"Kamu masih lama disini Gung?"Tanya Pak Burhan kepada adiknya.
"Paling 2 hari lagi juga sudah balik ke Jakarta Mas."Jawab Agung.
"Kok cepat banget Gung? Memangnya kamu kapan sampai Pekalongan nya, tau-tau sudah mau pulang lagi ke Jakarta."Tanya Bu Citra.
"He..he... sabenarnya Agung sudah dua minggu di Pekalongan mbak,tapi baru sempat main kesini,he...."Jawab Agung sambil ketawa kecil.
"E...ladalah...iki bocah piye toh... sudah dua minggu di Pekalongan kok baru datang kerumah.Memang selama ini kamu tinggal dimana gung?"Tanya Pak Burhan kepada adiknya.
"Tinggal di hotel mas...bareng sama anaknya bosnya Agung."Jawab Agung jujur.
"Anaknya bos kamu cowok apa cewek? Kamu jangan macem-macem ya Gung."Tanya mbak Citra curiga.
"Ih apaan sih Mbak Citra nih,mau macem-macem apanya coba... anak bosnya Agung tuh cowok, yang benar saja...masa jeruk minum jeruk."Protes Agung sambil cemberut.
"Ha...ha... ya kali aja kamu di hotel sama cewek,bisa gawat darurat Gung."Kata Mbak Citra.
"Oh ya .. ngomong-ngomong kenapa Rendi tinggal di kontrakan sih mbak? Kenapa gak tinggal di sini saja."Tanya Agung.
"Aduh Gung... sabenarnya panjang ceritanya Gung.Kapan kamu ketemu Rendi Gung? Mbak sabenarnya lagi pusing sama tuh anak."Ucap Bu Citra .
"Rendi sudah menghamili anak orang tapi gak mau bertanggung jawab Gung,malah berhubungan sama perempuan kampung yang gak jelas."Jelas Pak Burhan tampak emosi.
"Hah ... Rendi sudah menghamili siapa mas?"Tanya Agung penasaran.
"Siska Gung. Siska bilang dia sedang hamil anak dari Rendi."Ucap Bu Citra menjelaskan.
"Tidak mungkin mbak... kalian percaya kalau itu anaknya Rendi?Kalau boleh jujur, Agung tidak percaya kalau anak yang Siska kandung itu anaknya Rendi mbak.Agung kenal banget siapa Rendi, waktu dijakarta Rendi tidak pernah jalan dengan wanita.Dia selalu bersikap cuek dan angkuh didepan wanita.Mana mungkin dia sampai menghamili wanita.
Berbeda banget sama Siska lho mbak,Agung sudah berapa kali bertemu dengan Siska waktu Siska masih kuliah di Jakarta."Jelas Agung.
"Memang seperti apa Siska waktu masih kuliah di Jakarta Gung?"Tanya Bu Citra penasaran.
"Liar...dia sering datang bersama teman-temannya ke club malam, Agung tau karena Agung juga sering kesana nemenin Juli temannya Agung."
"Kamu pasti salah lihat Gung...jangan fitnah orang, Siska itu perempuan baik-baik,mana mungkin dia main ke club malam."Ucap Pak Burhan tidak percaya.
"Sabenarnya mbak juga sedikit penasaran Gung,Rendi juga sudah mengatakan kalau dia tidak melakukan hal itu.Dia bahkan berani bersumpah kalau dia gak menghamili Siska.
Tapi waktu itu Siska datang kerumah dengan kedua orang tuanya, Siska nangis-nangis disni, katanya dia sedang hamil anak dari Rendi, mereka melakukannya saat mereka sedang mabuk,tapi Rendi tidak mau bertanggung jawab.
Sedangkan yang mbak tau, Rendi tidak pernah minum-minum.Gaya Rendi memang seperti anak berandalan,tapi Rendi tidak pernah minum minuman beralkohol.Bagaimana bisa Rendi mabuk?"Kata Bu Citra mulai curiga.
"Nah..itu mbak sendiri tau, terus kenapa tidak percaya sama Rendi?"Tanya Agung.
"Tapi masa iya Siska bohong,siska itu anak yang baik, terpelajar.Dia anak yang lembut,bisa saja memang Rendi yang melakukannya tanpa sadar.Di depan kita dia baik, kita mana tau bagaimana sikapnya diluar sana."Kata Pak Burhan masih membela Siska.
"Mas Burhan,masa nas berpikir buruk dengan anak kandung nas sendiri sih.
mas memang sudah tau bagaimana sikap Siska diluar sana?"Kata Agung merasa heran dengan sikap kakaknya.
Pak Burhan hanya diam saja.
Setelah berdebat cukup lama akhirnya Agung berpamitan untuk kembali ke hotel tempatnya menginap selama tinggal di Pekalongan.
.....
.....
"Om Agung sama om Juli pingin minum apa?Biar Rendi pesenin sama nbak warung makan di sebelah."Tanya Rendi.
"Apa saja yang penting bisa ngilangin rasa haus gue."Jawab Agung.
"Ya sudah kalau begitu es teh manis saja semua ya."Kata Rendi sambil menelpon pemilik warung untuk membawakan es teh manis tiga gelas dibawa ke kontrakan Rendi.
(Jaman sekarang memang keren ya gaes...mau minum es teh manis aja tinggal telpon langsung datang deh,he...he...)
Tidak lama tampak seorang wanita muda membawa tiga gelas ukuran besar berisi es teh manis.
"Lo kenapa gak mau pulang ke rumah orang tua lo Ren?"Tanya Agung sambil minum es teh manis yang baru diantar semenit yang lalu.
"Malas lah, papa egois...gak pernah ngertiin gue."Jawab Rendi singkat.
"Oh ya om kapan pulang ke Jakarta? Rendi ikut ya kalau om pulang ke Jakarta."Kata Rendi sambil menatap serius ke Agung.
"Kenapa lo ingin sekali ke Jakarta?"Tanya Agung penasaran.
"Ayolah om...gue ikut ya kalau om pulang ke Jakarta?"Tanya Rendi memohon.
"pasti karena lo mau menghindari Siska ya?"Kata Agung menebak.
"Dari mana om tau tentang Siska?"Tanya Rendi penasaran.
"Kemarin sore gue main kerumah bokap lo...kata mereka lo udah bikin Siska hamil,apa benar Ren?"Tanya Agung.
"Itu gak bener om, Siska sudah fitnah gue, gue berani sumpah kalau gue gak menghamili dia.
Yakinlah... sumpah om."Kata Rendi serius.
"Pokoknya gue mau ikut om ke Jakarta,gue mau nyari kekasih gue om,dia sudah salah paham."Ucap Rendi sambil memegangi tangan Agung.
"Bagaimana ini pak bos... ponakan gue mau ikut ke Jakarta boleh tidak?"Tanya Agung kepada Julius yang dari tadi diam saja.
"Gue tidak mau bawa pelarian bro...bisa gawat,gue gak mau jadi buronan orang Pekalongan gara-gara membawa tersangka pergi dari tanggung jawab."Kata Julius bercanda.
"Aduh om... Om Juli please...gue bukan penjahat, gue justru mau menyelamatkan hati seseorang wanita yang sedang terluka."
Protes Rendi.
"Begitu ya? Apakah ucapan lo bisa dipertanggung jawabkan tuan?"Tanya Juli sudah seperti polisi saja.
"Om...."Rengek Rendi seperti anak kecil.
"Ha...ha...lo lucu sekali Ren...baiklah besok jam 7 pagi lo harus sudah siap ya,besok gue jemput lo kesini."Ucap Juli sambil menepuk pundak Rendi.
"Om Juli... terimakasih om...."Ucap Rendi sambil pegang tangan Juli.
"Aih...lepasin tangan gue Ren... aduh...jadi geli gue..., orang kalau lagi jatuh cinta memang suka bersikap aneh, makanya gue malas punya kekasih, bikin ribet aja urusan."Ucap Juli sambil merinding karena merasa geli dengan sikap Rendi.
"He...he...gue tebak...pasti om Juli belum pernah pacaran ya?"Tanya Rendi asal.
"Hait...bocah... ngomong sembarangan...da...da darimana lo tau ka...kalau gue belum pernah... pacaran?"Tanya Juli penasaran dengan suara gugup.
"Dari reaksi Om Juli barusan, gue tau kalau om Juli belum pernah pacaran."Jawab Rendi asal.
"Ha...ha... tebakan lo benar Ren... seratus buat lo Rendi.Nih bujang tua yang satu ini memang belum pernah pacaran, soalnya gak laku-laku,haha...."Kata Agung sambil tertawa terbahak-bahak.
"Kayak yang ngomong udah laku saja."Ucap Juli sambil menjitak kepala Agung.
"Tunggulah gue Rin...sebentar lagi gue datang untuk mengajak lo kembali, gue gak akan biarin lo pergi meninggalkan gue,kita bakal barengan lagi seperti dulu."Gumam Rendi didalam hati sambil tersenyum sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 240 Episodes
Comments