Selepas dari hal yang kurang menyenangkan itu, kini Manila melangkah kembali menuju alamat yang tertera pada sebuah kertas yang sedang ia pegang.
Malu bertanya sesat di jalan, Manila pun tak ragu dan kerap sekali menanyakan tentang alamat tempat yang sedang ia cari.
"Sepertinya tempat ini sudah dekat." gumam Manila dengan pandangan menuju sebuah apartemen kecil depanya.
Manila pun kini melangkah kembali membawa tas dan Covernya menuju sebuah toko yang berada bersebelahan dengan apartemen yang ia yakini itulah tempatnya.
"Permisi, tuan. Maaf, apakah benar apartemen ini milik tuan Burke?" tanya Manila pada seorang lelaki yang usianya hampir setara dengan Pamanya.
Orang tersebut menghentikan menghitung barangnya dan kini memandang ke arah Manila.
"Benar sekali, dan kebetulan sayalah orangnya yang bernama Burke." jawab lelaki tersebut.
Manila pun tersenyum cantik setelah mendengar itu.
"Tuan, saya sedang mencari sebuah apartemen untuk saya tinggal. Apakah masih ada tempat yang masih kosong?" tanya lagi Manila.
Burke sesaat memperhatikan Manila dari ujung kaki sampai kepalanya.
"Ada, tapi apa kau mampu untuk biaya perbulanya?" jawab Burke yang membuat Manila sedikit mengerutkan dahinya.
"Aku pasti mampu Tuan. Kalau boleh tahu, berapa tarif perbulanya Tuan?" tanya Manila.
"1000$, dan apabila kau ingin mengambil pertahun pun tak apa." jelas Burke.
Tanpa pikir panjang lagi, Manila langsung mengangguk dan menyanggupi dengan biaya apartemen tersebut.
"Baiklah, Ikutlah denganku." ucap Burke, seraya menyuruh karyawanya untuk menjaga toko sebentar.
Manila kini melangkah mengikuti Burke dari belakang, dan pada akhirnya sampailah mereka di sebuah ruangan apartemen yang akan di tempati Manila.
"Masuklah, kau bisa mengeceknya terlebih dahulu." ucap Burke yang di angguki Manila.
Di dalam ruangan tersebut Manila mengedarkan pandanganya ke segala arah.
"Tempatnya bagus, dan saya sangat suka." ucap Manila sambil tersenyum.
"Jika kau merasa cocok, segeralah kau beri aku untuk pembayaran pertamanya." pinta Burke yang tak pernah berbasa basi.
Manila mengangguk dan terlihat mengeluarkan Dompet dari dalam tasnya.
Manila mengeluarkan isi dompet dan menghitung uangnya di depan Burke.
"Ini, Tuan untuk pembayaran pertamanya." Manila menyerahkan 1000$ pada Burke.
Burke menerimanya dan kini kembali menghitung uang tersebut.
Setelah selesai dalam menghitungnya, Burke merasa tak tega. Karena tadi dirinya tak sengaja melihat isi dompet Manila yang sudah kosong.
"Ambil dan gunakanlah uang ini." Burke mengembalikan separuh dari uang yang di berikan Manila padanya.
"Tapi ...?" Manila bingung tak berkata.
"Sudahlah, anggap saja ini kemurahan dariku." ucap Burke dan Manila pun kini tersenyum dan tak ragu lagi menerima uangnya.
"Terima kasih, Tuan Burke." jawab Manila seraya langsung mencium punggung tangan Burke.
"Kalau boleh tahu, memangnya kau bekerja dimana?" tanya Burke pada Manila.
"Profesi pekerjaan saya, adalah seorang polisi." jawab Manila yang membuat Burke kaget.
"Apa aku tidak salah dengar, Wanita cantik sepertimu harusnya menjadi seorang model." ucap Burke yang di balas tawa yang renyah oleh Manila.
"Sudah menjadi cita cita saya semenjak kecil, Tuan." jawab Manila dan Burke mengangguk paham.
"Baiklah, aku harus kembali ke toko. Kalau ada apa apa, kau bisa menghubungi atau mencariku di toko." ucap Burke, seraya kini pergi melangkah meninggalkan Manila.
Tak berselang lama setelah Burke pergi, Kini Manila terlihat sibuk membereskan ruangan apartemen yang akan di tempatinya itu.
m
Visual untuk Manila shaw si polisi Cantik
Visual untuk Daniel Lee.
Visual untul Michael Donovan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Thatti Setianingsih
visual ny idola aq semua dilraba dimurat lee minho dan cha eunwo
2023-05-29
0
Qaisaa Nazarudin
Cover itu Koper ya??🤫🤫
2023-05-26
0
Elizabeth Zulfa
krna pakai dollar brrti latar t4 nya di luar negri ya
2023-02-22
0