Rahel dan Jenny baru saja pulang dari TPU dimana kedua orangtua Rahel dikebumikan. Tampak kedua gadis itu mengayuh sepeda mereka masing-masing sambil saling bercengkrama satu sama lain.
Hari ini hari Minggu merupakan hari beristirahat bagi para karyawan kantoran sekaligus mempersiapkan diri untuk bekerja besoknya.
Rahel sendiri baru mendapatkan panggilan kerja dua hari yang lalu dari kantor yang sama dengan Jenny. Jenny sudah terlebih dahulu bekerja di Perusahaan Farenheit sejak enam bulan yang lalu.
"Hel aku ke tempat temen kerja dulu ya mau minta file presentasi besok, dia orangnya lelet entar lupa aku yang kena marah," ucap Jenny sambil menghentikan sepedanya saat mereka sampai di persimpangan jalan.
"Ohh...okeh okeh, ya udah aku juga ada urusan buat urusan kerjaan juga, kamu arahnya kemana?" tanya Rahel.
"Aku ke sana," ucap Jenny menunjuk arah Kiri.
"Ohh kalau gitu kita pisah disini dong, aku ke arah sana soalnya," ucap Rahel menunjuk persimpangan yang ada di depannya.
"Oke deh, sampai ketemu di rumah ganggang laut!" ucap Jenny sambil nyengir kuda lalu meninggalkan Rahel tanpa mendengar balasan gadis itu.
"Ck...dasar kadal Biru!" celetuk Rahel mulai mengayuh sepedanya.
Hari ini cukup cerah, jalanan juga tidak terlalu ramai, suasana kota Yogyakarta yang damai membuat siapa saja betah tinggal disana.
Rahel mengayuh sepedanya, sambil bersenandung ia melajukan sepedanya menuju sebuah toko perhiasan entah apa yang ingin dilakukan gadis itu disana.
Rahel memarkirkan sepedanya di samping sebuah mobil sedan berwarna Hitam, jika dilihat pasti pemiliknya orang kaya.
Rahel turun dan memasuki toko perhiasan itu.
Brukk
Rahel tidak sengaja bertubrukan dengan seorang pelanggan toko itu.
"Eh aduh maaf ya," ucap Rahel sopan.
"it's okay!" sahut pria berkacamata hitam itu dengan santai sambil tersenyum tipis dan di balas oleh Rahel.
Rahel masuk ke dalam toko itu sambil clingak clinguk, sesungguhnya ia baru kali ini masuk ke toko perhiasan selama 24 tahun hidupnya di dunia ini.
"Silahkan duduk mbak, Ada yang bisa kami bantu?" tanya pegawai toko perhiasan itu.
Rahel mendekati wanita itu lalu duduk di sebuah kursi yang memang di sediakan untuk pelanggan.
"Emm...begini mbak, saya mau cari cin cin pernikahan tapi bukan untuk berpasangan, emm...hanya mau dipakai sehari-hari aja, yang modelnya mirip mirip cin-cin pernikahan gitu ada gak mbak?" tanya Rahel.
Sebentar pelayan toko itu menyerngitkan keningnya.
"Kenapa permintaannya sama dengan pria tadi?" pikir pelayan itu.
"Bagaimana mbak ada gak? tapi kalau boleh yang agak murah dikit deh," ujar Rahel sambil menggaruk-garuk tengkuknya.
"Ada kok mbak, kebetulan tadi ada pembeli yang ngambil cincin tapi gak ikut pasangannya, saya rasa mbak bisa ambil cincin itu, kami akan mengurangi harga untuk mbak," jawab pelayan tersebut sambil menunjukkan sebuah cincin pernikahan dengan bentuk hati di tengahnya, seperti sebuah ruang yang bisa dimasuki oleh pasangan cincinnya.
Pasti pasangan cincin itu juga memiliki bentuk yang sama sehingga jika di dekatkan makan cincinnya akan bersatu.
Rahel melihat cincin itu sambil tersenyum.
"Yesss akhirnya dapat, setelah ini nggak bakal ada yang ngejar ngejar aku lagi karena pasti mereka berpikir aku udah nikah, yesss!" seri Rahel kegirangan di dalam hatinya.
"Bagaimana apa mbak mau? kami juga akan sulit menjual cincin ini karena dikhususkan untuk pernikahan," ujar pelayan itu.
"Ummm...tapi harganya kurangin ya mbak, saya akan ambil tapi kasih diskon besar okey?" rayu Rahel dengan wajah memelasnya.
"Baiklah mbak," ucap pegawai itu.
Akhirnya setelah prosesi tawar menawar selesai, Rahel mendapatkan cincin itu dan memang nasibnya sangat bagus cincin itu pas di jari manisnya.
Rahel keluar dari toko itu dengan senyuman sumringah, selain mendapatkan cincin untuk menutupi identitasnya, ia juga mendapatkan keuntungan karena hanya membayar 200.000 untuk cincin emas itu.
"Hahahah, kau terbaik Rahel, setelah ini hidupku akan sangat damai tanpa ada hama pengganggu yang mengejar-ngejar diriku, luar biasa hahaha," Rahel bermonolog sendiri di depan toko perhiasan itu, sampai sampai beberapa orang bergidik ngeri saat melihat Rahel tertawa sendiri.
"Ih sayang aku takut, lihat deh dia pasti ditinggal suaminya makanya sampai stress begitu, ngeri ahk," ujar pejalan kaki.
"Sssttt...jangan keras-keras dia denger di kejar kamu!" balas pasangannya.
Rahel tidak menghiraukan gunjingan orang sekitar pada dirinya. Ia menaiki sepedanya dengan senyuman bahagia.
Sementara itu di sebuah toko pakaian, seorang pria tampan sedang duduk di ruang tunggu menunggu temannya yang membeli beberapa pakaian kantor, sebab mulai Minggu depan pria itu akan masuk kantor sebagai karyawan baru.
Pria yang tak lain adalah Satria itu tampak serius memilih pakaian formal yang akan di kenakannya ke kantor.
Setelah selesai memilih beberapa potong pakaian ia membawa semua barang belanjaannya ke kasir.
"Mbak tolong dihitung semuanya!" ucap Satria ramah dengan senyuman tipisnya yang tampan sampai sampai membuat pelayan kasir itu salah tingkah dan malah menjatuhkan beberapa pakaian.
"Eh aduh ma..maaf," ucapannya gugup, Satria mengangkat tangannya seraya mengatakan tidak masalah.
"Totalnya Rp. 4.560.000 tuan," ucap pelayan itu Sambil senyum senyum lebih tepatnya senyum genit mencoba mencari perhatian Satria.
"Pakai kartu ya mbak," balas Satria masih berusaha tetap ramah walaupun hatinya tidak nyaman dengan tatapan kasir itu.
"Eh iya tuan," jawabnya lagi.
Pelayan itu menyelesaikan pembayaran barang-barang Satria namun sesuatu membuat Satria menyergitkan keningnya.
"Apa yang dilakukan wanita aneh ini?" batin Satria.
"Ini kartunya tuan, dan di belakangnya ada nomor saya, ingat buat nelpon ya," ucapnya sambil menyerahkan kartu diikuti kedipan sebelah matanya yang membuat Satria bergidik ngeri.
"Maaf mbak tolong jaga sopan santun, Saya sudah menikah!" ketus Satria sambil mengambil kartunya dan mengangkat semua paper bagnya, tak lupa ia melemparkan kertas berisi nomor pelayan kasir itu ke wajah wanita itu, pelayan itu terkejut, ia salah sasaran kali ini.
"Haishhh....sial, mimpi apa aku semalam sampai bertemu manusia sampah seperti itu ihkk... menjijikkan!" gumam Satria bergidik ngeri.
"Kenapa bos?" tanya pria berpakaian formal yang menunggunya di ruang tunggu toko itu.
"Ada siluman rubah tadi, untung ini ku pakai tadi," ucap Satria sambil menunjuk sesuatu di tangannya.
"Pasti digoda lagi, makanya bos nikah aja biar gak ada yang godain lagi," ujar pria itu.
"Bastian kau pulang saja jika ingin membahas hal ini lagi denganku!" geram Satria sambil menatap Bastian dengan kesal.
"Maaf bos," jawab Bastian.
Mereka berjalan menuju tempat parkir, Satria membawa barang-barang nya sendiri ia tidak ingin merepotkan orang lain.
"Sudah ayo cepat, aku akan pindah beberapa hari lagi, aku akan mengurus sesuatu kau pulanglah, untuk beberapa bulan ke depan aku jadi bawahanmu, jangan membongkar identitasku ingat itu!" tegas Satria.
"Baik Bos, tapi apa alasan Bos melakukan ini?" tanya Bastian sambil membukakan pintu untuk Satria.
"Hanya bosan saja menjadi atasan, aku ingin merasakan bagaimana menjadi bawahan sehingga aku tau perasaan mereka!" tukas Satria.
"Yang benar saja bos, mana ada pimpinan bosan dengan jabatannya, ada ada saja kau bos," balas Bastian sambil menyalakan mesin mobilnya.
"Ck...hidup ini butuh senang-senang Bas, alasanku yang lain adalah untuk bersenang-senang," tambah Satria.
"Kau aneh Bos, Anda sudah melakukan ini selama hampir atau tahun apa masih kurang bos?," tanya Bastian.
"Supaya hidup berwarna Bas hahah, kau juga cobalah," ucap Satria sambil sedikit tertawa. Bastian menggelengkan kepalanya.
Mereka melaju menuju kediaman keluarga Farenheit. Satria menyandarkan tubuhnya di kursi mobil itu, matanya menerawang ke jalanan, mereka sedang berhenti karena lampu merah.
Mata Satria tertuju pada sosok gadis yang memakai sepeda di di samping mobilnya. Gadis itu tampak bergumam, sesekali ia tersenyum menatap jarinya.
"Apa dia...."
Satria memikirkan sesuatu di kepala cerdasnya itu.
.
.
.
like, vote dan komen 😊😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Lili Yoon
ehh aku baru ingat ini kan sepupunya Luna dan Ken soalnya aku ingat nama farenheit .
jd ini kisah cinta satria 😁
2021-11-05
0
Rafisqy Zasyabila
sambil nunggu terikat skandal dengan CEO lumpuh up
baca ini dulu deh..sepertinya tak kalah serunya😂😂😂
2021-10-14
0
Gala
ok
2021-09-19
0