PC 18

Rahel sudah diperbolehkan pulang hari ini, Satria dan Jenny membawa gadis itu pulang.

"Jen kurasa sebaiknya kau temani Rahel di kontrakan barunya, aku takut dia akan melakukan hal yang tidak tidak lagi, dia ini benar-benar tak bisa ditebak," sindir Satria yang sedang mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Tadi Bastian membawa mobil Satria dan memarkirkan nya di parkiran rumah sakit.

"Ahh...Anda benar Pak, aku akan menemanimu sampai kau benar-benar normal!" Celetuk Jenny.

"Baiklah, terimakasih Satria, terimakasih Jenny," ucap Rahel.

"Simpan rasa terimakasih mu Ra, buktikan kalau kamu bisa bangkit, jangan malah depresi begitu, hidupmu itu berharga!" Celetuk Satria yang duduk di depan kemudi bersama Jenny di sampingnya dan Rahel di belakang mereka.

"Dengar itu Ra, kalau sampai kulihat kamu nekat lagi maka habis kamu di tanganku!" Ucap Jenny sambil mengangkat kepalan tangannya.

"Iya Jen, nggak lagi," ucap Rahel berjanji.

Satria membawa mereka menuju rumah kontrakan Rahel lebih tepatnya Rumah Satria yang dikontrak oleh Rahel.

Jenny menggandeng tangan Rahel dan membawa gadis itu masuk ke dalam sana.

Ceklek....

Satria membuka pintu dengan kunci miliknya, Rahel terbelalak kaget kenapa Satria punya kunci itu pikirnya.

"Sat kamu kok punya kunci rumah ini?" Tanya Rahel.

Satria tak menjawab dia membuka pintu dan mempersilahkan mereka masuk.

"Masuk dulu," ucap Satria.

Rahel dan Jenny masuk ke dalam rumah itu, mata Rahel terbelalak saat melihat di rumah itu sudah tersususn segala furniture membuat rumah jadi lebih berisi.

"Apa pemiliknya sudah datang?" Ucap Rahel.

"Ya udah lah, orang aku pemiliknya," celetuk Satria dengan santainya Berjalan masuk ke dalam rumah itu.

"A..apa!!" Pekik Rahel, dia tak menyangka kalau Satria adalah pemilik rumah yang dikontrak nya.

"Jangan teriak teriak Rahel nanti dikira maling," ucap Satria.

"Ka..kamu kenapa gak bilang Satria? Astaga tau begini aku gak ngambil rumah ini, ya kali kita tinggal satu atap Sat?" Ucap Rahel.

"Ck...ck...ck Rahel itu gak bakal jadi masalah, kita punya ini kan!?" Ucap Satria sambil menunjuk cincin pernikahan di jari manisnya.

"Arhhhh....kenapa jadi begini , kupikir pemiliknya perempuan, " ketus Rahel.

"Kau pikir aku juga tidak kesal, saat pertama kali kutahu kalau penyewa kamar atas bukan laki-laki hah, tapi ya aku kan dermawan dan baik hati jadi kubiarkan saja," ucap Satria menyombongkan diri.

"Haishhh, dasar songong!!" geram Rahel.

"Sudah sudah, apa kalian mau berdebat sampai lebaran monyet hah?" Ucap Jenny menengahi kedua anak manusia itu.

"Sudahlah Ra, lagian kamu kan tinggal di atas dan Pak Satria di bawah jadi gak bakal ada masalah, kalau ada yang tanya kamu tunjukkan saja cincin palsu kalian itu!" Usul Jenny agar kedua manusia itu tidak berdebat lagi.

"Huhhffhhh....haishhh baiklah, tak kusangka aku akan melanggar prinsip hidupku untuk tidak tinggal seatap dengan laki laki," gumam Rahel dengan wajah lesu.

Satria tersenyum tipis mendengar ucaoan Rahel, dia berjalan ke belakang sedangkan Rahel dan Jenny naik ke lantai dua.

Jenny dan Rahel terbelalak kaget melihat ruangan Rahel yang benar-benar nyaman yang berubah dalam beberapa jam saja, warna warna pastel lebih dominan di ruangan itu.

"Tunggu sejak kapan ruangan ini berubah?" Ucap Rahel.

"Entah, tapi ini sangat nyaman," ucap Jenny yang duduk di atas sofa yang lembut dan nyaman itu.

Rahel turun ke bawah dia mencari pria yang menjadi teman serumah nya.

"Satria!!"panggil Rahel yang mondar mandir mencari Satria, dia melihat ke setiap ruangan berharap menemukan Satria namun tak dia temukan.

Harapan terakhirnya adalah dapur, Rahel betanjak menuju dapur dan melihat Satria sedang memasak di sana, pria itu sudah memakai celemek putih di depannya.

"Satria!" Panggil Rahel.

Brukk

Sreet

"Eh..eh...eh..aduh jatuh deh ikannya, ada apa sih Raaa," gerutu Satria saat ikan jahir yang akan di bersihkan nya jatuh ke lantai.

"Kenapa ruangan ku berubah?" Tanya Rahel sambil berkancah pinggang.

"Lah mana aku tau kan itu ruanganmu, bukan ruanganku," ucap Satria cuek, dia sendiri tidak tau kondisi ruangan Rahel sekarang, tadi dia meminta Bastian mengurus rumahnya.

"Ihkkk yang bener dong Satria, itu kenapa furniture di ruangan atas tiba tiba jadi lengkap semua Sat??" Tanya Rahel yang kini berdiri di samping Satria.

Tak

Satria menghentakkan pisaunya ke atas talenan ikan.

"Sudah ku bilang aku gak tau Ra, emang ruangan kamu berubah gimana sih?" Tanya Satria sambil mulai membersihkan ikan jahir itu.

"Pokoknya berubah banget, masa iya bukan kamu? Jadi siapa kenapa disana lengkap semua, tv ada, sofanya lengkap, gordennya lengkap, meja, kursi, kipas angin, semuanya ada, siapa yanga naruh coba? Masa iya ada jin?" Celetuk Rahel.

Satria menghentikan aktivitasnya, dia menatap Rahel dengan tatapan ya begitulah. Satria menghela nafasnya,

"aku gak tau loh Rahel," ucap Satria.

"Ck...sini lihat dulu!" Ucap Rahel spontan menarik tangan Satria yang masih bau ikan.

"Ehh...eh...eh bentar Napa neng? Ini tangan masih bau amis mau ku kasih ke wajahmu, main tarik tarik aja," gerutu Satria sambil mengangkat kedua tangannya yang masih kotor.

"Ya udah bersihin," ucap Rahel.

Satria membersihkan tangannya, begitu selesai, Rahel langsung menarik tangan Satria menuju lantai dua, Satria mengikut saja ,dalam hatinya ada perasaan senang karena Rahel tampaknya bisa cepat pulih dari depresi nya.

Satria dan Rahel tiba di lantai dua, Mata Satria juga terbelalak kaget melihat fasilitas lengkap di dalam ruangan Rahel.

"Wow Amazing Ra!" Celetuk Satria yang malah membuat Rahel semakin heran dengan reaksi pria itu.

"Jadi bukan kamu!" Tanya Rahel dan Satria mengangguk masih dengan mata berbinar-binar melihat kelengkapan di ruangan itu.

"Ra keren banget kamu, disini banyak Snack, disana pakaiannya juga lengkap, tas sepatu ,parfum, perhiasan Wow keren banget Pak Satria sampai nyiapin itu semua!!" Ucap Jenny keluar dari kamar Rahel.

"Haaa?" Rahel semakin terbelalak kaget dan bingung pasti nya lain halnya dengan Satria yang sedang berpikir keras siapa kira kira gerangan yang melengkapi fasilitas dimlantai dua itu.

"Ck...ck...ck..ini pasti pekerjaan pasangan tergila di dunia itu, hadeehhh Mom , Dad kalian memang yang terbaik!!" Batin Satria.

"Ini siapa yang naruh sih?" Tanya Rahel bingung, bagaimana bisa dalam sekejap ruangan itu berubah menjadi berisi dan lengkap.

"Sebenarnya aku meminta pemilik furniture yang kita kunjungi kemarin untuk mengisi rumah ini Ra, kurasa mereka memberikan bonus karena di kamarku juga lengkap fasilitasnya," ujar Satria bersandiwara.

"Ba.. bagaimana mungkin Sat, aku gak belanja apa-apa dan itu pun kita gak jadi beli apa apa," sanggah Rahel.

"Ck..aku mengajukan komplain akhirnya mereka kasih bonus, udah jangan bawel diterima aja lumayan gratis, penghematan Ra," ucap Satria.

"Hah bener Pak Satria, wah kamu beruntung banget Ra!" Celetuk Jenny.

"Aku malah jadi gak enak, masa iya sebanyak ini Sat, gak masuk akal ah!" Ucap Rahel.

"Udah terima aja," ucap Satria.

Krukkk....kruuukk....kruukk

Perut seseorang berbunyi pertanda dia sedang lapar.

"Eh.....ups...," Rahel terkejut saat mendengar suara gemuruh dari perutnya sendiri.

Satria dan Jenny tergelak melihat gadis itu, Rahel merona karena tertangkap basah merasa Lapar sampai samapi perutnya berbunyi.

"Hahahahah, Kamu lapar ya Ra ya udah ayo ke bawah, Jen ayo kalian bantuin aku masak, bahan makanan udah lengkap di bawah," ucap Satria.

"Pak Satria jago masak ya!!" ucap Jenny .

"jagolah!" jawab Satria.

Jenny dan Rahel mengikut saja toh juga sudah lapar dan harus cepat cepat masak supaya koloni cacing mereka tidak meronta-ronta.

.

.

.

Like, vote dan komen 😉😉😉

Terpopuler

Comments

Gala

Gala

lanjutkan thor

2021-09-23

0

Rahasia

Rahasia

semangat thor cerita bagus banget👍suka benget

2021-09-22

5

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!