" Terima kasih Tuan atas bantuannya," kata Alice.
" Tetapi semua ini tidak gratis Nyonya!" Ucap pemuda itu sambil tersenyum ke arah Alice.
" Oh. Berapa bayaran yang anda minta?" Tanya Alice dan melihat ke arah pemuda yang telah menolongnya itu.
" Bagaimana dengan makan siang di restoran hari ini?" Ajak pemuda itu.
" Maaf, aku tidak bisa hari ini. Karena aku sedang sibuk sekarang!" Tolak Alice secara halus.
" Baiklah kalau begitu, aku minta nomor telepon anda. Dan akan menanyakan kapan anda punya waktu luang," tawarnya agak memaksa.
Alice pun memberikan nomor teleponnya dan memberitahukan namanya pada pemuda itu.
" Kenalkan namaku Arya, dan ini kartu namaku." Pemuda itu memberikan kartu nama yang tertulis nama, jabatan dalam perusahaannya, dan nomor teleponnya.
" Terima kasih. Maaf saya sedang terburu - buru." Alice pun pergi meninggalkan Arya sendirian di area parkir.
*****
Sudah satu Minggu sejak pertemuan pertama Alice dan Arya di area parkir perusahaan PANDAWA. Bahkan Alice pun sudah melupakan kejadian itu.
Walau sekarang Alice sudah menikah dan menjadi istri dari pengusaha kaya di kota Diamond. Tapi dia masih membuka toko kuenya. Dan bahkan kini tokonya makin ramai pembeli, sehingga Alice menambah dua orang karyawan lagi untuk membantunya.
Saat Alice sedang menata kue - kue di display depan. Tiba - tiba teleponnya berdering, ada panggilan yang masuk. Dan hanya ada nomor asing yang tertera di layar teleponnya.
" Halo selamat siang," sapa Alice kepada Si penelepon.
" Selamat siang Alice, apa hari ini kamu sedang tidak sibuk?" Tanya Si penelepon.
" Maaf Anda siapa?" Alice malah balik bertanya pada orang itu.
" Aku, Arya. Apa kamu lupa pada orang yang telah menolongmu saat di parkiran Minggu lalu!" Orang itu mengingatkan Alice.
" Oh, Arya. Maaf aku lupa menyimpan nomor kamu. Jadi tidak tahu kalau kamu yang menghubungi ku."
" Tidak apa - apa tenang saja. Apa sekarang kamu punya waktu untuk makan siang bersamaku?" Tanya Arya.
" Ya sepertinya bisa. Tapi aku harus menemui dulu suamiku, untuk menemani makan siangnya." Jawab Alice.
" Ya, tidak masalah. Aku akan kirimkan alamat restorannya." Kata Arya.
" Baiklah, aku akan pergi saat makan siang nanti." Kata Alice dan mengakhiri pembicaraannya dengan Arya.
Saat masuk waktu istirahat makan siang Alice datang ke kantor Adji terlebih dahulu. Untuk mengantarkan makan siangnya dan menyuapi Adji seperti biasanya.
" Sam, Adji dimana? Dikantornya nggak ada?" Alice menelepon Sam karena telepon Adji tidak bisa dihubungi.
" Tuan Muda sekarang sedang rapat Nyonya." Jawab Adji diseberang telepon sana.
" Aku sudah membawakan makan siangnya. Dan disimpan di atas meja kantornya."
" Dan sekarang aku punya janji dengan seseorang untuk makan siang bersamanya, karena dia telah menolong aku beberapa hari yang lalu."
" Tolong katakan itu padanya, ya!" Pinta Alice pada Sam.
" Baik Nyonya akan saya sampaikan." Jawab Sam.
*****
Kini Alice dan Arya sedang makan di restoran hotel bintang lima miliknya. Mereka makan siang dan bercengkrama lumayan lama.
Bagi Alice ini hanya makan siang biasa saja tidak terasa spesial, atau meninggalkan kesan yang bermakna baginya.
Setelah selesai makan siang dengan Arya. Alice menjemput anak - anaknya di sekolah mereka. Dia melalui hari itu seperti biasanya. Yang beda mungkin dia tidak makan siang bersama suaminya, yang sering dia lakukan setiap harinya.
Seperti biasanya Adji akan pulang jam tiga sore. Dan Alice selalu akan menyambutnya di pintu depan mansion.
" Selamat datang suamiku," Alice seperti biasanya menyambut Adji dengan pelukan dan ciuman.
Tapi kali ini Adji tidak membalas pelukan dan ciuman darinya. Itu membuat Alice merasa heran dengan sikap Adji. Tapi Alice mencoba berpikiran positif, kalau Adji sedang lelah. Karena tadi habis rapat di kantornya.
Alice pun mengekori Adji masuk ke kamar mereka. Dan hendak membukakan jas kerja milik Adji. Tapi ditepis tangannya oleh Adji, dan itu membuat Alice sangat terkejut.
" Suamiku, ada apa? Apa ada yang membuatmu marah?" Tanya Alice hati - hati.
" Ya, kamu benar. Ada hal yang membuatku sangat marah, sehingga rasanya aku ingin sekali membunuhnya!" Suara Adji begitu tinggi, sehingga memenuhi kamar yang begitu luas itu.
Jujur saja Alice sangat takut melihat Adji yang seperti itu. Karena ini baru pertama kalinya bagi Alice melihat Adji yang begitu murka. Dan dia tidak tahu ada masalah apa yang membuat Adji begitu marah.
" Katakan suamiku, ada masalah apa? Mungkin aku bisa membantumu." Alice bertanya selembut mungkin.
" Istriku bisa kamu jelaskan dari foto - foto ini!" Adji melemparkan begitu banyak lembaran foto kearah Alice.
Dan tindakan Adji itu telah melukai perasaan Alice. Setidaknya Adji bisa menyerahkan dengan baik - baik foto itu, mungkin sekarang Alice tidak akan sakit hati atas perbuatan Adji padanya.
Alice bisa melihat dengan jelas gambar yang ada di dalam foto itu. Itu foto dirinya dengan Arya saat mereka makan siang bersama tadi.
" Itu foto ku bersama dengan Arya saat kami makan siang tadi." Jawab Alice sambil menatap Adji. Dan Adji terlihat masih sangat marah.
" Apa begini kelakuanmu saat berada di belakangku?!" Teriak Adji yang tidak bisa membendung emosinya lagi.
" Kamu salah paham, ini pertama kalinya aku makan siang dengannya. Karena dia…"
" Oh, kalau begitu akan ada kedua kalinya, ketiga kalinya, dan seterusnya!" Adji memotong ucapan Alice.
" Apa maksudmu!" Alice tidak terima saat Adji berbicara seperti itu padanya.
" Aku tak menyangka kalau kamu tidak ada bedanya dengan wanita - wanita malam yang senang menyerahkan dirinya pada laki - laki lain!" Kata - kata Adji kali ini sungguh keterlaluan dirasakan oleh Alice.
" Jadi kamu menilai aku seperti wanita murahan?" Tanya Alice sambil menahan sesak di dadanya.
" Ya, apa bedanya. Seorang wanita yang telah mengkhianati suaminya dan pergi pada laki - laki lain itu sama saja dengan wanita ja…."
Plak!!!
Alice yang sudah sangat sakit hati oleh ucapan Adji, menampar pipi suaminya itu sampai Adji tersungkur dilantai.
" Bisakah kamu berhenti menghina aku!"
" Aku tidak seperti yang telah kamu tuduhkan kepadaku!"
" Tidak bisakah kamu tanya baik - baik dahulu kepadaku!"
" Dan mendengarkan dulu penjelasan ku sampai selesai." Cerca Alice pada Adji.
Ini adalah pertengkaran pertama kalinya setelah mereka menikah. Karena rasa cemburu Adji yang begitu besar sehingga tidak percaya pada orang yang dicintainya. Makanya masalah sepele seperti ini jadinya begitu besar.
" Asal kamu tahu aku tidak suka dengan seorang penghianat. Dan aku tidak akan pernah memaafkannya. Bahkan akan menyingkirkannya jauh - jauh dari diriku." Adji yang sudah bangkit dan berdiri didepan Alice mengucapkan kata - kata yang begitu mengerikan terdengar oleh Alice. Alice berpikir kalau Adji akan benar - benar akan menyingkirkan dirinya.
" Baiklah kalau itu yang kamu inginkan!"
" Selamat tinggal!"
*****
JANGAN LUPA KLIK LIKE, FAV, HADIAH, DAN VOTE NYA.
KASIH BINTANG LIMA JUGA YA.
DUKUNG AKU TERUS YA.
TERIMA KASIH.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Alya Yuni
Makanya jdi prmpuan jngn mau di bodohi ap lgi dah pnya suami, jga dri Alice kau tau sendri suamimu bnyk musuh jngn prcya orng,
dsar kau bodoh amat Alice siapa yg gk cmburuh klo istrinya kluar mkn dng lki lain.
2021-12-26
2
Alya Yuni
Si Alice bego bngat buat ap kasih no
Alice ingat kau dah pnya suami jngn buat dri mcm gk tau
2021-12-26
1
A.0122
cemburu boleh ajdi tpi hrus tetap percaya dong dgn istri sendiri dr pd orang yg mengirim ft itu untuk merusak hubungan kalian
2021-12-14
2