Satria tak membutuhkan waktu lama mengolah semua bahan makanan apalagi dia di bantu dua gadis cantik. Hari sudah menjelang malam saat mereka selesai memasak.
"Wah Pak Satria benar-benar berbeda di luar kantor," celetuk Jenny sambil melahap makanannya dengan senang hati, jarang jarang di masakin atasan ya harus di nikmati dong.
"Emang Satria gimana pas di kantor, apa dia makan orang?" Tanya Rahel dengan polosnya.
"Uhukk..kamu pikir aku kanibal, dasar gadis aneh," balas Satria yang terbatuk saat mendengar ucapan Rahel.
"Aku cuma nanya loh Satria," balas Rahel.
"Jelasin Jen, jujur aja gak masalah kok," ucap Satria.
Glekk
Bagaimana bisa Jenny menjelaskan kekejaman Satria saat di kantor, kepala tim pemasaran ini benar-benar mengerikan saat bekerja, pantas saja setiap perusahaan Farenheit memasarkan barang selalu sukses di pasaran.
"Loh Jen jelasin kok malah bengong, kesambet kamu ya!" Ucap Rahel sambil menggoyangkan tangannya di depan wajah Jenny.
"Eh..a..apa boleh saya jujur pak?" Tanya Jenny takut takut kalau Pak Satria atasannya itu malah marah dan mengamuk.
"Ya udah jujur aja, biar Rahel tau, kan dia bakal gabung ke tim kita beberapa hari lagi," ucap Satria dengan santai sambil menikmati makan malam mereka.
"Emm...bapak yang bilang kan, baiklah saya akan jujur!" Ucap Jenny yang dianggukkan oleh Satria.
"Jadi gini Ra, pak Satria ini terkenal sebagai kepala tim killer bahkan kepala tim perusahaan lain gak ada yang bisa nandingin pak Satria," jelas Jenny.
"Hmmm terus?" Tanya Rahel dengan serius sambil memasukkan makanan ke mulutnya, Satria mengulum senyum melihat Rahel yang begitu penasaran tentang dirinya.
"Pak Satria tegas, kejam, suka nge bentak, suka marah marah, tatapan matanya seperti iblis yang akan menelan mangsanya hidup-hidup, sekali aja kesalahan kamu lakukan maka...kekhhkk, tamat riwayatmu!!" Ucap Jenny sambil menarik jempolnya di dapan lehernya.
"Salah ketik aja satu huruf, laporanmu bakal jadi UFO, terbang sampai kemana mana, Pak Satria akan kehilangan sisi kemanusiaan nya saat sudah duduk di tahta keramatnya di kantor, ughh kalau udah lihat mata pak Satria rasanya pengen cepat cepat menghindar, menyeramkan sekali, kau tak akan tahan," tambah Jenny lagi.
Jenny berdiri sambil menjelaskan betapa berbedanya Satria di kantor . Rahel tersenyum melihat sahabatnya yang kalau udah di ajak gibah pasti bakalan seru dan berlebihan seperti saat ini.
"Lalu, bagaimana dia akan menghukum kalian,?" Tanya Rahel sambil melirik Satria yang diam saja menikmati makanannya toh yang dikatakan Jenny benar.
"Ahh bagian itu yang paling menyiksa Ra!" Celetuk Jenny sambil memeluk dirinya sendiri dengan wajah ketakutan yang di buat-buat.
Tep...
Jenny meletakkan kakinya di atas kursi, dia menatap tajam pada Rahel.
"Pak Satria akan menyuruh naik turun tangga darurat dari lantai satu sampai lantai sepuluh sebanyak lima kali putaran naik turun sambil merekam dengan ponsel masing-masing, siapa saja yang tidak beres laporannya akan terkena hukuman ini!!" Ucap Jenny.
"Haa?" Rahel terbelalak.
"Lalu?" Tanya Rahel.
"Pak Satria akan memajang nama orang yang laporan nya tidak beres di Mading kantor beserta laporan yang salah juga di pajang, kejam banget Ra, sumpah itu malunya gak ketulungan kalau udah kena hukuman yang satu itu," ucap Jenny.
"Pfftttthhh hahahah, kalian di kantor atau penjara?" Ucap Rahel.
"Ehh tapi tunggu..." Ucap Rahel sambil menatap Satria yang diam saja.
Plakkk
"Ihkk Satria pembohong!!" Gerutu Rahel sambil memukul lengan pria yang sedari tadi menahan diri untuk tidak tertawa itu.
"Pfhhtt hahhahahahaha baru sadar neng cantik? Hahahahahahah," Satria tertawa terbahak-bahak.
"Ck...kenapa kamu gak ngaku kalau kamu kepala timnya sih dasar aneh, erghh...pake acara bilang tim pemasaran menyeramkan lagi erhhh... dasar Satria !!!" Kesal Rahel sambil memukul mukul lengan Satria yang tertawa terbahak-bahak melihat wajah Rahel yang terkejut dengan fakta bahwa Satria lah kepala tim pemasaran yang beberapa hari lalu dibicarakan oleh mereka.
Tap
"Ahahahahah....ampun..ampun, iya deh maaf udah bohong, cuma mau ngasih surprise sih waktu di kantor, tau taunya kebongkar disini hahhahaha," tawa Satria sambil menahan tangan Rahel yang bergerak memukul lengannya.
"Nyebelin!" Ketus Rahel.
Brukk
"Ka..Kaa..kalian....haaahhh" Jenny terjatuh ke lantai karena syok melihat dua manusia yang dianggapnya aneh itu bisa tertawa sedekat itu bahkan sampai melakukan touching, hal paling tidak pernah di saksikan Jenny seumur hidupnya.
"Lah kenapa Jen?" tanya Rahel, tangannya masih belum lepas dari tangan Satria begitu juga dengan Satria, mereka menatap Jenny heran.
"Ka..kalian kesambet apa, kalian sudah gila ya?" Ucap Jenny sambil memundurkan badannya ke belakang menjauh dari kedua orang itu.
Rahel dan Satria saling menatap, mereka melihat tangan mereka yang masih berpegangan seketika mereka melepaskan genggaman itu.
"Eh...ups, maaf," ucap mereka berdua tersadar, mereka menunduk sampai...
Tuk
"Hahahaha," mereka tertawa bersama saat sadar mereka bisa serentak meminta maaf dan menunduk hingga kepala mereka berbenturan.
Jenny semakin terheran heran melihat kedua manusia beda jenis kelamin itu.
Jenny berdiri sambil berkancah pinggang di depan Satria dan Rahel yang malah asik asikan tertawa membuat Jenny semakin penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi pada dua manusia super aneh itu.
"Kalian!!" Bentak Jenny sampai membuat Rahel dan Satria terdiam dan menatap Jenny yang sedang berkancah pinggang di hadapan mereka dengan tatapan mata penasaran.
"Ada apa Jen?" Tanya mereka lagi lagi bersamaan membuat keduanya akan tertawa lagi namun tidak tega melihat wajah Jenny yang syok jadi mereka hanya bisa mengulum senyum saja.
"Rahel sejak kapan kamu bisa dekat sama cowok? Setahu ku kamu paling anti dengan pria, kamu paling ANTI dengan yang namanya LAKI LAKI, apa kamu udah ngelanggar prinsip hidup kamu!??" Ucap Jenny berapi-api.
"Apa ada sesuatu yang nggak aku tau hah??!' ucap Jenny terengah-engah.
"Pak Satria juga!" Ucap Jenny sambil menunjuk Satria melupakan bahwa Staria adalah atasan killer di kantornya.
Satria tersentak, Rahel juga demikian.
"Pak Satria bukannya Gay ya? Rumor bilang kalau bapak itu ganteng tapi belok, lah ini kok bisa dekat sama cewek mana cewek alien pulak!!!" Tukas Jenny.
" Uhuk...uhuk apa? Aku? Gay!!???" Pekik Satria saat mendengar ucapan Jenny yang mengatakan kalau dirinya adalah seorang pencinta sejenis.
Rahel menahan tawanya, dia melihat wajah panik Satria saat dikatai Gay oleh bawahan sendiri.
"Iya, semua orang di kantor udah tau kalau bapak itu Gay, bapak nggak tertarik pada perempuan, bapak itu terong makan terong," ucap Jenny sambil menggerakkan tangannya dan menyatukan mereka di hadapan Satria.
"Bwahahahahhahahahah, Satria kamu Gay? Hahhaah kasihan dikatain Gay hahahhaha," Rahel Tertawa terbahak-bahak lain halnya dengan Jenny yang malah garuk garuk kepala sedangkan Satria memasang wajah masam.
"Argghhh... Hisssh dasar karyawan laknat, ngatain atasan sendiri belok, awas kalian besok kurang ajar!!!" Kesal Satria.
"Ehh ja..jadi gak benar ya pak?," Ucap Jenny dengan polosnya.
"Ya gak benarlah Jen, ya kali aku ganteng, berprestasi gini di katain Gay, kalian kali yang otaknya belok sampai buat surat pengantar aja harus diajarin satu satu dari A sampai Z, erghhh dasar bikin kesal aja!!!" Gerutu Satria sambil mengusap kasar wajahnya.
"Bwahahahah, Sat yang sabar, orang orang dengan prinsip hidup selibat gak mudah ngejalanin hidup ini, Jenny juga malah ngataian aku lesbian karena gak mau jalan sama cowok dan nyaman sama cewek hahahahhaha," tukas Rahel sambil melirik Jenny yang merasa bersalah.
"Hehehh, ya kan karna kamu gak mau Ra, " ucap Jenny.
"Ck...jangan jangan kamu ya Jen yang nyebarin gosip murahan itu hah?" Ketus Satri asambil menatap Jenny.
"Masa saya sih Pak, makanya bapak tuh berbaur sama karyawan wanita, ini cewek pakai rok ke kantor habis di semprot sama bapak, karyawan cewek dekatin bapak malah bapak bikin nangis, bapak malah ketawa ketiwi bareng karyawan cowok ya akhirnya muncul rumor jelek dong pak," jelas Jenny membalas perkataan Satria.
"Ck..sial, siapa yang berani beraninya menghancurkan martabat ku, erghh awas kalian besok," ucap Satria dengan mata berapi-api.
Glekk
Jenny menelan kasar Salivanya.
"Mampus kami besok, arhhh pak Satria ngamukk!!" Batin Jenny.
"Hahahahah, sudahlah Satria, nanti kamu makin dibenci loh, tanggepin dengan senyuman aja, tunjukin aja itu," ucap Rahel sambil melirik cincin pernikahan di tangan Satria.
"Ahh.. that's good idea!" Ucap Satria.
.
.
.
Like, vote dan komen 😉😉😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Lili Yoon
siap siap besok jenny bakal dag Dig dug ketemu satria 😅😅
2021-11-06
0
Gala
ayo up lagi thor
2021-09-24
0