Saat Ridwan keluar dari ruangan itu, "Inayah," sapanya.
"Iya Pak." menjawab sambil menunduk karena masih menangis.
"Jangan terlalu di masukin ke hati ya setiap ucapan Ibra, emosinya memang nggak bisa di tahan, tapi sebenarnya hatinya baik kok," Ucap Ridwan pada Inayah.
"Iya Pak, boleh saya bertanya sesuatu?" Tanya Inayah sambil menghapus lagi air matanya
"Iya, apa itu?" Ridwan mengerutkan dahi.
"Sebenarnya Bapak ada hubungan apa dengan Pak Ibra?" Hal itu membuat Inayah penasaran sejak awal.
"Oh, sebenarnya dia itu sepupu saya."
Inayah mengangguk pertanda mengerti.
"Ya sudah saya kebawah ya," Kemudian Ridwan melangkah pergi meninggalkan ruangan itu.
"Iya Pak,"
Tanpa ragu lagi, Inayah mulai memainkan jari-jarinya pada keyboard komputernya dan mulai mengetik.
Sambil mengetik surat tersebut Inayah kembali menumpahkan air matanya, sejenak ia mengingat kedua orang tuanya.
Apa yang harus ku katakan pada mereka? setelah aku resign. semoga saja aku bisa cepat menemukan pekerjaan lain.
Kemudian dengan cepat Inayah langsung mengeprint surat tersebut, melipat menjadi tiga bagian dan meletakkan di meja tersebut. Inayah membereskan barang-barangnya memasukkan ke dalam tasnya, ia melirik ke arah jam tangannya.
"Pas banget udah jam pulang," Inayah langsung meninggalkan meja tersebut dengan selembar surat yang sudah berada diatasnya. Inayah turun langsung ke lantai satu, menuju lobi.
"Lihat deh wajahnya seperti habis nangis, apa jangan-jangan dia....,"
"Iya ih, baru hari pertama jadi sekretaris bos, udah pake drama segala,"
Begitulah, Inayah terus saja menjadi bahan omongan para karyawan di bagian Informasi, dimana meja mereka berada paling terdepan di perusahaan ini. Maka setiap Inayah masuk ataupun keluar mereka selalu memperhatikan.
Inayah terus berjalan keluar dari gedung perusahaan, ia berjalan kaki di sepanjang trotoar, sengaja mengulur waktu agar tidak terlalu cepat sampai dirumah, sambil menenangkan diri.
Sementara Ibra keluar dari ruangannya hendak mencari Inayah, ia butuh secangkir kopi untuk meredakan emosinya dan mengurangi rasa kantuknya. Niatnya adalah mennyuruh Inayah untuk berpesan kepada OB agar mengantarkan segelas kopi untuknya. Namun ia melihat Inayah sudah tidak ada di mejanya.
"Kemana sih dia?" Ibra kembali masuk keruangannya, ia berpikir mungkin Inayah sedang ke toilet. sepuluh menit kemudian Ibra kembali mencari Inayah namun nihil.
"Wah benar-benar nih orang," Sekilas Ibra melirik selembar kertas putih berlipat yang berada tepat di samping komputer Inayah, kemudian ia membuka dan membacanya.
Teruntuk Bapak Ibrahim Arsenio yang Terhormat,
mungkin saat Bapak membaca surat ini, saya sudah tidak lagi berada disini.
Maafkan saya yang terlalu banyak kekurangan tidak cepat tanggap, teledor dan selalu membuat Anda emosi.
Saya sudah berusaha untuk bekerja sebaik mungkin. Tapi saya hanya manusia biasa yang pasti membuat kesalahan.
Terimakasih untuk satu hari yang menakjubkan ini, semoga Anda bisa menemukan sekretaris yang sempurna tidak seperti saya yang bodoh, cengeng dan tidak tahu diri.
Maka dengan ni saya menyatakan mengundurkan diri dari perusahaan ini.
Tertanda
Sekretaris bodoh,
Inayah Ayudia.
Ibra memutar bola matanya saat membaca surat itu,
"Hem, dia pikir mencari pekerjaan itu gampang apa? bisa resign sesukanya. lihat aja besok pasti dia kembali dan berubah pikiran," sambil berjalan menuju kursinya lagi kemudian meletakkan surat pengunduran diri Inayah tersebut di atas meja kerjanya.
Saat Ibra mulai membaca rangkuman yang di buat oleh Inayah, Ibra tersenyum dan berkata "Bagus, to the point dan mudah dipahami," ucapnya.
Lalu Ibra membuka laptopnya mulai mengerjakan semua rencana kerjanya, membuat tabel-tabel rencana target pemasaran, meski ini adalah kali pertama Ibra terjun ke perusahaan, bukan berarti ia tidak mengerti apa-apa. Hal itu dikarenakan Ibra baru saja menyelesaikan S2 jurusan manajemen bisnis pada Universitas ternama di Amerika.
Saat sedang serius menatap laptopnya, sekilas Ibra melirik ke surat Inayah yang berada dihadapan nya.
Apa aku terlalu kasar padanya?
***
Bersambung....
Readers sayang minta like koment dan vote yah ❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Itsaku
inayah kek masih bocah ya karakternya
2023-06-27
0
Kristi Yani
iyalah bang bang kau terlalu kasar, jadi Inayah kabur, besok2 ke bengkel gih pasang saringan di mulut
2023-01-31
0
Rostina
😭😭😭
2022-02-14
1