Makan Siang

Akhirnya mereka keluar dari ruangan meeting, Ibra kembali keatas dan disusul oleh Inayah sambil tangan kirinya menenteng beberapa berkas yang diserahkan oleh Ridwan saat meeting tadi, dan tangan kanannya membawa tablet.

Sesampainya diruangan, Inayah duduk dikursinya. sementara Ibra langsung masuk keruangannya dengan langkah yang cepat dan terburu-buru.

Inayah melirik ke arah jam tangannya, sebentar lagi jam 2. perutnya sudah keroncongan sejak tadi.

Apa aku juga tak diperbolehkan makan siang?

Inayah membuka tablet tadi membaca ulang semua hasil rapat yang ia ketik disana, berharap tidak ada kesalahan yang membuat bos nya marah dan merendahkan dirinya lagi.

Setelah lima menit membaca dan memeriksa lagi hasil ketikannya, Inayah bangkit dari duduknya hendak menuju ruangan Ibra, saat membuka pintu ruangan, Inayah berdecak kagum dan terpana melihat pemandangan dihadapannya.

Masya Allah. Ucapnya dalam hati, saat melihat Ibra sedang melaksanakan sholat dzuhur.

Ternyata tadi ia terburu-buru karena mau ngejar sholat dzuhur. Nggak nyangka aku. dibalik sifat angkuhnya ternyata ia rajin beribadah.

Inayah kembali lagi ke tempat duduknya. Karena saat ini ia sedang datang bulan, maka ia tidak terlalu memusingkan dimana ia akan melaksanakan sholat.

Sepuluh menit kemudian, Ibra keluar dari ruangannya.

"Ayo Inayah, bawa tabletnya." Ucap Ibra dengan nada lembut dan tidak kasar seperti biasanya.

Tumben nada bicaranya nggak kasar, oh mungkin karena selesai sholat jadi hatinya adem. Tapi, kemana lagi? aku belum makan siang loh, emangnya ini kerja rodi ya? Ya Allah, kenapa begini nasibku. apa besok aku resign aja.

Inayah mengikuti langkah Ibra dan membawa apa yang ia perintahkan. Kali ini Inayah terlalu malas untuk bertanya kemana kemana dan kemana. Inayah hanya mengikut saja. Ia memperhatikan tangan Ibra memencet tombol ground, lantai dasar bahkan disana adalah basement tempat parkir mobil.

Tetap tanpa bertanya apapun Inayah terus mengikuti Ibra hingga berhenti di samping sebuah mobil mewah,

"Masuk, cepat." Ucap Ibra yang melihat Inayah masih bengong.

Inayah duduk disebelah Ibra yang sedang mengemudikan mobil mewahnya. Tapi karena kali ini keluar dari kantor, terpaksa Inayah membuka mulut dan mengeluarkan suaranya, "Kita mau kemana Pak?"

"Saya lapar, tapi saya tetap harus bekerja." Jawabnya.

"Lalu?" Inayah mengerutkan dahi. Ini orang maunya apa? kalau lapar ya makan lah. emangnya cuma Anda yang lapar, aku juga.

Ibra tidak menjawab, ia hanya fokus mengemudikan mobilnya.

Setelah perjalanan sekitar dua puluh menit, Ibra memarkirkan mobilnya di depan sebuah restoran yang lumayan mewah, salah satu restoran yang cukup terkenal di kota itu.

Oh mungkin dia mau meeting lagi ya disini.

Inayah turun dari mobil, mengikuti Ibra, kemudian mereka duduk di pojokan, restoran itu terlihat sepi.

Pelayan memberikan menu kepada kami. Inayah hanya diam sementara Ibra sibuk memilih.

"Kenapa kamu nggak melihat menunya?" Tanya Ibra, matanya tetap fokus melihat-lihat isi menu makanan tersebut.

"Oh, saya boleh pesan juga Pak?" Tanya Inayah.

"Nayah, kamu ini polos atau bodoh? untuk apa saya ajak kamu kesini kalau hanya saya yang makan sementara kamu hanya menonton? saya nggak sekejam itu Inayah." Ucapnya.

Lagi -lagi kan dia ngatain aku

Inayah memilih menu yang sangat simple dan menurutnya mudah cara memakannya, yaitu nasi goreng seafood dan jus melon.

Setelah memesan, "saya mau lihat hasil pembicaraan saat meeting yang sudah kamu catat di tablet," ucapnya tegas.

"ini Pak," Ibra meraih tablet itu dari tangan Inayah, kemudian mulai membaca setiap kata yang di ketik Inayah.

"Bagus," Itulah yang terucap dari bibirnya. membuat Inayah melengkungkan bibirnya dan tersenyum.

Akhirnya dia melihat hasil kerjaku.

drt...drt....drt... saat pesanan sudah datang dan mereka sedang makan, ponsel Inayah terus bergetar, dia terlalu segan untuk menerima panggilan itu. ia terus menatap ke layar ponselnya.

Yasmin memanggil.

"Kenapa nggak di jawab?"

"Saya permisi sebentar ya Pak," Inayah bangun dari kursinya.

"Disini saja,"

"Tapi Pak,"

"Emangnya itu siapa? dari pacar kamu?"

"Bukan Pak, teman saya Yasmin." Jawabnya jujur.

Akhirnya Inayah menerima panggilan itu.

"Halo Yas,"

"......"

"Iya ini aku lagi makan," ucapnya pelan sedikit berbisik, tapi percuma sepelan apapun ia mengecilkan suaranya Ibra yang berada dihadapannya tentu saja mendengar.

"sama.. ehm," Inayah terlalu enggan menyebut dengan siapa ia sedang makan, kemudian tiba-tiba Ibra meraih ponsel Inayah dari tangannya, Inayah menahannya namun tentu ia kalah dengan tenaga Ibra.

"Halo, ini saya Ibra, dan sekarang Inayah sedang makan bersama saya, apa ada hal yang penting?"

"........"

Panggilan berakhir, Ibra meletakkan kembali ponsel Inayah, kemudian melanjutkan makannya. Inayah menggeleng melihat kelakuan bosnya.

Bahkan urusan pribadiku juga dia campuri,

***

Bersambung...

Terpopuler

Comments

yuiwnye

yuiwnye

😆😆😆

2023-07-24

0

Nur Indah Farilah

Nur Indah Farilah

ah gemes

2022-11-29

0

Puteri Siliwangi

Puteri Siliwangi

lemot x Ina kayak 🐌🐌🐌 keong ..telmi lgi 🤣🤣 maaf y Thor jdi pingin jitak inaya biak gc oon x🤭🤭🤭

2022-06-23

0

lihat semua
Episodes
1 Hari Yang Paling Ditunggu
2 Lamaran dan Interview
3 Hari Pertama
4 Hari Pertama (2)
5 Pindah Posisi
6 Bos Nyebelin
7 Meeting
8 Makan Siang
9 Heboh
10 Digosipin
11 Menyerah
12 Pura-Pura Sakit
13 Penyesalan
14 Mencari
15 Merayu
16 Si Cengeng
17 Pindah ke Apartemen
18 Sarapan Bersama
19 Ke Mall
20 Pria Asing
21 Curhat
22 Ponsel Baru
23 Peringatan dari Ibu
24 Kemenangan Inayah
25 Terbakar Cemburu
26 Milik Orang Lain
27 Pertunjukan Drama
28 Jadilah Temanku
29 Modus Si Bos
30 Cokelat Salah Alamat
31 Bos Rasa Pacar
32 Rencana Perjodohan
33 Jalan Bersama Adelia
34 Tak Sengaja Bertemu
35 Di Culik
36 Ke Hotel
37 Cemburu
38 Pagi-Pagi
39 Gado-Gado
40 Nggak Peka
41 Perasaan yang Aneh
42 Basah Kuyup
43 Aku Milikmu?
44 Visual Greget
45 Khawatir
46 Bumbu Cinta
47 Cara yang Salah
48 Pak Ganteng
49 Dua Lelaki Aneh
50 Ke Rumah Sakit
51 Pahlawan Datang
52 Bukan Pria Romantis
53 Belum Mandi
54 Bos Calon Suami
55 Aku Sayang Kamu
56 Dosa
57 Inayahku
58 Di jadikan Istri Kedua?
59 Sebuah Syarat
60 Ketahuan Ibu
61 Tentang Perasaan
62 Kecewa
63 Pertama Kalinya
64 Terimakasih?
65 Jangan Terlalu Berharap
66 Bertemu Seseorang
67 Restoran Jepang
68 Posesif Tingkat Dewa
69 Lampu Hijau
70 Nggak Punya Nyali
71 Obrolan Orang Tua
72 Ngambek
73 Kangen
74 Saingan Berat
75 Jadi Cinderella
76 Di Bully
77 CEO Cantik
78 Cincin Kawin
79 Calon Pasutri Ribet
80 Ukuran
81 Godaan
82 Berdebar-debar
83 Malam Pertama
84 Ngeselin
85 Oh... Ampun
86 Menahan
87 Honeymoon?
88 Ketahuan
89 Terabaikan
90 Terharu
91 Masih Perlu Belajar
92 Nggak Rela
93 Sekretaris Halal
94 Niat Terselubung
95 Libur Beberapa Hari
96 Berhasil Lolos
97 Siomay dan Es Campur
98 Permintaan Istri
99 Halal
100 Obat Kasih Sayang
101 Yes
102 Tunda Dua Jam
103 Jahat
104 Drama Kehamilan
105 Semuanya Lebay
106 Mr. Posesif
107 Mana hadiahnya?
108 Ternyata mudah
109 Yasmin-Ridwan Party
110 Mengizinkan
111 Sudah Kembali Normal
112 Suami Pengertian
113 Semoga Baik-Baik Saja
114 Benar Terjadi
115 Awas Kamu Ya
116 Sekretaris Kesayangan
117 Sekuel Sekretaris Kesayangan (Menggoda Boss Arogan, Novel baru di NT)
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Hari Yang Paling Ditunggu
2
Lamaran dan Interview
3
Hari Pertama
4
Hari Pertama (2)
5
Pindah Posisi
6
Bos Nyebelin
7
Meeting
8
Makan Siang
9
Heboh
10
Digosipin
11
Menyerah
12
Pura-Pura Sakit
13
Penyesalan
14
Mencari
15
Merayu
16
Si Cengeng
17
Pindah ke Apartemen
18
Sarapan Bersama
19
Ke Mall
20
Pria Asing
21
Curhat
22
Ponsel Baru
23
Peringatan dari Ibu
24
Kemenangan Inayah
25
Terbakar Cemburu
26
Milik Orang Lain
27
Pertunjukan Drama
28
Jadilah Temanku
29
Modus Si Bos
30
Cokelat Salah Alamat
31
Bos Rasa Pacar
32
Rencana Perjodohan
33
Jalan Bersama Adelia
34
Tak Sengaja Bertemu
35
Di Culik
36
Ke Hotel
37
Cemburu
38
Pagi-Pagi
39
Gado-Gado
40
Nggak Peka
41
Perasaan yang Aneh
42
Basah Kuyup
43
Aku Milikmu?
44
Visual Greget
45
Khawatir
46
Bumbu Cinta
47
Cara yang Salah
48
Pak Ganteng
49
Dua Lelaki Aneh
50
Ke Rumah Sakit
51
Pahlawan Datang
52
Bukan Pria Romantis
53
Belum Mandi
54
Bos Calon Suami
55
Aku Sayang Kamu
56
Dosa
57
Inayahku
58
Di jadikan Istri Kedua?
59
Sebuah Syarat
60
Ketahuan Ibu
61
Tentang Perasaan
62
Kecewa
63
Pertama Kalinya
64
Terimakasih?
65
Jangan Terlalu Berharap
66
Bertemu Seseorang
67
Restoran Jepang
68
Posesif Tingkat Dewa
69
Lampu Hijau
70
Nggak Punya Nyali
71
Obrolan Orang Tua
72
Ngambek
73
Kangen
74
Saingan Berat
75
Jadi Cinderella
76
Di Bully
77
CEO Cantik
78
Cincin Kawin
79
Calon Pasutri Ribet
80
Ukuran
81
Godaan
82
Berdebar-debar
83
Malam Pertama
84
Ngeselin
85
Oh... Ampun
86
Menahan
87
Honeymoon?
88
Ketahuan
89
Terabaikan
90
Terharu
91
Masih Perlu Belajar
92
Nggak Rela
93
Sekretaris Halal
94
Niat Terselubung
95
Libur Beberapa Hari
96
Berhasil Lolos
97
Siomay dan Es Campur
98
Permintaan Istri
99
Halal
100
Obat Kasih Sayang
101
Yes
102
Tunda Dua Jam
103
Jahat
104
Drama Kehamilan
105
Semuanya Lebay
106
Mr. Posesif
107
Mana hadiahnya?
108
Ternyata mudah
109
Yasmin-Ridwan Party
110
Mengizinkan
111
Sudah Kembali Normal
112
Suami Pengertian
113
Semoga Baik-Baik Saja
114
Benar Terjadi
115
Awas Kamu Ya
116
Sekretaris Kesayangan
117
Sekuel Sekretaris Kesayangan (Menggoda Boss Arogan, Novel baru di NT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!