Merayu

Sementara itu, Inayah sedang berada di dalam kamar mandi, sejak pagi ia belum mandi sama sekali. Jam menunjukkan pukul 4 sore, Inayah kembali ke kamarnya dan melihat ponselnya, ada lima panggilan tidak terjawab. Sejenak ia berpikir,

Apa ini nomor orang bagian HRD perusahaan textile tadi ya? wah sayang banget kalau iya aku nggak menerima panggilannya.

Karena sekitar dua jam yang lalu Inayah baru saja melamar pekerjaan di perusahaan textile melalui email.

Eh tapi nggak mungkin deh, soalnya kalau diterima kan bakalan di hubungi via email. ah ya sudahlah biarin aja.

Satu jam kemudian, Ibra sudah tiba di alamat rumah Inayah, namun ia tak begitu yakin apakah benar itu rumahnya.

"Assalamuaalaikum," sambil mengetuk pintu.

Tak lama kemudian pintu terbuka,

"Waalaikumsalam," jawab ayah Inayah,

"Maaf Pak, apa benar ini rumahnya Inayah Ayudia?" Tanya Ibra ragu-ragu.

"Benar, Anda ini siapa ya? apa temannya Inayah?" Tanya Ayahnya yang heran karena ia paham betul siapa-siapa saja teman Inayah, dan ini kali pertama setelah beberapa tahun berlalu ada seorang laki-laki yang mencari anaknya.

"Iya Pak, saya temannya. apa Inayah ada dirumah?" Tanya Ibra.

"Oh ada, silahkan masuk,"

"Nggak apa-apa Pak, saya disini aja," Ibra bernafas lega ternyata dia tak salah rumah dan ternyata Inayah masih ada, pikirnya. Kemudian sambil menunggu, Ibra duduk di kursi yang berada di teras rumah Inayah.

"Nak, ada temanmu tuh diluar,"

"Siapa Yah?" Inayah mengerutkan dahi siapa yang mencarinya di jam segini, karena tidak mungkin Yasmin, Ririn, atau Mawar mereka sedang bekerja. dan Ayahnya lupa mengatakan bahwa itu adalah seorang laki-laki. Kemudian Inayah keluar dengan menggunakan kaos lengan pendek dan celana jeans selutut, namun dengan handuk yang melingkar di kepalanya karena rambutnya sedang basah.

"Siapa sih?" Kemudian saat Inayah keluar ingin menemui tamu tersebut,

"Ehm, siapa ya?" Tanya Inayah karena yang ia lihat hanya bagian belakang tubuh Ibra yang sedang duduk.

Saat pria itu berbalik,

"Inayah," Ucapnya pelan. Kemudian Inayah langsung menutup kembali pintu rumahnya dan bersandar di balik pintu.

Ngapain dia kesini? aku nggak salah lihat kan?

"Inayah, tolong maafkan aku," Ucapnya dari luar.

Ayahnya melihat Inayah yang panik, "Kenapa kamu? siapa laki-laki itu? apa dia ingin berbuat jahat kepadamu?" tanya Ayahnya karena heran melihat gelagat Inayah.

"Enggak Yah," kemudian Inayah kembali membuka pintu dan menemui Ibra dengan penampilannya yang seperti itu, ia tidak perduli meski tidak menggunakan bedak ataupun lipstik bahkan dengan handuk yang berada di kepalanya.

"Mau apalagi kamu kesini?" Kali ini Inayah tak berbicara sopan seperti kemarin saat Ibra masih menjadi bosnya.

"Inayah, aku tulus minta maaf, besok kamu kembali bekerja ya?" Ucapnya dengan nada pelan dan sangat hati-hati.

"Apa saya nggak salah dengar? apa ini benar-benar Ibrahim Arsenio yang selalu berbicara dengan nada tinggi, kenapa sekarang jadi lemah lembut begini?" Inayah malah tidak bisa menahan emosinya.

"Iya Nayah, ini aku. Ibra yang kamu benci," Jawabnya.

"Maaf saya nggak bisa kembali bekerja dengan orang seperti Anda, karena saya cuma manusia biasa punya hati, bukan robot." Jawabnya ketus.

"Ternyata kamu bisa marah juga ya, kali ini aku benar-benar tulus, dan berjanji akan memperlakukan kamu dengan baik," Ucapnya, Ibra heran entah sejak kapan dia bisa berkata seperti itu meminta maaf dengan tulus, bahkan berjanji.

"Baiklah akan saya pikirkan," Ucap Inayah,

"Inayah, mengapa temanmu tidak di suruh masuk dan buatkan minuman," Ucap Ayahnya dari dalam.

"Dia bukan teman Inayah, dan sebentar lagi dia pergi kok Yah," Ucap Inayah sambil melirik sinis ke Ibra.

"Oke Inayah aku pamit ya, aku tunggu kamu besok di kantor," Sambil mengedipkan sebelah matanya.

Sekilas tingkah Ibra membuat Inayah merinding.

Aneh, benar benar aneh.

Kemudian setelah memastikan Ibra benar-benar sudah pergi, Inayah masuk kedalam rumah,

"Siapa dia Inayah?" tanya Ayahnya yang penasaran sejak tadi.

"Itu Ayah, karyawan Bank yang lagi mencari nasabah untuk pembuatan kartu kredit, jelas-jelas Inayah tolak dong, Inayah merasa belum perlu." Jawab Inayah asal, yang penting tidak membuat ayahnya curiga.

"Oh, tapi hebat juga ya karyawan Bank bisa punya mobil mewah seperti tadi," Ucap Ayahnya.

"Ah biasalah yah, nyicil." Kemudian Inayah langsung bergegas masuk ke kamarnya sebelum ayahnya mencari tahu lebih banyak.

Apa aku harus kembali bekerja dengan nya? tapi sorot matanya tadi sepertinya dia bersungguh-sungguh, tapi kenapa dia nggak nyari sekretaris baru aja, kenapa repot-repot datang kesini untuk merayuku kembali bekerja dengannya?

***

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Maria Kibtiyah

Maria Kibtiyah

aneh aja ada ceo mohon2 sama sekertarisnya

2025-01-24

0

Kristi Yani

Kristi Yani

Inayah cengeng dan ga kuat kerja di perusahaan itu sih, wajar, yang ga wajar ya si CEO nya, masak nyampe nyamperin rumah sekertaris yang baru kerja sehari dan mohon buat balik kerja lagi? sungguh hil yang mustahal kalau kenyataan mah udah nyari sekertaris baru lah ,tapi ini novel tempat hil2 yang mustahal terjadi, kenapa bisa begitu??? ya emang biar menarik lah.....

2023-02-01

0

macil

macil

mungkin thor harusnya inayah kerja seminggu dulu.. tiap hari di marahin di kata katain bodoh. ngga tahan keluar.. terus ibra sudah terlalu bergantung dengan inayah jadinya di samperin plus minta maaf.. kayanya kalau seminggu masih masuk akal deh.. ini masalah nya sehari jadi agak aneh..ya walaupun novel namun juga harus masuk akal.. maap yaah cuma saran

2022-09-15

2

lihat semua
Episodes
1 Hari Yang Paling Ditunggu
2 Lamaran dan Interview
3 Hari Pertama
4 Hari Pertama (2)
5 Pindah Posisi
6 Bos Nyebelin
7 Meeting
8 Makan Siang
9 Heboh
10 Digosipin
11 Menyerah
12 Pura-Pura Sakit
13 Penyesalan
14 Mencari
15 Merayu
16 Si Cengeng
17 Pindah ke Apartemen
18 Sarapan Bersama
19 Ke Mall
20 Pria Asing
21 Curhat
22 Ponsel Baru
23 Peringatan dari Ibu
24 Kemenangan Inayah
25 Terbakar Cemburu
26 Milik Orang Lain
27 Pertunjukan Drama
28 Jadilah Temanku
29 Modus Si Bos
30 Cokelat Salah Alamat
31 Bos Rasa Pacar
32 Rencana Perjodohan
33 Jalan Bersama Adelia
34 Tak Sengaja Bertemu
35 Di Culik
36 Ke Hotel
37 Cemburu
38 Pagi-Pagi
39 Gado-Gado
40 Nggak Peka
41 Perasaan yang Aneh
42 Basah Kuyup
43 Aku Milikmu?
44 Visual Greget
45 Khawatir
46 Bumbu Cinta
47 Cara yang Salah
48 Pak Ganteng
49 Dua Lelaki Aneh
50 Ke Rumah Sakit
51 Pahlawan Datang
52 Bukan Pria Romantis
53 Belum Mandi
54 Bos Calon Suami
55 Aku Sayang Kamu
56 Dosa
57 Inayahku
58 Di jadikan Istri Kedua?
59 Sebuah Syarat
60 Ketahuan Ibu
61 Tentang Perasaan
62 Kecewa
63 Pertama Kalinya
64 Terimakasih?
65 Jangan Terlalu Berharap
66 Bertemu Seseorang
67 Restoran Jepang
68 Posesif Tingkat Dewa
69 Lampu Hijau
70 Nggak Punya Nyali
71 Obrolan Orang Tua
72 Ngambek
73 Kangen
74 Saingan Berat
75 Jadi Cinderella
76 Di Bully
77 CEO Cantik
78 Cincin Kawin
79 Calon Pasutri Ribet
80 Ukuran
81 Godaan
82 Berdebar-debar
83 Malam Pertama
84 Ngeselin
85 Oh... Ampun
86 Menahan
87 Honeymoon?
88 Ketahuan
89 Terabaikan
90 Terharu
91 Masih Perlu Belajar
92 Nggak Rela
93 Sekretaris Halal
94 Niat Terselubung
95 Libur Beberapa Hari
96 Berhasil Lolos
97 Siomay dan Es Campur
98 Permintaan Istri
99 Halal
100 Obat Kasih Sayang
101 Yes
102 Tunda Dua Jam
103 Jahat
104 Drama Kehamilan
105 Semuanya Lebay
106 Mr. Posesif
107 Mana hadiahnya?
108 Ternyata mudah
109 Yasmin-Ridwan Party
110 Mengizinkan
111 Sudah Kembali Normal
112 Suami Pengertian
113 Semoga Baik-Baik Saja
114 Benar Terjadi
115 Awas Kamu Ya
116 Sekretaris Kesayangan
117 Sekuel Sekretaris Kesayangan (Menggoda Boss Arogan, Novel baru di NT)
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Hari Yang Paling Ditunggu
2
Lamaran dan Interview
3
Hari Pertama
4
Hari Pertama (2)
5
Pindah Posisi
6
Bos Nyebelin
7
Meeting
8
Makan Siang
9
Heboh
10
Digosipin
11
Menyerah
12
Pura-Pura Sakit
13
Penyesalan
14
Mencari
15
Merayu
16
Si Cengeng
17
Pindah ke Apartemen
18
Sarapan Bersama
19
Ke Mall
20
Pria Asing
21
Curhat
22
Ponsel Baru
23
Peringatan dari Ibu
24
Kemenangan Inayah
25
Terbakar Cemburu
26
Milik Orang Lain
27
Pertunjukan Drama
28
Jadilah Temanku
29
Modus Si Bos
30
Cokelat Salah Alamat
31
Bos Rasa Pacar
32
Rencana Perjodohan
33
Jalan Bersama Adelia
34
Tak Sengaja Bertemu
35
Di Culik
36
Ke Hotel
37
Cemburu
38
Pagi-Pagi
39
Gado-Gado
40
Nggak Peka
41
Perasaan yang Aneh
42
Basah Kuyup
43
Aku Milikmu?
44
Visual Greget
45
Khawatir
46
Bumbu Cinta
47
Cara yang Salah
48
Pak Ganteng
49
Dua Lelaki Aneh
50
Ke Rumah Sakit
51
Pahlawan Datang
52
Bukan Pria Romantis
53
Belum Mandi
54
Bos Calon Suami
55
Aku Sayang Kamu
56
Dosa
57
Inayahku
58
Di jadikan Istri Kedua?
59
Sebuah Syarat
60
Ketahuan Ibu
61
Tentang Perasaan
62
Kecewa
63
Pertama Kalinya
64
Terimakasih?
65
Jangan Terlalu Berharap
66
Bertemu Seseorang
67
Restoran Jepang
68
Posesif Tingkat Dewa
69
Lampu Hijau
70
Nggak Punya Nyali
71
Obrolan Orang Tua
72
Ngambek
73
Kangen
74
Saingan Berat
75
Jadi Cinderella
76
Di Bully
77
CEO Cantik
78
Cincin Kawin
79
Calon Pasutri Ribet
80
Ukuran
81
Godaan
82
Berdebar-debar
83
Malam Pertama
84
Ngeselin
85
Oh... Ampun
86
Menahan
87
Honeymoon?
88
Ketahuan
89
Terabaikan
90
Terharu
91
Masih Perlu Belajar
92
Nggak Rela
93
Sekretaris Halal
94
Niat Terselubung
95
Libur Beberapa Hari
96
Berhasil Lolos
97
Siomay dan Es Campur
98
Permintaan Istri
99
Halal
100
Obat Kasih Sayang
101
Yes
102
Tunda Dua Jam
103
Jahat
104
Drama Kehamilan
105
Semuanya Lebay
106
Mr. Posesif
107
Mana hadiahnya?
108
Ternyata mudah
109
Yasmin-Ridwan Party
110
Mengizinkan
111
Sudah Kembali Normal
112
Suami Pengertian
113
Semoga Baik-Baik Saja
114
Benar Terjadi
115
Awas Kamu Ya
116
Sekretaris Kesayangan
117
Sekuel Sekretaris Kesayangan (Menggoda Boss Arogan, Novel baru di NT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!