"Rin,mbak boleh bertanya?"Kata Salsabila sambil duduk disebelah Rini yang lagi rebahan dengan posisi tengkurap.
"Mau tanya apa?"Kata Rini dengan suara serak.
"Itu tadi cowok yang udah buat kamu sampai nekat datang ke Jakarta?"Kata Salsabila.
Rini bangun dari rebahannya,duduk menghadap Salsabila.
"Hua...mbak... hiks... hiks...!"Tangis Rini semakin kencang sambil memeluk Salsabila.
"Kenapa dia malah datang kesini.... hiks... padahal aku sudah bersusah payah menjauhinya,tapi dia malah datang kesini,apa yang harus aku lakukan mbak, hiks...."Ucap Rini sambil menangis.
"Sudah...kamu jangan nangis,kalau dia datang lagi kesini,kamu coba temui dia dulu apa maunya, kalian harus menyelesaikan masalah kalian agar tidak ada yang menyesal dikemudian hari."Ucap Salsabila menenangkan adiknya.
"Rini enggak mau ketemu dia mbak,hati gue sakit kalau melihat wajahnya.Dia sudah bohong mbak."Kata Rini sambil melepas pelukannya kepada Salsabila.
"Kamu jangan seperti itu Rin, memangnya apa yang sudah dia lakukan sampai kamu tidak mau menemuinya?"Tanya Salsabila penasaran.
"Dia sudah menghamili perempuan yang dijodohkan dengannya mbak, dia harus menikahi perempuan itu, karena dia sedang mengandung anaknya Rendi, hiks... hiks..."Ucap Rini sambil menangis.
"Tadi pemuda itu bilang kalau kamu sudah salah paham,dia pasti ingin menjelaskan sesuatu, cobalah kamu dengarkan penjelasannya,mbak yakin pemuda itu tidak seperti yang kamu pikirkan,dia pasti sangat mencintaimu , makanya dia sampai kesini untuk menemui mu."Ucap Salsabila berusaha meyakinkan adiknya.
"Tapi Rini gak bisa mbak, kedua orang tua mas Rendi tidak menyukai Rini.Sudah berapa kali Rini diancam oleh orang tua mas Rendi, Rini gak mau menentang orang tua mas Rendi mbak, Rini gak mau mas Rendi berantem sama kedua orang tuanya gara-gara Rini."Ucap Rini dengan air mata yang terus mengalir dari kedua matanya.
...
Dua minggu yang lalu dirumah Siska
"Kamu sungguh membuat bapak malu Siska, bapak sudah bersusah payah agar bisa menikahkan-mu dengan anak tunggal pak Burhan,tapi kamu telah menghancurkan semuanya.Hanya pak Burhan yang bisa menyelamatkan usaha bapak yang sudah diambang kehancuran.Taukah kamu kalau bapak saat ini sedang bangkrut gara-gara bapak ditipu orang.Hanya pak Burhan yang bisa menolong bapak jika kamu menikah dengan anak mereka."Ucap pak Surya dengan wajah sendu.
"Maaf pak... hiks... hiks."Ucap Siska sambil terisak.
"Bunda punya ide pa...ini kesempatan bagus untuk mempercepat proses pernikahan mereka."Ucap bunda Karmila dengan tersenyum licik.
"Maksud bunda apa?"Tanya pak Surya bingung.
"Kita bilang aja sama keluarga Burhan kalau Siska saat ini sedang mengandung anaknya Rendi, nanti kalau mereka bertanya kita bilang aja kalau mereka melakukannya tanpa sadar karena pengaruh obat.
"Tapi ma... Siska tidak pernah jalan atau nongkrong bareng Rendi ma!"Protes Siska.
"Sudah...kamu diam saja,nanti ibu yang meyakinkan orang tua Rendi,kalau anaknya sudah mengambil kesucian kamu."Kata bunda Karmila dengan sebuah rencana jahatnya.
Yang benar saja, keesokan harinya bunda Karmila menelpon bu Citra.
"Halo bu... bagaimana kabarnya?"Sapa bunda Karmila didalam telpon.
"Alhamdulillah...kabar kami baik bu,bagaimana kabar bu Karmila sekeluarga?"Tanya balik bu Citra.
"Sabenarnya kabar kami lagi kurang baik bu,nanti sore Bu Citra sama pak Burhan ada acara tidak bu? kami sekeluarga mau ketempat ibu,ada hal penting yang harus kami bicarakan kepada ibu dan pak Burhan."Jawab bunda karmila.
"Kebetulan malam ini kami tidak ada acara bu...Kami merasa senang kalau ibu sekeluarga mau kesini.
Silahkan bu... pintu rumah kami selalu terbuka untuk keluarga ibu."Ucap bu Citra ramah.
"ya sudah sampai bertemu nanti sore ya bu. Assalamu'alaikum."Balas bunda Karmila mengakhiri pembicaraannya.
"Wa'alaikum salam,tut...tut...."Jawab bu Citra, terdengar panggilan telpon dimatikan oleh Bunda Karmila.
"Bunda sudah menghubungi bu Citra,nanti sore kita ke rumah mereka.
Kita harus bisa meyakinkan pak Burhan dan bu Citra kalau anak mereka sudah meniduri Siska, agar mereka bisa segera bertindak untuk mempercepat proses pernikahan mereka sebelum usia kandungan Siska bertambah dan diketahui oleh orang banyak."Ucap bunda Karmila.
"Kalau mereka tidak percaya,apa yang harus kita lakukan? Kalau sampai mereka tau bahwa kita sudah berbohong,mau taruh dimana muka kita bun...!"Kat pak Surya kurang setuju dengan rencana istrinya.
"Sudahlah...bapak tidak usah khawatir,biar ibu yang urus masalah ini, memangnya bapak mau kita jadi gembel..bunda tidak mau pak."Kata bunda Karmila dengan penuh emosi.
"Terserah bunda sajalah."Jawab pak Surya pasrah.
Sorenya pak Surya, istri dan anaknya pergi ke rumah pak Burhan.
Ting...tong....
Terdengar bel rumah pak Burhan berbunyi menandakan ada orang yang datang.
ceklek....
Pintu rumah dibuka, tampak seorang wanita muda memakai jilbab keluar dari rumah.
"Selamat sore mbak...bapak sama ibunya ada?"Tanya pak Surya ramah.
"Ada pak.....Oh ternyata kedua orang tuanya non Siska?mari silahkan masuk pak...bu...."Ucap wanita muda itu.
"Terimakasih mbak...."Kata pak Surya.
"Surya...."Panggil pak Burhan sambil berjalan keruang tamu bersama bu Citra.
"Bagaimana kabarnya pak."Ucap pak Burhan sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan sahabat lamanya sekaligus calon besan.
Mereka berpelukan sebentar, pak Burhan juga bersalaman dengan istri dan anak sahabatnya itu.
"Mari silahkan duduk."Kata pak Burhan kepada keluarga sahabatnya.
"Maaf Burhan...kami datang secara mendadak."Pak Surya merasa tidak enak.
"Kamu ngomong apa Sur...kami malah seneng kalian mau datang kerumah."Ucap pak Burhan yang sudah duduk diatas sofa yang empuk.
"Sabenarnya kedatangan kami kemari ada yang ingin kami bicarakan mengenai anak-anak kita Han."Pak Surya langsung berbicara maksud kedatangan mereka.
"Iya mbak yu,mas Burhan...kita harus secepatnya menikahkan mereka karena saat ini tengah hamil anaknya Rendi."Sambung Bunda Karmila melanjutkan ucapan suaminya.
"Hah...ha...mil...."Ucap bu Citra dan pak Burhan bersamaan dengan suara keras karena kaget.
Pak Burhan dan bu Citra saling bertatapan.
"Kok bisa...apa itu benar Siska?"Tanya bu Citra kepada Siska.
"Benar tante...."Jawab Siska sambil menundukkan kepalanya.
"Ini surat dari dokter yang memeriksa putri kami ."Ucap bunda Karmila sambil menunjukkan kertas keterangan dari dokter yang mengatakan bahwa Siska positif sedang hamil.
"Anak itu benar-benar kurang ajar,kamu tenang saja Siska... Om akan secepatnya membawa Rendi untuk bertanggung jawab, kita akan secepatnya melangsungkan pernikahan untuk kalian."Ucap pak Burhan tegas sambil menatap Siska yang masih menunduk sambil terisak,
bu Citra berdiri dari duduknya dan berjalan untuk duduk di sebelah Siska.
"Tapi Rendi tidak mau mengakui anak ini Om, hiks... hiks...."Ucap Siska sambil menangis.
"Sayang...kamu jangan nangis nak, Om sama Tante akan menyuruh Rendi untuk menikahimu secepatnya."Kata bu Citra pelan setelah duduk di samping Siska, bu Citra memeluk tubuh Siska dan membelai lembut rambutnya yang panjang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 240 Episodes
Comments
Ufuk Timur
hallooo kk aku hadir lagi yaaa🤗🤗
2022-01-25
1
Alwani Yunita
Bingung aku!!
2021-12-07
0