" Alice mulai sekarang kamu adalah istriku,"
" Banggalah karena telah menjadi istri dari seorang Adji Saka Putra Pandawa."
Kata Adji sambil tersenyum bangga. Sementara Alice hanya menarik napasnya dalam - dalam, dan menghembuskannya secara perlahan.
" Ya, aku bangga pada diriku. Bisa menjadikan seorang Adji Saka Putra Pandawa sebagai suamiku. Pasti di luar sama banyak wanita iri sama aku." Karena kesal maka, Alice menjawab perkataan Adji dengan nggak kalah sombongnya.
" Kamu benar, istriku. Diluar sama banyak wanita yang iri padamu."
" Tentu saja, karena hanya wanita hebatlah yang bisa menikah dengan seorang Adji Saka Putra Pandawa." Alice sudah tertular penyakit sombong milik Adji.
" Ya, karena wanita hebat hanya untuk laki - laki yang hebat juga."
" Apa kamu tahu istriku. Suamimu ini merupakan lelaki yang langka dan sempurna ?!" Adji masih saja membanggakan dirinya.
" Ya tentu saja suamiku ini, merupakan laki - laki paling kaya di kota Diamond dan orang paling genius di sini." Jawab Alice kesal. Karena Adji selalu membanggakan dirinya.
" Ah, lupa satu lagi. Aku juga mempunyai wajah yang tampan !" Adji mengedipkan sebelah matanya.
Saat Alice akan menanggapi ocehan Adji, anak - anaknya datang menghampirinya bersama Kakek Bisma, Sam, dan Bima.
" Mama.... Papa.... Selamat menempuh hidup baru....!!!" Kata Rama dan Shinta.
" Semoga kalian berdua selalu hidup bahagia, sampai maut memisahkan," kata Rama.
" Dan jangan lupa kalau sekarang telah menjadi suami - istri. Kalian tidak boleh saling egois." Nasihat dari Shinta.
" Kita berdua senang sekali,karena sekarang sudah punya Papa." Kata Shinta.
" Tentu saja Sayang. Mulai sekarang kita akan selalu bersama. Tak akan berpisah lagi." Kata Adji sambil mengusap kepala kedua anaknya.
" Apa Mama senang bisa menikah dengan Papa ?" Tanya Rama.
Alice yang mendapat pertanyaan tiba - tiba seperti itu, bingung harus jawab apa. Ditambah sekarang tiga pasang mata itu menatap intens kepadanya.
" Ya tentu saja Mama bahagia. Sekarang kalian sudah punya Papa, yang kalian impikan dari dulu."
Adji yang mendengar pernyataan Alice, sangat bahagia. Dia langsung memeluk tubuh Alice dengan erat.
" Selamat untukmu cucuku, semoga kalian hidup bahagia selamanya," Kakek Bisma mendo'a kan kebahagiaan untuk Adji.
" Tuan Muda, semoga anda selalu hidup bahagia dan bersama sampai maut memisahkan kalian." Kata Sam penuh keikhlasan.
" Terima kasih Sam."
" Tuan Muda dan Nyonya, selamat atas pernikahan kalian. Semoga kalian selalu bersama - sama dan hidup anda berdua penuh kebahagiaan." Kata Bima
" Keponakan kebanggaan Paman. Selamat atas pernikahan kalian berdua. Semoga kita sekeluarga bisa menjadi keluarga yang selalu di limpahi kebahagiaan." Kata Sadewa.
" Terima kasih Paman"
*****
Adji dan Alice sedang duduk di kursi pelaminan. Mereka sedang asik bercengkrama, dan orang - orang melihat pemandangan itu, sungguh merasa romantis. Apalagi Adji yang sering berekspresi datar, kini senyumannya selalu menghiasi wajah tampannya.
" Istriku, kenapa kamu melihatku seperti itu ?" Tanya Adji saat memergoki Alice sedang melihat kearahnya.
" Melihat bagaimana ?" Alice malah balik nanya.
" Istriku ini sepertinya selalu terpana akan ketampanan ku ini !"
Mendengar perkataan Adji, Alice malah mengerutkan keningnya. Dia sungguh bingung akan sifat Adji yang punya rasa percaya dirinya tinggi sekali.
" Suamiku ini terlalu yakin kalau aku selalu terpana akan ketampanan mu !"
" Tapi benarkan, kalau aku ini tampan !" Kata Adji sambil merapihkan rambutnya. Padahal itu rambut sudah pakai pomade, biar nggak rubah tatanan rambutnya.
" Tentu saja suamiku ini tampan !"
Mendengar pujian dari Alice, Adji sangat senang sekali.
" Akhirnya istriku mengakui kalau aku tampan."
" Dimana - mana yang namanya lelaki itu tampan. Walau kadar ketampanannya berbeda - beda tiap orang." Kata Alice.
" Kalau begitu beri aku nilai untuk ketampanan wajahku ini, istriku !" Pinta Adji.
" Kalau dari satu sampai sepuluh, maka aku akan beri nilai.... TUJUH." Kata Alice sambil tersenyum jahil.
Mendengar perkataan Alice akan nilai kadar ketampanannya segitu. Adji tidak terima, karena baginya segala sesuatu itu harus sempurna nilainya. Adji mencium bibir Alice dengan tiba - tiba. Karena gemas pada Alice yang masih terus saja tertawa, mentertawakan dirinya. Alice yang mendapat serangan mendadak itu, tidak berkutik.
" Katakan, sekarang berapa nilai ketampanan untuk ku ?" Tanya Adji yang muka wajahnya hanya beberapa centi dari wajah Alice.
" Delapan...." Jawab Alice yang kini masih mengumpulkan kesadarannya.
Mendengar jawaban Alice yang masih tidak sesuai keinginannya. Adji kembali \*\*\*\*\*\*\* bibir istrinya itu. Kali ini Alice mulai terbuai akan ciuman Adji.
" Sekarang katakan, berapa nilai ketampanan untuk wajahku ?" Tanya Adji saat melepaskan tautan bibirnya dengan Alice.
" Sembilan !"
Mendengar jawab kali ini, Adji benar - benar mencium Alice dengar sangat menggebu. Ciuman panas mereka di saksikan oleh para tamu undangan.
" Suit....!!!"
" Suit....!!!"
Terdengar suara sorak - sorai gemuruh dari para tamu undangan. Dan itu membuat Adji dan Alice tersadar akan apa yang sedang mereka perbuat. Adji pun melepas pagutan itu.
" Sempurna "
Itulah kata yang di ucapkan oleh Alice, setelah bibir dan mulutnya terlepas dengan Adji. Adji pun tersenyum saat mendengar jawaban Alice.
Alice merasa sangat malu akan perbuatan dirinya dan Adji yang baru saja mereka lakukan di hadapan orang banyak.
" Adji sebagai Tuan Rumah pesta dansa, sebaiknya kalian segera membuka pesta dansa ini dengan di awali dansa kalian berdua." Kata Kakek Bisma.
" Ayo istriku, kita mulai pesta dansanya." Ajak Adji pada Alice, sambil mengulurkan tangannya.
Mereka berdua pun turun ke lantai dansa. Dan musik pun mengalun dengan indah dan merdu. Musik yang dimainkan sangat slowly, hingga Adji dan Alice berdansa dengan tubuh hampir berhimpitan, Alice mengalungkan tangannya di leher Adji. Sementara tangan Adji berada di pinggang Alice. Mereka berdua bergerak dengan pelan, sungguh sangat menikmati dansanya. Mata mereka berdua saling adu pandang dan tak ada keinginan untuk memutuskannya. Alice dapat merasakan jantungnya yang berdebar kencang. Dan dia menjadi gugup saat hidung mereka bersentuhan.
" Apa kamu mendengar ada suara yang aneh ?" Alice bertanya pada Adji.
" Suara aneh apa ?" Adji bukannya menjawab malah balik bertanya.
" Aku merasa ada suara yang...." Alice mencoba mengonsentrasikan pendengarannya.
Kemudian Alice mendongakkan kepalanya keatas. Di sana ada lampu crystal yang sangat besar tergantung tepat diatas tempatnya sekarang dia dan Adji berdiri.
" AWAS....!!!"
" PRANG !!!"
Alice saat tahu ada yang aneh dengan lampu crystal itu, dia langsung lompat menerjang Adji ke belakang. Tepat mereka terjatuh kelantai, saat itu juga lampu cristalnya jatuh tepat di tempat tadi dia dan Adji berdansa. Alice yang tadi menerjang Adji untuk menghindari lampu Cristal yang jatuh. Kini tubuhnya menindih tubuh Adji.
" Kamu tidak apa - apa istriku ?" Tanya Adji khawatir, dan memandang wajah Alice yang berada di atas tubuhnya.
" Iya, suamiku. Aku baik - baik saja." Alice malah terpesona dengan sorot mata milik Adji.
Beberapa saat mereka terdiam dengan posisi masih Alice yang di atas dan Adji berada dibawahnya. Mereka berdua malah terpesona satu sama lainnya.
" Lindungi Tuan Muda Adji dan Nyonya Alice !" Teriak seorang pengawal yang berada di dekat mereka.
" Tutup pintu keluar !!! Jangan sampai ada yang keluar Hotel ini, sebelum diperiksa !!!" Teriak pengawal lainnya.
Melihat Adji dan Alice yang masih berbaring di lantai. Orang - orang sangat panik, takut mereka berdua kenapa - kenapa.
*****
JANGAN LUPA KLIK LIKE, FAV, HADIAH, DAN VOTE NYA
KASIH BINTANG LIMA JUGA, YA.
DUKUNG AKU TERUS YA.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Diah Susanti
PDnya sedalam dan seluas samudera/Grin//Grin//Grin//Grin/
2025-01-13
1
Diah Susanti
tinggal Yudistira dan Arjuna yang belum nongol
2025-01-13
1
Mas Bos
Adji vs Alice
perpaduan karakter yg bikin heboh
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
2024-04-12
1