Dua hari sudah berlalu dengan diliputi kebosanan dari Clara. Dia bahkan tidak sadar kalau hari ini sang heroine akan pulang. Yah, Clara tidak mau begitu terikat dengan orang - orang besar dalam cerita. Bagaimana jika ia berakhir sebagai antagonis?
Ia hanya dengan malas membaringkan tubuhnya di kasur. Pemikirannya bahkan sudah menjelajah ke mana-mana. Karena saat ini otak miliknya sedang korslet.
Dalam novel Flower’s Girl, karena kemunculan Clara Scoleths terbilang sangat jarang, seharusnya tidak perlu mendalami karakternya. Walaupun, ternyata Clara Scoleths adalah tokoh besar dalam cerita, bagaimanapun juga label antagonis sudah ada dalam dirinya.
Ini dilakukan agar dunia tidak diselimuti kegelapan.
Awalnya Clara juga tak begitu suka dengan kemunculan karakter Clara Scoleths. Karena kalau wanita lain disorot dalam novel bergenre reverse harem, maka dugaan para pembaca adalah bahwa ia seorang pelakor. Dan benar saja, Clara Scoleths menyukai Rovers.
Namun, karena cinta? Apa Clara begitu ingin mendapatkan cinta?
Clara bahkan membunuh Hellen dan ketiga male lead lainnya begitu mudah. Saat itu, Clara tak sadar akan perbuatan Hellen yang ingin memancing ikan buas dengan kail yang rapuh. Pada akhirnya, Hellen terbunuh di akhir ceritanya.
Ternyata extra bab itu berguna juga untukku!
Dalam episode tambahan itu, di sana terdapat flashback bagaimana kisah dari Duke Wayne yang menyelamatkan Clara keluar dari menara Freesia.
Tunggu sebentar!
Jika diingat kembali, Duke Wayne punya segudang konflik dengan Freesia. Hanya saja dalam novel tidak diberitahu masalah apa yang mereka miliki. Padahal, kalau ini tentang Clara, seharusnya Freesia tidak begitu dendam pada Duke Wayne.
Sejak awal, Duke Wayne tidak ingin disangkut pautkan dengan Clara. Akan tetapi, karena keadaan yang memaksa membuat pria tua itu perlu bertindak. Singkatnya, Duke Wayne ingin Clara melindungi Hendrick apa pun yang terjadi.
Mungkin, ini semua karena dia yang menyulut perkelahian dengan keluarga Kerajaan Freesia. Sementara itu, Clara adalah senjata yang bagus untuk melawan Freesia.
Lantas, bagaimana Clara Scoleths bisa menciptakan kepribadian dalamnya?
Jika saja Clara asli sudah memilikinya sebelum Freesia memanfaatkannya. Berarti ada hal lain yang memicu Clara melahirkan pribadi baru. Clara jadi heran sendiri, bukankah itu akan membuat dirinya dalam bahaya?
Clara Scoleths melahirkan kepribadian dalamnya karena merasa hidupnya terancam. Ada kemungkinan Clara melahirkan kepribadiannya ini secara tidak sengaja atau mungkin memang sengaja.
Mendadak Avrim datang dan membuyarkan lamunan Clara. Dia membawa nampan berisi semangkuk buah-buahan yang telah dipotong rapi serta air putih.
Setiap hari Clara memang hanya bisa memakan makanan dan minuman yang dingin atau bersuhu rendah. Ingatlah kalau gadis ini sensitif terhadap sinar matahari karena panas, bukannya apa - apa. Kalau Clara nekat memakan makanan atau minum minuman panas, bisa dipastikan jika seluruh organ pencernaan Clara habis terbakar.
Semenjak Clara bar - bar memasuki tubuh Clara Scoleths ini. Memang dirinya jarang berkeringat. Lagi pula, keringat itu fungsinya mendinginkan badan yang suhunya naik. Bagaimana bisa tubuh Clara yang selalu dingin ini dibasahi keringat?
Ini jugalah alasan mengapa kulit Clara sangatlah pucat. Kulitnya tak pernah berinteraksi dengan baik saat matahari muncul, kalau bertemu, pasti yang ada perkelahian sengit.
Seperti biasa, Avrim duduk di samping Clara sampai menunggu semua buah dalam mangkuk habis. Avrim memilih membuka pembicaraan lebih dulu.
“Apa Nona sudah tahu kalau Nona Hellen sudah datang ke kediaman pagi ini?”
“BRUH!” Clara nyaris menyemburkan semua buah yang telah masuk ke mulutnya. Karena dia tak ingin itu terjadi, akhirnya dia malah tersedak.
“Nona!”
Saus tartar! Mengapa aku melupakan hal penting ini? Heroine akan muncul di depan mata kepalaku sendiri. Aku ingin tahu bagaimana wajahnya! Tapi, bukankah aku hanya akan mengulang alur dalam novelnya?
“Nona...” Avrim bangkit dan mendekati Clara dengan wajah khawatir.
Clara dan Avrim bertukar pandangan heran saat terdengar suara pintu diketuk. Ini memang mengherankan, siapa yang mau mendatangi tempat menyeramkan ini kalau bukan dia yang berkuasa? Maksudnya adalah Duke Wayne itu.
Avrim melangkah menuju pintu dan lumayan terkejut melihat siapa yang datang. Avrim melirik takut - takut ke arah Clara.
"Aku datang ke sini ingin bertemu Clara Scoleths.”
“Tapi Nona, Nona saya baru saja tidur kembali setelah menghabiskan sarapan. Mungkin, anda perlu datang ke sini di lain hari.” Jawab Avrim dengan gugup.
“Baiklah, sepertinya aku menganggu waktu istirahatnya. Aku akan kembali lagi ke sini nanti.”
“Iya, Nona Hellen...”
Apa? Hellen datang ke sini? Untuk apa? Kukira di novel ada penjelasan tentang Duke Wayne yang melarang Hellen mendekatiku. Lagi pula, datang ke lantai ini terutama kamarku perlu izin langsung dari Duke Wayne sendiri. Apa itu berarti Duke Wayne telah mengizinkannya?
Clara menidurkan kembali tubuhnya ke kasur. Sebenarnya ini tidak terlalu bagus setelah makan. Tapi, demi mendukung alasan Avrim, dia perlu bersandiwara. Kalau Clara menemuinya, alur akan berjalan seperti di novel.
Namun, jika sekarang Clara menghindari Hellen. Apa yang akan terjadi selanjutnya?
...****...
“APA?!”
Clara berteriak kencang di ruangan Duke Wayne. Kalau saja dia tidak menggunakan jubah, sudah pasti ekspresinya saat ini ditertawakan oleh pak tua ini.
Bukan tanpa alasan Clara berteriak. Baru saja dia berharap tidak diajak ke istana. Tapi, pak tua ini malah menyuruhnya berangkat ke Istana Kerajaan untuk merayakan ulang tahun Raja Ranunculus bersama Hendrick.
Sontak saja Clara melampiaskan kekesalannya dengan berteriak.
Clara diperintahkan ikut dengan tujuan mengawasi dan menjaga Hendrick. Walaupun ini terasa sedikit aneh, karena yang seharusnya dilindungi itu wanita, bukannya pria.
“Tapi, Duke! Saya tidak bisa keluar begitu saja!”
“Apa yang kau bicarakan? Lagi pula pestanya diadakan di malam hari, kau bisa bebas keluar tanpa perlu mengkhawatirkan panas atau sejenisnya. Kau tak bisa membuat alasan, malam hari itu dingin.”
“Apa pria perlu dilindungi oleh wanita?” tanya Clara retoris.
“Kau ingin kutendang? Kalau begitu, apa gunanya kemampuan membunuhmu?”
“Memangnya manusia berlidah racun itu mau bersama saya?”
“Mengapa kau tak ikut saja? Apa ruginya buatmu?”
Ruginya adalah aku akan bertemu si Rovers itu! Aku khawatir tentangnya, bukan tentang anakmu!
Clara mencengkeram kuat jubahnya. Yang dikatakan Duke Wayne memang benar. Dia tidak bisa membuat alasan untuk tidak pergi.
“Saya tak mau dekat - dekat dengan putri anda!” Teriak Clara.
Hal itu membuat Duke Wayne menatapnya aneh. Dia tahu alasan itu hanya agar dia tak ikut. Gadis ini sebenarnya berbahaya jika dibiarkan keluar. Namun, satu hal penting yang Duke Wayne ketahui.
Gadis ini akan tenggelam dalam kegelapan diri sendiri kalau terlalu lama dibiarkan tanpa teman. Lagi pula, Clara adalah jenis senjata yang tidak akan pernah tumpul kemampuannya walau lupa jati diri. Karena kepribadian kedua milik gadis ini takkan pernah melupakannya.
“Kalau begitu akan kukatakan pada Hendrick jika kau akan naik kereta kuda dengannya, sedangkan Hellen bersama denganku.”
Ini bukan yang kuharapkan!
Meski begitu, Clara tak bisa pasrah begitu saja. “Apa anda tidak khawatir anak anda mati karena dekat dengan saya?”
“Itu takkan terjadi. Kau yang sekarang bukan kau saat membantai seluruh pasukan Freesia hari itu.” Ucap Duke Wayne lirih.
Huh? Membantai Freesia? Aku? Kupikir itu Duke Wayne.
“Nampaknya saat kepribadian dalammu menguasai kesadaranmu, kau tidak ingat apa pun.” Ejek Duke Wayne, Clara nyaris menendang meja di depannya karena kesal.
Clara mendengus, “Sudahlah. Itu hanya cerita lama. Saya beruntung bisa tinggal di sini karena anda.”
Pandangan Clara yang sejak tadi terpaku pada Duke Wayne, kini memilih menatap jendela yang terbang gordennya terbawa angin.
“Saya tak suka melihat masa lalu. Saya lebih suka menanti apa yang akan terjadi di masa depan.”
Duke Wayne tersenyum sinis, “Kau pasti akan menarik kata - katamu sebelumnya jika aku menceritakan tragedi besar yang terjadi hari itu.”
TBC
Jangan lupa like dan komen ^-^
So, see you in the next chapter~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
juendidi
novel ni aku suka banget. salam dr m'sia. ku beri poin dn koin.
2023-02-15
0
Zulvianti
saya juga, kalo sore mood kadang gak bagus sampe marah marah, giliran masih siang udh kek monyet lepas
2022-03-12
1
Zulvianti
punya kepribadian ganda ya
2022-03-12
2