PC 8

Jenny membawa Satria menuju ruang tamu, mereka duduk disana. Sebentar Jenny mengambil minuman untuk pria itu.

"Silahkan tuan," ucapnya sambil menyodorkan segelas minuman segar.

"Terimakasih," ucap Satria.

"Bapak ingin membicarakan apa?" Tanya Jenny penasaran namun matanya tertuju pada cincin yang tersemat di jari manis Satria.

"Pak Satria udah nikah? berarti rumor di kantor salah dong," batin Jenny.

"Tolong jangan kamu katakan identitas saya pada Rahel, biar saya mengatakannya nanti," ucap Satria dengan sorot mata tajam dan suara tegas seperti mengintimidasi.

Glek

"Ba..baik pak, saya tidak akan mengatakan apa apa," ucap Jenny gugup pasalnya Satria adalah kepala tim di bagian pemasaran, pria itu di kenal sebagai kepala tim pemasaran paling intelektual yang bahkan mengalahkan manajer pemasaran itu sendiri.

Padahal identitas Satria sebenarnya bukanlah hanya seorang kepala tim pemasaran melainkan pemilik perusahaan besar itu.

Ya Satria adalah seorang Presdir yang bosan menjadi atasan dan malah memilih menjadi kepala bidang pemasaran dengan maksud ingin melihat secara langsung kinerja karyawannya.

Perusahaan Farenheit merupakan perusahaan yang didirikan ayahnya sekitar sebelas tahun lalu dengan bantuan sahabatnya serta hasil jerih payah keluarga Farenheit bersama seorang keponakan mereka yang tidak lagi mempunyai keluarga dan di rawat oleh mereka sejak kecil.

Perusahaan yang bergerak di berbagai bidang itu kini bersaing dengan D.K group perusahaan yang didirikan oleh saudara sepupu Satria yang kini tinggal di Jakarta.

Kedua perusahaan itu tidak bermusuhan namun saling melengkapi dan bersaing secara sehat. Sebut saja jika Perusahaan Farenheit memproduksi benang makan D.K group akan memproduksi mesin jahitnya. Begitulah hubungan kedua perusahaan besar ini.

"Tapi kalau boleh tau, bapak kenal Rahel dari mana?" Tanya Jenny.

"Bukan urusanmu, sekarang aku pergi pastikan gadis malang itu makan obatnya secara teratur dan jahgan banyak bertanya jika kau masih sayang dengan karirmu!" Ancam Satria.

Glekk

"Mampus kau Jennn..." Gumam Jenny sambil meremas kedua ujung bajunya untuk menghilangkan rasa gugupnya namun apa daya jantungnya sudah mau keluar.

"Hey, aku bercanda, kau terlalu tegang, santai saja ini di luar jam kerja," ujar Satria sambil menyeruput minumannya dengan santai.

"Ahhh...Pak Satria Anda membuatku ketakutan," ujar Jenny.

"Ck... sudahlah, kalau begitu aku pulang, kau jaga dia baik-baik!" Ucap Satria sambil bangkit berdiri.

"Baik pak, terimakasih sudah membantu Rahel," ucap Jennny.

Satria mengacungkan jempolnya lalu beranjak keluar diantarkan oleh Jenny.

" Jen bilang sama Rahel aku udah pulang, kalau dia perlu sesuatu kasih tau biar dia nelpon," ucap Satria.

"Baik pak!" Jawab Jenny.

Setelah kepergian Satria, cepat cepat Jenny berlari ke atas menemui gadis itu.

Brakk

Pintu di buka terburu-buru, Rahel terkejut melihat Jenny dengan wajah penasarannya membuka pintu dengan nafas terengah-engah.

"Jelaskan!" Ucap Jenny dengan raut wajah serius.

"Duduk dulu biar ku jelaskan, kau tidak lihat kondisiku kadal Biru?" Ketus Rahel.

Jenny berdecak kesal, ia duduk di samping Rahel.

"Ada apa? Kenapa kau sampai bisa bertemu dengan pak Satria? Dan kenapa kau sampai terluka begini?" Tanya Jenny sambil menyentuh luka di tangan gadis itu.

"Arhhh... shhhh kenapa kau tekan bodoh!" Ketus Rahel kesal karena Jenny menekan luka di tangannya.

"Heheh sakit ya, maaf" kekeh Jenny dengan wajah tidak bersalah sedikitpun.

"Ya sakitlah dasar kadal Biru, shhhh," rintih Rahel.

"Maaf deh maaf, sekarang jelasin kok bisa kamu sampai luka begini?" Tanya Jenny serius.

"Bantu aku duduk!" Ucap Rahel.

Dengan sigap Jenny membantu Rahel untuk duduk.

"Jadi tadi itu aku ke rumah baru, setelah melihat-lihat rumahnya aku pulang, ternyata baru keinget kalau catatanku tinggal di rumah itu, akhirnya aku balik ke rumah itu," ucap Rahel.

"Saat di perjalanan tiba-tiba ada mobil mau belok, tapi supirnya kebingungan atau gimana lah akhirnya aku yang ngelak eh tau tau ya ada sepeda motor dari arah lain aku coba ngelak dan berhasil,tau taunya sepedaku meluncurkan dengan kencang sampai akhirnya aku nabrak pohon dan luka-luka begini," jelas gadis itu.

"Beruntung Satria ada disana, dia baik banget sampai mau nolongin aku, setelahnya kita kenalan dan jadi teman deh," tambah Rahel.

"Secepat itu kamu dekat dengan dia?" Ucap Jenny tak percaya dengan apa yang di dengarnya dari Rahel.

Rahel mengangguk dengan polosnya.

"Dia baik dan orangnya seru," ujar Rahel sambil tersenyum.

"Ba..baik? Se..seru?" Jenny membelalakkan matanya dengan kata kata Rahel yang sama sekali tidak menggambarkan seorang Satria.

"iya emangnya kenapa? oh iya dia kan kerja di Farenheit juga, bagian pemasaran lagi berarti kamu kenal dong," ujar Rahel.

"Eh...i..iya kenal dong Ra," ucap Jenny gugup.

"Dia atasan kita Ra, astaga bagaimana kau bisa terlibat dengan pria aneh itu?" batin Jenny.

"Aduh aku bersyukur banget bisa kenal sama pak Satria salah satu senior di pemasaran, kata pak Satria kepal tim pemasaran itu galak ya Jen?" tanya Rahel dengan polosnya.

"eh..i..itu," Jenny terdiam ia tak tau harus menjawab seperti apa.

"Sangat kejam Ra, kau akan tau nanti, aduh aku jadi takut gimana kamu nanti di kantor," batin Jenny yang malah bermonolog dalam hati.

"Halo Jen, woy Jen Napa bengong? kamu aneh deh sejak pak Satria datang, kamu naksir ya?" goda Rahel sambil mengayunkan tangan kanannya di depan wajah Jenny.

" Suka? kamu bilang aku suka sama pak Satria, oh tidak sayang, amit amit dah!" ujar Jenny bergidik ngeri saat membayangkan wajah seram Satria saat marah marah di kantor mereka.

"kenapa gitu? bukannya pak Satria itu tipikal ideal para wanita?" ujar Rahel.

"Kalau aku sih nggak," ucap Jenny.

"kamu kali yang suka Lun, kamu bakal tau sendiri sifat Pak Satria!" ketus Jenny.

"Menurutku fine fine aja sih, malah dia sopan banget lagi, pertemuan pertama kami menyenangkan, baru kali ini aku bisa sedekat itu sama cowok, kamu kan tau sendiri aku gimana?" ujar Rahel.

"hmm... iya iya terserah kamu deh!" ujar Jenny. Sesaat kemudian matanya tertuju pada jari manis tangan kiri Rahel. Jenny mengangkat tangan kiri Rahel dan menatap Cin Cin itu dengan intens.

"ini apa Ra? cin cin nikah kan?" ucap Jenny menatap heran dengan cincin itu.

Rahel mengangguk lalu menarik tangannya pelan sambil tersenyum.

"Bagus kan? aku beli murah loh, ini buat jaga jaga biar gak ada yang nyangka kalau aku belum nikah, jadi gak bakal ada yang gangguin," jelas Rahel.

"ohh... sebagai alat pertahanan diri ya, licik juga kamu!" ucap Jenny.

"Kenapa Cincinnya sepasang dengan milik pak Satria? ada apa ini? setahuku pak Satria dan Rahel ini sama sama manusia aneh yang gak bisa dekat sama lawan jenis ini malah dekat banget begini? huhhh parah men!!" batin Jenny yang kembali melamun.

tuk

"woy Napa bengong?" tanya Rahel sambil menggetuk kepala gadis itu.

"Eh..nggak kenapa-kenapa, ya udah kamu istirahat aja, biar cepat sembuh, oh iya Pak Satria tadi bilang kalau butuh sesuatu kamu telpon dia, kamu punya nomor Pak Satria?" ujar Jenny yang sudah bangkit berdiri.

"Punya, kita tukar nomor tadi," jelas Rahel.

"ohh...oke, aku keluar dulu ya, panggil aja kalau butuh sesuatu," ucap Jenny yang dianggukkan oleh Rahel.

Jenny keluar dari kamar, ia menutup pintu kamar Rahel.

"Mungkin cuma kebetulan kali ya, secara gak mungkin mereka milihnya barengan, tapi kok Pak Satria mau ngasih nomornya ke Rahel ya? sedangkan di kantor aja susah banget buat dapatkan nomor pria itu," gumam Jenny sambil turun tangga.

"arhhh...sudahlah, bukan urusanku juga, yang penting Rahel aman, paling cuma kebetulan," ucap Jenny.

.

.

.

Hai, jangan lupa, like, vote dan komentarnya ya 🤭🤭🤭😊

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

CINCIN COUPLE TRSEBUT SBUAH TANDA MREKA AKN TERIKAT..

2023-08-05

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KARENA MREKA KELAK JDI JODOH...

2023-08-05

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

JENNY SAMA BASTIAN NNTI

2023-08-05

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!