Pindah Posisi

Inayah tiba dirumah dengan dua kantong paper bag hasil perburuannya tadi ditoko baju bersama teman-temannya.

“Assalamualaikum,”

“Waalaikumsalam, kamu belanja baju Na?” Tanya Ibunya.

“Iya Bu, cuma beberapa potong kemeja dan celana panjang, soalnya baju Ina banyak yang udah ketinggalan modelnya. Jadi ini cukuplah buat ganti-ganti.” Jawabnya sambil menuju ke dapur mencari minuman tenggorokannya kering.

Kemudian ia masuk ke kamarnya, mencoba beberapa pakaian tersebut ia tersenyum sendiri dihadapan cermin.

Ternyata aku nggak jelek kok. Tapi kenapa aku selalu disakiti? Tiba-tiba ia ingat akan seseorang yang dulu pernah ia cintai, dan kini telah meninggalkannya karena memilih wanita lain.

Ina, sekarang saatnya menatap masa depan. Jangan lihat masa lalu. Ingat tujuan kamu adalah menjadi sukses. Bahagiakan kedua orang tuamu. Inayah terus bergumam dalam hatinya.

***

Keesokan harinya, Inayah bangun sangat awal, ia pergi menuju dapur untuk menyiapkan sarapan, untuk dirinya dan kedua orang tuanya. Inayah merupakan seorang anak tunggal, ia hidup dengan orang tua yang sederhana, tidak kekurangan namun selalu mencukupi kebutuhannya.

Ayahnya adalah seorang pensiunan Pegawai Negeri Sipil, sedangkan Ibunya merupakan seorang guru yang masih aktif bekerja, namun hanya beberapa tahun lagi kemudian pensiun.

“Ayah, Ibu ini sarapannya sudah siap,” Katanya sambil menyajikan makanan di meja makan.

“Wah, tumben kamu rajin sekali. Ya udah Ibu yang bikin teh dan kopi untuk Ayah,” Jawab Ibunya.

“Iya Bu, mulai hari ini Inayah yang akan menyiapkan sarapan ya.” Jawabnya dengan senyum sumringah.

Inayah melirik ke arah jam dinding, masih pukul 06.30 pikirnya.

Masih sempat, sarapan dirumah aja deh.

Mereka duduk bertiga, Inayah, Ibu dan Ayahnya, mereka menikmati masakan Inayah. Melihat Ayah dan Ibunya begitu menikmati makanan itu, Inayah tersenyum kecil.

***

Sesampainya di Kantor, Inayah melangkah maju menuju lift, gadis itu sedang asyik melihat ponselnya sambil berjalan pelan, tiba-tiba ia menabrak seseorang. Seorang pria bertubuh tinggi dan tegap mengenakan sweater rajut dan celana jeans biru, wajahnya cukup tampan.

Inayah segera meminta maaf karena kesalahannya yang berjalan tidak melihat kedepan. “maaf Mas, saya nggak sengaja,” ucapnya dengan hati-hati karena melihat ekspresi pria itu sangatlah tidak ramah.

“Makanya kalau lagi jalan lihat ke depan, bukan lihat ke hape.” Ucapnya kemudian langsung berjalan menuju lift, begitu juga Inayah yang juga berjalan mengikutinya menuju lift.

Saat hendak masuk ke dalam lift , “kamu ngikutin saya?” Pria itu mengerutkan dahi.

“Nggak mas, maaf. Saya mau ke lantai 5.” Ucapnya kemudian hendak memencet tombol angka 5 pada lift, dan bersamaan dengan pria itu kemudian jari mereka bersentuhan.

“Kamu sengaja?” ucapnya lagi.

Masih pagi, kenapa udah ada kejadian seperti ini. Inayah tidak menjawab pria itu, ia bengong mengapa pagi-pagi begini nasibnya seperti ini.

“Kenapa nggak jawab? emang sengaja kan supaya bisa menyentuh tangan saya?” Ucapnya lagi, membuat Inayah gemetaran geram, menahan emosinya.

“Hei Mas. Kenapa Anda narsis sekali? Untuk apa saya sengaja menyentuh Anda? Itu sama sekali tidak ada untungnya buat saya. paham?” Inayah tak bisa lagi menahan emosinya karena pria itu terlalu narsis. Meski dengan lutut yang gemetaran akhirnya ia bisa menumpahkan emosinya.

Pria itu hanya diam tak menanggapi apapun yang di katakan Inayah barusan. Kemudian mereka tiba dilantai lima.

“Sana keluar, udah di lantai lima nih!” ucap pria itu sambil membuat gerakan tangan mengusir Inayah keluar dari lift dan bersandar dengan menyilangkan kaki. Inayah melirik sedikit saat lelaki itu mulai memencet lagi tombol lift menuju lantai delapan. Artinya, ia akan ke lantai tertinggi di gedung ini.

Siapa dia? Kenapa berbuat seenaknya. Lalu ngapain juga dia menuju lantai paling atas? Ah bodo amat, emangnya aku perduli, toh nggak bakalan ketemu lagi sama dia.

Inayah berjalan cepat menuju ruangannya. Sesampainya diruangan, belum sempat ia duduk dikursinya, “kamu di panggil Bu Ria kepala HRD, keruangannya, sekarang nggak pake lama.” Ucap Chintya.

“Iya Mbak,” Inayah menghela nafas panjang.

Apalagi ini, kesalahan apa yang sudah kuperbuat sampai di panggil sama kepala HRD.

Inayah melangkah lagi keluar ruangan, menuju lift untuk Ke lantai dua dimana ruangan HRD iti berada.

Sesampainya disana, “Pagi Bu, Ibu memanggil saya?” Tanya Inayah.

“Iya, Inayah Ayudia? Benar itu nama lengkap kamu?” Tanya seorang wanita yang merupakan kepala HRD itu.

“Iya Bu benar,” Jawabnya pelan.

“Silahkan duduk Inayah,” Inayah pun duduk dihadapan Bu Ria dengan penuh tanda tanya.

“Kamu hari ini pindah tugas ya?” Ucapnya.

“Pindah? Kemana Bu?” ia mengerutkan dahinya.

“Ke lantai delapan diruangan CEO, kita hari ini ganti pimpinan, pimpinan kita yang lama harus mengurus perusahaan yang ada di kota Surabaya, nah ini adiknya sudah menyelesaikan kuliah bisnisnya di Amerika dan hari ini adalah hari pertama dia resmi menjadi CEO kita, setelah mereka melakukan perundingan keluarga,” Jelas Wanita itu panjang lebar. Inayah hanya mendengarkan.

Apalagi ini? Udah bagus aku di tempatkan di tim marketing bersama Yasmin kenapa harus pindah lagi.

“Gimana? Kamu bisa kan? Oh iya posisi kamu sebagai sekretaris Pak Ibra,” Ucapnya lagi.

“Pak Ibra?” Tanya Inayah.

“Iya, CEO baru kita namanya Ibrahim Arsenio Cipta. Putra kedua dari Bapak Cipta Kusuma perintis dan pemilik perusahaan ini,” Jelasnya lagi.

“Oh,” Inayah hanya menjawab singkat.

“Ada lagi yang ingin kamu tanyakan?”

“Bu, maaf kenapa harus saya?” inilah yang sejak tadi menjadi tanda tanya di benak Inayah.

“Karena nggak ada waktu lagi merekrut pegawai untuk posisi ini, tapi untuk posisimu sebagai karyawan tim marketing VIP itu masih bisa dilakukan perekrutan ulang, karena enggak mendesak. Paham Inayah?” Jawab wanita itu dengan tegas agar Inayah tidak membantah.

“Paham Bu,” jawabnya tertunduk.

“Ya sudah mulai hari ini kamu langsung ke lantai delapan ya, karena ini hari pertama, mari saya antarkan, ayo Inayah,” Ucapnya kemudian bangkit dari duduknya, Gadis itu pun mengikuti si Kepala HRD.

Apapun posisimu yang penting kamu tetap bekerja Inayah, bersyukurlah. Gumamnya dalam hati.

“Oh iya, kamu jangan risau soal gaji ya, posisi ini gajinya dua kali lipat dari posisimu di lantai lima,” Inayah membulatkan matanya saat mendengar jumlah gaji yang akan ia terima. Ia merasa bersyukur dan dengan senang hati menerima posisi ini.

“Tapi kamu harus siap bekerja kapan saja, bekerja penuh waktu. andai Pak Ibra lembur atau dihari libur ada yang harus diselesaikan, ya kamu harus masuk kerja juga di hari libur itu.” Sambung Bu Ria. Kali ini Inayah menghela nafas panjang. Ternyata ada konsekuensi yang harus ia terima dibalik gaji yang besar.

Inayah terus mengikuti langkah wanita itu, sampai masuk ke dalam sebuah ruangan, dimana di dalam ruangan tersebut terdapat sebuah ruangan lagi yang begitu mewah dan megah.

Inayah terbelalak kemudian langsung menunduk saat melihat siapa yang sedang berada dihadapannya.

“Ini Pak, dia yang akan membantu semua pekerjaan Bapak apapun itu, termasuk urusan pribadi.” Wanita itu memperkenalkan Inayah kepada CEO baru.

“Inayah, kenapa kamu hanya menunduk? ayo perkenalkan diri kamu dong!” Ucapnya kesal.

“Sa-saya Inayah Ayudia Pak, saya siap membantu Bapak,” ucapnya terbata, masih tidak berani menatap ke pria itu.

Hm, ternyata.

Pria itu tersenyum sinis, dan masih belum membuka suaranya.

Terpopuler

Comments

Itsaku

Itsaku

sudah kuduga, mereka akan jadi satu tim🤭

2023-06-27

0

Drake02c

Drake02c

kena kau Inayah🤣

2022-10-21

0

Trisna Tris

Trisna Tris

ceritanya cakep dan lugas.....
lanjut dan semangat thor.....

2022-05-27

1

lihat semua
Episodes
1 Hari Yang Paling Ditunggu
2 Lamaran dan Interview
3 Hari Pertama
4 Hari Pertama (2)
5 Pindah Posisi
6 Bos Nyebelin
7 Meeting
8 Makan Siang
9 Heboh
10 Digosipin
11 Menyerah
12 Pura-Pura Sakit
13 Penyesalan
14 Mencari
15 Merayu
16 Si Cengeng
17 Pindah ke Apartemen
18 Sarapan Bersama
19 Ke Mall
20 Pria Asing
21 Curhat
22 Ponsel Baru
23 Peringatan dari Ibu
24 Kemenangan Inayah
25 Terbakar Cemburu
26 Milik Orang Lain
27 Pertunjukan Drama
28 Jadilah Temanku
29 Modus Si Bos
30 Cokelat Salah Alamat
31 Bos Rasa Pacar
32 Rencana Perjodohan
33 Jalan Bersama Adelia
34 Tak Sengaja Bertemu
35 Di Culik
36 Ke Hotel
37 Cemburu
38 Pagi-Pagi
39 Gado-Gado
40 Nggak Peka
41 Perasaan yang Aneh
42 Basah Kuyup
43 Aku Milikmu?
44 Visual Greget
45 Khawatir
46 Bumbu Cinta
47 Cara yang Salah
48 Pak Ganteng
49 Dua Lelaki Aneh
50 Ke Rumah Sakit
51 Pahlawan Datang
52 Bukan Pria Romantis
53 Belum Mandi
54 Bos Calon Suami
55 Aku Sayang Kamu
56 Dosa
57 Inayahku
58 Di jadikan Istri Kedua?
59 Sebuah Syarat
60 Ketahuan Ibu
61 Tentang Perasaan
62 Kecewa
63 Pertama Kalinya
64 Terimakasih?
65 Jangan Terlalu Berharap
66 Bertemu Seseorang
67 Restoran Jepang
68 Posesif Tingkat Dewa
69 Lampu Hijau
70 Nggak Punya Nyali
71 Obrolan Orang Tua
72 Ngambek
73 Kangen
74 Saingan Berat
75 Jadi Cinderella
76 Di Bully
77 CEO Cantik
78 Cincin Kawin
79 Calon Pasutri Ribet
80 Ukuran
81 Godaan
82 Berdebar-debar
83 Malam Pertama
84 Ngeselin
85 Oh... Ampun
86 Menahan
87 Honeymoon?
88 Ketahuan
89 Terabaikan
90 Terharu
91 Masih Perlu Belajar
92 Nggak Rela
93 Sekretaris Halal
94 Niat Terselubung
95 Libur Beberapa Hari
96 Berhasil Lolos
97 Siomay dan Es Campur
98 Permintaan Istri
99 Halal
100 Obat Kasih Sayang
101 Yes
102 Tunda Dua Jam
103 Jahat
104 Drama Kehamilan
105 Semuanya Lebay
106 Mr. Posesif
107 Mana hadiahnya?
108 Ternyata mudah
109 Yasmin-Ridwan Party
110 Mengizinkan
111 Sudah Kembali Normal
112 Suami Pengertian
113 Semoga Baik-Baik Saja
114 Benar Terjadi
115 Awas Kamu Ya
116 Sekretaris Kesayangan
117 Sekuel Sekretaris Kesayangan (Menggoda Boss Arogan, Novel baru di NT)
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Hari Yang Paling Ditunggu
2
Lamaran dan Interview
3
Hari Pertama
4
Hari Pertama (2)
5
Pindah Posisi
6
Bos Nyebelin
7
Meeting
8
Makan Siang
9
Heboh
10
Digosipin
11
Menyerah
12
Pura-Pura Sakit
13
Penyesalan
14
Mencari
15
Merayu
16
Si Cengeng
17
Pindah ke Apartemen
18
Sarapan Bersama
19
Ke Mall
20
Pria Asing
21
Curhat
22
Ponsel Baru
23
Peringatan dari Ibu
24
Kemenangan Inayah
25
Terbakar Cemburu
26
Milik Orang Lain
27
Pertunjukan Drama
28
Jadilah Temanku
29
Modus Si Bos
30
Cokelat Salah Alamat
31
Bos Rasa Pacar
32
Rencana Perjodohan
33
Jalan Bersama Adelia
34
Tak Sengaja Bertemu
35
Di Culik
36
Ke Hotel
37
Cemburu
38
Pagi-Pagi
39
Gado-Gado
40
Nggak Peka
41
Perasaan yang Aneh
42
Basah Kuyup
43
Aku Milikmu?
44
Visual Greget
45
Khawatir
46
Bumbu Cinta
47
Cara yang Salah
48
Pak Ganteng
49
Dua Lelaki Aneh
50
Ke Rumah Sakit
51
Pahlawan Datang
52
Bukan Pria Romantis
53
Belum Mandi
54
Bos Calon Suami
55
Aku Sayang Kamu
56
Dosa
57
Inayahku
58
Di jadikan Istri Kedua?
59
Sebuah Syarat
60
Ketahuan Ibu
61
Tentang Perasaan
62
Kecewa
63
Pertama Kalinya
64
Terimakasih?
65
Jangan Terlalu Berharap
66
Bertemu Seseorang
67
Restoran Jepang
68
Posesif Tingkat Dewa
69
Lampu Hijau
70
Nggak Punya Nyali
71
Obrolan Orang Tua
72
Ngambek
73
Kangen
74
Saingan Berat
75
Jadi Cinderella
76
Di Bully
77
CEO Cantik
78
Cincin Kawin
79
Calon Pasutri Ribet
80
Ukuran
81
Godaan
82
Berdebar-debar
83
Malam Pertama
84
Ngeselin
85
Oh... Ampun
86
Menahan
87
Honeymoon?
88
Ketahuan
89
Terabaikan
90
Terharu
91
Masih Perlu Belajar
92
Nggak Rela
93
Sekretaris Halal
94
Niat Terselubung
95
Libur Beberapa Hari
96
Berhasil Lolos
97
Siomay dan Es Campur
98
Permintaan Istri
99
Halal
100
Obat Kasih Sayang
101
Yes
102
Tunda Dua Jam
103
Jahat
104
Drama Kehamilan
105
Semuanya Lebay
106
Mr. Posesif
107
Mana hadiahnya?
108
Ternyata mudah
109
Yasmin-Ridwan Party
110
Mengizinkan
111
Sudah Kembali Normal
112
Suami Pengertian
113
Semoga Baik-Baik Saja
114
Benar Terjadi
115
Awas Kamu Ya
116
Sekretaris Kesayangan
117
Sekuel Sekretaris Kesayangan (Menggoda Boss Arogan, Novel baru di NT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!