"Apa kau sangat merindukanku?" tanya Lee menggoda Manila.
Manila sedikit jengkel dengan ketidak pekaan Lee padanya. Dengan wajah cemberut, kini Manila memukul mukul kecil dada Lee.
Namun Lee hanya tertawa senang mendapat perlakuan Manila padanya.
"Aku minta maaf kalau beberapa hari ini tidak mengabarimu." ucap Lee seraya memeluk kembali Manila.
"Sebel ... sebel, nyebelin tahu." Manila menenggelamka wajahnya lagi pada dada bidang Lee.
Lee melepas pelukanya dan kini menggandenga tangan Manila dan kemudian mengajaknya agar masuk ke dalam mobil.
"Mau kemana kita?" tanya Manila.
"Aku akan mengantarkan kekasihku pulang." jawab Lee dan wajah Manila pun kini memerah malu.
Aku tidak percaya kalau Lee sekarang benar benar telah menjadi kekasihku.
Lee kembali membelai wajah Manila, dan Manila kini kembali sadar dari lamunan sesaatnya.
"Kenapa kau melamun, apa kau tak mau menjadi kekasihku?" tanya Lee.
"Aku tidak mau ....," jawab Manila dengan ketus.
Lee memandang lagi kedalam bola mata Manila.
"Beneran nih tidak mau?" Lee kembali menggoda Manila.
Manila dengan greget langsung memeluk Lee dan mendaratkan ciumanya tepat di pipi Lee.
"Maksud aku, aku tidak mau menolakmu sayang." jawab Manila sambil tersenyum cantik memandang kekasih barunya.
Lee tertawa lepas mendengar Manila yang kini memanggilnya sayang.
Manila melepas pelukanya dan merasa jengkel kepada Lee yang malah mentertawakanya.
"Sudah donk marahnya. Nanti cantiknya luntur loh." goda Lee.
"Habis kamu nyebelin banget tahu." Manila melipat tanganya di dada dengan mulut mengerucut.
Dengan tanpa berpikir panjang lagi, Lee mengambil inisiatif dengan menarik tengkuk Manila agar lebih dekat dengan wajahnya.
Lee kembali tersenyum memandang Manila yang tak mau memandang dirinya.
Cupsss ...
Lee kembali mencium bibir Manila, dan berharap Manila akan lebih tenang setelahnya.
Lee terus mencoba mengeksplor bibir Manila dengan sedikit permainan goyang lidahnya sambil memandang Manila yang kini matanya terpejam menikmati.
Manila mengalungkan kedua tanganya pada leher Lee, Mereka berdua menumpahkan kerinduanya dengan saling berbagi kasih dan bertukar saliva.
"Bisa kebablasan ini." gumam Lee di dalam hatinya.
Lee melepaskan bibir Manila yang kini terlihat basah dan lebih sexy.
"Ayo kita pulang," ajak Lee.
Manila mengangguk dan melepaskan tanganya yang sedari bergelayut manja mengalung di leher Lee.
Sepanjang perjalanan Manila terlihat ceria dan lebih bersemangat. Semua itu terlihat karena Manila terus bernyanyi lagu cinta dan membuat Lee tersenyum sambil mengendarai mobilnya.
Cinta
Apakah ini cinta~~~
Bertanya tanpa sengaja.
Cinta
Oh cinta suci
Janganlah kau nodai .
Tak terasa Kini telah sampai di apartemen Manila. Dia segera mematikan mesin dan keluar dari mobilnya.
Lee berputar dan segera membukakan pintu mobilnya untuk Manila.
"Silahkan, Tuan putri." Lee membungkukan dirinya di depan Manila.
Manila hanya tersenyum melihat perlakuan mendadak lebay dari kekasih barunya.
"Terima kasih, Pangeran tampan." jawab Manila dengan tangan menghulur ke arah Lee.
Lee menuntun Manila melangkah menuju kamar apartemenya.
Di pintu apartemen Manila, Lee segera mengembalikan kunci mobil ventarisnya pada Manila.
"Apa kau terburu buru?" tanya Manila.
Lee melihat jam tangan di pergelangan tangan sebelum menjawab pertanyaan Manila.
"Sudah jam 8 malam, Manila. Sebaiknya kau cepat mandi makan dan beristirahat." jawab Lee.
"Apakah kau tak mau menemaniku makan malam ini?" tanya Manila dengan wajah penuh harap.
Lee sejenak berpikir melawan pikiranya yang tak ingin sesuatu yang dapat membuat dirinya kebablasan.
"Ayolah, aku mohon temani aku makan malam ini." pinta Manila sambil bergelayut manja pada tangan Lee.
Lee menggaruk kepalanya dan tak kuasa menolak ajakan bidadari cantik yang kini resmi menjadi kekasihnya.
"Baiklah sayang, aku akan menemanimu makan malam ini." jawab Lee dan Manila pun tersenyum dan langsung membuka pintu apartemennya.
"Ayo cepat masuk." ajak Manila kepada Lee.
Lee mengangguk dan mengikuti Manila dari belakang.
"Tunggu, aku akan mandi terlebih dahulu. Dan setelah itu, aku akan membuatkanmu makanan." ucap Manila seraya masuk kedalam kamar meninggalkan Lee.
Lee mengedarkan pandangan mencari dimana posisi dapur Manila berada.
"Itu dia." Lee melangkah ke arah dapur.
Dengan kekuatanya Lee melihat isi lemari pendingin Manila dengan tanpa membukanya.
Lee juga melihat isi magicom dan ternyata di dalamnya hanya ada nasi dan di perkirakan cukup untuk satu orang saja.
Lee dengan cepat mempersiapkan bumbu seadanya untuk membuat makan malam sederhana untuk Manila.
Lee mengambil wajan dan menempatkanya di atas kompor gas yang telah menyala dan memberikanya minyak.
Lee juga mencabut magicom dan mengambil nasi yang hanya tersisa satu piring.
Dengan bawang merah dan cabai yang telah ia iris tipis, Lee kemudian memasukanya ke dalam wajan yang minyaknya telah ia panaskan tadi.
Di rasa telah harum, Lee baru memasukan nasinya tersebut dan menggorengnya.
Lee dengan lihai dan piawai mengaduk nasi yang sedang di gorenganya itu. Lee memberikan sedikit garam dan tak lupa dengan tambahan bumbu penyedap tentunya.
"Aku lupa," Lee mengambil kecap dan menuangkanya sedikit pada nasi gorengnya.
Dan pada akhirnya Lee tersenyum karena telah selesai dalam membuat nasi gorengnya.
Lee mengambil piring dan memindahkan nasi gorengnya tersebut.
"Hemmmm ... aromanya enak sekali." ucap Manila yang kini datang dan tiba tiba memeluk Lee dari belakang.
Lee tersenyum dan tertawa puas.
"Selain tampan dan pandai memecahkan kasus, ternyata aku juga memiliki kekasih yang jago dalam memasak." puji Manila seraya mengecup pipi Lee dengan mesra.
"Tak usah memuji, nanti besar kepala. Sudah cepat duduk disana." jawab Lee.
Manila segera melepas pelukanya dan berlari kecil ke arah meja makanya.
Selesai memindahkan nasi tersebut ke dalam piring, Lee mengambil panci bekas magicom dan meletakanya pada wastafel dan kemudian mengisinya dengan air.
"Aku harap dia akan suka dengan nasi goreng sederhana buatanku." Lee membawa nasi gorengnya dan meanruhnya tepat di depan Manila.
"Silahkan makan tuan Putri." Lee kembali tersenyum.
Manila dengan semangat langsung mencobanya.
"Hem...., enak." Manila puas dengan makananya.
"Syukurlah kalau kau suka." jawab Lee.
Manila yang lapar, dia melupakan Lee yang berada di sampingnya. Dia terus menikmati nasi goreng yang paling nikmat rasa kasih dan sayangnya itu.
Hingga pada suapan terakhir, ingatan Manila kini kembali sadar. Dia melihat Lee yang asik memperhatikanya makan.
"Sayang, maafkan aku. Habis makanan yang kamu buat enak sekali." ucap Manila yang merasa tidak enak pada Lee.
"I ya, aku mengerti." jawab Lee seraya bangun dari duduk dan mengambil segelas air minum.
"Ini minum," Lee menaruh gelas yang berisi air minum di samping tangan Manila.
Manila mengangguk dan segera meminumnya.
"Ah, kenyang." Manila mengelus perutnya sambil memandang ke arah babang Lee.
Manila mendekat dan memeluk Lee dari belakang.
"Jujur, aku makin sayang deh sama kamu." ucap Manila sambil mengeratkan pelukanya.
"Prettttt ....," Lee tertawa mendengar rayuan gombal yang keluar dari mulut Manila.
Hai ... Hai .... Jangan lupa Like rate dan Votenya kalau kalian suka, Ok.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
💞®²👸ᖽᐸ🅤ᘉᎿ🅘💞
next
2021-11-12
1
Maryani
😂😂😂ini cerita setting nya di luar negri tp serasa di dalam negeri
2021-11-09
1
ʰⁱᵃᵗᵘˢ 𝔰𝔦𝔟𝔲𝔨 𝔯𝔩
lagi baca serius eh tiba2 nyanyi di tengah2🤣
cintaaaa.... apakah itu cinta🙈
2021-10-17
9