Rini menoleh ke arah laki-laki yang memanggil namanya.
"Ma...mas Wahyu...!"Panggil Rini kaget saat melihat wajah Wahyu.
"Kalian saling kenal?"Tanya salah satu pemuda yang hampir menabrak Rini,bernama Johan si pemilik mobil.
"Iya Jo....kenalin,ini teman gue namanya Rini."Kata Wahyu memperkenalkan Rini kepada temannya yaitu Johan.
"Lo gak apa-apa Rin?Kok lo bisa disini sama siapa?"Tanya Wahyu penasaran.
"Sebentar ya mas, gue mau cari duduk dulu.
Lemas nih , jantung gue terasa mau copot sangking kagetnya hampir tertabrak mobil.Hua...untung gak copot beneran.Sumpah gue kaget banget,huf...."
Kata Rini membuang nafasnya kasar sambil memegang kedua lututnya sendiri dengan ekspresi wajah seperti anak kecil sedang ketakutan yang malah terlihat menggemaskan.
"Hehe...oh iya sampai lupa."Kata Wahyu sambil terkekeh melihat wajah Rini, Wahyu memapah Rini berjalan menuju supermarket, mereka duduk di kursi panjang yang ada di depan supermarket. Johan juga ikut duduk di sebelah kiri Rini.
"Rini ke Jakarta mau nyari kerja lah mas,bosen dikampung gak ada kerjaan."Kata Rini asal setelah mereka duduk di kursi panjang yang ada di depan supermarket.
"Lo mau nyari kerja? Kebetulan di kantor gue lagi butuh karyawan,lo lulusan apa?Tanya Johan yang merupakan teman sekaligus atasan Wahyu.
"SMA."Jawab Rini jujur.
"Waduh...yang kita cari lulusan S1.
Ya sudah kalau begitu lo jadi OB saja di kantor gue mau tidak?Nanti biar Wahyu yang membantu lo."Tanya Johan.
"Gak apa-apa Om,eh...oak...aku mau kok mesti jadi OB,yang penting bisa dapet pekerjaan.
menghasilkan uang untuk menyambung hidup, hehe...."Ucap Rini dengan wajah yang terlihat ceria menambah kecantikannya.
"Aduh Rin... kenapa lo jadi semakin cantik gini sih...gimana caranya gue melupakan lo kalau lo nya malah mendekat."Gumam Wahyu dalam hati.
"Yu...kok lo malah bengong."Panggil Johan menepuk pundak Wahyu karena Wahyu diam saja menatap Rini.
"Mas Wahyu kenapa menatap gue seperti itu?Apa gue terlihat aneh?Apa ada sesuatu di wajah gue?Atau aku terlihat jelek ya...?"Tanya Rini dengan meraba wajahnya sendiri.
"Enggak lho Rin, gue cuma tidak menyangka aja,kita bisa ketemu disini."Jelas Wahyu sambil tersenyum.
"Hehe... kirain ada sesuatu di wajah gue...!"Kata Rini sambil tertawa kecil.
"Oh ya...kapan om...eh... maksud gue pak...gue bisa melamar kerja di kantor bapak?"Tanya Rini kepada Johan.
"Panggil gue Mas Johan saja,sama seperti lo manggil Wahyu."Ucap Johan.
"Ih...gak enak lah pak, Sebentar lagi gue kan bekerja di kantor bapak,jadi manggilnya mesti pak."Protes Rini dengan polosnya.
"Itu kalau pas di kantor,kalau di luar kantor panggil mas saja,oke...!"Perintah Johan.
"Okelah kalau begitu."Jawab Rini sambil mengangkat tangan kanannya ke depan, menyatukan jari jempol dan telunjuk membentuk lingkaran.
"Hehe...lo lucu sekali sih Rin."Ucap Johan sambil mengacak-acak rambut Rini karena gemas.
"Ya sudah kami tinggal dulu ya Rin, soalnya kami lagi ada urusan.Besok lo datang aja ke kantor ini."Kata Johan sambil menyerahkan kartu nama kepada Rini.
"Iya.. makasih pak...eh maksudnya mas...hehe...."Kata Rini sambil ketawa kecil memamerkan giginya yang rapi dan kinclong.
"Dah Rin, sampai ketemu besok ya."Balas Wahyu menggenggam tangan Rini lalu melepas dengan pelan sambil tersenyum menatap Rini.
"Iya mas, makasih."Jawab Rini sambil tersenyum manis menatap wajah Wahyu yang terlihat lebih dewasa dengan memakai celana warna hitam,kemeja warna putih dipadukan dengan jas warna hitam .
"Rini membalikan badannya untuk masuk ke dalam supermarket setelah kepergian dua laki-laki tampan yang baru dijumpainya.
Rini keluar dari supermarket setelah mendapatkan apa yang dia butuhkan.
.....
"Lho...tadi kenapa gue lupa gak minta nomor telepon Mas Wahyu ya?"Tanya Rini kepada dirinya sendiri setelah dia kembali ke kontrakan mbaknya.
"Gue jadi kangen sama Mas Rendi... sedang apa ya dia sekarang?Apa saat ini mas Rendi sedang bahagia bersama Siska? Hiks... gue sangat merindukan lo mas...hiks.... Ternyata begitu susah melupakannya.Semakin gue mencoba untuk melupakannya,malah semakin rindu gue ingin berjumpa... hiks...."Ucap Rini lirih sambil terisak.
Rini menatap layar handphone miliknya sambil memandangi foto dirinya yang sedang tertawa dengan kekasihnya.
Siapa lagi kalau bukan Rendi.
Rini mengaktifkan SIM card yang satunya, handphone Rini mempunyai 2 SIM card,yang satunya tidak diaktifkan karena Rini tidak ingin Rendi menelponnya.
Rini mengaktifkan SIM card yang baru dibeli waktu pertama kali sampai dijakarta.
Tidak ada yang mengetahui nomor handphone miliknya yang baru selain Bapaknya sendiri.
Setelah Rini mengaktifkan SIM card yang dulu,banyak sekali pesan yang masuk.
Rini sampai kaget melihatnya.
Total sms yang masuk belum terbaca ada 97 pesan,dari Adel 9 sms,sisanya dari Rendi.
Rini membaca satu persatu sms dari Adel dan Rendi kekasihnya.
Terlihat cairan bening keluar dari kedua matanya.
"Maafkan gue mas, gue percaya mas gak mungkin melakukan itu,tapi gue gak bisa terus bersama dengan lo, gue gak mungkin melawan kedua orang tua lo mas.Mereka tidak pernah merestui hubungan kita."Ucap Rini lirih.
Rini memberanikan diri untuk mengetik SMS membalas SMS dari Rendi.
"maaf mas, gue tau kalau **M**as Rendi tidak mungkin melakukan itu,tapi gue gak bisa terus bersama lo mas....
Lebih baik gue pergi daripada hanya membuat mas menderita karena terus bertengkar dengan kedua orang tua Mas Rendi.
Mereka tidak pernah menyukai gue, gue gak mungkin menentang kedua orang tua Mas Rendi.
Tolong lupakan gue,menikahlah dengan perempuan pilihan orang tua mas Rendi.
Gue ikhlas jika itu bisa membuat mas Rendi bahagia .
Biarkan gue pergi untuk mencari kebahagiaan gue sendiri.
Tling...
Handphone milik Rendi berbunyi, Rendi yang baru pulang dari tempat kerjanya langsung mengambil handphone miliknya yang ada di saku bajunya.
Ada pesan SMS dari my love yang berarti dari Rini.
Rendi menamai nomor handphone Rini dengan nama my love.
"Sayang... akhirnya lo memberi kabar juga sayang."Kata Rendi dengan kedua mata berkaca-kaca karena merasa bahagia.
Rendi membuka pesan SMS dari kekasihnya, wajah Rendi berubah menjadi sendu setelah membaca sms dari kekasihnya.
Rendi menekan nomor Rini, berusaha menghubunginya tapi tidak bisa terhubung,hanya ada suara dari operator.
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan."
Rendi mencoba menghubunginya lagi sampai beberapa kali tapi tetap tidak bisa dihubungi.
Hanya suara operator yang menjawab panggilan telponnya.
"Sayang....kenapa nomor lo gak bisa di hubungi?"Kata Rendi lirih sambil mengetik SMS untuk kekasihnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 240 Episodes
Comments
SoVay
masak2 sms-an adalah masa muda akuh.. 🥲😂
2021-12-13
1