"Kenapa kamu Rin?dari tadi mbak perhatikan kamu senyum-senyum sendiri,kamu kesambet dimana?Em...jangan-jangan...."Ucap Salsabila curiga.
"Apaan sih Mbak Bila nih...."Jawab Rini malu ketahuan sedang tersenyum sendiri.
"Tadi Rendi kesini mbak."Lanjut Rini sambil tersenyum malu.
"Em... pantas saja...."Ucap Salsabila sambil duduk di sebelah Rini.
"Terus dia ngapain aja sampai kamu jadi kayak orang kesambet gitu?"Tanya Salsabila sambil menatap wajah adiknya yang sudah berubah merah.
"Ada deh... rahasia...."Ucap Rini sambil menutup wajahnya sendiri.
"Kemarin aja katanya gak mau ketemu... giliran ketemu malah jadi kayak orang kesambet gitu."Ucap Salsabila sambil geleng-geleng kepala.
"Tapi Mbak... Rini bingung, kedua orang tua Mas Rendi tidak pernah menyukai Rini."Jelas Rini dengan wajah sendu.
"Yang penting kalian saling percaya, saling mencintai, mbak yakin suatu saat nanti kedua orang tua Rendi juga akan luluh hatinya setelah melihat ketulusan cinta kamu ke anak mereka."Ucap Salsabila.
"Mbak sendiri kenapa sampai sekarang belum mau nikah lagi?"Ucap Rini kepada Salsabila.
"Mbak gak bisa melupakan Mas Yudi Rin, sampai kapanpun Mbak gak bisa melupakan Mas yudi.Dia cinta pertama mbak, selamanya Mas Yudi akan selalu ada di hati Mbak ."Kata Salsabila dengan kedua mata berkaca-kaca.
Salsabila jadi teringat saat bersama dengan almarhum suaminya.
Kenangan masa lalu Salsabila yang tidak akan pernah dilupakannya.
Salsabila menyukai Yudi dari kelas satu SMA saat Yudi menolongnya dari para berandalan yang mengganggunya, sedangkan Yudi saat itu sudah kelas 2 SMA.
....
"Swit...swit...ada cewek cantik nih."Kata salah satu laki-laki berandalan yang sedang nongkrong di dekat alun-alun kajen kepada Salsabila yang habis beli bakso buat Rini.
Sudah dua hari Rini sakit tidak mau makan nasi, Salsabila membeli bakso karena Rini minta dibelikan bakso.
Salsabila terpaksa pergi ke alun-alun sendirian dengan naik angkot karena motornya sedang mogok.
Salsabila mempercepat jalannya untuk sampai di tempat angkot biasa mangkal.
"Maaf om... tolong minggir dong...aku lagi buru-buru nih.."Kata Salsabila karena jalannya dihalangi oleh tiga laki-laki yang bertubuh kerempeng tapi sok gaya.
"Boleh...tapi kenalan dulu dong cantik...."Kata laki-laki yang satunya lagi sambil mencolek pipi Salsabila.
"Hay...om yang sopan ya...."Teriak Salsabila menghempaskan tangan laki-laki itu dengan kasar.
"Aduh si eneng cantik jangan marah dong."Kata laki-laki tadi sambil menarik tangan Salsabila
"Hai...lepasin... dasar laki-laki kurang ajar,plak...."Kata Salsabila marah langsung menampar pipi laki-laki itu.
"Wow... magic...gue suka cewek galak."Ucap laki-laki yang habis ditampar Salsabila sambil memegangi pipinya sendiri.
"Kalian jangan macam-macam ya...kalau gak aku bakal teriak nih...biar kalian digebukin warga."Kata Salsabila mengancam.
"Uh...hu...hu...Gue gak takut.Ayok lo harus ikut gue sekarang, lo harus bertanggung jawab karena sudah menamparku."Kata laki-laki itu sambil menarik paksa tangan Salsabila.
"om mau apa...lepasin... tolong...."Teriak Salsabila sambil menarik tangannya sendiri berusaha melepas cengkraman tangan laki-laki berandalan itu.
"Oh tidak bisa... Ayok gaes...bantu gue bawa nih cewek ke gudang,kita berpesta...ha...ha...."Kata laki-laki itu kepada kedua temannya sambil tertawa terbahak-bahak.
"A... tidak...lepasin... tolong...!"Teriak Salsabila terus memberontak berusaha melepas cengkraman tangan laki-laki berandalan itu.
Bug....
Sebuah pukulan yang cukup keras dari belakang membuat laki-laki yang sedang menarik tangan Salsabila terjatuh ketanah.
Salsabila yang berhasil terlepas dari cengkeraman tangan laki-laki berandalan itu langsung berlari menjauhi para laki-laki berandalan yang sudah bersikap kurang ajar.
"Cuih...siapa lo... dasar bocah ingusan, berani-beraninya lo sama kita."Kata laki-laki yang memiliki tato naga di tangannya.
"Ngakunya jagoan, tapi beraninya sama cewek...ih cemen...."Kata pemuda yang diperkirakan baru berusia 18 tahun.
"Bah...jaga ucapanmu bocah."Bentak laki-laki bertato naga.
Mereka berkelahi satu lawan tiga, tampak pemuda yang hanya sendirian kuwalahan menghadapi ketiga berandalan itu.
Pemuda itu terpental ke belakang karena mendapat tendangan yang cukup keras di dadanya dari laki-laki bertato Naga.
Darah segar keluar dari mulut pemuda yang sudah tergeletak di tanah.
"Ha...ha... ternyata hanya segitu aja,cih...baru bisa bela diri sampai segitu aja sudah sombong,mau jadi sok jagoan lagi...."Kata laki-laki berandalan satunya lagi yang rambutnya gondrong di kuncir satu.
Saat mereka mau kembali menghajar pemuda yang masih tergeletak di tanah tiba-tiba ada beberapa laki-laki berlari kearah mereka.
"Hai... berhenti...."Teriak mereka sambil berlari untuk menghentikan perkelahian para berandalan itu.
"Mas gak apa-apa?"Tanya Salsabila sambil mengangkat tubuh pemuda yang sudah menolongnya untuk berdiri.
"Aduh...anak muda, untung perempuan ini memanggil kami kalau gak,aduh...kok kamu berani sih melawan mereka seorang diri."Kata laki-laki yang baru datang.
Mereka adalah para pedagang yang ada di alun-alun.
Saat Salsabila berhasil terlepas dari cengkeraman tangan laki-laki berandalan itu, Salsabila langsung berlari untuk meminta bantuan dari para penjual makanan yang ada di alun-alun.
semenjak kejadian waktu itu Salsabila semakin dekat dengan pemuda yang telah menolongnya.
Ternyata pemuda itu bernama Yudi,kelas dua SMA negeri 1 Kajen.
Sedangkan Salsabila sekolah di sekolah yang berbeda.
Mereka akhirnya jadian, setiap hari libur sekolah mereka menghabiskan waktu berdua di alun-alun
Yudi sering menunggu Salsabila pulang didepan sekolah Salsabila.
Hubungan mereka tetap berjalan walaupun sekolah mereka berjauhan.
Yudi membantu kedua orangtuanya mengurus toko sembako setelah lulus.Hubungan mereka semakin dekat sampai Salsabila juga lulus SMA.
Hingga akhirnya Salsabila tau kalau Yudi mengidap kanker,tapi Salsabila tetap mendampinginya.
Hampir dua tahun mereka pacaran, akhirnya mereka memutuskan menikah muda.
Awalnya kedua orang tua mereka masing-masing tidak merestui,tapi karena keseriusan mereka akhirnya kedua orang tua mereka pasrah demi kebahagiaan anak-anaknya.
....
....
"Maaf Mbak... tapi Mas Yudi sudah tidak ada,mbak bila harus mencari pengganti Mas yudi.Mbak Bila masih muda dan cantik,aku yakin diluar sana masih banyak laki-laki baik yang ingin menikah dengan Mbak Bila."Kata Rini berusaha meyakinkan Salsabila.
"Tidak Rin,mbak sudah tidak ada rasa keinginan untuk menikah lagi.Bagi Mbak pernikahan adanya cuma sekali dalam hidupku,jika sekali itu gagal entah karena bercerai atau karena telah meninggal, tidak ada pernikahan untuk yang kedua kalinya.
Dulu Mbak sudah berjanji saat-saat terakhir sebelum Mas Yudi pergi untuk selamanya, dihadapannya mbak berkata kalau Mbak tidak akan pernah menikah lagi."Kata Salsabila sambil tersenyum menatap wajah Rini dengan air mata yang sudah tidak bisa di tahan lagi.
"Mbak... maafin Rini Mbak...!"Ucap Rini sambil memeluk tubuh mbaknya dengan erat.Rini merasa sedih mendengar ucapan Mbaknya.
Yudi adalah suami Salsabila, mereka memilih untuk menikah muda saat Salsabila baru lulus SMA.
Pernikahan mereka hanya berjalan 3 bulan karena yudi memiliki penyakit kangker otak ,tepat pada hari ulang tahun yudi yang ke 20 tahun,yudi menghembuskan nafas terakhirnya karena sudah tidak sanggup melawan kanker.
Waktu itu Salsabila sudah tau kalau kekasihnya mempunyai penyakit kangker,tapi Salsabila tetap ingin menikah dengan Yudi karena rasa cintanya yang begitu besar dengannya. Salsabila yang belum genap 19 tahun akhirnya harus menjadi janda.
"Maafin Rini ya Mbak... Hiks... hiks...."Kata Rini sambil terisak di dalam pelukan kakaknya.
"Iya Rin gak apa-apa,mbak maafin kok."Ucap Salsabila sambil membelai rambut adiknya.
"Besok kamu jadi kerja di warung makan di seberang jalan?"Tanya Salsabila yang sudah kembali seperti semula.
"Jadi mbak... Kata mbak warung, habis sholat subuh Rini suruh datang ke sana buat bantu menyiapkan bahan-bahan yang mau dimasak.
"Jawab Rini menjelaskan sambil melepas pelukannya.
"Tapi Rin...nanti kamu kecapean, sudahlah kamu gak usah kerja diwarung,nanti mbak coba cari kerjaan yang sesuai dengan kemampuan kamu."Ucap Salsabila tidak tega melihat adiknya harus kerja diwarung makan.
"Gak apa-apa Mbak, Rini mau coba dulu kerja disana."Jawab Rini.
"Tapi kalau kamu merasa capek,minta istirahat ya sama pemilik warung."Perintah Salsabila mengingatkan.
"Iya Mbak,mbak tenang saja."Jawab Rini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 240 Episodes
Comments