Bab 17.Terpesona.

Satu minggu setelah perdebatan panjang dengan om Agung dan neneknya, akhirnya Rendi tidak jadi bekerja di kantor milik temannya.

Rendi memutuskan untuk bekerja di pabrik tekstil milik kakeknya, Agung juga memutuskan keluar dari kantor temannya untuk bekerja di pabrik menggantikan bapaknya yang sudah tua.

"Bagaimana Ren...apa semua barang sudah di cek semua? Kira-kira apa semua sudah cukup untuk stok bulan ini?"Tanya Agung sebagai pimpinan di pabrik itu.

"Sudah pak... semua sudah dicek,barang yang masuk minggu ini sudah cukup untuk satu bulan kedepan."Kata Rendi menjelaskan.

"Oke...kamu terus awasi keluar masuknya barang agar kita tidak kekurangan bahan bakunya."Kata Agung dengan tegas.

"Baik pak."Kata Rendi bersikap profesional didalam pabrik.

Jika berada di dalam pabrik, Rendi memanggil Agung dengan panggilan pak Agung,tapi jika mereka berada di luar mereka bersikap seperti biasa antara Om dan ponakannya.

"Kamu kembali ke pekerjaan kamu Ren,aku mau melihat bagaimana cara kerja para pegawai."Kata Agung.

"Baik pak,saya permisi."Kata Rendi langsung keluar dari ruang kerja Agung.

"Oh iya pak..nanti saya izin pulang cepat ya pak."Kata Rendi.

"Memangnya kamu mau kemana Ren?"Tanya Agung.

"He ...he.. gue kangen sama kasih gue lah om..."Kata Rendi sambil ketawa kecil.

"Haduh..."Kata Agung sambil menepuk keningnya sendiri.

"Boleh ya om, Rendi sudah satu minggu tidak bertemu dia.Kangennya sudah menggebu-gebu ini om."Kata Rendi sambil menatap wajah Omnya dengan wajah memelas.

"Ya sudah,tapi nanti pulangnya jangan sampai malam Ren. oh iya...kata ibu kapan lo ajak cewek lo kerumah, kemarin lo bilang mau ajak pacar lo kerumah tapi sampai sekarang belum jadi."Kata Agung mengingatkan.

"Iya om... secepatnya Rendi kenalkan pacar Rendi sama nenek,kakek dan om Agung.

Pinginnya sih sekalian minta dilamarin juga,he..he.."Kata Rendi sambil tertawa kecil.

"Cih...yang sudah kebelet kawin."Ledek Agung.

"Ya iyalah om...biar dia bisa Rendi bawa pulang,bisa dipeluk setiap hari,biar gak ada laki-laki lain yang mendekatinya."Kata Rendi sambil membayangkan wajah kekasihnya yang menggemaskan.

"Parah banget ternyata kalau lagi jatuh cinta ya."Kata Agung sambil menggeleng kepalanya merasa geli dengan tingkah ponakannya.

"Makanya om Agung cepetan punya pacar,biar tau bagaimana rasanya jatuh cinta.

Jatuh cinta itu sangat menyenangkan.Bisa membuat kita ketawa sendiri, nangis sendiri."Kata Rendi menjelaskan.

"Menyenangkan apanya,jadi kayak orang kesambet iya, orang ketawa sendiri, nangis sendiri kok menyenangkan,menyenangkan apanya!" Protes Agung.

"Sudah sana pergi, cepetan temuin cewek lo itu,biar gak kayak orang kesambet."Perintah Agung menyuruh ponakan satu-satunya segera pergi meninggalkannya.

"Baik pak bos, Rendi do'akan semoga Rendi cepat punya tante."Kata Rendi sambil berjalan keluar.

"Eh... sikucluk..."Kata Agung sambil tersenyum melihat sikap konyol ponakannya.

Setelah Rendi keluar, Agung menelpon asisten pribadinya untuk menemani dirinya menemui para karyawan yang pertama kali setelah satu minggu bekerja di pabrik kain menggantikan bapaknya.

Agung ditemani Joko Widodo pergi ke lapangan untuk melihat kerja para pegawainya.

Agung memilih laki-laki sebagai asisten pribadinya karena Agung tidak mau menggunakan asisten perempuan yang menurut Agung hanya bikin ribet.

Mereka memasuki sebuah ruangan yang sangat luas dengan ratusan karyawan yang bekerja di sana.

Agung berjalan berkeliling melihat cara kerja karyawannya satu persatu.

Agung merasa kagum dengan semangat para pekerja menjahit kain.

"Ternyata mereka sangat luar biasa ya Ko..aku baru pertama kali melihat cara kerja para karyawan.Ternyata hebat ya mereka."Kata Agung kepada asisten pribadinya sambil tersenyum menatap para karyawan.

"Iya pak.."Kata Joko sambil berjalan dibelakang Agung.

Saat Agung sedang memperhatikan para pekerja yang sedang menjahit tiba-tiba ada salah satu karyawan yang tidak sengaja menjatuhkan guntingnya yang digunakan untuk menggunting kain.

Agung kaget mendengar ada benda yang terjatuh di sampingnya karena kebetulan Agung berada disamping karyawan yang guntingnya terjatuh itu.

Agung langsung mengambil gunting yang jatuh bersamaan dengan pemilik gunting yang juga ikut mengambil guntingnya yang terjatuh tanpa menyadari ada seseorang disampingnya karena terlalu fokus bekerja .

Tanpa mereka sadari tangan mereka bersentuhan karena secara bersamaan mengambil gunting yang terjatuh tadi.

"Eh...maaf, saya tidak tau ada orang disamping saya, maaf pak."Kata seorang perempuan itu sambil berdiri dengan menundukkan kepalanya tanpa menoleh ke arah laki-laki yang berada di sampingnya.

Perempuan itu tidak jadi mengambil guntingnya yang jatuh karena saat mau mengambil gunting dirinya kaget malah menyentuh tangan seseorang.

"Enggak apa-apa, silahkan bekerja lagi.Berhati-hatilah kalau bekerja."Kata Agung mengingatkan.

"Iya pak, terimakasih."Kata perempuan itu sambil memberanikan diri melihat wajah laki-laki yang ada di depannya.

Agung dan perempuan itu saling bertatapan,kedua mata mereka bertemu.

Sekilas Agung seperti terhipnotis oleh kedua mata perempuan yang ada di depannya.

Mata yang sangat menyejukkan, entah kenapa ada perasaan aneh pada diri Agung saat melihat kedua mata perempuan itu yang begitu menyejukan.

Agung terpesona dengan kecantikan alami milik perempuan itu.

"Maaf pak.... gunting saya."Kata perempuan itu menyadarkan Agung yang malah bengong menatapnya.

"Oh iya...ini."Kata Agung sambil menyerahkan gunting yang tadi di ambilnya.

"Terimakasih pak."Kata perempuan itu sopan sambil tersenyum.

Lalu dia kembali fokus dengan pekerjaannya.

"Agung melanjutkan langkahnya melihat cara kerja karyawan pabrik.

Agung memutuskan untuk kembali ke ruang kerjanya karena konsentrasinya terganggu akibat bertemu dengan perempuan tadi.

Wajah ke ibuannya dan sorot matanya yang menyejukkan bagi siapa saja yang melihatnya membuat Agung jadi terganggu karena terus mengingatnya.

"Perempuan itu apa sudah lama bekerja di sini?"Tanya Agung kepada Joko.

"Maksud bapak perempuan yang mana?"Tanya Joko bingung.

"Yang tadi guntingnya jatuh."Kata Agung menjelaskan.

"Oh... perempuan itu,dia sudah lima tahun bekerja di sini pak."Kata Joko menjelaskan.

"Memangnya ada apa pak?Apa dia melakukan kesalahan?"Tanya Joko penasaran.

"Tidak..cuma pingin tau saja."Jawab Agung terlihat santai.

"Oh.."Kata Joko sambil menatap bosnya dengan penuh curiga.

"Kamu gak usah berpikir macam-macam Ko... aku hanya bertanya saja."Kata Agung seperti mengetahui apa yang dipikirkan oleh asisten pribadinya.

"He..he..Iya pak."Kata Joko tertawa kecil sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

Joko merasa malu karena bosnya bisa tau apa yang dipikirkan.

"Kirain pak bos marah sama perempuan tadi, Saya harap pak bos jangan pecat dia,dia wanita baik.Bekerja disini dari usianya masih 19 tahun."Kata Joko memberitahukan.

"Kamu mengenalnya?"Tanya Agung penasaran.

"Kebetulan dia sahabat baik istri saya pak,jadi ya saya sedikit tau tentang kisahnya."Kata Joko sambil berjalan mengikuti langkah kaki bosnya.

"Oh begitu...ya sudah lain kali kamu ceritakan tentang perempuan itu."Kata Agung yang sudah mau sampai diruang kerjanya.

"Baik pak."Kata Joko singkat.

Mereka berpisah setelah Agung berada di dekat ruang kerjanya.

Joko kembali keruangan nya sendiri,begitu pula dengan Agung, Agung kembali keruang kerjanya lagi.

Episodes
1 Bab 1.Bertemu kedua orang tua Rendi
2 Bab 2.Rini pergi ke Jakarta
3 Bab 3.Hidupku hampa tanpamu
4 Bab 4. gara-gara cewek jadi-jadian.
5 Bab 5.Dua laki-laki yang aneh.
6 Bab 6.Aku gak bisa terus bersamamu
7 Bab 7. Om Agung datang ke kontrakan Rendi
8 Bab 8.Kedatangan om Agung dan om Julius di kontrakan Rendi.
9 Bab 9.Akhirnya aku menemukanmu
10 Bab 10.Rencana bunda Karmila
11 Bab 11. Jangan pernah tinggalkan gue lagi
12 Bab 12.Lo siap-siap besok kita nikah.
13 Bab 13.Kenangan masa lalu Salsabila.
14 Bab 14.Rini bekerja di warung makan.
15 Bab 15.Cemburu.
16 Bab 16.Cinta memang bikin puyeng.
17 Bab 17.Terpesona.
18 Bab 18.Rendi marah.
19 Bab 19.Super posesif.
20 Bab 20.Menemui neneknya Rendi.
21 Bab 21.Kedua orang tua Rendi datang ke Jakarta.
22 Bab 22.Kami saling mencintai
23 Bab 23.Siska datang ke Jakarta.
24 Bab 24. Perasaan aneh Agung.
25 Bab 25.Benarkah kamu selingkuh?
26 Bab 26.Siapa laki-laki itu.
27 Bab 27.Menyusun rencana.
28 Bab 28.Sikap konyol sepasang kekasih
29 Bab 29. Agung bikin naik darah.
30 Bab 30.Tentang perasaan Agung.
31 Bab 31.Tangisan kerinduan dari Ana.
32 Bab 32. Mendekati
33 Bab 33. Mengajak ke pesta.
34 Bab 34. Bekerja di rumah nenek
35 Bab 35.Cinta memang luar biasa.
36 Bab 36.Mengajak kesuatu tempat
37 Bab 37.Ke butik
38 Bab 38.Membeli perlengkapan untuk pergi ke pesta.
39 Bab 39.Cuek
40 Bab 40. Keseleo
41 Bab 41.Hukuman karena sudah bersikap cuek.
42 Bab 42.Disebuah pesta pernikahan.
43 Bab 43. Hayo...jangan-jangan...
44 Bab 44. Ke pasar malam
45 Bab 45.Di pantai
46 Bab 46.Julius VS Adel.
47 Bab 47.Nenek pingsan
48 Bab 48.Nenek dirawat di rumah sakit.
49 Bab 49.Makan di restoran.
50 Bab 50.
51 Bab 51.
52 Bab 52
53 Bab 53.
54 Bab 54.Makan nasgor.
55 Bab 55.Kemarahan Rendi
56 Bab 56.Di apartemen.
57 Bab 57.Tiket untuk bulan madu.
58 Bab 58.
59 Bab 59.Bertemu
60 Bab 60.Bertemu Adel.
61 Bab 62.Bos somplak
62 Bab 63.Rini dan Johan.
63 Bab 63.Perasaan Johan.
64 Bab 64.Makan di luar.
65 Masa lalu pak Burhan
66 Masa lalu pak Burhan bagian kedua.
67 Rini kemana?
68 Agung dan Salsabila.
69 Marah.
70 Salsabila dan Agung.
71 Kemarahan Wahyu.
72 Mencurigai.
73 Melihat Adel.
74 Lupa.
75 Usaha Rini untuk melarikan diri.
76 Usaha Rini untuk melarikan diri bagian 2.
77 Akhirnya menemukanmu lagi.
78 Tidur berdua.
79 Mengajak menikah.
80 Kartu kredit sama ATM milik Rendi.
81 Gara-gara pembalut.
82 Minta izin dan do'a restu.
83 Pulang kerumah.
84 Berkunjung ke tempat Sekar.
85 Agung sakit.
86 Perasaan aneh lagi.
87 Calon mantu.
88 Rencana Siska.
89 Rencananya gagal total.
90 Rencana mengerjai Sekar
91 Rencana mengerjai Sekar bagian ke dua.
92 Acara pernikahan Riko dan Sekar.
93 Mencari Tukang bakso.
94 Gara-gara joget goyang ngebor.
95 Pertengkaran Rendi dan istrinya.
96 Ternyata.
97 Mall Ramayana Pekalongan.
98 Hampir ketabrak sepeda motor.
99 Kapan nikah?
100 Ibu yang super cerewet.
101 Kecelakaan.
102 Dirumah sakit.
103 Kesal.
104 Dua laki-laki bertubuh kekar.
105 Siska dan bunda Karmila.
106 Bunda Karmila di bawa kerumah sakit.
107 Meyakinkan.
108 Akhirnya mau membuka hatinya untuk laki-laki lain
109 Nenek dan kakek datang kerumah sakit.
110 Minta izin ke acara barbeque nan.
111 Terpental.
112 Kritis.
113 Pura-pura batuk.
114 Siska ngamuk
115 Berkelahi.
116 Berantem lagi.. berantem lagi.
117 Siska minum obat.
118 Ayok kumpul
119 Ayok kita bakar ayam!
120 Perasaan dulu imut-imut kok sekarang jadi amit-amit sih!
121 Lumpuh
122 Kamu mau kan menikah dengan anak tante?
123 Bibir kamu ada apa tuh yang?
124 Akhirnya sudah bercerai.
125 So sweet...
126 Bapak marah.
127 Merestui.
128 Kedatangan kedua orang tua Rendi.
129 Apa kamu juga menginginkannya?Kita lakukan bersama yok!
130 Bertemu Siska di toko.
131 Akhirnya lo nikah juga...!
132 Ternyata adik ipar ku adalah ponakan suamiku.
133 Suasana panas didalam kamar pengantin.
134 Membuat Rendi junior.
135 Kesakitan.
136 Ngunduh mantu.
137 Jatuh cinta dengan pandangan pertama.
138 Makan mie instan.
139 Jangan-jangan dia kesurupan.
140 Apa mungkin Rini sedang hamil?
141 Positif.
142 Nadia.
143 Nadia dan Johan.
144 Nadia dan Johan bagian kedua.
145 Bertemu lagi.
146 Apa aku beneran sudah terlihat tua?
147 Keinginan aneh Rini.
148 Permintaan bumil memang suka aneh.
149 Jangan panggil aku non.
150 Pingin makan martabak telor.
151 Julius Vs Adel.
152 Gara-gara kucing kecil.
153 Adel pingsan.
154 Rencana Julius.
155 Makan jagung bakar.
156 Bocah ingusan.
157 Apa ini yang disebut cemburu?
158 Pingin makan nasi megono
159 Kenangan Rini dan Rendi.
160 Awal mula ada rasa.
161 Pergi ke Brengkolang.
162 Mendekapnya.
163 Mendorong motor.
164 Hah...nikah lagi?
165 Di acara peresmian cafe.
166 Akhirnya sampai.
167 Di pesta pernikahan Agung.
168 Julius Vs Adel.
169 Pergi ke pesta pernikahan Agung.
170 Menghindar.
171 Membeli mainan anak-anak
172 Disuruh tinggal di Jakarta.
173 Pergi ke Dufan.
174 Bertemu keluarga Julius.
175 Julius keras kepala.
176 Rumah baru Rendi dan Rini.
177 Di bawa ke rumah sakit.
178 Kritis.
179 Di pindahkan ke ruang ICU
180 Diruangan NICU
181 Adel menjenguk.
182 Syukuran kelahiran anak pertama Rini dan Rendi.
183 Pulang ke Pekalongan.
184 Bayi didalam keranjang.
185 Anak perempuan Rini dan Rendi.
186 Fareal dan cewek berkacamata.
187 Wajah Chelsea mirip siapa?
188 Perubahan sikap Chelsea.
189 Ibu kandung Chelsea.
190 Mengetahui kebenaran.
191 Anak siapa aku?Kenapa aku dibuang?
192 Kamu mau diantar Mas apa Ayah?
193 Surprise Party untuk Fareal
194 Salah sasaran.
195 Surprise party untuk Fareal bagian kedua
196 Kado spesial
197 Diajak kesuatu tempat.
198 Panik
199 Siska dan Chelsea.
200 Kangen Bunda.
201 Mendatangi rumah Siska.
202 Tertembak
203 Ibuku cuma Bunda seorang,dia bukan Ibuku.
204 Apa mungkin dia bakal berubah?
205 Kedatangan tamu
206 Aku tidak boleh suka sama kakakku sendiri.
207 Keadaan Siska memprihatinkan.
208 Saling minta maaf.
209 Ide Adel untuk menjodohkan Chelsea dengan Aciel.
210 Perasaan yang salah.
211 Aku suka sama lo dek.
212 Tinggal dirumah Siska.
213 Kursi Chelsea.
214 Dapat beasiswa.
215 Jaket dari Chelsea.
216 Siapa bapak kandung Chelsea?
217 Aku tidak bisa berhenti mencintaimu.
218 Dia harus jadi milik gue.
219 Mas Fareal...aku juga sayang sama kamu,
220 Nenek masuk rumah sakit.
221 Nenek tutup usia.
222 Akhirnya aku menemukan kamu.
223 Anak itu juga membutuhkan seorang bapak.
224 Gue bakal sering menelpon agar lo tidak memikirkan laki-laki lain.
225 Maukah lo jadi kekasih gue dek?
226 Memikirkan kado ulang tahun untuk ibu.
227 Puisi cinta yang menyentuh hati dari Chelsea
228 Chelsea juara satu baca puisi.
229 Chelsea dan Pak Eko.
230 Mungkin kamu adalah anak kandungku
231 Cinta Rendi dan Rini semakin kuat
232 Aku harus membantu Pak Eko untuk mendapatkan ibu Siska kembali.
233 Nenek menangis gara-gara nonton sinetron.
234 Sekarang kamu lebih memilih siapa? Mertuamu atau anak dari si pembunuh ini?
235 Rencana Pak Eko.
236 Kembali ke tanah air.
237 Akhirnya kamu pulang juga nak.
238 Romantis sepasang kekasih.
239 Mengatakan ini menikah
240 Bab.240.Pernikahan Fareal dan Chelsea.
Episodes

Updated 240 Episodes

1
Bab 1.Bertemu kedua orang tua Rendi
2
Bab 2.Rini pergi ke Jakarta
3
Bab 3.Hidupku hampa tanpamu
4
Bab 4. gara-gara cewek jadi-jadian.
5
Bab 5.Dua laki-laki yang aneh.
6
Bab 6.Aku gak bisa terus bersamamu
7
Bab 7. Om Agung datang ke kontrakan Rendi
8
Bab 8.Kedatangan om Agung dan om Julius di kontrakan Rendi.
9
Bab 9.Akhirnya aku menemukanmu
10
Bab 10.Rencana bunda Karmila
11
Bab 11. Jangan pernah tinggalkan gue lagi
12
Bab 12.Lo siap-siap besok kita nikah.
13
Bab 13.Kenangan masa lalu Salsabila.
14
Bab 14.Rini bekerja di warung makan.
15
Bab 15.Cemburu.
16
Bab 16.Cinta memang bikin puyeng.
17
Bab 17.Terpesona.
18
Bab 18.Rendi marah.
19
Bab 19.Super posesif.
20
Bab 20.Menemui neneknya Rendi.
21
Bab 21.Kedua orang tua Rendi datang ke Jakarta.
22
Bab 22.Kami saling mencintai
23
Bab 23.Siska datang ke Jakarta.
24
Bab 24. Perasaan aneh Agung.
25
Bab 25.Benarkah kamu selingkuh?
26
Bab 26.Siapa laki-laki itu.
27
Bab 27.Menyusun rencana.
28
Bab 28.Sikap konyol sepasang kekasih
29
Bab 29. Agung bikin naik darah.
30
Bab 30.Tentang perasaan Agung.
31
Bab 31.Tangisan kerinduan dari Ana.
32
Bab 32. Mendekati
33
Bab 33. Mengajak ke pesta.
34
Bab 34. Bekerja di rumah nenek
35
Bab 35.Cinta memang luar biasa.
36
Bab 36.Mengajak kesuatu tempat
37
Bab 37.Ke butik
38
Bab 38.Membeli perlengkapan untuk pergi ke pesta.
39
Bab 39.Cuek
40
Bab 40. Keseleo
41
Bab 41.Hukuman karena sudah bersikap cuek.
42
Bab 42.Disebuah pesta pernikahan.
43
Bab 43. Hayo...jangan-jangan...
44
Bab 44. Ke pasar malam
45
Bab 45.Di pantai
46
Bab 46.Julius VS Adel.
47
Bab 47.Nenek pingsan
48
Bab 48.Nenek dirawat di rumah sakit.
49
Bab 49.Makan di restoran.
50
Bab 50.
51
Bab 51.
52
Bab 52
53
Bab 53.
54
Bab 54.Makan nasgor.
55
Bab 55.Kemarahan Rendi
56
Bab 56.Di apartemen.
57
Bab 57.Tiket untuk bulan madu.
58
Bab 58.
59
Bab 59.Bertemu
60
Bab 60.Bertemu Adel.
61
Bab 62.Bos somplak
62
Bab 63.Rini dan Johan.
63
Bab 63.Perasaan Johan.
64
Bab 64.Makan di luar.
65
Masa lalu pak Burhan
66
Masa lalu pak Burhan bagian kedua.
67
Rini kemana?
68
Agung dan Salsabila.
69
Marah.
70
Salsabila dan Agung.
71
Kemarahan Wahyu.
72
Mencurigai.
73
Melihat Adel.
74
Lupa.
75
Usaha Rini untuk melarikan diri.
76
Usaha Rini untuk melarikan diri bagian 2.
77
Akhirnya menemukanmu lagi.
78
Tidur berdua.
79
Mengajak menikah.
80
Kartu kredit sama ATM milik Rendi.
81
Gara-gara pembalut.
82
Minta izin dan do'a restu.
83
Pulang kerumah.
84
Berkunjung ke tempat Sekar.
85
Agung sakit.
86
Perasaan aneh lagi.
87
Calon mantu.
88
Rencana Siska.
89
Rencananya gagal total.
90
Rencana mengerjai Sekar
91
Rencana mengerjai Sekar bagian ke dua.
92
Acara pernikahan Riko dan Sekar.
93
Mencari Tukang bakso.
94
Gara-gara joget goyang ngebor.
95
Pertengkaran Rendi dan istrinya.
96
Ternyata.
97
Mall Ramayana Pekalongan.
98
Hampir ketabrak sepeda motor.
99
Kapan nikah?
100
Ibu yang super cerewet.
101
Kecelakaan.
102
Dirumah sakit.
103
Kesal.
104
Dua laki-laki bertubuh kekar.
105
Siska dan bunda Karmila.
106
Bunda Karmila di bawa kerumah sakit.
107
Meyakinkan.
108
Akhirnya mau membuka hatinya untuk laki-laki lain
109
Nenek dan kakek datang kerumah sakit.
110
Minta izin ke acara barbeque nan.
111
Terpental.
112
Kritis.
113
Pura-pura batuk.
114
Siska ngamuk
115
Berkelahi.
116
Berantem lagi.. berantem lagi.
117
Siska minum obat.
118
Ayok kumpul
119
Ayok kita bakar ayam!
120
Perasaan dulu imut-imut kok sekarang jadi amit-amit sih!
121
Lumpuh
122
Kamu mau kan menikah dengan anak tante?
123
Bibir kamu ada apa tuh yang?
124
Akhirnya sudah bercerai.
125
So sweet...
126
Bapak marah.
127
Merestui.
128
Kedatangan kedua orang tua Rendi.
129
Apa kamu juga menginginkannya?Kita lakukan bersama yok!
130
Bertemu Siska di toko.
131
Akhirnya lo nikah juga...!
132
Ternyata adik ipar ku adalah ponakan suamiku.
133
Suasana panas didalam kamar pengantin.
134
Membuat Rendi junior.
135
Kesakitan.
136
Ngunduh mantu.
137
Jatuh cinta dengan pandangan pertama.
138
Makan mie instan.
139
Jangan-jangan dia kesurupan.
140
Apa mungkin Rini sedang hamil?
141
Positif.
142
Nadia.
143
Nadia dan Johan.
144
Nadia dan Johan bagian kedua.
145
Bertemu lagi.
146
Apa aku beneran sudah terlihat tua?
147
Keinginan aneh Rini.
148
Permintaan bumil memang suka aneh.
149
Jangan panggil aku non.
150
Pingin makan martabak telor.
151
Julius Vs Adel.
152
Gara-gara kucing kecil.
153
Adel pingsan.
154
Rencana Julius.
155
Makan jagung bakar.
156
Bocah ingusan.
157
Apa ini yang disebut cemburu?
158
Pingin makan nasi megono
159
Kenangan Rini dan Rendi.
160
Awal mula ada rasa.
161
Pergi ke Brengkolang.
162
Mendekapnya.
163
Mendorong motor.
164
Hah...nikah lagi?
165
Di acara peresmian cafe.
166
Akhirnya sampai.
167
Di pesta pernikahan Agung.
168
Julius Vs Adel.
169
Pergi ke pesta pernikahan Agung.
170
Menghindar.
171
Membeli mainan anak-anak
172
Disuruh tinggal di Jakarta.
173
Pergi ke Dufan.
174
Bertemu keluarga Julius.
175
Julius keras kepala.
176
Rumah baru Rendi dan Rini.
177
Di bawa ke rumah sakit.
178
Kritis.
179
Di pindahkan ke ruang ICU
180
Diruangan NICU
181
Adel menjenguk.
182
Syukuran kelahiran anak pertama Rini dan Rendi.
183
Pulang ke Pekalongan.
184
Bayi didalam keranjang.
185
Anak perempuan Rini dan Rendi.
186
Fareal dan cewek berkacamata.
187
Wajah Chelsea mirip siapa?
188
Perubahan sikap Chelsea.
189
Ibu kandung Chelsea.
190
Mengetahui kebenaran.
191
Anak siapa aku?Kenapa aku dibuang?
192
Kamu mau diantar Mas apa Ayah?
193
Surprise Party untuk Fareal
194
Salah sasaran.
195
Surprise party untuk Fareal bagian kedua
196
Kado spesial
197
Diajak kesuatu tempat.
198
Panik
199
Siska dan Chelsea.
200
Kangen Bunda.
201
Mendatangi rumah Siska.
202
Tertembak
203
Ibuku cuma Bunda seorang,dia bukan Ibuku.
204
Apa mungkin dia bakal berubah?
205
Kedatangan tamu
206
Aku tidak boleh suka sama kakakku sendiri.
207
Keadaan Siska memprihatinkan.
208
Saling minta maaf.
209
Ide Adel untuk menjodohkan Chelsea dengan Aciel.
210
Perasaan yang salah.
211
Aku suka sama lo dek.
212
Tinggal dirumah Siska.
213
Kursi Chelsea.
214
Dapat beasiswa.
215
Jaket dari Chelsea.
216
Siapa bapak kandung Chelsea?
217
Aku tidak bisa berhenti mencintaimu.
218
Dia harus jadi milik gue.
219
Mas Fareal...aku juga sayang sama kamu,
220
Nenek masuk rumah sakit.
221
Nenek tutup usia.
222
Akhirnya aku menemukan kamu.
223
Anak itu juga membutuhkan seorang bapak.
224
Gue bakal sering menelpon agar lo tidak memikirkan laki-laki lain.
225
Maukah lo jadi kekasih gue dek?
226
Memikirkan kado ulang tahun untuk ibu.
227
Puisi cinta yang menyentuh hati dari Chelsea
228
Chelsea juara satu baca puisi.
229
Chelsea dan Pak Eko.
230
Mungkin kamu adalah anak kandungku
231
Cinta Rendi dan Rini semakin kuat
232
Aku harus membantu Pak Eko untuk mendapatkan ibu Siska kembali.
233
Nenek menangis gara-gara nonton sinetron.
234
Sekarang kamu lebih memilih siapa? Mertuamu atau anak dari si pembunuh ini?
235
Rencana Pak Eko.
236
Kembali ke tanah air.
237
Akhirnya kamu pulang juga nak.
238
Romantis sepasang kekasih.
239
Mengatakan ini menikah
240
Bab.240.Pernikahan Fareal dan Chelsea.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!