Adji yang moodnya sudah baik kembali, akhirnya tidak jadi pulangnya. Dia malah mengajak Alice menghabiskan waktu yang seminggu ya lagi di tempat wisata laut sesuai keinginannya dahulu. Seperti hari - hari yang telah mereka lalui di wisata alam pegunungan, kini saat di kawasan wisata alam laut pun Adji lebih sering menghabiskan waktu di kamarnya bersama Alice. Dan Adji juga tidak mengizinkan Alice berenang pakai bikini. Makanya dia kasih cap kepemilikannya hampir di seluruh tubuh Alice. Jadinya bila ingin bermain di laut Alice akan pakai baju selam. Mereka berdua juga menikmati keindahan bawah laut, walau durasinya pendek karena ketahanan tubuh Adji terbatas. Sehingga Alice selalu memperhatikan keadaan tubuh suaminya itu.
" Aku sungguh merasa aneh denganmu, suamiku?" Alice selalu berpikir tentang suaminya itu.
" Kalau urusan fisik seperti ini kamu selalu cepat lelah. Baru satu jam bermain, kamu akan bilang sudah lelah. Tapi saat bermain di atas ranjang kenapa kamu nggak pernah lelah?" Tanya Alice pada Adji.
" Itu karena ada kekuatan cinta yang begitu besar," kata Adji sambil menggerakan kedua tangannya membentuk lingkaran besar.
" Kalau begitu, kamu juga seharusnya memakai kekuatan cinta yang besar itu, dalam segala hal." Alice menatap Adji dengan intens.
" Sepertinya itu tidak bisa."
" Kenapa?" Alice mengerutkan keningnya.
" Karena dalam segala hal itu, tidak ada kamunya, istriku."
" Jadi kalau ada akunya, maka kamu bisa menggunakan kekuatan cintamu yang sangat besar itu?" Tanya Alice tak percaya.
" Iya, benar istriku."
" Lalu kita berdua menyelam barusan itu apa? Kan aku juga ikut, suamiku."
" Tapi itu ada orang lain yang mengikuti kita."
" Jadi maksudnya kalau hanya kita berdua. Maka kamu bisa menggunakan kekuatan cintamu yang besar itu!"
" Ya mungkin saja. Bagaimana kalau kita buktikan, di kolam renang pribadi tempat kita menginap. Kita berenang hanya berdua dan kita lihat selama apa kita berada di kolam renang itu!" Ajak Adji.
" Oke. Kita uji sekarang cintamu yang besar itu." Tantang Alice dan disambut dengan hati yang riang oleh Adji.
Dan kini keduanya sedang berada di kolam renang pribadi mereka. Alice pun diizinkan pakai baju bikini oleh Adji. Dan benar saja mereka berdua bermain di kolam renang hampir tiga jam. Keduanya sempat lomba renang tercepat dan adu keahlian berbagai macam gaya dalam berenang. Alice tak menyangka kalau Adji mahir berenang dengan bermacam gaya. Dan sisanya mereka menghabiskan waktu menikmati untuk menggapai puncak nirwana disana.
" Bagaimana istriku, apa ini sudah bisa membuktikan besarnya kekuatan cinta yang aku miliki." Di sisa - sisa tenaganya Adji, sehabis membuat Alice kelelahan.
" Ya, aku percaya sekarang." Dengan nafas terputus - putus Alice menjawabnya.
" Istriku, apa di dalam perut ini sudah ada bayinya?" Tanya Adji sambil mengelus perut rata milik Alice.
" Aku tidak tahu, karena belum dites." Jawab Alice sambil tersenyum.
" Padahal kita tiap hari membuatnya, apa kamu belum merasakan kalau sudah ada bayinya di dalam perutmu."
" Itu akan ketahuan ada bayi atau tidaknya menggunakan alat tes."
" Sahal dulu kita melakukannya satu malam. Dan jadi Si Kembar. Masa ini sudah sepuluh hari kita membuatnya belum jadi juga." Adji menatap heran pada Alice.
" Kalau begitu kita beli alat tesnya. Kita lihat apa sudah ada atau belum bayi di dalam perut ini." Kata Alice. Dan di angguki oleh Adji.
*****
Shinta sekarang jadinya selalu memperhatikan para pekerja di mansion Kakeknya. Setelah pembicaraannya dengan Rama beberapa hari yang lalu. Dan hasil pengamatannya selama ini, sama halnya dengan yang dibicarakan oleh Rama. Semuanya bekerja dengan giat dan tanpa bicara satu dengan yang lainnya.
" Rama setelah aku selidiki, apa yang kamu bicarakan beberapa hari yang lalu itu benar." Kata Shinta.
" Benarkan, apa yang aku pikirkan. Kalau rumah ini dan para penghuninya banyak keanehan." Kata Rama.
" Dan satu lagi." Shinta memajukan bibirnya tepat disamping telinga Rama.
" Aku tidak bisa membaca pikiran mereka." Bisik Shinta pada saudara kembarnya itu.
" Ya, kamu benar. Dan hanya bisa dihitung dengan jari, pekerja yang bisa dibaca pikirannya olehku." Bisik Rama juga, pada Shinta.
" Kita harus bicarakan ini sama siapa?" Tanya Shinta sambil menatap mata saudara kembarnya itu.
" Kita tanya saja nanti pada Papa atau Sam. Karena hanya mereka yang bisa dipercaya disini!" Jawab Rama dengan membalas tatapan kembarannya itu.
*****
Kini Adji dan Alice telah pulang dari bulan madu mereka selama dua Minggu ini. Dan saat mereka menggunakan alat tes kehamilan ternyata hasilnya negatif. Dan itu membuat Adji kecewa. Tapi begitu Alice memberinya penjelasan dan pengertian untuk Adji, dia jadi lebih semangat dalam membuat bayinya. Dan Alice tahu akan berakhir seperti itu.
" Anak - anak sini Papa punya sesuatu untuk kalian!" Panggil Adji pada Rama dan Shinta yang sedang bermain laptop.
" Ada apa, Pah." Kata keduanya setelah menghampiri Adji.
" Nih, Papa punya sesuatu yang akan membuat kalian senang!"
" Ini Papa buatkan khusus untuk kalian berdua," kata Adji sambil memberikan dua koper kehadapan Rama dan Shinta.
" Ini apa isinya, Pah?" Tanya Rama sambil memegang koper miliknya.
" Itu isinya, yang pasti kalian akan suka!" Jawab Adji sambil tersenyum.
" Boleh kita buka?" Shinta yang sejak tadi sudah penasaran dengan isi koper itu.
" Bukalah!" Perintah Adji.
Kedua bocah kembar itu membuka kopernya masing - masing dengan perasaan deg-degan. Karena koper itu memiliki berat yang lumayan. Dan saat keduanya melihat isi kopernya, terlihat jelas rona kebahagiaan di wajah mereka.
" Papa ini beneran bisa dipakai?" Tanya Rama antusias.
" Ih bagus banget, aku suka Pah!" Shinta langsung memeluk Adji dan mencium pipinya.
" Itu semuanya bisa dipakai,walau terlihat seperti mainan."
Isi dari koper kedua bocah itu adalah alat - alat buatan Adji. Ada jam tangan yang bisa berfungsi sebagai senter, hewan - hewan kecil yang memiliki kamera tersembunyi, Pistol peluru karet, kamera yang bisa menjadi kamera polaroid plus bisa menjadi kamera video. Mobil mini control, sepatu yang bisa diubah menjadi sepatu roda, stik pemukul yang bisa mengalirkan aliran listrik, ketapel dan pelurunya, laptop mini, tali yang ujungnya ada pengaturan bisa dipanjangkan atau dipendekkan, kacamata untuk bisa melihat ditempat gelap dan dapat melacak keberadaan benda yang diberi alat pelacak. Belati kecil dan yang membuat mereka senang adalah alat - alat yang suka dipakai oleh para ninja.
Adji sudah mulai menyiapkan ini, saat dulu mereka bermain bersama, anak - anaknya bercerita tentang kartun ninja yang mereka sukai. Dan Adji mencari tahu alat - alat apa saja yang selalu dipakai oleh para ninja itu. Selain ninja, keduanya suka cerita detektif dan petualangan. Makannya Adji membuat beberapa benda yang kiranya akan mereka gunakan saat bermain ninja - ninjaan, atau detektif - detektifan.
" Oh, ya Pah. Sebenarnya ada yang mau kita bicarakan lagi." Kata Rama sambil melihat wajah Adji.
" Apa itu?" Tanya Adji antusias.
" Sebenarnya para pekerja disini itu, siapa mereka?" Tanya Rama dengan matanya yang fokus menatap mata Adji.
*****
JANGAN LUPA KLIK LIKE, FAV, HADIAH, DAN VOTE NYA.
KASIH BINTANG LIMA JUGA YA.
DUKUNG AKU TERUS YA.
TERIMA KASIH.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
A.0122
apa iy pekerja nya jg robot
2021-12-14
1
ChiChi
wahh semangat ni proses anak hihi... Sekali lagi keluar twins so semua 4 haha... suami isteri yang saling Memahami Suka sgt .. jgn Ada Pelakor.. hihi .. Pelakor dedakan ngak apa tapi dapat ditangkis oleh sang mami 😁
2021-09-24
4
Rintik Ludira
sip semangat...
2021-09-24
3