Setelah pertemuan dengan Adji, Alice selalu merasa gelisah. Dulu dia tidak tahu kalau laki-laki yang pernah ditolongnya saat pertama kali mereka bertemu adalah CEO PANDAWA. Bila Adji ingin mengambil hak asuh atas anaknya. Dia tidak akan berdaya menghadapi salah satu orang yang berkuasa di kota Diamond ini.
Adji dan si Kembar tadi siang, mereka melakukan tes DNA, atas kemauan keras dari Adji. Karena dia merasa berhak tahu atas anak-anaknya. Karena bila benar si Kembar adalah anaknya. Maka mereka adalah para pewaris Pandawa Group.
Di datangi kamar anaknya yang sedang tertidur pulas. Kamar pertama yang di masuki adalah kamar Rama. Alice mengusap wajah anak laki-lakinya itu. Terlihat wajahnya tenang, tapi bibirnya agak ke angkat. Sepertinya anaknya itu sedang mimpi indah. Di usap kepalanya dengan sayang, kemudian dikecup keningnya.
Kali ini Alice masuk ke dalam kamar Shinta. Anak perempuannya itu tidur dengan terlentang yang sudah jadi kebiasaannya. Dibenarkan posisi tidur anaknya, agar lebih nyaman. Wajah polos dan ceria yang selalu diperlihatkannya, meski dia sedang tidur. Alice mengusap rambut Shinta yang kini di potong pendek sebahu. Alasannya kemarin dipotong pendek karena ada temannya yang laki-laki suka menggoda dirinya yang selalu di ikat satu atau di kepang satu dengan sebutan buntut kuda. Padahal kata Rama itu hanya modus dia buat bisa dekat dengan Shinta. Karena teman laki-lakinya itu suka sama Shinta.
Alice akan melakukan apapun untuk mempertahankan hak asuh anak-anaknya.
*****
Hari ini Adji datang ke toko kue seperti hari kemarin. Kalau kemarin di datang kesini karena disuruh Kakeknya untuk beli kue. Sekarang Adji datang untuk bertemu si Kembar.
"Selamat pagi! Anda mau pesan apa?" tanya pegawai toko dengan ramah.
"Saya mau bertemu dengan si Kembar," kata Adji dengan suara datarnya.
"Oh. Meraka masih di sekolah. Biasanya mereka pulang tengah hari."
"Kalau begitu akan aku tunggu." Adji pun duduk di kursi meja dekat pintu, bersama Sam.
Tak lama terlihat Alice sedang memanggul dua galon air mineral di kedua tangannya. Melihat itu Adji terkejut.
"Sam apa kamu bisa melakukan apa yang sedang wanita itu lakukan?" tanya Adji sambil melihat Alice yang berjalan melewatinya.
"Ya, kurasa aku bisa!" jawab Sam mengikuti arah pandang Bosnya itu.
"Apa semua orang bisa melakukan itu?" Adji mengalihkan pandangannya ke arah Sam yang duduk di depannya.
"Tidak. Terutama wanita," jawab Sam.
"Lalu kenapa dia bisa membawa barang yang memiliki beban yang sangat berat?" Adji penasaran.
"Ya mungkin Nyonya punya kekuatan yang sangat besar," kata Sam sambil melihat ke arah Alice.
"Sam, kenapa kamu panggil dia dengan sebutan Nyonya?" tanya Adji heran.
"Karena dia adalah ibu dari anak-anak anda Tuan Muda," balas Sam dengan nada suara yang begitu sopan.
"Yah, kamu benar Sam. Karena dia adalah wanita yang telah melahirkan generasi penerus aku." Adji membenarkan ucapan asistennya itu.
"Tuan apa anda akan menyembunyikan identitas anak anda dari publik?" tanya Sam karena ingin tahu apa yang ada di pikiran tuannya itu.
"Kurasa tidak. Bila hasil tes DNA sudah keluar. Maka akan aku umumkan pada dunia, bahwa Adji Saka Putra Pandawa memiliki anak kembar yang lucu," jawab Adji dengan penuh rasa bangga.
"Lucu?" Sam seolah ada yang salah dari pendengarannya.
"Iya, Sam. Meraka berdua itu anak-anak yang lucu. Bahkan Kakek juga mengakuinya."
"Iya anda benar, mereka itu sangat lucu."
Walau dalam hati Sam bertanya dimana letak lucunya si Kembar. Malah dia melihat kalau anak kembar itu agak mengerikan untuk seumurannya. Bocah Lima tahun sudah pandai bernegosiasi, memainkan aplikasi media sosial dengan baik. Merekam Vidio lalu mengeditnya sendiri. Jualan secara online atau pun offline. Belum lagi tatapan matanya seolah sedang membaca apa yang ada di pikirannya.
"Sam apa kamu pernah berkeinginan untuk menikah?"
Mendengar pertanyaan Tuan Mudanya itu, Sam sangat terkejut. Apa Tuan Mudanya kini punya keinginan untuk menikah. Makanya dia memberikan pertanyaan seperti itu.
"Selama hidup saya akan selalu mengabdi pada Tuan Muda."
"Tapi kamu punya hak untuk mencari pendamping hidup." Kata Adji sambil memijit keningnya yang mulai terasa pusing.
Adji selalu pusing kalau memikirkan nasib kedua orang yang menjadi kaki tangannya itu, Sam dan Bima.
Adji punya dua orang asisten kepercayaannya dalam mengurus segala keperluan hidupnya. Dengan keadaan punya Tubuh yang lemah, Adji tidak boleh terlalu Capek. Kerjanya juga kebanyakan di lakukan di rumah. Dia akan datang ke perusahaan paling cuma sekitar tiga jam setiap harinya. Setelahnya akan melanjutkan pekerjaannya di rumah. Untuk segala urusan yang menyangkut masalah pribadi ada Sam yang akan membantunya. Sedangkan urusan perusahaan ada Bima yang akan menjalankan segala urusan perusahaan atas perintahnya.
Alice yang datang ke depan untuk melayani pembeli. Dikejutkan akan kehadiran Adji dan asistennya Sam. Alice sebenarnya ingin bertanya padanya. Sedang apa mereka berada di tokonya, di waktu jam kerja tapi malah asik duduk di meja pengunjung. Tapi pertanyaannya itu harus dia tahan dahulu, karena ada beberapa orang pembeli yang sedang antri. Alice berharap kedatangan Adji bukan bermaksud buruk padanya.
"Apa yang sedang Tuan lakukan disini?"
Suara Alice mengejutkan mereka berdua yang sedang serius berbicara. Kemudian Adji pun berdiri di hadapan Alice.
"Hem, sedang menunggu Si Kembar."
"Apa Tuan tidak pergi bekerja? Ini kan masih jamnya orang-orang bekerja!"
Mendengar pertanyaan Alice, Adji mengerutkan keningnya.
"Hei, aku seorang Direktur Utama sekarang. Bebas kalau seorang pimpinan mau masuk kerja jam berapapun!"
"Bahkan tidak masuk kerja pun nggak masalah. Dan nggak akan ada yang berani memecat saya. Benarkan Sam?"
"Benar Tuan Muda."
"Tuh dengar. Jadi aku bebas sekarang mau pergi kemana pun."
Adji tersenyum mengejek kepada Alice. Dan melihat itu Alice sungguh sangat sebal.
"Oh, iya. Aku mau memberi tahu, kalau hasil tes DNA akan keluar hasilnya besok. Jadi bila hasil tesnya positif kami itu ayah dan anak. Maka kita akan menikah."
Mendengar ucapan Adji, Alice tercengang tak percaya akan pendengarannya.
"Apa orang ini sudah gila. Tiba - tiba mengajaknya menikah," gumam Alice.
"Maaf Tuan, apa anda sadar dengan ucapan anda barusan?"
"Ya, tentu saja. Kalau kita menikah kita akan hidup bersama, dan tidak berpisah seperti ini. Karena aku juga mau hidup bersama anak-anakku."
"Kalau itu, anda boleh menemui mereka berdua secara bebas. Aku tidak akan melarangnya!"
"Tapi aku ingin tinggal satu rumah bersama mereka. Menghabiskan banyak waktu bersama-sama."
"Apa anda tidak mau menikah dengan orang yang anda cintai?"
"Jadi kamu akan menikah dengan laki-laki yang kamu cintai?"
Adji berjalan dua langkah ke arah Alice dan kini tubuh keduanya hampir menempel. Mata mereka berdua saling menatap.
"Tentu saja."
"Kalau begitu mulai sekarang kamu harus mencintaiku. Karena aku adalah laki-laki yang akan kamu nikahi."
Alice tak mengerti apa yang Tuan Muda itu katakan. Mana ada cinta harus di paksakan pada seseorang. Karena cinta hadir bukan dengan cara dipaksa.
Melihat Alice diam saja, Adji langsung menempelkan bibir mereka yang hanya berjarak kurang dari lima centimeter.
Mendapat serangan mendadak dari laki-laki di depannya Alice sangat terkejut sehingga tidak bisa berkutik. Apalagi sebelah tangan Adji menahan pinggangnya.
Bukan hanya Alice yang terkejut akan tindakan Adji. Sam pun sama, dia sampai tak mempercayai penglihatannya saat Tuan Mudanya mencium seorang wanita di tempat umum.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Mas Bos
si Adji koplak
/Joyful//Joyful//Joyful/
2024-04-12
1
ciru
cakeep. jalan ceritanya terkesan grasa grusu, tp masih OK 👍
2023-07-03
1
◉‿◉♡-Ƥυтrу Ƴαѕмιη-♡◉‿◉
Sosor tuan sosor...
2023-02-18
1