Inayah masih berjalan kaki, tanpa terasa ia sudah berjalan selama setengah jam, hari ini pikirannya benar-benar kacau, hatinya sakit lebih sakit dari pada saat mantan pacarnya yang meninggalkannya dulu. Karena keputusan yang ia ambil ini juga menyangkut kedua orang tuanya.
Apa yang harus aku katakan pada orang tuaku besok?
Karena sudah merasa lelah berjalan dan merasakan jari-jari kakinya mulai perih, Inayah pun melakukan pemesanan ojek online. Tiba-tiba ada chat masuk, Inayah langsung membacanya,
Yasmin
Ina, kamu dimana? kerjaan kamu udah selesai? pulang bareng aku kan?
"Aku harus balas apa nih ke Yasmin," kemudian Inayah mulai mengetik,
Maaf Yas, aku belum bisa pulang, kamu duluan aja ya.
drt...drt..
Yasmin
Oke..
Tak lama kemudian driver ojek pun tiba menjemputnya. Setelah perjalanan kurang lebih setengah jam ditambah lalu lintas sore kota Jakarta yang sangat padat, akhirnya Inayah tiba dirumah.
"Asslamualaikum," Inayah masuk kedalam rumah, karena tidak ada yang menjawab salamnya, ia langsung menuju kamar merebahkan dirinya di ranjang.
Sambil menatap langit-langit dikamarnya, ia terus berpikir,
Apa yang harus aku katakan pada ayah dan Ibu besok saat aku tidak berangkat bekerja.
Karena merasa sangat lelah, Inayah memejamkan matanya hingga ia tertidur lelap. Karena hari sudah mulai gelap, Ibunya mulai bertanya-tanya mengapa Inayah belum tiba dirumah.
"Ayah, apa Inayah belum sampai dirumah?"
"Belum Bu, coba Ayah telepon ya," ucap ayahnya kemudian melakukan panggilan telepon kepada putrinya.
drt.....drt....drt.... Inayah membuka matanya perlahan saat mendengar getaran ponselnya yang ia letakkan di atas meja rias.
Saat melihat layar ponselnya,
Ayah memanggil.
"Ada apa sih Ayah," kemudian Inayah bangkit dari ranjangnya dan membuka pintu kamarnya, melihat Ayahnya yang sedang duduk di ruang TV.
"Ayah, ada apa?"
"Loh kamu sudah pulang, Nak?" Tanya Ibu yang tiba-tiba muncul dari dapur.
"Ada apa dengan wajahmu Nak?" Ibunya heran menatap putrinya karena matanya sedikit sembab dan hidungnya memerah.
"Oh Ina sedang kurang enak badan Bu, ehem," dia terpaksa berbohong.
Nggak mungkin aku bilang ke Ibu kalau aku habis nangis.
"Hatchim," Inayah berakting lagi pura-pura bersin.
"Ya udah kamu sekarang ganti baju, makan, dan minum obat ya, lalu istirahat,"
"Iya Bu," jawabnya pelan.
"mudah-mudahan besok kamu udah sehat dan bisa masuk kerja,"
"Iya Bu," kemudian berjalan kembali menuju ke kamar.
Ayah, Ibu maafkan Inayah terpaksa harus berbohong pada kalian, semoga kebohongan ini hanya sementara.
Kemudian Inayah segera melaksanakan apa yang di perintahkan Ibunya, ia segera keluar dan makan malam, perutnya pun sangat lapar karena siang tadi ia hanya makan sedikit.
Setelah selesai makan Inayah kembali ke kamar, mulai berbaring lagi dan memeluk guling, ia melamun. Ingin menangis lagi, tapi ia tahan. Karena khawatir bisa saja tiba-tiba Ibunya masuk ke kamarnya.
***
Keesokan harinya, di pagi hari Inayah tetap berbaring di kamarnya. Sampai Ibunya menghampirinya, "Nak gimana kamu udah enakan belum?"
"Belum Bu," jawabnya.
"Ya udah kamu istirahat ya, Ibu udah siapkan sarapan, nanti makan dan minum lagi obatnya, Ibu berangkat ke sekeolah ya."
"Iya Ibu,"
"Oh iya kamu jangan lupa meminta izin ke kantor kamu ya, soalnya kamu kan baru dua hari bekerja,"
"I-iya Bu," jawabnya gugup.
***
Sementara itu Ibra masih berada di kantor, ia enggan pulang kerumahnya, karena harus berhadapan dengan Ibu tirinya.
Ponsel nya berdering, kemudian Ibra menerima panggilan itu.
--- Dalam panggilan ---
"Hallo,"
" Apa kamu masih dikantor?"
"Masih Pa,"
"Apa dihari pertama pekerjaanmu terlalu banyak? sehingga membuatmu harus menginap di kantor?
"Ya begitulah Pa,"
"Ya sudah terserah kamu,"
--- Panggilan berakhir ---
Ibra sedang berdiri tepat di depan jendela di ruangan nya sambil menikmati pemandangan pagi hari sebagian kota Jakarta, dan matahari mulai terang menampakkan dirinya. Dan cahayanya masuk menerangi ruangan itu.
Sekilas ia teringat lagi dengan Inayah,
Bukan aku yang kasar, tapi dia yang terlalu cengeng dan sensitif, apa semua wanita seperti itu? Wanita-wanita yang ku kenal selama di Amerika tidak ada yang terlalu berperasaan seperti dia, itu pasti dia yang terlalu berlebihan. Hah, daripada memikirkannya lebih baik aku mencari-cari apartement kosong yang bisa aku tempati.
***
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Revalina
ayah dan ibu mu terlihat baik Inayah, cobalah berkata jujur mungkin mereka akan memberikan atau memaklumi dirimu.
2025-02-16
0
Rhiyhanayha Clikers
aku juga kayak gitu kok waktu pertama kali kerja...tp tetap bertahan sampai sekrang...3 bulan kerja baru bisa beradaptasi, baru ada temen bicara...
2023-06-04
0
Gina Savitri
Sama saya juga 2hari kerja udah kena bentak pdhl sama otang tua sendiri jarang di bentak
Gara2 bos lagi nyontohin terus saya diem aja gak nanya apa2
Sampai di bilang klo gak bisa2 mending pulang aja sana
2023-01-18
1