Liat tuh, karyawan baru dan bos baru." Ucap seorang wanita yang juga merupakan salah satu karyawan di perusahaan tersebut.
"Gila ya, baru dua hari kerja langsung di angkat jadi sekretaris CEO," sambung seseorang.
"Udah pasti bakalan terjadi sekretaris menggoda bos, kemudian mereka....,"
"Tapi tampang sekretaris itu kayaknya nggak mungkin deh soalnya wajahnya lugu polos dan nggak bermakeup,"
"Jangan ketipu sama tampang, sekarang tuh yang lugu malah berbahaya,"
Mereka terus bergosip membicarakan hal-hal buruk tentang Inayah.
***
Sesampainya di lantai atas, Inayah langsung duduk di kursinya,
aduh masih lapar. sambil memegang perutnya.
"Inayah, poin-poin penting saat meeting tadi tolong kamu rangkum ya, setelah itu di print dan serahkan ke saya," Ucap Ibra sambil berjalan masuk keruangannya.
"Baik Pak," Inayah langsung mengerjakan apa yang diperintahkan Ibra.
Sementara Ibra merebahkan dirinya di sofa. Tak sampai satu jam Inayah menyelesaikan pekerjaannya, kemudian dia bangun dari kursinya dan membawa dua lembar kertas hasil pekerjaannya. Namun saat ia melangkah masuk ke ruangan Ibra, ia segera menghentikan langkahnya karena melihat Ibra sedang tertidur, dan kembali ke kursinya.
Ah, kesempatan. pikirnya, kemudian Inayah menadahkan kepalanya di atas meja dan memejamkan matanya beralaskan kedua lengannya yang disilang.
Dua puluh menit kemudian, Ridwan masuk keruangan mereka, melihat Inayah sedang tertidur, ia tak perduli dan langsung mencari Ibra.
Kenapa bos dan anak buah sama-sama tidur, apa mereka habis mabuk-mabukan haha.
"Ibra, Ibra...," Ucap Ridwan menggoyangkan kaki Ibra.
"Heem," Kemudian Ibra segera bangun, membuka matanya.
"Eh elo, ada apa Wan?"
"Gue cuma mau mastiin, apa yang kita bicarakan saat meeting tadi segera kita laksanakan, untuk meningkatkan penjualan," Ucapnya.
"Iya, gue lagi nunggu Inayah merangkum semua hasil meeting tadi," jawabnya.
"dan lo malah enak-enakan tidur?"
"Semenjak gue nyampe di Jakarta, gue nggak bisa tidur nyenyak, rumah itu terasa nggak nyaman sama sekali, gue benci pulang ke sini sebenarnya, sepertinya gue harus menyewa satu apartemen, nggak mungkin gue hidup satu atap sama wanita itu," Jelasnya panjang lebar, dan bangun dari sofa.
"Lo bisa pulang kerumah gue, Papi dan Mami pasti sangat senang kok, lagian masih ada beberapa kamar kosong," Jawab Ridwan.
"Nggak mungkin Wan," Ucapnya.
Kemudian melangkah keluar ingin menemui Inayah dan saat melihat Inayah sedang tertidur,
Tok..tok...tok...
Ibra mengetuk meja Inayah dengan keras sehingga membuat Inayah terkejut dan langsung membuka mata,
"Maaf Pak saya tertidur, sejak tadi saya sudah selesai tapi saat saya mau menyerahkan ke ruangan Bapak saya lihat Bapak sedang_" Kalimatnya terhenti.
"Cukup," Ucap Ibra sambil merampas 2 lembar kertas yang sedang di pegang Inayah.
"Lantas karena saya tidur, kamu juga ikut tertidur? benar-benar nggak tahu diri!" Ucapnya dengan nada membentak.
Karena mendengar suara Ibra yang terlalu besar, Ridwan keluar dan melihat apa yang sedang terjadi.
Tanpa terasa Inayah meneteskan air matanya, dan tangisnya tak tertahan lagi, ia menutup wajahnya dan mulai menangis sejadi-jadinya. Inayah tak pernah menyangka nasibnya akan seperti ini.
"Cengeng banget sih jadi orang,"
"Ibra, udah cukup, lo keterlaluan," Sambil menarik Ibra untuk masuk ke dalam ruangannya.
Salahku juga sih kenapa aku nggak langsung bangunkan Inayah ya, saat aku tiba disini, andai tadi aku bangunkan pasti dia nggak bakal dimarahi Ibra habis-habisan seperti ini.
Kemudian Ibra masuk kembali keruangannya, duduk dikursinya.
"Tolong emosi lo itu di kendalikan sedikit, sekretaris lo itu seorang perempuan, bukan laki-laki. lo nggak bisa berkata kasar dan membentak seenaknya, walaupun lo bos besar disini, ternyata lo belum berubah ya," Ucap Ridwan dengan nada ketus.
"Kenapa lo jadi marah ke gue? lo suka sama Inayah?" Tiba-tiba Ibra menanyakan hal yang konyol. Ridwan hanya menggeleng, dan melangkah pergi meninggalkan nya.
Sementara Inayah yang masih menangis, mencoba menghapus air matanya, dan mulai mengetik sesuatu di komputernya.
Aku udah nggak tahan lagi diginiin, dia bos yang semena-mena, nggak punya hati nurani dan perasaan.
***
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Revalina
tau sihhh Inayah tuhhh salahh, tapi kan di sini posisinya Inayah tuh gak ada pengalaman dalam menjadi sekertaris dan Inayah juga baru terjun di dunia kerja wajar sihh banyak kesalahan ya walaupun gak di benarkan juga tidur saat jam kerja itu sihh menurut ku.
2025-02-16
0
Faris Fahmi
diliat dari manapun Inayah emang salah
kerja apapun
mSak tidur di jam kerja
dan LG Inayah ini gak ada sopan2 nya sama atasan
wajar Ibra bilang gak tau diri
2025-03-08
0
Maria Kibtiyah
lah bego aja lg kerja ko tidur
2025-01-24
0