bisa merasakan banyak hal aneh di rumah Kakek ini ?" Rama menatap Shinta tak percaya. Biasanya mereka selalu satu pikiran, dan satu perasaan.
" Rama kamu jangan membuat aku takut !" Wajah Shinta mulai pucat.
" Tidak. Kamu tidak pernah memperhatikan para pekerja di rumah ini ?" Tanya Rama sambil melihat beberapa orang yang berjas hitam sedang berjaga hampir di setiap sudut rumah. Baik di dalam atau di luar rumah. Bahkan halaman belakang juga ada beberapa penjaganya.
" Memang ada apa dengan para pekerja itu ?" Shinta kini duduk bersisian dengan Rama.
" Para pekerja wanita di sini, mereka bekerja dengan cekatan. Dan yang paling penting mereka tak pernah bergosip." Kata Rama dengan suara pelan.
" Justru itu sangat bagus. Berarti mereka memang benar - benar menjalankan tugasnya dengan baik !" Bela Shinta untuk para pekerja wanita disana.
" Itu tidak manusiawi !" Kata Rama.
" Apa maksud mu, bergosip adalah hal yang manusiawi ?" Tanya Shinta.
" Ya, setidaknya para wanita suka berbincang apa saja bersama teman - temannya. Tapi mereka tidak seperti itu. Mereka bekerja dalam diam. Dan akan menyapa bila bertemu muka dengan kita." Kata Rama.
" Terus para penjaga itu, mereka akan diam dan tak bergerak ditempat mereka seperti itu terus sampai waktu tugas mereka habis dan digantikan oleh yang lainnya." Rama menunjuk para bodyguard itu pakai mulutnya.
" Aku selalu memperhatikan semua para pekerja yang bekerja, selama hampir seminggu ini !" Kata Rama.
" Dan apa kamu tahu, kalau mereka tidak pernah pergi ke toilet ?" Rama memberitahu Shinta tentang hasil risetnya selama seminggu ini. Yang awalnya hanya iseng - iseng saja.
" Tapi mereka manusia kan ? Bukan hantu ?" Tanya Shinta ragu - ragu.
" Aku tidak tahu !" Kata Rama sambil pergi dari sana meninggalkan saudara kembarnya itu.
" Tunggu Rama !" Teriak Shinta dan menyusul saudaranya.
" Kamu jangan tinggalkan aku sendirian !" Shinta berlari mencoba menyusul Rama.
" Huh, dasar penakut !" ejek Rama pada Shinta yang memasang wajah cemberut.
*****
JANGAN LUPA KLIK LIKE, FAV, HADIAH, DAN VOTE NYA.
KASIH BINTANG LIMA JUGA YA.
DUKUNG AKU TERUS.
TERIMA KASIH.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Mas Bos
penjaga rumahnya robot semua
hasil karyanya Adji Saka
2024-04-12
1
ciru
cakeep
2023-07-03
1
DEWA CINTA
pelayannya robot semua 😄
2022-02-08
1