"Halo...Apa kabar, kenalin... gue Rendi." Ucap Rendi kepada Julius sambil mengulurkan tangan.
"Julius...senang berkenalan denganmu."Jawab Julius sambil mengulurkan tangannya menyambut uluran tangan Rendi.
"Kamu ngapain disini Ren?Aku perhatiin dari sini,kamu tadi lagi melamun,apa kamu lagi ada masalah?"Tanya Om Agung asal tebak.
"He...he..om tau aja..."Jawab Rendi sambil ketawa kecil.
Saat Rendi mau melanjutkan ucapannya, tiba-tiba ada seorang gadis remaja berpakaian seperti seorang laki-laki dengan memakai topi berjalan mendekati Rendi dengan penuh emosi.
"Rendi... kebetulan gue ketemu lo disini,ayok ikut gue...ada yang gue bicarakan sama lo...."Kata gadis remaja itu sambil menarik kasar tangan Rendi.
"Adel...apa yang lo lakukan... gue lagi bicara sama om gue...!"Ucap Rendi kesal.
"Udah sambung nanti lagi,ada yang menti gue tanyain sama lo...ini penting."Kata Adel dengan wajah penuh emosi.
"Sorry om...gue pinjem Rendi nya dulu...!"Seru Adel menoleh ke dua laki-laki yang ada di sampingnya,lalu kembali menarik tangan Rendi dengan kasar.
Kedua laki-laki dewasa itu nampak bingung menatap kepergian dua remaja.
"Siapa dia...kasar sekali!"Ucap Om Agung.
"Adel...."Gumam Julius lirih.
"Lo kenal Jul?"Tanya Agung kepada temannya.
"Sepertinya gue mengenalnya...."Ucap Juli sambil mengingat sesuatu.
"Ya... Adel temennya Rini,ponakan Bowo."Kata Juli setelah mengingat siapa Adel.
"Heh...gadis ingusan itu... ternyata tidak berubah,masih sama seperti dulu, tomboy...."Ucap Juli sambil tersenyum geli.
"Lo pernah bertemu dengannya?" Tanya Agung penasaran.
"Dulu... sewaktu mengunjungi adik gue yang masih tinggal di gunung.
Gadis ingusan itu dan teman-temannya mengantarkan kita sampai kesana."Kata Juli menjelaskan.
"Oh... begitu rupanya...,ada hubungan apa gadis itu sama Rendi ya? Semoga saja mereka tidak pacaran."Ucap Agung sambil menatap Rendi dan Adel yang terlihat seperti sedang membicarakan hal serius dari kejauhan.
"Kenapa...?"Tanya Juli heran.
"Amit-amit deh kalau gue mesti punya ponakan seperti gadis itu, waduh...bisa gawat 17 kali,gak bisa bayangin gue bagaimana nasib keluarga Rendi nanti, bisa-bisa anak-anak mereka jadi tomboi semua deh...sama kayak Mamaknya."Kata Agung sambil membayangkan hal yang buruk.
"Ha...ha...lo bisa aja Gung...!"Ucap Julius sambil tertawa terbahak-bahak karena merasa lucu dengan ucapan sahabatnya yang berlebihan.
....
Ditempat lain.
"Ada apa sih Del...jangan tarik-tarik gue kayak gini dong...emang gue mainan apa,main tarik seenak jidat lo."Kata Rendi kesal.
"Heh...apa yang udah lo lakukan sama sahabat gue, sampai dia ninggalin kampung...,lo pasti udah bikin dia sakit hati...ya kan,ayok ngaku!"Bentak Adel sambil melepas kasar tangan Rendi.
"Gila lo Del... sabenarnya lo cewek apa cowok sih? Kasar banget jadi orang, bicaranya lembut dikit ngapa jadi cewek!"Protes Rendi sambil memegangi tangan sendiri yang terasa sakit akibat genggaman Adel.
"Udah jangan lebay... cepetan jawab...apa yang udah lo lakuin ke Rini?"Tanya Adel dengan menatap wajah Rendi dengan tatapan tajam.
"Huh...."Rendi menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkan pelan.
"CEPETAN...!"Bentak Adel sudah tidak sabar.
"Sabar dong Del,lo bisa gak sih bersikap manis layaknya seorang perempuan,jangan marah-marah kayak gitu,nanti gak ada laki-laki yang mau sama lo...."Ucap Rendi dengan suara keras.
"Gue gak perduli, lebih baik gue gak punya cowok daripada gue punya cowok nyebelin kayak lo, yang kerjaannya bikin sakit hati."Kata Adel cuek.
"Ih...ih ...ih ...."Ucap Rendi menurunkan gaya upin-ipin.
"Sabenarnya Rini sudah salah paham Del...gue gak tau mesti bagaimana.
Gue berani sumpah Del, gue gak mengkhianatinya.
Gue beneran cinta sama dia."Ucap Rendi dengan wajah sendu.
"Sabenarnya apa yang terjadi Ren?Gue kemarin dari rumah Rini.Tapi kata Bude Retno, Rini pergi ke Jakarta karena ingin melupakan lo...."Ucap Adel yang sudah bersikap normal tidak emosi lagi.
"Ini semua karena Siska...gue gak tau kenapa dia bilang kalau dia hamil karena gue, padahal boro-boro gue bikin dia hamil, nyentuh dia aja gue gak pernah apalagi sampai tidur dengannya...."Jelas Rendi nampak frustasi.
"Siska... ternyata cewek itu lagi,kenapa lo gak ngomong sama Rini?"Tanya Adel sudah kembali emosi.
"Gimana gue mau ngomong sama Rini sih Del...dia udah keburu pergi ke Jakarta sebelum ketemu gue.
Gue aja baru tau kalau dia pergi ke Jakarta gara-gara ucapan Siska sama kedua orang tua gue.
Kalau Ibunya Rini gak cerita sama gue,gue mana tau kejadiannya seperti apa, gue sudah beberapa kali mencoba menghubungi nomor handphone Rini,tapi nomor handphonenya tidak bisa dihubungi...."Ucap Rendi dengan wajah sendu kedua matanya terlihat berkaca-kaca.
"Udah gue tebak...pasti gara-gara cewek jadi-jadian,tuh cewek mesti diberi pelajaran...."Kata Adel gemas sambil mengepalkan tangannya sebelah kanan lalu memukul telapak tangan kirinya sendiri.
"Cewek jadi-jadian...?"Tanya Rendi bingung sambil mengerutkan keningnya sendiri.
"Si Siska lah...siapa lagi."Jelas Adel santai.
"Kamu lho del kalau ngomong suka asal, cewek jadi-jadian itu kirain siapa...ya sudah gue mau kesana dulu del, ketemu sama Om gue sama temannya."Kata Rendi sambil menunjuk kearah Agung dan Julius yang masih duduk di tempat tadi
"Nanti kabari gue ya Del,kalau lo dapat kabar dari Rini."Kata Rendi sambil menatap wajah Adel dengan tatapan memohon.
"Ya sudah...gue juga mau pulang.Gue mau ngurus ijazah gue, soalnya dua hari lagi rencananya gue mau ke Jakarta juga."Ucap Adel.
"Hah...lo mau ke Jakarta Del?Lo mau kerja?"Kata Rendi kaget.
"Gue mau kuliah."Jawab Adel singkat.
"Lo mau kuliah di mana?"Tanya Rendi penasaran.
"Universitas Gunadarma, soalnya biar dekat sama tempat kerja nyokap sama bokap.
Sabenarnya gue pinginnya kuliah di Pekalongan saja,tapi nyokap gue maksa supaya gue kuliah di sana biar dekat sama mereka katanya.
Ya sudah lah nurut saja daripada gak kuliah."Jelas Adel santai.
"Hebat lo Del,gue doain semoga lo jadi orang sukses nantinya."Kata Rendi tulus.
"Oke... thanks...!"Jawab Adel singkat.
Adel pun bergegas pergi meninggalkan Rendi.
Rendi berjalan lagi untuk menemui om Agung dan temannya setelah kepergian Adel.
"Siapa cewek tadi Ren? Cewek lo ya?"Tanya om Agung setelah Rendi ada didekatnya.
"Teman...!"Jawab Rendi singkat.
"Oh...kirain cewek lo...."Ucap Agung.
"Oh ya... Kapan om Agung balik ke Jakarta lagi?Gue ikut ya om,kalau om Agung balik ke Jakarta."Kata Rendi tiba-tiba.
"Lo ya Ren,ponakan durhaka tingkat 10,baru kemarin sore gue nyampe Pekalongan,udah ditanyain kapan balik ke Jakarta."Ucap Agung sambil menonjok pelan lengan Rendi.
"He...he...ya kali aja udah mau balik lagi ke Jakarta."Ucap Rendi sambil ketawa kecil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 240 Episodes
Comments