Setelah selesai fitting baju untuk hari pernikahan besok. Kini keluarga Adji duduk berkumpul di ruang makan. Mereka malam bersama di rumah Adji atas permintaan Kakek Bisma.
" Kakek senang sekali bisa berkumpul bersama kalian."
Kakek Bisma tersenyum ke arah Alice dan kedua anaknya. Yang dibalas juga senyuman oleh mereka bertiga.
" Kita juga senang, Kek. Bisa makan malam bersama, seperti ini." Kata Alice.
" Ayo Kek, kita makan. Kasihan anak-anak sudah lapar." Ajak Adji.
" Ayo kalian nikmati hidangan pasakan koki dari kediaman Pandawa." Kakek Bisma memulai acara makan malamnya.
Melihat menu yang tak biasa dan banyak macamnya membuat Alice dan si kembar kebingungan. Karena semua makanan yang ada di atas meja sangat menggoda lidah mereka. Adji yang melihat ketiga orang itu diam saja merasa aneh.
" Kenapa diam saja?"
" Apa makannya tidak sesuai selera kalian?"
Tanya Adji dan memancing reaksi Kakek Bisma yang sedang di layani kepala pelayan.
" Apa kalian tidak suka makanannya?" Bisma ikutan bertanya.
" Nggak, Kek. Kami bingung mau pilih yang mana. Karena semua makanannya kelihatan enak!" Jawab Alice cepat-cepat karena tidak mau membuat Tuan Rumah sedih.
" Oh. Makan saja semua makanan yang kalian ingin makan. Tidak perlu malu-malu."
" Koki sengaja memasak berbagai jenis makanan, karena tidak tahu makanan kesukaan kalian." Terang Kakek Bisma.
" Kalau begitu kami akan makan dengan senang hati." Kata Alice.
Alice dan si Kembar benar-benar menikmati semua makanan yang tersaji di meja makan. Melihat itu membuat Kakek Bisma senang. Berbeda dengan Kakek Bisma, Adji justru terkejut di buatnya. Karena semua makanan yang ada di atas meja hampir habis semua oleh Alice dan si Kembar. Adji tak menyangka kalau calon istri sama kedua anaknya memiliki ***** makan yang tinggi.
" Sayang apa kamu nggak kebanyakan makannya?" Tanya Adji dan membuat Alice tidak enak saat mendengar pertanyaannya.
" Ah, maaf saya dan anak-anak makannya banyak. Jadi tidak enak." Jawab Alice.
Mendengar perkataan Mamanya si Kembar langsung menghentikan makannya. Takut kalau mereka sudah memakan terlalu banyak.
" Tidak, bukan itu maksud ku!"
" Aku justru senang kalau kalian suka sama makanannya. Hanya aku takut kalau kalian sakit perut kalau terlalu banyak makan." Jawab Adji panik.
" Apa yang kamu lakukan Adji!"
" Lihat kedua anak itu! Mereka menghentikan makannya karena perkataan mu!"
Kakek Bisma memarahi Adji yang seharusnya tidak mempermasalahkan banyak sedikitnya makanan yang mereka makan. Dan Adji juga merutuki kebodohannya bertanya seperti itu.
" Bodoh.... Bodoh.... Harusnya aku diam saja. Wajar kalau dia makan banyak karena dia butuh asupan energi untuk tenaganya yang kuat itu." Gumam Adji.
" Tidak pedulikan dia. Ayo kita lanjutkan lagi makannya!" Perintah Kakek Bisma.
Mungkin karena mereka makan bersama, dan itu membuat Kakek Bisma bisa makan lebih banyak dari biasanya. Kakek Bisma sungguh sangat menikmati acara makan malam bersama ini.
" Kalian akan menginap disini. Biar besok acaranya lancar nggak ada hambatan, karena terlambat." Kata Kakek Bisma.
" Iya, Kek." Jawab Alice singkat.
" Aduh ini tadi gimana ceritanya, ya? Aku jadi mau nikah sama Adji." Gumaman Alice dalam hatinya.
" Sam apa semuanya sudah beres?" Tanya Adji sambil membalikan arah kepalanya, karena Sam berdiri di belakang sofa yang di duduki oleh Adji.
" Sembilan puluh persen sudah. Tinggal menyelesaikan dekorasi ruang pesta di aula perusahaan PANDAWA, untuk semua para karyawan PANDAWA yang diundang."
" Serta Ballroom Hotel Astina untuk para tamu undangan dari rekan bisnis anda, Tuan Muda."
" Dan akan di pastikan kalau semuanya beres pada pagi hari."
Sam melaporkan hasil kerjanya, kepada Adji. Dan Adji pun mengangguk puas.
" Oh, dan satu lagi. Apa kamu lupa, Sam?!"
Sam yang ditanya mencoba mengingat apa ada bagian pekerjaannya yang terlewat.
" Oh, iya. Untuk bulan madunya. Tuan Muda dan Nyonya Alice akan pergi ke Pulau Nirwana. Di sana merupakan tempat favorit, para pasangan pengantin baru. Karena keindahan alamnya."
" Anda tinggal pilih destinasi laut atau pegunungan."
" Destinasi laut, Tuan Muda akan menikmati indahnya pasir pink dan wisata bawah laut. Bila Nyonya suka surfing ada bagian laut di belahan pulau lainnya."
" Sedangkan untuk destinasi pegunungan. Tuan Muda dan Nyonya Alice akan menikmati keindahan matahari terbit di atas gumpalan-gumpalan awan. Tuan Muda serasa berada di atas langit, karena akan melihat awan berada di bawah kaki berpijak."
" Kemudian sungai-sungai air panas. Kamar Vila dilengkapi kolam air panas alami."
" Sebenarnya masih banyak lagi wisata di Pulau Nirwana. Anda bisa mendatanginya langsung disana."
Sam menjelaskan garis besar tempat yang akan dijadikan oleh Tuan mudanya, berbulan madu. Dan Adji mengangguk senang dengan tempat yang akan menjadi tempat berbulan madunya besok.
Berbeda dengan yang Adji pikirkan. Alice berpikir dia akan menghabiskan waktu berdua dengan lelaki yang pernah dia per ko sa dahulu.
"Tempat biasa saja aku yang menerkam duluan. Apalagi di kasih tempat yang indah ini."
" Aku harus bisa mengendalikan diri kali ini. jangan sampai kejadian dulu terulang kembali."
" Mana ada wanita yang memperkosa laki-laki duluan." Alice bergumam dalam hati.
*****
Saat Adji dan Sam membahas pesta pernikahan yang akan digelar esok hari. Terdengar suara seseorang membukakan pintu menuju ruang keluarga Pandawa. Terlihat lelaki paruh baya yang memiliki tubuh tegap dan berwajah tampan.
" Wah ramai sekali disini!"
" Mereka siapa, Adji?"
Lelaki itu bertanya pada Adji dan tersenyum ke arah Alice dan kedua anaknya.
" Oh, Paman kenalkan ini Alice. Calon istri Adji."
" Dan kedua anak kembar ini, adalah anak Adji dengan Alice."
Adji mengenalkan Alice dan anak - anaknya dengan penuh bangga kepada Pamannya.
" Alice kenalkan ini Paman Sadewa, saudara kembarnya mendiang Papa."
Kata Adji memperkenalkan mereka berdua. Paman Sadewa sangat senang bisa mengenal Alice dan si Kembar.
" Wah nanti bakalan ramai ini rumah."
" Jadi Kakek tidak akan kesepian lagi."
Kata Paman sambil duduk di samping Adji.
" Kapan kalian akan menikah?" Tanya Sadewa.
" Rencananya besok pagi," kata Adji to the points.
" Wah secepat itu?!"
" Iya, Paman."
" Tapi Paman belum menyiapkan kado pernikahanmu Adji."
" Itu mudah Paman, kadonya bisa nyusul."
" Kalau begitu selamat Adji. Semoga kalian selalu bahagia."
" Seandainya Nakula masih ada di sini dia pasti sangat bahagia." Sadewa matanya berkaca - kaca saat mengenang saudara kembarnya itu.
" Tapi sebagai gantinya Papa kan ada Paman."
" Bagiku Kakek dan Paman adalah orang yang sangat penting dalam kehidupanku." Kata Adji dan mendapatkan tepukan di bahunya oleh Sadewa.
" Adji sekarang kamu akan memasuki kehidupan baru, bersama keluarga baru mu. Jadilah suami dan ayah yang bertanggung jawab terhadap istri dan anak - anakmu." Nasihat Sadewa kepada Adji.
" Iya, tentu saja Paman. Adji pasta akan bertanggung jawab pada mereka." Kata Adji penuh keyakinan.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Diah Susanti
nama pemerannya dari tokoh hebat pewayangan
2025-01-13
1
Alfia Amira
ini yg ngasih racun pasti Duryudana yah 🤭🤭
2024-10-26
1
Wisteria
wah Mahabarata dan ramayana tampil nih
2024-08-09
1