Wahyu, pemuda tampan yang baik dan perhatian tapi kurang beruntung soal cinta.
Visual Johan,teman Wahyu,anak dari pemilik perusahaan penerbit, sudah bersikap mandiri sejak kecil tidak mau tergantung dari kedua orang tuanya walaupun ia anak tunggal dari seorang pengusaha sukses.
Tok..tok...
Terdengar suara pintu di ketuk dari depan.
Rini yang sedang bersantai didalam kamar sambil mendengarkan musik langsung berlari ke depan untuk membukakan pintu.
Ceklek...
Pintu dibuka, terlihat 2 orang pemuda tampan sedang berdiri di depan pintu.
"Mas Wahyu...mas Johan..."Kata Rini merasa kaget dengan kedatangan kedua pemuda tampan yang ada di depan pintu.
"Halo Rin...apa kabar."Sapa pemuda yang memiliki wajah seperti orang Arab.
"Alhamdulillah....kabar gue baik mas, lho...kalian kesini naik apa?mana motor mas Wahyu dan mas Johan?"Tanya Rini sambil menengok kanan-kiri untuk Mencari motor mereka.
"Kami naik mobil Rin, mobilnya kami parkir di depan, lagian lo sih tinggal di tempat yang jalannya sempit kayak gitu, mobil gak bisa lewat lah."Kata Wahyu.
"He..he... namanya juga gang sempit mas..."Kata Rini sambil tertawa kecil.
"Mari masuk."Kata Rini menyuruh tamunya masuk kedalam kontrakan.
Johan dan Wahyu berjalan masuk ke dalam rumah kontrakan yang berukuran sedang, memiliki satu kamar, dapur, ruang tamu dan satu kamar mandi.
"Lo tinggal sendirian Rin?"Tanya Johan karena rumah tampak sepi sambil duduk di kursi kayu.
"Gue tinggal berdua sama mbak gue mas,tapi dia belum pulang kerja.paling sebentar lagi juga pulang."Kata Rini menjelaskan.
"Sebentar ya mas... Rini bikinin minum dulu."Kata Rini langsung berjalan ke dapur untuk membuat minuman.
Saat Rini sedang membuat minuman, terdengar suara motor berhenti di depan rumah kontrakan.
Johan yang duduk kursi dekat pintu, langsung menoleh ke luar untuk melihat siapa yang datang.
Terlihat seorang perempuan turun dari motor dengan menenteng tas kecil warna hitam.
"Terimakasih pak."Kata perempuan itu sambil menyerahkan uang untuk membayar, ternyata pemilik motor adalah tukang ojek.
"Wow... ada cewek cantik Yu...."Kata Johan saat melihat perempuan yang ada di depan.
"Mungkin mbaknya Rini Jo.."Kata Wahyu menebak.
"Tumben pintu dibuka,ada siapa ya?"Tanya Salsabila didalam hati sambil berjalan mendekati pintu rumah.
"Assalamu'alaikum."perempuan itu memberi salam saat sudah berada di depan pintu.
"Wa'alaikum salam."Jawab kedua laki-laki yang ada di dalam rumah kontrakan.
"Wah.. ternyata ada tamu toh.."Kata perempuan itu sambil tersenyum menatap kedua pemuda yang ada di dalam kontrakannya.
Perempuan itu adalah Salsabila yang baru pulang dari tempat kerjanya.
"Eh....mbak Bila sudah pulang ternyata."Kata Rini sambil berjalan dengan membawa nampan dengan tiga gelas ukuran besar berisi es teh manis.
Rini meletakkan gelas itu diatas meja lalu menghampiri kakaknya yang masih berdiri di ruang tamu.
"Kenalin mbak, mereka mas Wahyu sama mas Johan,teman Rini yang pernah Rini ceritakan waktu itu."Kata Rini memperkenalkan kedua pemuda tampan yang ada di sampingnya.
"Kenalkan mas...ini mbaknya Rini, namanya mbak Salsabila.
"Kenalkan nama gue Wahyu mbak,dan ini teman gue Johan."Kata Wahyu sambil mengulurkan tangannya.
"Oh...iya,senang berkenalan dengan kalian."Kata Salsabila dengan tersenyum sambil menyambut uluran tangan dari kedua pemuda itu bergantian.
"Ya sudah,aku tinggal dulu ya..
Kalian silahkan lanjut ngobrolnya."Kata Salsabila ramah.
Salsabila berjalan masuk kedalam kamarnya untuk beristirahat.
"Itu tadi mbak lo beneran Rin?"Tanya Johan.
"Ya iyalah mas,masa gue bohong."jawab Rini.
"Cantik ya."Kata Johan.
"Ya iyalah... siapa dulu adiknya."Ucap Rini dengan bangga.
"Iyalah..."Kata Johan sambil tersenyum menatap wajah Rini.
"Oh iya Rin, katanya lo bekerja di warung depan itu ya?"Tanya Johan.
"Iya kemarin...tapi sekarang sudah enggak, habis cowok gue marah-marah terus,ya sudah mending keluar saja dari sana daripada berantem sama do'i."Kata Rini menjelaskan.
Deg....
Jantung Wahyu seakan berhenti saat mendengar ucapan Rini tentang pacarnya
"Ternyata lo sudah punya pacar Rin?Yah kecewa deh."Kata Johan.
"He...he...."Rini hanya tertawa kecil mendengar ucapan Johan.
"Apa cowok yang lo maksud Rendi Rin?"Tanya Wahyu memastikan.
"Iya mas... maaf ya mas gue...."Kata Rini merasa tidak enak saat teringat kejadian waktu di kampung, Wahyu pernah menembaknya tapi dirinya malah memilih Rendi.
"Enggak apa-apa Rin,apa dia memperlakukan lo dengan baik."Kata Wahyu berusaha kuat meski sabenarnya hati Wahyu terasa sakit menerima kenyataan.
"Sabenarnya kami lagi ada masalah sedikit,tapi kami coba hadapi masalah kami bersama."Kata Rini jujur.
"Ada masalah apa Rin?"Tanya Wahyu penasaran.
"Mas Rendi dipaksa menikah dengan Siska,tapi mas Rendi tidak mau.
Sabenarnya kami ada di Jakarta ya karena masalah itu.Kedua orang tua mas Rendi tidak pernah menyukai gue, gue bermaksud pergi meninggalkan mas Rendi, tapi mas Rendi malah menyusul gue kesini."Kata Rini apa adanya dengan wajah sendu.
"Oh begitu... "Ucap Wahyu sambil menatap wajah Rini yang sudah berubah sendu.
"Seandainya lo tau Rin,hati gue sungguh sakit melihat lo seperti ini.Sampai sekarang gue masih menyukai lo."Kata Wahyu dalam hati sambil menatap wajah Rini.
"Semoga kalian bisa melewati masalah kalian ya,lo harus semangat."Kata Johan memberi semangat untuk Rini.
"Makasih mas."Kata Rini tulus.
Tampak Salsabila keluar dari kamar dengan wajah yang sudah terlihat segar selesai membersihkan diri, dengan memakai celana kolor panjang dan kaos pendek dengan rambut digelung satu keatas menambah kecantikannya.
Salsabila ikut gabung bersama mereka diruang tamu.
Johan sampai tidak berkedip saat melihat Salsabila.
"Biasa aja kali lihatnya.."Ledek Wahyu kepada Johan sambil menyenggol lengan Johan dengan sikutnya.
"He..he.. maaf.."Kata Johan jadi malu karena ketahuan sedang mengagumi kecantikan dari mbaknya Rini.
Mereka berbincang-bincang cukup lama,sesekali Johan mencuri pandang ke arah Salsabila tanpa Salsabila sadari.Mereka terlihat begitu akrab walaupun tidak saling mengenal sebelumnya,sampai tidak terasa hari sudah malam.
Tanpa mereka sadari kalau didepan ternyata ada Rendi dengan wajah penuh emosi.
Rendi duduk seorang diri di samping kontrakan Rini dan Salsabila, sambil meremas tangannya sendiri menahan amarah.
Rendi terlihat sangat marah melihat Rini sedang bercanda dengan laki-laki lain didalam kontrakannya.
"Sial...ternyata lo masih menemuinya.Gue tidak akan membiarkan siapapun mengambil lo dariku."Kata Rendi dalam hati sambil bersembunyi dengan kedua mata terus melihat ke rumah kontrakan Rini.
Tidak lama terlihat kedua laki-laki yang masih terlihat muda dan tampan keluar dari rumah kontrakan,Rini dan Salsabila juga ikut keluar mengantarkan kedua pemuda itu sampai depan rumah.
"Masuk yok Rin."Kata Salsabila kepada adiknya saat kedua pemuda itu sudah pergi menjauh meninggalkan rumah kontrakan mereka.
"Mbak Bila...Rini mau beli pulsa,pulsa Rini bsudah habis."Kata Rini manja.
"Ya sudah kamu beli sana,ada uang gak?" Tanya Salsabila .
"He...he... Enggak..."Kata Rini sambil menggaruk kepalanya sendiri.
Salsabila merogoh kantong celananya,dan.....
"Ya sudah,ini buat beli pulsa."Kata Salsabila sambil menyerahkan uang lima puluh ribu ke Rini.
"Makasih mbak... nanti kalau Rini sudah dapat Kerjaan yang baru, Rini ganti deh."Kata Rini sambil tersenyum melihat wajah mbaknya.
"Ya sudah sana cepetan,nanti kemalaman.
Hati-hati ya."Perintah Salsabila.
Rini langsung pergi untuk beli pulsa di depan, Rini harus melewati gang sempit untuk ke tempat penjual pulsa handphone.
Rendi yang sedang bersembunyi langsung menghampiri Rini yang sedang berjalan seorang diri melewati gang sempit.
Rendi menarik tangan Rini dari belakang membuat Rini terkejut dan tampak ketakutan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 240 Episodes
Comments