Mulanya Alice sangat terkejut akan tindakan yang di lakukan Adji. Mendapat serangan dadakan itu Alice tidak berkutik. Namun Adji menciumnya dengan sangat lembut tapi menuntut, dan itu membuat Alice terbuai. Ciuman mereka terlepas karena keduanya kehabisan oksigen, karena mereka menahan napasnya saat ciuman itu terjadi. Dua orang yang masih awam akan percintaan itu tidak tahu cara berciuman yang baik. Mereka hanya mengandalkan insting.
Tersadar akan yang barusan terjadi, keduanya cepat-cepat memisahkan diri. Saat Adji memeluk Alice, tanpa sadar Alice pun membalas pelukan itu. Kemudian mereka duduk di tempat tadi Adji dan Sam berada.
" Kakekku ingin bertemu dengan kalian!" Pinta Adji pada Alice tentang keinginan Kakeknya kemarin.
" Aku bicarakan dulu dengan si Kembar. Apa mereka mau bertemu dengan Kakek Anda atau tidak?"
" Karena mereka tidak suka di paksa." Alice memberitahu salah satu sifat anak-anaknya yang paling tidak suka kalau ada orang yang memaksa dirinya.
" Aku harap kamu bisa membujuk mereka." Tatapan Adji mengarah pada wajah Alice terutama bibirnya.
" Ada apa dengan ku. Kenapa aku terus menatap bibirnya itu." gumam Adji.
" Akan aku usahakan!"
" Dan jangan lupa satu lagi...." Adji mendekatkan wajahnya pada wajah Alice. Dan membisikan kata - kata yang membuat kesal Alice.
" Mulai sekarang kamu harus belajar mencintai ku!"
" Sudah ku katakan tadi Tuan Muda. Cinta itu tidak bisa di paksakan."
" Aku tidak memaksa mu. Hanya meminta kamu mulai sekarang harus belajar. Aku garis bawahi BELAJAR."
" Itu sama saja dengan memaksa." Alice merasa pusing di buatnya bicara dengan Tuan Muda itu.
Alice sendiri belum pernah merasakan jatuh cinta yang sebenarnya itu seperti apa. Karena dia saat masih duduk di bangku sekolah atas, pernah menyukai teman kelasnya. Kemudian mereka pacaran, tetapi kekasihnya selingkuh sama sahabat dia sendiri. Dan Alice tidak sakit hati atau dendam pada mereka. Bahkan setelah mereka berdua putus. Mereka masih berhubungan dengan baik. Komunikasi di antara mereka juga masih jalan, hanya statusnya saja yang berubah, menjadi mantan kekasih.
" Memang apanya yang bisa membuat aku jatuh cinta padamu."
" Aku adalah laki-laki tertampan, terkaya, terhormat, di kota Diamond ini," Adji membanggakan dirinya sendiri.
Mendengar penuturan Adji tentang dirinya sendiri membuat Alice sedikit tercengang. Adji begitu kepercayaan dirinya sendiri membicarakan kelebihan yang di milikinya.
" Dan kamu pasti akan terkejut saat mengetahui bahwa aku adalah orang paling GENIUS di kota Diamond ini."
Senyum bangga mengembang di bibir merah Adji. Saat memberitahu kepada Alice, akan ke unggulan dirinya yang tidak di miliki kebanyakan orang di kota Diamond ini.
Berbeda dengan Alice, yang makin yakin dengan penilainya tentang Tuan Muda ini.
" Kepercayaan diri Tuan Muda ini, tingginya melebihi pegunungan Himalaya."
" Benarkan kamu mengakui kalau aku itu laki-laki tertampan yang pernah kamu temui seumur hidup mu." Adji memasang wajah yang bisa meningkatkan pesona pada dirinya.
" Wah ini parah ternyata. Sifat narsisnya sudah mencapai level tinggi."
Alice masih diam tak berbicara. Alice hanya bisa bergumam dalam hatinya sendiri, dan tidak mampu berkata-kata.
" Hai, Alice. Apa sebegitu terpesonanya diri kamu kepada ku, sehingga terdiam dan tak mampu berbicara?"
" Aku tahu itu, tanpa kamu harus bicara pun."
" Jadi sekarang kamu pasti sudah jatuh cinta sama aku, kan?"
Adji terus saja bicara akan kelebihan yang menjadi kebanggan dirinya sendiri. Dan Alice pun melihat ke arah Sam yang duduk di samping Adji.
Alice melihat Sam dengan tatapan minta penjelasan, sebenarnya apa yang sedang terjadi pada Tuan Mudanya itu. Tapi Sam hanya diam saja. Seolah tidak mengerti maksud dari tatapan Alice untuknya.
" Alice apa sekarang kamu sudah jatuh cinta padaku?"
Adji mengulang kembali pertanyaannya, karena sejak tadi Alice diam saja dan tak menjawabnya.
Alice hanya menarik napas dengan kuat, kemudian menghembuskannya. Pikirannya capek menghadapi kepercayaan diri tingkat tinggi, milik Tuan Muda di depannya ini.
" Sepertinya belum Tuan Muda." Alice menjawab dengan jujur
" Kenapa? Apa kurangnya diri ku ini?!"
" Ya, karena aku bukan tipe orang yang mudah jatuh cinta. Baik orang itu Tampan? Kaya? Terhormat? Atau pun Genius."
" Tapi kamu harus cinta sama aku. Karena kita akan menikah,"
" Tadi kamu sendiri yang bilang. Akan menikah dengan laki - laki yang kamu cintai."
" Dan oleh karena itu mau tidak mau kamu harus cinta sama aku."
Kata-kata Adji tak satu pun yang nyangkut di otak kepalanya Alice. Sungguh Alice ingin sekali memukul kepala Tuan Muda di depannya itu. Mungkin dengan dipukul kepalanya dia bisa berfikir dengan waras.
Melihat kegusaran di wajah Alice, Sam mencoba menengahi mereka berdua.
" Tuan Muda anda benar. Anda orang yang tertampan, terkaya, terhormat, bahkan otak genius anda belum ada yang menyamai,"
" Tapi cinta kadang tidak butuh itu semua."
" Cinta adalah perasaan yang hampir di miliki tiap orang, tetapi tiap orang berbeda dalam menafsirkan rasa cinta mereka."
" Rasa cinta juga bukan hanya untuk pasangan saja. Bisa untuk orang tua, anak, saudara, dan pada dirinya sendiri. Bahkan ada banyak juga orang yang cinta pada harta."
" Ya lebih jelasnya apa itu cinta? Tuan Muda harus merasakannya sendiri."
" Dan Tuan Muda akan tahu arti cinta untuk anda."
Sam berkata begitu panjang menggunakan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh Tuan Mudanya.
" Lalu Sam apa kamu pernah jatuh cinta?" Tanya Adji sambil memandang wajah asistennya itu.
" Kalau jatuh cinta belum pernah, Tuan Muda. Tapi di hati saya ada cinta untuk Tuan Muda dan Tuan Besar." Jawab Sam.
Mendengar perkataan Sam membuat Adji terharu. Adji teringat kalau Sam selalu setia berada disisinya. Adji mengartikan cinta milik Sam adalah dengan selalu berada di sisinya dan di sisi Kakeknya. Sam selalu berbuat yang terbaik untuknya. Mengikuti kemana dia pergi, melaksanakan apa yang dia perintahkan. Bahkan selalu melindungi dirinya dari bahaya. Tak cuma sekali dua kali Sam hampir kehilangan nyawanya saat melindungi dirinya dari orang - orang yang ingin berbuat jahat padanya.
" Jadi Alice apa ada kemungkinan kamu akan jatuh cinta sama aku?" Tanya Adji pada Alice dengan nada lembut.
" Aku tidak tahu Tuan Muda. Mungkin besok atau lusa bahkan beberapa waktu kedepannya cinta itu muncul."
" Dan aku tidak tahu jenis cinta yang akan terjalin di antara kita."
" Apa sebagai teman? Sebagai saudara? Atau sebagai pasangan."
Alice menerangkan pada Adji.
" Aku berharap cinta yang hadir diantara kita itu, cinta sebagai pasangan." Kata Adji.
" Lalu bagaimana dengan Tuan Muda sendiri?"
" Apa Tuan Muda sudah jatuh cinta sama aku?" Tanya Alice.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Mas Bos
kepedeannya Adji di atas over dosis
/Joyful//Joyful//Joyful/
2024-04-12
1
ciru
ciaah..narsis akut ternyata 😂😂😂
2023-07-03
1
Erni Erni
nah loh,adji ditanya balik Ama Alice.
2021-11-21
5