PC 4 Pertemuan

Satria masuk ke dalam rumah yang sudah di belinya itu. Ia membuka pintu dan menutupnya kembali.

Satria berjalan mengelilingi rumah itu sekedar untuk memastikan bahwa rumahnya siap untuk ditempati meski sebelumnya sudah di bersihkan oleh pemilik rumah terdahulu.

Ada dua buah kamar di lantai satu, ruang tamu, ruang santai dan dapur dan kamar mandi di belakang.

Rumah bernuansa putih cokelat tua itu terlihat sangat nyaman. Tidak panas dan juga tidak pengap.

Sambil bersiul Satria mengecek semua bagian rumah dengan teliti, ia mencoba menyalakan semua lampu, membuka jendela, membuka pintu dan memastikan apakah ada yang rusak atau tidak.

Menyalakan keran air di wastafel dan juga mengetes keran air di dalam setiap kamar mandi.

Satria berjalan ke tengah ruangan, ia menatap semaunya dengan intens.

Prok

Prok

Prok

"Perfect!!" seru Satria sambil bertepuk tangan. Matanya kemudian tertuju ke lantai dua.

"Hmmm lebih baik ku periksa dulu siapa tau ada yang rusak," ucap Satria sambil melangkahkan kakinya ke lantai dua, bagian yang akan di tempati oleh Rahel.

Tak

Tak

Tak

Terdengar suara langkah kaki Satria menaiki anak tangga rumah itu. Dengan seksama Satria meneliti setiap sudut ruangan itu, alasannya dia hanya ingin penyewa lantai dua itu merasa nyaman disana.

Satria menelisik seluruh ruangan di lantai dua, ia melakukan hal yang sama seperti yang di lakukannya di lantai satu.

"Aman, semuanya aman!" ujar Satria.

Ia kemudian berbalik namun matanya tertuju pada sebuah buku catatan kecil yang terletak di la tak. Satria menunduk lalu mengambil buku itu.

"Apa ini milik penyewa itu?" gumam Satria sambil membolak-balik buku itu.

Dia kemudian membuka lembaran buku itu, tampak beberapa catatan tertulis dengan. rapi di buku itu. Namun sesuatu membuatnya menyerngitkan keningnya.

"Apa dia yang menulis ini semua? " ucap Satria saat melihat tulisan tulisan di buku kecil itu yang ditulis dengan rapi tapi ada beberapa bahasa di sana.

"Ini bahasa Inggris, bahasa Indonesia, Mandarin juga ada, Jerman, Korea dan bahasa Jepang!" ucap Satria mendaftar bahasa yang ada di buku kecil itu.

"Siapa gadis itu? sepertinya dia orang yang cerdas, ku akui tulisannya sangat rapi dan hmmmm.... wangi," ucap Satria sambil mengendus buku itu.

"Wangi ini mirip dengan seseorang," ucap Satria.

"Tapi mungkin kebetulan saja," ucap Satria.

Satria meletakkan buku kecil itu di atas meja di dalam ruangan itu, siapa tau pemiliknya akan datang menjemputnya nanti.

Setelah selesai mengecek kondisi rumah, Satria pergi dari rumah itu.

"Sebaiknya ku minta mereka segera mengirim perabotan ke rumah itu, supaya tidak terlalu merepotkan ," batin Satria Tanpa sadar ia melamun saat di depan pagar rumahnya, ia masih belum melajukan vespanya.

Kring....kring...kring...kring

"Aaawaaassssssss..." teriak seseorang yang melaju dari arah jalan di depan rumah itu, dia baru saja mengelak mobil namun hasilnya ia malah tidak bisa mengendalikan sepedanya.

Brukk

Brakk

"Arhhhhhgghhh.....shhhhhh," seseorang terjatuh setelah menabrak pohon yang ada di depan rumah itu.

"Astaga naga, ya ampun kalau naik sepeda hati-hati dong," ucap Satria yang panik dan langsung turun dari vespanya membantu gadis yang tak lain adalah Rahel.

"Aduhhh....sakit banget, tadi mau menghindari mobil eh tau-taunya aku kehilangan keseimbangan, aw..sshh," balas Rahel sambil merintih kesakitan, sikunya terluka, telapak tangan dan lututnya juga lecet bahkan sampai berdarah.

Satria membantu Rahel bangkit berdiri, ia sangat terkejut saat mendengar suara seseorang terjatuh di dekatnya.

"Aw...aw....kayaknya keseleo deh, aduhh shhh kok bisa gini sih, arghh," Rahel meringis kesakitan, ternyata bukan hanya terluka, kakinya juga keseleo akibat terjatuh tadi.

"Ya udah duduk dulu bentar," ucap Satria sambil membantu Rahel.

Satria memarkirkan sepeda Rahel dengan menyandarkannya ke pohon karena ban nya sampai bengkok akibat benturan yang terlalu kuat.

"Hufftt..lain kali hati-hati dong, ini parah banget samapi bannya juga bengkok begitu," ucap Satria sambil berjongkok di depan Rahel.

"Ya namanya sial siapa yang tau," jawab Rahel sambil membersihkan lengan dan lututnya.

"Kamu mau kemana biar ku antar aja, kan gak mungkin kamu jalan dengan kondisi begitu," ujar Satria.

"Aduhh... sebenarnya mau ke rumah ini ngambil sesuatu yang tertinggal di sana, tapi malah begini," ucap Rahel.

"Kamu tinggal disini?" ucap Satria sedikit terkejut bagaimana ia bisa bertemu dengan penyewa rumahnya dengan cara seperti ini.

"iya, tapi sebenarnya baru nyewa juga sih, eh by the way makasih udah bantuin, aku gak apa-apa kamu pergi aja, biar aku telpon temanku buat nge jemput aku disini," ucap Rahel yang merasa tidak enak karena telah merepotkan orang lain, sungguh bukan tipenya.

"Ck...kamu pikir aku pria bajingan yang ninggalin cewek jatuh begini, udah ayo kuantar aja, entar kamu dikira orang gila kalau duduk disini," ketus Satria.

"Tapi entar ngerepotin lagi," ucap Rahel.

"Ga apa-apa biar sekalian aja repotnya, udah ayo, tapi naik Vespa gak apa apa kan?" tanya Satria sambil menaikkan alisnya.

"Ya udah deh, bantuin ya sekali ini sakit banget ini," ucap Rahel sambil merintih kesakitan.

Satria memapah Rahel menuju Vespanya, ia mengambil helm lalu memasangnya di kepala Rahel.

"Pake ini, jangan sampai kepalamu juga ikut bengkok," ucap Satria.

"Ck...jangan bercanda dong aku gak bisa ketawa ini sakit tau," balas Rahel.

"Ya udah, mana kunci rumah mu?" tanya Satria.

"Ini, parkirin di samping aja ya, entar aku jemput kesini," ucap Rahel.

"Darimana kamu tau aku mau markirin sepeda kamu?" tanya Satria.

"Bukannya memang mau markirin sepeda ya?" ucap Rahel sambil menggaruk-garuk tengkuknya.

"Heh...iya si, ya udah bentar!" ucap Satria.

Niat Satria murni untuk menolong gadis itu tanpa ada niatan lain, sekaligus ia ingin mengetahui karakter penyewa rumahnya itu meski belum ia beritahukan.

"Terimakasih...ummm" ucap Rahel terputus sambil menatap wajah Satria dengan ekspresi bertanya.

"Satria, panggil aja Satria," ucap pria itu yang mengerti arti tatapan Rahel.

"Ahh baik terimakasih Sat, aku Rahel," balas Rahel sambil tersenyum tulus, tak ada niatan lain di wajah gadis itu dan Satria menyadari itu.

Satria memasukkan sepeda Rahel dan memarkirkan di samping rumah. Lalu ia keluar dan mengunci pagar rumah itu seperti semula, dan memberikan kuncinya pada Rahel.

"Kita ke klinik dulu baru aku anterin ke rumah kamu," ucap Satria.

"Oke," jawab Rahel singkat.

"Tapi ngomong-ngomong kita pernah ketemu deh," ucap Rahel tiba-tiba.

"Kamu kan yang di toko perhiasan semalam?" ucap Rahel.

"Ohh iya bener juga kita ketemu lebih tepatnya bertabrakan di sana, kok bisa jumpa lagi ya atau jangan-jangan kita jodoh nih?" ucap Satria, sebenarnya ia tidak menyukai pernyataannya itu, ia hanya ingin memastikan perkataan pemilik rumah sebelumnya.

"Ck...jangan aneh aneh deh Sat, paling cuma kebetulan, dan nggak ada yang namanya jodoh di kamusku," ketus Rahel.

"Loh kok gitu?" tanya Satria, ia mulai melajukan vespanya keluar dari area kelurahan itu.

"Ya emang gitu, apa harus ya setiap manusia itu menikah, pacaran, atau sejenisnya, kan enggak," ucap Rahel.

"Kamu bener, aku juga punya prinsip hidup selibat jadi gak bakalan ada pernikahan dan cinta cintaan di hidupku!" tukas Satria.

"Ternyata kita sefrekuensi, hahaha kalau gitu boleh dong kita jadi temen," ucap Rahel.

"Oke, temen!" ucap Satria, akhirnya ia bisa tenang setelah tau kalau gadis itu memang sesuai dengan apa yang dikatakan pemilik rumah sebelumnya.

"Baguslah, selain attitude nya baik, cara ngomongnya juga lembut, dia juga cocok jadi rekan serumah, setidaknya tidak akan ada kejadian dia jatuh cinta padaku ataupun sebaliknya," batin Satria yang kini bisa tenang.

.

.

.

Like, vote dan komen 😊😊😊😉

Terpopuler

Comments

Ryskha Priska

Ryskha Priska

belum kerasa aja luh

2022-02-11

0

chikaa adja

chikaa adja

blom aja..ntar jadi cinta karna terbiasa lho..

2022-01-25

0

Cindy Lestari

Cindy Lestari

kamu akan bucin pada saatnya...
gue tungguin...

2021-11-08

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!