Meeting

Inayah melirik ke dalam ruangan bos nya, ketika merasa kondisi aman ia mengambil ponsel dan mengirim chat ke Yasmin,

Yas, aku di pindahkan. sekarang aku nggak di bagian marketing lagi, tapi di lantai 8 menjadi sekretaris bos baru.

Chat terkirim, tak lama kemudian Yasmin langsung membalasnya.

Wah, enak banget kamu jadi sekretaris bos, ganteng nggak? masih muda? beruntung banget kamu Na. hihi.

Inayah mengernyitkan dahinya dan menggeleng ketika membaca balasan chat dari Yasmin.

Yas, ini nggak seperti yang kamu bayangkan. baru hari pertama, batinku sudah tersiksa.

Karena keasyikan berbalas chat dengan Yasmin dan menunduk ke bawah, Inayah tidak menyadari sedari tadi Ibra sudah berada di depannya.

Tuk tuk tuk

Ibra mengetuk meja Inayah dengan telunjuknya "Ehem,"

Inayah menoleh dan panik bukan main, "Maaf Pak, saya__"

"Ayo, ini tablet kamu pegang." memberikan sebuah tablet kepada Inayah.

"Ayo kemana Pak? ini untuk apa?" tanya Inayah dengan wajah polos.

Ibra memegang keningnya, geram dengan tingkah Inayah "berapa usiamu?" tanya Ibra.

"Saya dua puluh satu tahun, Pak." Jawabnya.

Ibra mengambil ponselnya dari saku celana, melakukan panggilan kepada kepala HRD. saat panggilan tersambung,

"Apakah tidak ada orang lain yang bisa menjadi sekretaris saya? saya butuh orang yang cepat tanggap!" ucapnya dengan ketus dan terlihat angkuh.

"Maaf Pak, apakah Inayah membuat kesalahan? kalau Bapak bersabar, besok kita akan merekrut sekretaris baru Pak untuk menggantikannya."

Sayup terdengar jawaban dari kepala HRD tersebut. Inayah mendengarnya.

"Dia tidak membuat kesalahan apapun, hanya saja... sudahlah." Ibra mengakhiri panggilannya.

Jika aku dipecat hari ini, berarti rejeki ku bekerja di perusahaan ini hanya dua hari saja. Saat itu rasanya Inayah ingin sekali menangis, tapi ia tahan.

Ini kejam, lebih kejam dari pada dosen yang selalu menolak saat pengajuan judul skripsi, hatiku tak pernah sesakit ini.

Inayah terdiam saat mendengar semua ucapan bosnya kepada kepala HRD. Dia sangat sedih.

"Hahaha, apakah ini kali pertama kamu bekerja?" Tanya nya lagi kemudian meraih tablet itu dari tangan Inayah.

"I-iya, Pak," Inayah gugup setengah mati.

"Ini, untuk mencatat semua hasil pembicaraan saat meeting . saya serahkan gadget ini ke kamu, supaya kamu mudah, untuk apa saya punya sekretaris kalau saya sendiri yang harus mencatatnya, paham?"

Katanya sambil meraih tangan Inayah dan menyelipkan kembali tablet itu ke tangannya.

"Iya Pak, paham." Jawab Inayah memberikan senyum manisnya.

Ibra langsung berjalan melangkah keluar ruangan menuju ruang meeting yang berada di lantai tujuh. Kemudian Inayah juga dengan cepat mengikuti langkahnya.

Lama-lama bisa mati berdiri aku, punya bos seperti dia. angkuh, sombong, suka merendahkan.

Di dalam lift hanya berdua dengan Ibra, Inayah seperti mematung bahkan untuk bernafas saja dia enggan.

Setibanya diruang meeting ternyata belum ada siapapun disana.

Tiba-tiba Ridwan masuk dan diikuti oleh Yasmin dibelakangnya. Yasmin melirik ke Inayah, mereka saling melempar senyum. Inayah yang tadinya duduk tepat di samping Ibra, hendak berpindah ke sebelah Yasmin.

"Kenapa kamu pindah?" Tanya Ibra mengagetkannya.

"Nggak apa-apa Pak," Jawabnya.

"Tetap disini, di sebelah saya, kamu harus fokus menyimak semua pembicaraan dalam meeting. jangan ada yang terlewatkan sedikitpun. paham?"

Inayah menunduk dan mengangguk. Ridwan tersenyum dan geleng-geleng melihat bagaimana cara Ibra memperlakukan sekretarisnya.

Pantes aja Inayah bilang penuh penderitaan, ternyata bos tampan ini punya tempramen yang buruk. syukurlah atasanku Pak Ridwan orangnya lembut dan nggak kasar sama sekali.

Yasmin menatap Inayah dengan tatapan Iba.

"Oke sambil nunggu yang lain hadir, gue ehm maksudnya saya minta laporan penjualan selama sebulan kebelakang Pak Ridwan," Ucap Ibra pada Ridwan.

Ridwan hanya tersenyum getir melihat Ibra yang tidak bisa menempatkan posisinya.

"Ini Pak," Sambil memperlihatkan layar laptop dan menghadapkan laptop tersebut ke hadapan Ibra.

Beberapa menit kemudian, masuklah beberapa karyawan Marketing lainnya, baik Marketing VIP dan Basic bergabung dalam satu ruanagn meeting tersebut.

Oh my God. Chintya terpana melihat ketampanan CEO baru mereka. Seketika langsung memasang wajah semanis mungkin.

"Selamat siang, Pak." Ucap Chintya.

"Siang, silahkan duduk." Ucap Ibra santai tanpa melihat sedikitpun ke Chintya.

Kemudian Chintya menatap sinis ke Inayah. Dia, kenapa bisa tepat disebelah bos ganteng?

"Ehem, baiklah karena sudah lengkap. meeting akan saya mulai."

"Perkenalkan saya Ibrahim Arsenio Cipta, mulai saat ini saya menggantikan jabatan dari Insan Maulana Cipta, dan kalian pasti tahu kan dia siapa?" Peserta meeting hanya mengangguk paham tentang apa yang diucapkan oleh pria itu.

"Dan Maaf saya tidak mengenakan pakaian formal hari ini," Ucapnya lagi.

Ibra memimpin meeting dengan baik dan berjalan lancar, terkadang sesekali Ridwan memaparkan hasil kerja mereka di tim marketing. Karena Ibra baru saja menjabat sebagai CEO hari ini, ia tentu harus lebih banyak belajar tentang perusahaan yang akan di pimpinnya.

Sementata Inayah terus menyimak dan mencatat setiap hal.penting yang ada dalam meeting. Karena dia tak mau menjadi bulan bulanan Ibra, dia ingin membuktikan bahwa dirinya bisa bekerja dengan baik, agar bosnya itu tidak selalu memandangnya dengan sebelah mata.

Setelah berlangsung kurang lebih selama satu jam, meeting di tutup, dan mereka pun bubar. Jam sudah menunjukkan pukul 13.00, Inayah sudah mulai merasakan sesuatu didalam perutnya.

Drrt..drrt.. ponsel Inayah bergerar, ada chat grup masuk.

Ririn

guys, makan siang bareng yuk di kantin perusahaan. katanya makanan nya enak-enak loh.

Saat melihat chat tersebut Inayah bangkit dari duduknya, dan hendak melangkahkan kaki keluar ruangan meeting niatnya adalah pergi ke kantin menemui ketiga sahabatnya.

"Mau kemana kamu?" Seketika pertanyaan itu menghentikan langkahnya.

"Saya masih disini, kenapa kamu mau keluar seeenaknya?" Belum sempat Inayah menjawab, lelaki itu terus melontarkan pertanyaan ke Inayah.

"Maaf Pak, saya kira sudah selesai." Inayah berbalik dan kembali duduk.

Diruangan itu tinggal mereka bertiga, Ibra, Inayah dan Ridwan. Inayah kembali duduk, menunduk memainkan ponselnya, sementara Ibra dan Ridwan sedang berbincang dengan suara yang pelan, entah apa yang mereka perbincangkan Inayah tak terlalu memperdulikan.

Mau makan siang aja susah banget ya kayaknya. Apakah aku akan bertahan bekerja di perusahaan ini?

Terpopuler

Comments

Liesdiana Malindu

Liesdiana Malindu

perusahaan besar tapi CEO nya gak punya asisten pribadi yang bisa di andalkan dlm segala hal. gimana sih??

2023-05-01

0

Nayara Onar Henukh

Nayara Onar Henukh

Sabar Inayah, semangat jangan menyerah ya?

2022-09-22

0

Anna Rosanna

Anna Rosanna

pasti lapar yah

2022-04-28

0

lihat semua
Episodes
1 Hari Yang Paling Ditunggu
2 Lamaran dan Interview
3 Hari Pertama
4 Hari Pertama (2)
5 Pindah Posisi
6 Bos Nyebelin
7 Meeting
8 Makan Siang
9 Heboh
10 Digosipin
11 Menyerah
12 Pura-Pura Sakit
13 Penyesalan
14 Mencari
15 Merayu
16 Si Cengeng
17 Pindah ke Apartemen
18 Sarapan Bersama
19 Ke Mall
20 Pria Asing
21 Curhat
22 Ponsel Baru
23 Peringatan dari Ibu
24 Kemenangan Inayah
25 Terbakar Cemburu
26 Milik Orang Lain
27 Pertunjukan Drama
28 Jadilah Temanku
29 Modus Si Bos
30 Cokelat Salah Alamat
31 Bos Rasa Pacar
32 Rencana Perjodohan
33 Jalan Bersama Adelia
34 Tak Sengaja Bertemu
35 Di Culik
36 Ke Hotel
37 Cemburu
38 Pagi-Pagi
39 Gado-Gado
40 Nggak Peka
41 Perasaan yang Aneh
42 Basah Kuyup
43 Aku Milikmu?
44 Visual Greget
45 Khawatir
46 Bumbu Cinta
47 Cara yang Salah
48 Pak Ganteng
49 Dua Lelaki Aneh
50 Ke Rumah Sakit
51 Pahlawan Datang
52 Bukan Pria Romantis
53 Belum Mandi
54 Bos Calon Suami
55 Aku Sayang Kamu
56 Dosa
57 Inayahku
58 Di jadikan Istri Kedua?
59 Sebuah Syarat
60 Ketahuan Ibu
61 Tentang Perasaan
62 Kecewa
63 Pertama Kalinya
64 Terimakasih?
65 Jangan Terlalu Berharap
66 Bertemu Seseorang
67 Restoran Jepang
68 Posesif Tingkat Dewa
69 Lampu Hijau
70 Nggak Punya Nyali
71 Obrolan Orang Tua
72 Ngambek
73 Kangen
74 Saingan Berat
75 Jadi Cinderella
76 Di Bully
77 CEO Cantik
78 Cincin Kawin
79 Calon Pasutri Ribet
80 Ukuran
81 Godaan
82 Berdebar-debar
83 Malam Pertama
84 Ngeselin
85 Oh... Ampun
86 Menahan
87 Honeymoon?
88 Ketahuan
89 Terabaikan
90 Terharu
91 Masih Perlu Belajar
92 Nggak Rela
93 Sekretaris Halal
94 Niat Terselubung
95 Libur Beberapa Hari
96 Berhasil Lolos
97 Siomay dan Es Campur
98 Permintaan Istri
99 Halal
100 Obat Kasih Sayang
101 Yes
102 Tunda Dua Jam
103 Jahat
104 Drama Kehamilan
105 Semuanya Lebay
106 Mr. Posesif
107 Mana hadiahnya?
108 Ternyata mudah
109 Yasmin-Ridwan Party
110 Mengizinkan
111 Sudah Kembali Normal
112 Suami Pengertian
113 Semoga Baik-Baik Saja
114 Benar Terjadi
115 Awas Kamu Ya
116 Sekretaris Kesayangan
117 Sekuel Sekretaris Kesayangan (Menggoda Boss Arogan, Novel baru di NT)
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Hari Yang Paling Ditunggu
2
Lamaran dan Interview
3
Hari Pertama
4
Hari Pertama (2)
5
Pindah Posisi
6
Bos Nyebelin
7
Meeting
8
Makan Siang
9
Heboh
10
Digosipin
11
Menyerah
12
Pura-Pura Sakit
13
Penyesalan
14
Mencari
15
Merayu
16
Si Cengeng
17
Pindah ke Apartemen
18
Sarapan Bersama
19
Ke Mall
20
Pria Asing
21
Curhat
22
Ponsel Baru
23
Peringatan dari Ibu
24
Kemenangan Inayah
25
Terbakar Cemburu
26
Milik Orang Lain
27
Pertunjukan Drama
28
Jadilah Temanku
29
Modus Si Bos
30
Cokelat Salah Alamat
31
Bos Rasa Pacar
32
Rencana Perjodohan
33
Jalan Bersama Adelia
34
Tak Sengaja Bertemu
35
Di Culik
36
Ke Hotel
37
Cemburu
38
Pagi-Pagi
39
Gado-Gado
40
Nggak Peka
41
Perasaan yang Aneh
42
Basah Kuyup
43
Aku Milikmu?
44
Visual Greget
45
Khawatir
46
Bumbu Cinta
47
Cara yang Salah
48
Pak Ganteng
49
Dua Lelaki Aneh
50
Ke Rumah Sakit
51
Pahlawan Datang
52
Bukan Pria Romantis
53
Belum Mandi
54
Bos Calon Suami
55
Aku Sayang Kamu
56
Dosa
57
Inayahku
58
Di jadikan Istri Kedua?
59
Sebuah Syarat
60
Ketahuan Ibu
61
Tentang Perasaan
62
Kecewa
63
Pertama Kalinya
64
Terimakasih?
65
Jangan Terlalu Berharap
66
Bertemu Seseorang
67
Restoran Jepang
68
Posesif Tingkat Dewa
69
Lampu Hijau
70
Nggak Punya Nyali
71
Obrolan Orang Tua
72
Ngambek
73
Kangen
74
Saingan Berat
75
Jadi Cinderella
76
Di Bully
77
CEO Cantik
78
Cincin Kawin
79
Calon Pasutri Ribet
80
Ukuran
81
Godaan
82
Berdebar-debar
83
Malam Pertama
84
Ngeselin
85
Oh... Ampun
86
Menahan
87
Honeymoon?
88
Ketahuan
89
Terabaikan
90
Terharu
91
Masih Perlu Belajar
92
Nggak Rela
93
Sekretaris Halal
94
Niat Terselubung
95
Libur Beberapa Hari
96
Berhasil Lolos
97
Siomay dan Es Campur
98
Permintaan Istri
99
Halal
100
Obat Kasih Sayang
101
Yes
102
Tunda Dua Jam
103
Jahat
104
Drama Kehamilan
105
Semuanya Lebay
106
Mr. Posesif
107
Mana hadiahnya?
108
Ternyata mudah
109
Yasmin-Ridwan Party
110
Mengizinkan
111
Sudah Kembali Normal
112
Suami Pengertian
113
Semoga Baik-Baik Saja
114
Benar Terjadi
115
Awas Kamu Ya
116
Sekretaris Kesayangan
117
Sekuel Sekretaris Kesayangan (Menggoda Boss Arogan, Novel baru di NT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!