Makelar Makam

Sanum lebih memilih pergi dari tempat tukang gali kubur tanpa menawar lagi. Percuma saja meminta kemurahan darinya. Lelaki serakah itu tetap saja tidak mau mengurangi keangkuhannya.

Tunggangan bebek elektronik keluaran tahun seribu sembilan ratus tujuh puluh tiga kembali dinyalakan, mengantarkan sang Penumpang ke tujuan berikutnya. Motor butut tersebut memang mempunyai usia berkali-kali lipat dari umur pemiliknya. Namun, performanya masih bisa dikatakan lumayan bagus. Buktinya pesawat darat tersebut sukses mencapai gol tanpa mogok sekali pun.

"Wis teko."

(Sudah sampai.)

Rudy mengerem motornya. Ia mematikan mesin. Kemudian, dijagangnya kendaraan antik itu begitu para penumpang telah turun.

Mereka parkir di halaman tepat di sebelah kuburan. Burung hantu menguak, perkutut berdekut, sapi melenguh, jangkrik mengerik, sendaren gapangan meraung di langit malam. Orkestra malam seakan menyambut kedatangan mereka.

Sanubari melihat area pemakaman yang diterangi cahaya temaram kekuningan. Pikirannya mulai membayangkan kemunculan makhluk astral seperti pocong, kuntilanak dan kawan-kawan. Angannya yang berkelana membuat bulu kuduknya menegak dengan sendirinya tanpa ia inginkan.

Tiba-tiba, bunyi debuman keras membuat Sanubari terlonjak dan berteriak, "Mamak, setan!"

Jantungnya berdegup kencang. Ia refleks memeluk erat ibunya. Sangat jelas bahwa makhluk tadi menyerempet rambut belakangnya sebelum membentur tanah.

"Bejo tenan uripmu, Le-le."

(Beruntung sekali hidupmu, Nak-nak.)

Rudy yang menyaksikan detik-detik menyeramkan itu menghela napas lega sambil mengelus dada. Jantungnya turut berdetak tidak karuan.

"Sujukno kambil mau ora nyebloki endasmu lo."

(Untungnya kelapa tadi tidak menjatuhi kepalamu loh.)

Mendengar perkataan Rudy itu, Sanubari semakin ketakutan. Ia membatin, "Ka-ka-kambil? Sanukno glundung-glundung plecek?"

(Ke-ke-kelapa? Jangan-jangan glundung-glundung plecek?)

Sanubari tidak berani menoleh ke belakang maupun menatap ke bawah. Ia takut kelapa yang menggelinding itu akan berubah menjadi potongan kepala. Kepala manusia dengan mata membelalak penuh darah dan lidah panjang menjulur. Membayangkannya saja sudah membuat Sanubari merinding. Ditambah lagi wangi melati yang menyengat menusuk hidung sedari tadi.

Sanum memeluk putra semata wayangnya. "Syukur, sampeyan isih diayomi Gusti Pengeran. Aku ora ngerti maneh lak kambile nyebloki sampeyan tenan, Le."

(Syukur, kamu masih dilindungi Gusti Pangeran. Aku tidak tahu lagi harus berbuat apa bila kelapanya benar-benar menimpamu, Nak.)

Saat ini, Hanya Sanubari satu-satunya keluarga yang dimiliki oleh Sanum. Ia tidak ingin kehilangan putranya secepat itu dan hidup sendirian.

"Wis-wis, ayo ngaleh! Bahaya lak enek kambil ceblok maneh."

(Sudah-sudah, ayo pindah! Bahaya kalau ada kelapa jatuh lagi.)

Rudy mengajak mereka untuk berpindah. Ia juga menuntun motornya agak menjauh dari pohon kelapa tersebut. Setelah itu, mereka berjalan menuju rumah yang berbatasan langsung dengan area kuburan. Hanya tersekat tanaman pagar di antaranya.

Rudy mengetuk pintu. Tidak perlu menunggu lama, pintu pun dibukakan. Suara gaduh terdengar jelas tatkala pintu terbuka. Padahal di luar sama sekali tidak terdengar keriuhan manusia sebelumnya.

Mereka bertiga dipersilakan masuk. Pria yang tampangnya seperti preman menyuruh ketiganya duduk di kursi kayu sebelah meja karambol. Sanubari sungguh tidak menyangka bahwa dalam rumah akan ada banyak orang.

Beberapa orang memakai baju yang sama, kaos hitam dengan gambar siluet dua sabit kematian berwarna merah yang menyilang. Terdapat siluet kepala kucing dengan warna merah yang lebih gelap di titik persilangannya. Gambar tersebut terlukis cukup besar dan jelas di punggung kaos.

Sanubari memperhatikannya, para orang dewasa itu ramai sendiri. Bocah cilik itu pun gagal paham, apa serunya menyentil-nyentil lempengan menyerupai medali di atas meja hingga masuk ke lubang di sudut-sudut meja. Mereka terlihat begitu asyik. Kehebohan yang mereka ciptakan pun sedikit berlebihan menurut Sanubari.

Kata-kata kasar dan umpatan tidak senonoh mengudara begitu saja kala ada yang kalah taruhan di antara mereka. Sungguh suasana yang amat tidak disukai Sanubari. Ditambah lagi dengan adanya bau asap rokok serta bebauan tidak sedap lain yang mengganggu hidung, Sanubari semakin tidak bisa bertahan lebihh lama di sana.

Bebauan itu sungguh membuat tidak nyaman. Sanubari sendiri tidak bisa mengenali bau apa itu. Ia menggerak-gerakkan kaki dan tangan gelisah. Beberapa kali dia membuang napas kasar.

Akhirnya, kepada ibunya, Sanubari berbisik, Mak, ayo mulih!"

(Bu, ayo pulang!)

Dengan berbisik pula Sanum menjawab, "Sabar! Diluk engkas."

(Sabar! Sebentar lagi.)

Sesaat kemudian, seseorang dari bagian lain rumah memasuki ruangan. Lelaki berusia empat puluhan itu berhenti sejenak. Perhatiannya tertuju pada Sanubari sebelum akhirnya duduk di kursi berseberangan dengan Sanubari dan ibunya.

"Sampeyan-sampeyan iki ono opo mrene?"

(Ada apa kalian datang kemari?)

Sukun namanya. Dialah juru kunci sekaligus salah satu ketua pengurusan pemakaman di desa tersebut. Ia mulai menghisap rokok yang baru dinyalakan. Perhatiannya masih saja belum teralihkan.

Merasa risih dipandangi, Sanubari pun menundukkan kepala, menatap ke kaki yang ia pancatkan pada bagian bawah meja. Ia mainkan kakinya itu untuk mengalihkan pikiran.

Sementara itu, dengan lemah lembut Sanum menjawab, "Bade nyuwun Tulung nyiapaken kuburan."

(Mau meminta bantuan untuk menyiapkan kuburan.)

Sukun meniupkan kepulan asap dari mulutnya lalu membalas, "Iso-iso."

(Bisa-bisa.)

Kata pertama itu memberikan harapan pada Sanum. Namun, kalimat-kalimat penjelas berikutnya seketika menghancurkan harapan yang baru saja terbentuk.

Harga sewa tanah kubur untuk orang dewasa selama satu tahun adalah seratus lima puluh juta. Bisa juga menyewa secara bulanan dengan harga lebih mahal. Yaitu, dua puluh juta rupiah.

Adapun yang hanya setengah harga. Namun, panjang kuburan tidak lebih dari satu meter. Mustahil menguburkan kakek Sanubari dengan kuburan sesempit itu.

Sanum berusaha menegosiasi harga yang selangit itu. Sayang, tetap saja Sanum tidak mampu membayar biaya termurah yang ditawarkan.

Satu juta untuk satu bulan. Dalam masa sewa, mayat bisa saja dipindahkan sewaktu-waktu dan tempat kuburnya diserahkan kepada pihak lain yang berani membayar lebih tinggi. Jelas itu sangat merugikan menurut Sanum. Sudah membayar mahal tetapi tetap saja ada kemungkinan terkena penggusuran.

Jenazah bukanlah harta karun yang bisa dipendam kemudian digali lagi untuk diambil sesuka hati. Sanum tidak akan membiarkan jasad ayahnya dipermainkan seperti itu.

Pengurusan jenazah memang bisa menjadi ladang bisnis yang sangat menguntungkan di zaman ini. Seorang penggali kubur bahkan bisa meraup ratusan juta dalam sekali gali. Sebab, biasanya orang-orang kaya tidak akan menawar supaya mendapatkan harga rendah untuk menguburkan kerabatnya yang wafat.

Berbeda dengan orang kecil seperti keluarga Sanubari, penawaran para pengurus jenazah bagaikan bilah pedang tajam yang menembus jantung mereka. Biaya itu sungguh menyesakkan bagi orang-orang miskin.

Sanum masih belum menyerah. Ia terus mengusahakan supaya jenazah ayahnya bisa mendapatkan yang terbaik.

Melihat kegigihan Sanum memohon, Sukun pun berkata, "Aku ISO wae nggratisne selawase."

(Aku bisa saja menggratiskan selamanya.)

"Temenan, Pak?"

(Benarkah, Pak?)

Seulas senyum terbit di wajah Sanum. Akhirnya usahanya membuahkan hasil. Ada kegembiraan tersendiri di hatinya yang berduka.

Sukun mengetukkan batang rokok ke asbak lalu berucap, "Tapi Ono syarate."

(Tapi ada syaratnya.)

Dengan semangat Sanum menyahut, "Nopo syaratipun?"

(Apa syaratnya?)

"Ndonorke motone bocah nang sandingmu Kuwi kanggo Aldin. Lak ora gelem, yo diwutakne pisan wae moto loro-lorone."

(Mendonorkan mata anak di sebelahmu itu untuk Aldin. Kalau tidak mau, ya dibutakan sekalian saja kedua matanya.)

Sanubari terkesiap mendengar persyaratan itu. Secara tidak langsung lelaki itu menyebutnya. Walaupun dia tidak menyebut nama Sanubari.

Sanubari paham betul bahwa yang dimaksud adalah dirinya. Penyebutan nama Aldin serta posisi duduk menjadi petunjuk baginya.

Sanubari memandang lelaki di hadapannya yang tersenyum licik. Lelaki tersebut seolah menuduh Sanubari menjadi penyebab kebutaan mata kanan Aldin dan ingin membalas dendam dengan membuat persyaratan itu.

Sanubari yang keheranan pun membatin, "Aneh. Aku ora kenal wong iki. Tau cetuk yo ora. Tapi kok iso ngerti masalahku ambek Aldin, yo?"

(Aneh. Aku tidak mengenal orang ini. Pernah bertemu pun tidak. Tapi kenapa bisa tahu masalahku sama Aldin, ya?)

Segala hal tentang Sanubari selalu saja cepat tersebar dengan mudahnya. Bahkan orang asing yang tidak terlibat secara langsung dalam setiap peristiwa yang dia alami sampai bisa tahu kejadiannya. Dua Minggu ini Sanubari sama sekali tidak keluar rumah sehingga dia belum tahu bagaimana anggapan para warga terhadapnya saat ini.

Rudy yang dari tadi hanya berperan sebagai pendamping mulai angkat bicara. "Ngapunten, donor Niku mboten saged sembarangan. Kados cocok DNA-nipun. Menawi mboten cocok, nggih mboten saged netranipun dicangkok."

(Maaf, donor itu tidak bisa sembarangan. Harus cocok DNA-nya. Kalau tidak cocok, ya tidak bisa matanya dicangkokkan.)

Sebagai pendamping, Rudy menaruh rasa prihatin pada Sanubari. Ia tidak bisa membiarkan oknum-oknum miskin moral ini merusak masa depan bocah cilik ini.

———©———

Catatan :

*Sendaren adalah pita yang diikatkan pada bilah bambu melengkung. Bentuknya menyerupai busur panah. Bisa mengeluarkan bunyi seperti raungan ketika diterpa angin.

*Gapangan adalah salah satu jenis layang-layang. Layang-layang jenis ini memiliki dua bagian. Badan bagian atas dan bokong bagian belakang. Bentuknya menyerupai serangga yang hanya memiliki bagian tubuh kepala dan abnomen saja. Pada bagian moncong biasanya diberi sendaren.

Terpopuler

Comments

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

baru ku baca

2022-03-18

1

Dhina ♑

Dhina ♑

Kalau itu Hantu Kepala yang menggelinding, duh ngeri banget, sumpah 👻👻👻👻

2021-10-25

1

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

semangat selalu thor 👍🏻

2021-10-02

3

lihat semua
Episodes
1 Pengantar
2 Insiden Teluk Gwinea
3 Perundungan
4 Ketidak Sengajaan
5 Kematian
6 Makelar Makam
7 Mafia Rasa Preman Kampung
8 Mafia Kuburan
9 Tidak Perlu Takut
10 Perayaan
11 Pajak
12 Diculik Jin
13 Penculikan Mewah
14 Kakus Kaya
15 Sihir Ajaib
16 Mencari Alamat
17 Dikira Setan
18 Mata Pembawa Bencana
19 Pigmen Mata
20 Maling Singkong
21 Suami Terbodoh
22 Identitas
23 Singkong Keju
24 Penculik Baik Hati
25 Makan Eskalator
26 Wanita Jemawa
27 Hantu Pembunuh
28 Investigasi
29 Kejahatan Sempurna
30 Tersangka Tertangkap
31 Trik Khayal
32 Kasus Terkuak
33 Reka Ulang
34 Istri Pemilik Perusahaan
35 Pedang Beranak
36 Tiba di Jakarta
37 Lidah Api
38 Telepon
39 Monas
40 Tiba di Verona
41 Sudah Menikah
42 Papa Kaget
43 Uang
44 Anggar
45 Olimpiade
46 Duel
47 Transisi Pola Pikir
48 Hari Olimpiade
49 Sanubari Bangkit
50 Kesempatan ke Dua
51 Olimpiade Berakhir
52 Undangan Presiden
53 Kritis
54 Pengejaran
55 Apresiasi
56 Dijenguk Sultan
57 Bos Singkong
58 Penembakan di Saugerties
59 Singkong berjaya
60 Berbagi
61 Focaccia
62 Pelayaran
63 Penyelidikan
64 Lelang
65 Penebusan
66 Chilly
67 Tragis
68 Darurat
69 Operasi
70 Sadar
71 Pemeriksaan Mata
72 Mata Pemandu
73 Rindu
74 Salah Paham Berakhir
75 Trauma
76 Paspor
77 Disergap
78 Selamat Tinggal!
79 Kabur
80 Berteduh
81 Pengganti
82 Lari
83 Makan
84 Bertemu Noka
85 Ditangkap Orang Asing
86 Perlawanan
87 Jadi Manekin
88 Manekin Hidup
89 Dipecat
90 Bebas Tanpa Syarat
91 Penangkapan
92 Adu Domba
93 Dilema Sanubari
94 Reuni Lamaran
95 Jawaban Lamaran
96 Rencana Masa Depan
97 Lompat
98 Menjauh
99 Kejar-kejaran
100 Bertemu Jenius Buta
101 Kebohongan itu Kejujuran
102 Sang Kehendak Abadi
103 Tuna Netra Abal-abal
104 Indonesia Bahasa Internasional
105 Tangan Ajaib Sanubari
106 Kerugian SM
107 Abrizar dan SM
108 Keputusan Sanubari
109 Visi Misi Perdana
110 Syarat Pertama
111 Duel dengan Abrizar
112 Syarat ke Dua
113 Penerbangan Spesial
114 Pembajakan Pesawat
115 Penjaga Perkasa
116 Perompak Udara
117 Terlepas dari Pesawat Perampok
118 Masjid Honjin
119 Terpisah
120 Bidadari Labirin Sakura
121 Tertangkap basah
122 Mendekati Anki
123 Diskusi Shiragami
124 Bersama Anki
125 Kesepakatan dengan Anki
126 Menemukan Markas Onyoudan
127 Masuk Onyoudan
128 Ujian
129 Panggilan Dini
130 Satu Tim dengan Eiji
131 Ketahuan
132 Peti Senapan
133 Tenggelam
134 Ke Rumah Akamizu
135 Ayah dan Anak
136 Kotak Kejutan
137 Ledakan
138 Siapa Kau?
139 Berkilah
140 Sake
141 Ceramah
142 Ceramah
143 Ceramah
144 Solusi
145 Bulan Sabit Bersilang
146 Manhole
147 Bulan yang Indah
148 Konflik
149 Ulang Tahun Eiji
150 Penawaran
151 Mencari Eiji
152 Ulang Tahun Eiji
153 Ulang Tahun Eiji
154 Kerisauan Eiji
155 Pergerakan Pikiran
156 Bertemu Mitsuki Lagi
157 Tentang Anki
158 Karuta di Osu
159 Tiga Pria
160 Mengajak
161 Melawan
162 Melarikan Diri
163 Si Buta dari Sangkar Korea Beraksi
164 Silet Terbang
165 Kembali
166 Ke Kereta
167 Tabrakan Dua Ular Besi
168 Kereta Susulan
169 Terowongan Manhole
170 Sarung
171 Mengutarakan
172 Ajakan
173 Ke Osaka
174 Berpencar
175 Resistem
176 Mendadak Melankolis
177 Umeda Sky Building
178 Sirip Hiu
179 Rencana Berburu Harta Karun
180 Mengejar Kupu-kupu
181 Yosakoi
182 Jatuh Semua
183 Mantra dan Gila
184 Tenggelam Bersama
185 Mulai
186 Tukar Kontak Istimewa
187 Ajaib
188 Pekerjaan Selesai
189 Anki hilang
190 Tak Ingin Dibenci
191 Pengejaran Udara
192 Kabar
193 Menyusul
194 Penggeledahan
195 Laporan
196 Kereta Hantu
197 Ilusi Masa Lalu
198 Somnabulisme
199 Bertemu Abrizar
200 Duplikator
201 Hampir Ketahuan
202 Gara-gara Master Mekatronika Tanpa Celah
203 Apa Itu Terdesak?
204 Pembebasan Eiji
205 Semua Bergerak
206 Pelepasan Anki
207 Elevator
208 Sanubari Jatuh
209 Pengganti Jaring Penangkap
210 Pencegatan
211 Peran
212 Tidak Diharapkan
213 Lanjut atau Tidak
214 Tidak Mau Rugi
215 Tertilang Karena Kimono
216 Darurat
217 Menyembunyikan
218 Yakuza
219 Berbalik
220 Bantai
221 Kisah Kucing
222 Jawaban Kucing Jingga
223 Intra Polisi
224 Santai Sejenak
225 Evakuasi
226 Terkurung
227 Rencana ke Luar
228 Penurunan
229 Gerakan Lanjutan
230 Ketahuan
231 Obor di Tengah Cawan Lautan
232 Lautan Api
233 Laporan
234 Bantuan
235 Membekukan Api
236 Istirahat dengan Tenang
237 Mencari Sanubari
238 Terjebak Ilusi
239 Demam Psikogenik
240 Identitas Sanubari
241 Rujukan
242 Mencari Kontak Canda
243 Kedatangan Dokter Jiwa
244 Penyelidikan
245 Kemajuan
246 Dunia Belalang
247 Tes Ingatan
248 Menerima
249 Selamat Datang Kembali
250 Membangun Ikatan
251 Penolakan
252 Bersikukuh
253 Berakhir
254 Sang Pengacau
255 Undangan
256 Malam Keputusan
257 Taruhan
258 Syarat
259 Langkah Berikutnya
260 Bertolak
261 Rumah Telah Lenyap
262 Wabah
263 Pembeli Tanah
264 Kembali
265 Capung
266 Konspirasi
267 Infeksi
268 Wabah Sintetis
269 Genting
270 Tangan Emas
271 Kejahatan yang Dikacaukan
272 Ingin Segera
273 Rencana Selanjutnya
274 Penyiksaan
275 Pemikiran Konyol
276 Perjalanan
277 Pulau Mafia
278 Mendarat di Pulau Mafia
279 Serangan Lycaon
280 Terseruduk Antelop
281 Kiwano
282 Petani Kiwano
283 Fanon Sangkara
284 Sambutan Hangat
285 Ambil Peran
286 Membujuk Fanon
287 Pembuktian
288 Vampir Pedalaman di Zaman Modern
289 Pengendali Hutan
290 Keluar Hutan
291 Bukan Penginapan Biasa
292 Pulau Lain
293 Objek Penelitian
294 Mwiny Bersaudara
295 Kecepatan Perubahan
296 Ketergesaan
297 Pembuktian Keanehan
298 Serbuan Berlebihan
299 Para Penggali Kubur
300 Sengketa Kuburan
301 Revolusi Kuburan
302 Dicari Polisi
303 Ditangkap
304 Tahanan
305 Ambisi
306 Masa Lalu Aldin
307 Penyelidikan
308 Elang
309 Sidang
310 Putusan Akhir
311 Rekrut
312 Nama
313 Labrak
314 Menyerahkan Diri
315 Beraksi
316 Terdesak
317 Interupsi
318 Kebijakan Baru
319 Telur
320 Telur Kucing
321 Pelaksanaan
322 Eksekusi
323 Evaluasi
324 Penyelidikan
325 Kilas Balik Muktar 1
326 Kilas Balik Muktar 2
327 Kilas Balik Muktar 3
328 Kilas Balik Muktar 4
329 Diskusi
330 Finansial
331 Wawancara
332 Menguntit
333 Berlayar
334 Sadar
335 Satelit Mata-mata
336 Kabur
337 Kapal Kargo Lain
338 Tawanan Bajak Laut
339 Gafrillo
340 Tembakan Jarum Beracun
341 Mata Melompat
342 Cengeng
343 Malaikat Maut
344 Mata Porselen
345 Menuju Pelabuhan
346 Berlabuh
347 Serah Terima
348 Ledakan
349 Pindah Haluan
350 Palsu dan Asli
351 Terkubur Reruntuhan
352 Para Agen
353 Mobil Terbang
354 Saling Terhubung
355 Menyusul Sanubari
356 Mengambil
357 Mengejar
358 Bela Sungkawa
359 Terbakar
360 Mengupas Kulit Telur
361 Dusta Damiyan
362 Kakek Fang Pelit
363 Hujan Lebat
364 Ekosistem Raksasa
365 Persik Legendaris
366 Damiyan Memberontak
367 Menyelinap
368 Ke Sarang Perempuan
369 Terantai
370 Sergap
371 Jalur Peluru
372 Utang
373 Dunia yang akan Datang
374 Terkungkung Perairan Gelap
375 Penemuan Teknologi
376 Tersesat
377 Delapan Kaki
378 Rongga Mulut
379 Kontaminasi
380 Ular Penyangga
381 Kunci Terakhir
382 Melanjutkan Misi
383 Penangkapan
384 Delusi Pinggir Sungai
385 Jus Tomat
386 Menerima Tantangan Tiada Akhir
387 Kultivar Singkong
388 Jalan Bola
389 Cepat Pulang
390 Desensisasi
391 Meditasi Nyamuk
392 Satu Tantangan Terakhir
393 Rencana Pelepasan
394 Menantang Juara
395 Ganti
396 Penangguhan
397 Penyelidikan Sirkuit
398 interogasi
399 Pemindaian Total
400 Mencair
401 Bukti Alkimia
402 Gajah Percobaan
403 Bumi Berlapis
404 Obat Khusus
405 Kombinasi
406 Serdadu Mosan
407 Keturunan Kaisar
408 Baju Peledak
409 Serum Kejujuran
410 Menjadi Pembalap Pengganti
411 Meledak dengan Gaya
412 Mengejar Belut Licin
413 Penyamaran Sempurna
414 Balapan Dimulai
415 Terduga Tersangka
Episodes

Updated 415 Episodes

1
Pengantar
2
Insiden Teluk Gwinea
3
Perundungan
4
Ketidak Sengajaan
5
Kematian
6
Makelar Makam
7
Mafia Rasa Preman Kampung
8
Mafia Kuburan
9
Tidak Perlu Takut
10
Perayaan
11
Pajak
12
Diculik Jin
13
Penculikan Mewah
14
Kakus Kaya
15
Sihir Ajaib
16
Mencari Alamat
17
Dikira Setan
18
Mata Pembawa Bencana
19
Pigmen Mata
20
Maling Singkong
21
Suami Terbodoh
22
Identitas
23
Singkong Keju
24
Penculik Baik Hati
25
Makan Eskalator
26
Wanita Jemawa
27
Hantu Pembunuh
28
Investigasi
29
Kejahatan Sempurna
30
Tersangka Tertangkap
31
Trik Khayal
32
Kasus Terkuak
33
Reka Ulang
34
Istri Pemilik Perusahaan
35
Pedang Beranak
36
Tiba di Jakarta
37
Lidah Api
38
Telepon
39
Monas
40
Tiba di Verona
41
Sudah Menikah
42
Papa Kaget
43
Uang
44
Anggar
45
Olimpiade
46
Duel
47
Transisi Pola Pikir
48
Hari Olimpiade
49
Sanubari Bangkit
50
Kesempatan ke Dua
51
Olimpiade Berakhir
52
Undangan Presiden
53
Kritis
54
Pengejaran
55
Apresiasi
56
Dijenguk Sultan
57
Bos Singkong
58
Penembakan di Saugerties
59
Singkong berjaya
60
Berbagi
61
Focaccia
62
Pelayaran
63
Penyelidikan
64
Lelang
65
Penebusan
66
Chilly
67
Tragis
68
Darurat
69
Operasi
70
Sadar
71
Pemeriksaan Mata
72
Mata Pemandu
73
Rindu
74
Salah Paham Berakhir
75
Trauma
76
Paspor
77
Disergap
78
Selamat Tinggal!
79
Kabur
80
Berteduh
81
Pengganti
82
Lari
83
Makan
84
Bertemu Noka
85
Ditangkap Orang Asing
86
Perlawanan
87
Jadi Manekin
88
Manekin Hidup
89
Dipecat
90
Bebas Tanpa Syarat
91
Penangkapan
92
Adu Domba
93
Dilema Sanubari
94
Reuni Lamaran
95
Jawaban Lamaran
96
Rencana Masa Depan
97
Lompat
98
Menjauh
99
Kejar-kejaran
100
Bertemu Jenius Buta
101
Kebohongan itu Kejujuran
102
Sang Kehendak Abadi
103
Tuna Netra Abal-abal
104
Indonesia Bahasa Internasional
105
Tangan Ajaib Sanubari
106
Kerugian SM
107
Abrizar dan SM
108
Keputusan Sanubari
109
Visi Misi Perdana
110
Syarat Pertama
111
Duel dengan Abrizar
112
Syarat ke Dua
113
Penerbangan Spesial
114
Pembajakan Pesawat
115
Penjaga Perkasa
116
Perompak Udara
117
Terlepas dari Pesawat Perampok
118
Masjid Honjin
119
Terpisah
120
Bidadari Labirin Sakura
121
Tertangkap basah
122
Mendekati Anki
123
Diskusi Shiragami
124
Bersama Anki
125
Kesepakatan dengan Anki
126
Menemukan Markas Onyoudan
127
Masuk Onyoudan
128
Ujian
129
Panggilan Dini
130
Satu Tim dengan Eiji
131
Ketahuan
132
Peti Senapan
133
Tenggelam
134
Ke Rumah Akamizu
135
Ayah dan Anak
136
Kotak Kejutan
137
Ledakan
138
Siapa Kau?
139
Berkilah
140
Sake
141
Ceramah
142
Ceramah
143
Ceramah
144
Solusi
145
Bulan Sabit Bersilang
146
Manhole
147
Bulan yang Indah
148
Konflik
149
Ulang Tahun Eiji
150
Penawaran
151
Mencari Eiji
152
Ulang Tahun Eiji
153
Ulang Tahun Eiji
154
Kerisauan Eiji
155
Pergerakan Pikiran
156
Bertemu Mitsuki Lagi
157
Tentang Anki
158
Karuta di Osu
159
Tiga Pria
160
Mengajak
161
Melawan
162
Melarikan Diri
163
Si Buta dari Sangkar Korea Beraksi
164
Silet Terbang
165
Kembali
166
Ke Kereta
167
Tabrakan Dua Ular Besi
168
Kereta Susulan
169
Terowongan Manhole
170
Sarung
171
Mengutarakan
172
Ajakan
173
Ke Osaka
174
Berpencar
175
Resistem
176
Mendadak Melankolis
177
Umeda Sky Building
178
Sirip Hiu
179
Rencana Berburu Harta Karun
180
Mengejar Kupu-kupu
181
Yosakoi
182
Jatuh Semua
183
Mantra dan Gila
184
Tenggelam Bersama
185
Mulai
186
Tukar Kontak Istimewa
187
Ajaib
188
Pekerjaan Selesai
189
Anki hilang
190
Tak Ingin Dibenci
191
Pengejaran Udara
192
Kabar
193
Menyusul
194
Penggeledahan
195
Laporan
196
Kereta Hantu
197
Ilusi Masa Lalu
198
Somnabulisme
199
Bertemu Abrizar
200
Duplikator
201
Hampir Ketahuan
202
Gara-gara Master Mekatronika Tanpa Celah
203
Apa Itu Terdesak?
204
Pembebasan Eiji
205
Semua Bergerak
206
Pelepasan Anki
207
Elevator
208
Sanubari Jatuh
209
Pengganti Jaring Penangkap
210
Pencegatan
211
Peran
212
Tidak Diharapkan
213
Lanjut atau Tidak
214
Tidak Mau Rugi
215
Tertilang Karena Kimono
216
Darurat
217
Menyembunyikan
218
Yakuza
219
Berbalik
220
Bantai
221
Kisah Kucing
222
Jawaban Kucing Jingga
223
Intra Polisi
224
Santai Sejenak
225
Evakuasi
226
Terkurung
227
Rencana ke Luar
228
Penurunan
229
Gerakan Lanjutan
230
Ketahuan
231
Obor di Tengah Cawan Lautan
232
Lautan Api
233
Laporan
234
Bantuan
235
Membekukan Api
236
Istirahat dengan Tenang
237
Mencari Sanubari
238
Terjebak Ilusi
239
Demam Psikogenik
240
Identitas Sanubari
241
Rujukan
242
Mencari Kontak Canda
243
Kedatangan Dokter Jiwa
244
Penyelidikan
245
Kemajuan
246
Dunia Belalang
247
Tes Ingatan
248
Menerima
249
Selamat Datang Kembali
250
Membangun Ikatan
251
Penolakan
252
Bersikukuh
253
Berakhir
254
Sang Pengacau
255
Undangan
256
Malam Keputusan
257
Taruhan
258
Syarat
259
Langkah Berikutnya
260
Bertolak
261
Rumah Telah Lenyap
262
Wabah
263
Pembeli Tanah
264
Kembali
265
Capung
266
Konspirasi
267
Infeksi
268
Wabah Sintetis
269
Genting
270
Tangan Emas
271
Kejahatan yang Dikacaukan
272
Ingin Segera
273
Rencana Selanjutnya
274
Penyiksaan
275
Pemikiran Konyol
276
Perjalanan
277
Pulau Mafia
278
Mendarat di Pulau Mafia
279
Serangan Lycaon
280
Terseruduk Antelop
281
Kiwano
282
Petani Kiwano
283
Fanon Sangkara
284
Sambutan Hangat
285
Ambil Peran
286
Membujuk Fanon
287
Pembuktian
288
Vampir Pedalaman di Zaman Modern
289
Pengendali Hutan
290
Keluar Hutan
291
Bukan Penginapan Biasa
292
Pulau Lain
293
Objek Penelitian
294
Mwiny Bersaudara
295
Kecepatan Perubahan
296
Ketergesaan
297
Pembuktian Keanehan
298
Serbuan Berlebihan
299
Para Penggali Kubur
300
Sengketa Kuburan
301
Revolusi Kuburan
302
Dicari Polisi
303
Ditangkap
304
Tahanan
305
Ambisi
306
Masa Lalu Aldin
307
Penyelidikan
308
Elang
309
Sidang
310
Putusan Akhir
311
Rekrut
312
Nama
313
Labrak
314
Menyerahkan Diri
315
Beraksi
316
Terdesak
317
Interupsi
318
Kebijakan Baru
319
Telur
320
Telur Kucing
321
Pelaksanaan
322
Eksekusi
323
Evaluasi
324
Penyelidikan
325
Kilas Balik Muktar 1
326
Kilas Balik Muktar 2
327
Kilas Balik Muktar 3
328
Kilas Balik Muktar 4
329
Diskusi
330
Finansial
331
Wawancara
332
Menguntit
333
Berlayar
334
Sadar
335
Satelit Mata-mata
336
Kabur
337
Kapal Kargo Lain
338
Tawanan Bajak Laut
339
Gafrillo
340
Tembakan Jarum Beracun
341
Mata Melompat
342
Cengeng
343
Malaikat Maut
344
Mata Porselen
345
Menuju Pelabuhan
346
Berlabuh
347
Serah Terima
348
Ledakan
349
Pindah Haluan
350
Palsu dan Asli
351
Terkubur Reruntuhan
352
Para Agen
353
Mobil Terbang
354
Saling Terhubung
355
Menyusul Sanubari
356
Mengambil
357
Mengejar
358
Bela Sungkawa
359
Terbakar
360
Mengupas Kulit Telur
361
Dusta Damiyan
362
Kakek Fang Pelit
363
Hujan Lebat
364
Ekosistem Raksasa
365
Persik Legendaris
366
Damiyan Memberontak
367
Menyelinap
368
Ke Sarang Perempuan
369
Terantai
370
Sergap
371
Jalur Peluru
372
Utang
373
Dunia yang akan Datang
374
Terkungkung Perairan Gelap
375
Penemuan Teknologi
376
Tersesat
377
Delapan Kaki
378
Rongga Mulut
379
Kontaminasi
380
Ular Penyangga
381
Kunci Terakhir
382
Melanjutkan Misi
383
Penangkapan
384
Delusi Pinggir Sungai
385
Jus Tomat
386
Menerima Tantangan Tiada Akhir
387
Kultivar Singkong
388
Jalan Bola
389
Cepat Pulang
390
Desensisasi
391
Meditasi Nyamuk
392
Satu Tantangan Terakhir
393
Rencana Pelepasan
394
Menantang Juara
395
Ganti
396
Penangguhan
397
Penyelidikan Sirkuit
398
interogasi
399
Pemindaian Total
400
Mencair
401
Bukti Alkimia
402
Gajah Percobaan
403
Bumi Berlapis
404
Obat Khusus
405
Kombinasi
406
Serdadu Mosan
407
Keturunan Kaisar
408
Baju Peledak
409
Serum Kejujuran
410
Menjadi Pembalap Pengganti
411
Meledak dengan Gaya
412
Mengejar Belut Licin
413
Penyamaran Sempurna
414
Balapan Dimulai
415
Terduga Tersangka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!