Melihat Adji dan Alice yang masih berbaring di lantai. Orang - orang sangat panik, takut mereka berdua kenapa - kenapa.
" Tuan.... Nyonya.... kalian tidak apa - apa ?" Tanya Sam yang berlari kerahnya di susul sama Bima dan Bisma.
" Mama.... Papa....!" Teriak Rama dan Shinta bersamaan dan mereka pun berlari ke arah orang tuanya.
Alice yang baru tersadar dengan kondisi keadaan dirinya dan Adji sangat malu. Rasanya dia ingin sembunyi di dalam lubang gua. Alice pun bangun dan hendak menarik tangan Adji, dan Adji mengaduh kesakitan.
" Apa kamu terluka ?" Tanya Alice.
" Ya istriku, sepertinya sebagian tubuhku sakit." Jawab Adji sambil meringis menahan rasa sakit.
" Suamiku, kamu terluka karena tertimban tubuh aku ," kata Alice.
" Kurasa tidak. Mana mungkin kamu mau mencelakai suamimu sendiri."
" Kalian berdua tidak apa - apakan?" Tanya Kakek Bisma.
" Iya Kek. Kami baik - baik saja. Hanya saja, sepertinya kaki Adji terkilir." Jawan Adji.
" Tuan Muda, ayo kita masuk kedalam kamar hotel dahulu !" Kata Sam sambil akan memapah Adji.
" Tidak Sam, bantu Bima dan tim keamanan menyelidiki masalah ini !" Perintah Adji.
" Istriku,ayo kita ke kamar lewat lift saja." Ajak Adji.
Adji pun berjalan dipapah oleh Alice, untungnya Alice punya tubuh yang sangat tinggi untuk ukuran wanita. Karena Adji berjalannya pelan dan tertatih - tatih. Akhirnya Alice memutuskan membopong Adji , ala bridal style.
" Istriku, apa yang kamu lakukan !" Pekik Adji dengan suara tertahan, karena dirinya merasa malu sekali mana mungkin seorang laki - laki dibopong ala bridal style oleh seorang wanita.
" Kenapa ? Kaki kamu sedang terluka dan jalanmu kesakitan begitu." Alice terus saja berjalan sambil membopong Adji menuju lift.
" Tentu saja aku malu setengah mati istriku !" Suara Alex sangat pelan.
" Kalau gitu, kamu pura - pura pingsan saja !" Alice memberi ide pada Adji.
Adji pun menuruti idenya Alice, walau dengan berat hati. Dia pura - pura pingsan dan berada gendongan Alice. Adji mengalungkan kedua tangannya di leher Alice. Dan menyembunyikan wajahnya di dada Alice. Alice berjalan dengan tegap dan terlihat gagah saat menuju lift, seolah - olah berat badan Adji memiliki berat yang ringan. Rama dan Shinta berjalan di belakang mengekori Mama dan Papanya.
Sam dan Bima masih di tempat kejadian perkara. Sam dan kepala keamanan menginterogasi beberapa tamu undangan yang di kira patut dicurigai. Sedangkan Bima dan kepala Hotel Astina memeriksa keadaan hotel kenapa sampai ini terjadi.
Alice masuk ke kamar pengantinnya bersama Adji, di ikuti sama Rama dan Shinta.
" Suamiku sebaik panggil dokter kesini !"
" Papa kenapa, Ma ?" Tanya Rama.
" Sepertinya kaki kanannya terkilir tadi."
Adji pun menelepon dokter pribadinya, yang kebetulan sedang berada di ballroom hotel karena dia termasuk tamu undangan.
" Ini hanya terkilir, aku akan minta asisten ku mengirimkan salep dan obat kesini." Kata dokter yang memiliki wajah yang tampan.
" Dokter tampan siapa namanya ?"
Semua mata tertuju pada sumber suara yang sedang mengagumi ketampanan wajah dokter itu.
" Namaku Arjuna. Biasa dipanggil dokter Juna." Jawabnya sambil tersenyum ramah.
" Ah, nama yang sangat cocok untuk dokter yang tampan."
" Kamu itu masih kecil, tapi sudah tahu lelaki tampan." Rama menjitak kepala saudara kembarannya itu.
" Hahaha.... Putri kamu sungguh lucu, Adji."
" Iya, benarkan kata ku. Kalau anak - anakku itu lucu - lucu." Adji membanggakan keturunannya.
" Ya, dan rasanya aku ingin membawanya pulang." Kata Arjuna.
" Walaupun kamu masih saudara ku. Aku tidak akan tinggal diam, kalau kamu berani macam - macam pada anak - anakku !" Ancam Adji.
" Mana mungkin aku berani macam - macam sama anakmu. Aku masih sayang sama nyawa ku." Jawab Arjuna.
" Dokter ini saudara kamu, suamiku ?"
" Iya. Kakeknya dia kakak adik sama Kakek Bisma." Terang Adji.
" Kalau Adji adalah satu - satunya cucu kebanggaan Kakek Bisma. Maka aku adalah cucu kebanggaan Kakek Pandu."
" Oh. Pantes suara kalian sangat mirip, walau wajah kalian tidak ada kemiripan sama sekali," Kata Alice.
" Apa Om dokter juga seperti Papa bisa buat mainan robot ?" Tanya Rama.
" Tidak bisa, karena Om tidak belajar buat itu."
" Kalau Perusahaan keluarga Kakek Bisma bergerak di bidang properti dan IT. Maka perusahaan Kakek Pandu di bidang pertambangan dan kesehatan." Kata Arjuna.
" Oh, kalau begitu Om dokter bisa buat obat ?" Tanya Shinta.
" Iya, ada beberapa obat yang Om buat."
Klek,
Pintu kamar hotel di buka oleh Sam.
" Tuan muda kami sudah selesai melakukan pemeriksaan." Lapor Sam.
" Lalu bagaimana hasilnya ?"
" Tidak ditemukan bukti, dan tidak ada pelaku," kata Sam dengan nada bersalah.
" Jadi maksudmu kalau rantai lampu Cristal itu sudah berkarat dan rapuh, sehingga tidak mampu lagi menahan beban lampu ?!" Adji menatap tajam pada Sam.
Sam hanya diam dan seperti sedang memikirkan sesuatu. Sesaat kemudian dia tersenyum lebar.
" Anda benar Tuan Muda. Saya akan kembali menyelidiki kejadian ini !" Kata Sam penuh semangat.
" Ya, dan aku harap hasilnya memuaskan." Adji membalas dengan senyuman di wajahnya.
" Aku memuji diri mu. Yang memiliki nyawa kucing," Ucap Arjuna sambil tersenyum pada Adji.
" Apa maksud Om dokter ?" Tanya Shinta penasaran.
" Papa kalian sering sekali selamat dari maut. Padahal kematian sering mengintainya." Jawab Arjuna sambil melihat kearah Shinta yang berdiri di dekat Alice.
" Maksud Om dokter, banyak orang yang ingin membunuh Papa ?!" Tanya Rama tak percaya.
" Ya, banyak sekali orang yang menginginkan nyawa Papa kalian !" Jawaban Arjuna membuat Rama dan Shinta terkejut dan takut.
Dua bocah kembar itu sangat takut kalau Papa mereka mati terbunuh. Padahal mereka senang akhirnya bisa bertemu dengan Papa kandung mereka yang dulu selalu ingin ditemuinya.
Melihat kedua anaknya bersedih dan ketakutan, Adji mencoba menenangkannya.
" Kalian tidak perlu takut Papa akan mati. Buktinya mereka tak pernah berhasil sekalipun mencelakai Papa !" Kata Adji penuh kebanggaan.
Rama dan Shinta naik ke atas kasur dimana Adji sedang duduk disana. Mereka berdua pun memeluk erat tubuh Adji.
" Kita akan melindungi Papa !" Kata Rama.
" Iya, kita akan lawan orang - orang jahat itu!" Shinta ikutan bersuara.
" Ayo kita bersama saling menjaga dan melindungi satu sama lain !" Kata Adji sambil membalas pelukan kedua anaknya dengan erat, seakan tidak mau kehilangan mereka.
" Lawan dan kalahkan musuh kita bersama - sama !" Alice ikut menimpali ucapan mereka bertiga.
Kemudian keempat orang itu saling pandang dan tersenyum.
" Istriku kemarilah, aku ingin memelukmu juga," pinta Adji sambil melambaikan sebelah tangannya. Alice pun datang menghampiri dan memeluk Adji.
Arjuna yang melihat pemandangan keluarga baru itu, tersenyum lebar.
" Kau pantas mendapatkannya !" Gumamnya saat melihat Adji bahagia bersama keluarga barunya.
*****
Berita tentang insiden yang terjadi di pesta pernikahan Adji, CEO PANDAWA. Langsung menjadi berita viral di berbagai media massa. Baik berita elektronik atau media cetak.
Bahkan foto Alice yang membopong Adji yang sedang terluka juga menjadi heboh. Banyak judul - judul berita yang terlalu di dramatisir oleh para wartawan. Dan yang paling menggelikan adalah berita dengan judul, " Istri CEO PANDAWA ternyata seorang Wonder Women !".
*****
JANGAN LUPA KLIK LIKE, FAV, HADIAH, DAN VOTE.
KASIH BINTANG LIMA JUGA, YA.
AYO DUKUNG AKU TERUS.
TERIMA KASIH.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Rianti Dumai
kluarga yg kocax,,😅😂
2024-04-26
1
ciru
cakeep
2023-07-03
1
ciru
wooow.. kebalik neh, baru asanya cowok yg gendong cewek 😄😂🤭
2023-07-03
1