PENANGKAPAN PENGEDAR NARKOBA

Selesai dengan acara breaktimenya. Kini Michael dan Manila sedang berada di ruangan kerja Letnan Bryan storm.

"Manila, sebisa mungkin kau pelajari kasus ini dengan cepat." Letnan Bryan memberikan berkas laporan pada Manila.

"Baik, Pak." Manila mengangguk.

"Dan Kau Michael, bantu Manila berpatroli di area Western Park, mengerti!" titah Bryan yang di balas senyuman malas oleh Michael.

"Sudah cepat pergi!, tunggu apalagi kalian." Bryan menunjuk ke arah pintu keluar.

Manila dan Michael seketika mengangguk dan segera bergegas keluar dari ruangan Letnan Bryan.

Di dalam ruangan Letnan Bryan. Sang Letnan terlihat mengepalkan tangan dengan wajah yang kini memerah di selimuti ke emosian.

"Aku harap Manila dan Michael bisa mengatasi dan menyelesaikan sindikat narkoba yang sangat pelik ini." Bryan memukul mejanya sebagai pelampiasan emosi sesaatnya.

Sementara, Manila terlihat sedang berjalan dengan cepat mengikuti Michael dari belakang menuju mobil yang sudah terparkir di luar kantor kepolisianya.

Mereka berdua memasuki mobil dan segera berpatroli ke area Western Park yang jaraknya hanya satu jam dari kantor kepolisianya.

Sepanjang perjalanan menuju Western Park, Manila memanfaatkan waktu tersebut untuk membaca dan mempelajari berkas atau kasus yang baru di dapatkanya itu.

"Manila, aku harap ucapan dan perlakuan Om Bryan tidak menyurutkan semangat kinerjamu." ucap Michael di sela sela perjalananya.

Manila sesaat menghentikan konsentrasinya dalam mempelajari berkasnya.

"Maksudmu, Letnan Bryan?" Manila sedikit kaget.

Sekilas Michael memandang ke arah Manila sambil mengangguk dan kembali fokus pada jalanan yang di lewatinya.

"I ya, Letnan Bryan adalah adik dari dari Ayahku. Makanya, dengan seenak perut di memarahiku sesuka hatinya." jelas Michael.

Manila memegang pundak Michael, dan berharap Michael tidak pesimis dan selalu semangat.

"Ayolah, kau harus buktikan pada Letnan, kalau kau bisa memecahkan kasus ini." Manila mencoba menyemangati Michael.

"Manila," panggil Michael dan Manila pun langsung memandang ke arah wajah Michael.

"I ya, ada apa?" tanya Manila.

"Bolehkah aku menanyakan sesuatu padamu?" tanya Michael dengan logat yang kini terlihat serius.

"Boleh, silahkan." Manila mengangguk.

"Apakah kau memiliki perasaan istimewa pada si pria es itu?" tanya Michael.

Mendengar pertanyaan itu. Manila pun langsung memalingkan pandanganya ke arah luar kaca mobilnya.

"Kenapa kau diam tak menjawab pertanyaan dariku?" Michael sekilas memandang spion dan melihat wajah Manila yang memerah malu.

Manila kini kembali fokus dan memandang ke arah Michael.

"Aku ... aku ...," Manila sedikit bingung untuk menjelaskanya.

Namun belum selesai dengan ucapanya, Mobil polisi yang di tumpangi Michael dan Manila kini telah sampai di Westen park.

"Ayo cepat kita turun." ajak Michael dan Manila pun mengangguk.

Baru saja Michael dan Manila menutup pintu mobilnya. Terlihat seorang pria memegang pistol berlari dengan wajah yang sangat ketakutan.

"Manila, ayo kejar lelaki itu!" Michael mengejar lelaki yang berlari tersebut di ikuti Manila dari belakang.

Namun sayang, Michael dan Manila tak bisa mengimbangi kecepatan lelaki tadi hingga membuat mereka kehilangan jejaknya.

"Sial," Michael merasa jengkel dan menendang kaleng minuman yang berada di depannya.

"Tenangkan dirimu Michael." Manila memegang pundak Michael.

"Manila, apa kau tahu lelaki yang kita kejar tadi?" tanya Michael namun Manila menjawab dengan menggelengkan kepalanya.

Michael menghela nafas dan menghembuskanya dengan kasar.

"Orang yang kita kejar tadi adalah pengedar narkoba yang bernama Pusher." jelas Michael dan Manila seketika kaget.

"Bagaimana kalau kita berpencar?" tanya Manila dan Michael menganggukinya.

"Baiklah, Kau coba cek kesana." Michael bergegas berlari berlawanan arah dengan Manila.

Cuacana Panas yang mendadak berubah menjadi mendung dan gelap karena akan hujan. Memang dirasakan sedikit menyulitkan Manila di dalam pencarianya.

Manila kini memasuki toilet umum Western Park. Dia menyusuri satu demi satu ruangan toilet yang terlihat kumuh dan sudah tua tersebut.

Pandangan Manila tertuju pada salah satu toilet terakhir yang berada di pojok yang belum ia cek dan periksa.

Dengan tangan kanan yang memegang pistol, Manila mencoba mendorong pintu kamar toilet secara perlahan dengan tangan kirinya.

"Jangan bergerak!" Manila mencoba menodonkan senjata tersebut.

Namun sayang, di dalam kamar toilet tersebut hanya terdapat sebuah kucing yang sedang asik menikmati ikan.

"Huffttt..." Manila menghembuskan nafas merasa lega dan memasukan kembali senjatanya.

Baru saja Manila berbalik, tiba tiba saja sebuah senjata sudah mengarah tepat pada wajahnya.

"Apa kau polisi hantu tadi" tanya Pusher si pengedar narkoba.

Manila malah makin bingung mendapati pertanyaan aneh yang di rasanya ngawur dan tidak masuk akal.

"Cepat jawab pertanyaaku!" Pusher menarik pelatuk pistolnya dan siap memecahkan kepala Manila.

Manila meneteskan air mata dan kini sudah merasakan pasrah di dalam hatinya.

Maafkan aku Paman, Bibi.

"Ah, tolong." Pusher berteriak minta tolong.

Manila membuka kembali matanya setelah mendengar teriakan minta tolong.

Manila kaget setengah mati melihat Pusher si pengedar narkoba sedang di seret oleh seorang mahluk yang kepalanya hanya berbentuk tengkorak dan mengeluarkan api.

"Hei, hentikan!" Manila mengarahkan pistolnya ke arah pria banaspati( tengkorak api).

Si banaspati sejenak melepaskan Pusher yang sudah ketakutan setengah mati. Dan kini Banaspati berbalik ke arah Manila dan menghampirinya.

"Jangan bergerak!, jika tidak aku akan menembakmu." ancam Manila.

Namun perkataan Manila sedikitpun tak di gubrisnya. Banaspati tersebut terus mendekat ke arah Manila.

Dorr ....

Manila dengan terpaksa melepaskan sebuah tembakan ke arah Banaspati tersebut.

Namun naas, Manila kini tak bisa melakukan tembakanya yang kedua kali karena pistol yang di pegangnya mendadak jamed( macet).

Sial kenapa lagi dengan senjataku.

Banaspati itu hilang seketika di hadapan Manila.

"Kemana hilangnya mahluk itu." Manila mengedarkan pandanganya ke segala arah mencari kemana hilangnya banaspati tersebut.

"Tunjukan wujudmu kalau kau berani, bertarunglah denganku sekarang!" seru Manila yang menggema di dalam ruangan toilet tersebut.

Manila tidak menyadari bahwasanya banaspati itu kini telah kembali menjadi manusia dan berada di belakangnya sambil tersenyum.

Banaspati yang telah kembali menjadi manusia tersebut dengan cepat seperti angin kini memeluk Manila dari belakang.

"Kau mencariku?" bisik banaspati itu di telinga Manila.

Manila dengan cepat berputar dan siap memukul dengan sikut tanganya.

"Hilang lagi, cepat sekali pergerakanya. Aku sampai tidak bisa merasakan pergerakannya." gumam Manila.

Banaspati itu kembali muncul dan kini memeluk Manila lebih erat dari sebelumnya. Tubuh Manila mendadak lemas dan tak bisa bergerak.

"Aroma tubuhmu sangat wangi Manila." Banaspati itu mengendus leher putih Manila.

"Siapa kau sebenarnya, cepat lepaskan aku." seru Manila dengan nada meninggi.

"Baiklah, aku akan melepaskanmu Manila. Tapi sebelum itu, aku akan meninggalkan segel Fujin di lehermu." bisik banas pati yang membuat Manila merinding dan mencoba berontak.

Cupsss ...

Banaspati itu kini menggigit kecil dan menghisap lehernya dan membuat Manila melenguh.

"I love you Manila." Bisik banaspati yang kini tiba tiba menghilang.

Manila segera mengeluarkan kaca kecil dari dalam pocket tasnya.

"Sial, ini memalukan sekali." Manila mendapati bekas kissmark di lehernya.

Manila tak mau berlarut larut dalam hal itu. Kini dirinya kembali fokus pada pusher si pengedar Narkoba yang sudah tak berdaya di hadapanya.

"Anda kami tangkap dengan tuduhan penyebaran narkoba." Manila mengeluarkan borgolnya.

Pusher mengangguk dan segera menghulurkan kedua tanganya untuk di borgol Manila.

"Tangkap dan bawa saja aku ke dalam penjara." ucap Pusher yang sangat ketakutan.

Hi .... jangan lupa Like commet and votenya ya.

Terpopuler

Comments

⧗⃟ᷢʷ ☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩

⧗⃟ᷢʷ ☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩

kerennnnn

2024-01-26

0

Anah Redho

Anah Redho

siapa tuh banaspati 🤔🤔

2021-11-24

1

Maryani

Maryani

buku buseeet tuh banaspati nyampe ke luar negri juga 👻👻👻👻mantaaap 👍👍👍

2021-11-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!