ACARA MAKAN

Sesampai di kantor kepolisian. Michael langsung menggiring ketiga pelaku kejahatan yang berhasil di ringkusnya ke dalam sel tahanan.

"Cepat kalian masuk, bukankah ini yang kalian inginkan sedari tadi!" ucap Michael.

Michael mengunci kembali selnya dan mengembalikan kunci tersebut pada penjaga lapasnya.

"Akhirnya aku bisa closing dengan sempurna." Michael tersenyum memuji dirinya sendiri.

Michael melangkah kembali ke luar kantor kepolisian.

"Waktu masih sore, sebaiknya aku duduk santai saja di kantin." gumam Michael.

"Tunggu Michael!" seru Letnan Bryan yang langsung menghentikan langkah Michael.

Michael berbalik dan menghampiri Letnan Bryan yang terlihat berdiri di depan pintu kantornya.

"Ada apa lagi sih Om?" tanya Michael dengan malasnya.

Letnan Bryan memegang pundak Michael dan menepuknya sambil tersenyum.

"Hari ini aku sangat bangga sekali dengan kinerjamu Michael." puji Letnan Bryan.

Michael menggaruk kepala sambil tersenyum sedikit memaksa.

"Itu sudah merupakan kewajibanku sebagai petugas kepolisian." ucap Michael seraya berbalik dan meninggalkan Letnan Bryan yang masih berdiri memandanginya.

"Kakak, putramu kini telah menjadi polisi hebat seperti yang kau impikan." ucap Letnan sambil memandangi Michael yang kini telah masuk ke dalam kantin.

Di dalam kantin, Michael langsung menuju lemari pendingin mencari minuman kaleng yang di harapkan bisa menyegarkan rasa lelahnya.

Sejenak Michael tersenyum dan teringat dengan Lee yang telah membantunya.

"Terima kasih Lee." gumam Michael sambil mengambil 3 kaleng minuman di dalam lemari pendingin.

Selesai membayar minuman kalengnya. Kini Michael kembali masuk ke dalam kantor kepolisianya.

"Ini untukmu Lee." Michael menaruh minuman kaleng itu di pinggir tangan Lee yang sedang berkutat dengan komputernya.

Lee memandang minuman kaleng itu sambil tersenyum.

"Tumben, apa kau ingin meracuniku?" gurau Lee yang membuat Michael kaget.

"Apa kau sudah gila, mana mungkin aku melakukanya padamu." jawab Michael menjewer telinga Lee.

"I ya, ya. Aku percaya padamu." Lee tertawa dan akhirnya michael melepas tanganya dari telinga Lee.

Dari kejauhan Manila terlihat senang memperhatikan Michael dan Lee bercanda layakanya anak kecil.

Manila berdiri dan melangkah ke arah Michael yang masih berdiri di sebelah Lee.

"Hei, apa hanya Lee yang kau beri hadiah minuman?" tanya Manila, Michael dan Lee pun menoleh bersamaan ke arah Manila.

"Kau mau Manila, ini ambil." Michael memberikan satu minuman kalengnya pada Manila.

"Nah gitu donk, makasih Michael." ucap Manila sambil meminum minuman kaleng tersebut.

"Apa kalian berdua nanti malam ada acara?" tanya Michael pada Manila dan Lee.

Lee beradu pandang dengan Manila sambil menggedikan bahunya.

"Memangnya kenapa?" tanya Manila dengan penasaran.

"Aku ingin mengundang kalian untuk minum soji sambil menikmati sea food di restoran chinese depan Hotel Marbella." ajak Michael pada Lee dan Manila.

"Aku pasti datang Michael." jawab Lee.

Michael memandang ke arah Manila meminta kepastian.

"Bagaimana denganmu Manila." tanya Michael sambil menggedikan kepalanya pada Manila.

"Baiklah aku juga ikut, karena menurutku ini pasti seru." jawab Manila dengan senang hati.

"Baguslah, kalau begitu aku kembali bekerja dulu." ucap Michael seraya kembali melangkah menuju meja kerjanya.

Manila masih berdiri di sebelah Lee memandang Michael dari kejauhan.

"Tumben kalian akur?" tanya Manila.

"Entahlah, aku sendiri tidak tahu." Lee menggedikan bahunya.

"Baiklah, aku kembali pada meja kerjaku." ucap Manila seraya melangkah namun Lee langsung menahan tanganya.

"Aku sangat merindukanmu Manila." bisik Lee dan Manila pun langsung menepis tangan karena merasa malu.

Manila memencet hidung Lee merasakan greget di dalam hatinya.

"Makan tu rindu." Manila tertawa dan meninggalkan Lee yang masih memegang hidungnya.

Waktu berjalan dengan cepat. Dan kini para staff police officer telah terlihat membereskan meja kerjanya.

Manila, Lee dan Michael membungkuk sesaat ketika Letnan Bryan melintas di hadapan mereka.

"Michael, jangan pulang larut. Karena tante Grace hari ini memberitahuku akan masak spesial untukmu." ucap Bryan pada Michael.

"I ya, Aku akan pulang secepatnya." jawab Michael.

"Baiklah, aku pergi dulu." ucap Bryan seraya meninggalkan Michael.

"Mereka sangat baik sekali padamu Michael." ucap Manila dan Michael pun mengangguk mengiyakanya.

"Ayo Lee, Manila. Kita berangkat sekarang." ajak Michael.

Michael, Manila dan Lee melangkah keluar dari kantor kepolisianya. Namun dari kejauhan, terlihat Letnan Bryan yang berbalik arah dan kini melangkah menghampiri mereka bertiga.

"Hari ini ku undang kalian berdua untuk menemani Michael di rumahku, karena hari ini Grace istriku akan memasak makanan spesial." ajak Letnan Bryan.

Dan kini Lee, Manila dan Michael. Mengikuti mobil Bryan dari belakang.

Jalanan lenggang dan lancar jaya membuat waktu perjalana mereka sangat cepat.

"Baru kali aku tahu dan melihat langsung rumah Letnan Bryan dan ternyata rumahnya sangat besar sekali." ucap Manila yang baru keluar dari mobilnya dengan wajah berdecak kagum.

Letnan Bryan hanya tertawa simpul mendengar pujian dari Manila.

"Masuklah," ajak Letnan Bryan pada ketiga bawahanya.

Manila, Lee dan Michael melangkah mengikuti Bryan dari belakang.

"Apa kau tinggal disini juga Michael?" tanya Manila.

"I ya, tapi dulu. Sekarang aku ingin mandiri dan memilih tinggal di apartemen." jawab Michael.

Di dalam ruang tamunya yang indah, tiba tiba saja Bryan menghentikan langkahnya dan memandang ke arah Michael.

"Michael, kau tunjukan kamar tamu untuk Manila dan Lee!" titah Bryan yang setelah itu dirinya langsung menaiki tangga menuju kamarnya.

"Ayo, akan ku tunjukan kamar untuk kalian." ajak Michael pada Lee dan Manila.

Manila dan kini melangkah kembali mengikuti Michael dari belakang.

Michael terlihat berhenti di depan pintu dan tak lama ia langsung membuka kunci pintu kamarnya.

Manila dan Michael masuk ke dalam kamar tersebut.

"Manila, beristirahatlah dulu. Dan itu tempat kamar mandinya." ucap Michael sambil menunjuk ke arah pintu yang berada di pojok.

Lee memegang pundak Michael dan membisikan sesuatu pada telinganya.

"Apa aku akan satu kamar dengan Manila?" tanya Lee sambil berbisik pada Michael.

"Dasar mesum kau!, Ayo ikuti aku." Michael kaget dan langsung mengajak Lee menuju kamarnya.

Lee di ajak Michael pada kamar yang pernah di tempatinya dulu.

"Kau tidur disini." Michael menunjuk ke arah kasurnya.

"Lantas kau tidur dimana nanti?" tanya Lee.

Michael menarik kasur cadanganya dan meletakanya bersebelahan dengan kasur yang yang akan di tempati Lee.

"Mandilah dulu." titah Michael.

"Tapi, aku tidak membawa pakaian ganti." jawab Lee yang bingung.

"Tenang saja, aku akan menyiapkan pakain ganti untukmu dan Manila." Michael menepuk pundak Lee dan meninggalkanya sendiri di dalam kamar.

Dan tak berselang Kini Michael telah kembali membawa 2 style baju untuk Manila dan Lee.

Tok ...Tok ...Tok...

"Manila." seru Michael dari luar kamar.

Dan tak lama kemudian Manila telah membukakan pintunya.

"Kau pakai baju ini." Michael memberikan baju ganti tersebut pada Manila.

"I ya, terima kasih." Manila kembali menutup pintu kamarnya.

Dan tanpa mengetuk pintunya lagi, Kini Michael masuk ke dalam kamar Lee.

"Aku pikir kau cocok memakainya." Michael memberikan baju ganti pada Lee.

"Thanks Michael." ucap Lee

Michael mengangguk dan kini merebahkan dirinya sambil memandang ke arah langit langit kamarnya.

"Kau kenapa, kenapa tiba tiba saja kau melamun seperti itu?" tanya Lee.

Michael memiringkan tubuh dengan pandangan yang kini serius ke arah Lee.

"Ada sesuatu yang mengganjal pikiranku, tapi aku sendiri masih tidak mengerti dengan semua itu." ucap Michael.

"Maksudnya?" Lee masih bingung dengan ucapan yang baru saja di katakan Michael padanya.

Michael kini terduduk sambil memeluk lututnya.

"Apa kau tahu ketika aku datang ke tempat pemukiman yang telah kau tunjukan itu?" tanya Michael namun Lee mengerucutkan mulut sambil menggelengkan kepala.

"Memangnya ada apa disana?" tanya Lee.

"Ketika aku datang ke TKP, ternyata para penjahat itu sudah terlihat ketakutan sekali." jawab Michael dengan serius.

"Itu artinya penampilanmu sangat meyakinkan dan berhasil membuat mereka ketakutan sebelum melakukan perlawanan." puji Lee pada Michael.

Michael menggelengkan kepalanya.

"Bukan itu Lee, setelah aku menanyakan langsung pada ketiga penjahat itu dan mereka menjawab bahwa mereka telah melihat mahluk berkepala api." jelas Michael yang membuat Lee sedikit berkeringat dingin.

Michael sejenak memperhatikan perubahan wajah pada Lee dan merasa heran.

"Kenapa wajahmu menjadi pucat?" tanya Michael.

"Tidak apa apa, sebaiknya aku mandi dulu. Badanku kini terasa lengket." Lee melangkah masuk ke dalam kamar mandi meninggalkan Michael di atas tempat tidurnya.

Sementara, Manila yang sudah selesai dengan mandi dan mengganti bajunya. Kini dirinya terlihat membantu Grace menyiapkan makanan yang sudah di masak dan menaruhnya di meja makan.

"Terima kasih Manila, seharusnya kau tidak perlu repot repot membantuku." ucap Grace.

"Tidak apa apa Kak. Aku tidak merasa di repotkan kok." jawab Manila dengan tangan yang terus sibuk berkutat menyiapkan segala sesuatu di meja makan.

Letnan Bryan yang baru datang dan duduk. Dirinya merasa melihat Manila dan istrinya yang semakin akrab.

"Manila, bisakah kau panggilkan kedua pria tampan itu kesini." pinta Bryan dengan pandangan ke arah kamar yang di huni Lee dan Michael.

Hai semua ... jangan lupa like rate and commentnya ya.

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞 ZY ᵇᵃˢᵉR⃟✇⃟ᴮᴿ⸙ᵍᵏ

☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞 ZY ᵇᵃˢᵉR⃟✇⃟ᴮᴿ⸙ᵍᵏ

semangat lagi thor

2021-10-21

0

ʰⁱᵃᵗᵘˢ 𝔰𝔦𝔟𝔲𝔨 𝔯𝔩

ʰⁱᵃᵗᵘˢ 𝔰𝔦𝔟𝔲𝔨 𝔯𝔩

jangan sampe nih Michell curiga smaa Lee

2021-10-17

7

💞💞 RiS♥️

💞💞 RiS♥️

dan tak akan ku lepaskan 🎸🎸🎶🎶🎶

2021-09-30

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!