Jangan Hina Anak Aku

Vira dan mamanya sudah kembali ke kota asal mereka, sedangkan Merry tetap tinggal di kota tersebut untuk mempersiapkan acara pernikahannya dengan Gilang sekaligus menemani Ara. Mereka memang sudah berencana dari awal setelah menikah nanti Merry akan bertugas istri yang baik dan meninggalkan pekerjaannya

Ara selalu merasa mual pada pagi hari sehingga Merry dan Gilang menyarankan dia untuk cuti kuliah dan bekerja, tetapi bukan Ara namanya bila dia hanya akan berdiam diri di dalam rumah. Akhirnya dia memutuskan untuk cuti kuliah selama masa kehamilannya tetapi tetap melanjutkan bekerja

Saat Ara sedang bekerja dia pun mulai merasakan mual dan langsung berlari ke dalam kamar mandi, setelah mengeluarkan semua isi perutnya dengan wajah yang pucat Ara keluar dari dalam kamar mandi

"Kamu kenapa?"

"Aku kayaknya lagi ga enak badan mbak"

"Ga enak badan atau hamil? ini bukan pertama kalinya aku liat kamu begitu" dengan nada sinis

Ara pun hanya bisa terdiam dan menundukkan kepalanya, dan beberapa orang yang juga berada di sana sudah mulai saling berbisik membicarakan tentang Ara

"Kenapa diam? jadi benar dong dugaan aku, pertanyaan aku cuma satu kamu udah nikah belum?" menatap tajam

"Aku belum nikah mbak"

"Jadi maksudnya kamu hamil tanpa suami? berarti anak kamu itu..."

"Cukup mbak!! mbak boleh hina aku tapi mbak ga boleh hina anak aku" dengan tegas sambil menatap tajam

"Ya ampun jangan mentang-mentang kamu saudara dari manajer di tempat ini kamu bisa sombong begitu, suka-suka aku dong dong mau ngomong apa? ini kan mulut aku sendiri"

"Aku masih hargai mbak karena lebih tua dari aku, sekali lagi aku bilang mbak boleh hina aku tapi mbak ga boleh hina anak aku" mengepalkan tangannya

"Memang siapa yang mau larang mulut aku buat ngomong? aku kan cuma bilang kenyataannya. Anak kamu itu anak haram" tersenyum meledek

Akhirnya Ara pun tak bisa lagi menahan emosinya karena harta paling berharga bagi dirinya telah di hina, Ara langsung menghadiahkan sebuah tamparan ke pipi wanita tersebut

"Aku udah bilang jangan hina anak aku!!"

Ara terus mengamuk dan melayangkan tamparan tanpa henti ke pipi wanita tersebut, hingga beberapa orang ada di sana sana harus berusaha memegangi tubuh Ara

"Apa kamu pikir saya mau keadaan yang seperti ini? kamu cari orang yang malam itu menjebak saya dan lampiaskan semua mulut kotor kamu ke dia. Jangan ke saya dan anak saya, karena ini semua bukan salah kami!!"

Ara berteriak sekuat yang dia bisa karena tak lagi bisa menahan amarahnya, semua orang berada di sana dapat mendengar ucapan Ara dengan jelas. Mereka yang awalnya meremehkan keadaan Ara berbalik menjadi iba dengan keadaan Ara

Saat ini Ara dan wanita tadi sudah berada di dalam ruangan Gilang, mereka di panggil karena ada laporan tentang karyawan yang berkelahi. Gilang pun melihat ke arah wanita tadi yang erlihat sedikit berantakan, lalu menatap tajam ke arah Ara

"Kamu yang lakuin itu?"

"Ya pak"

Ara selalu memanggil Gilang dengan panggilan bapak bila di lingkungan hotel, hal itu dia lakukan untuk menghargai Gilang di tempat kerja mereka

"Ini hotel bukan pasar" dengan tegas

Baru saja Ara akan membuka mulut untuk menjelaskan tetapi kalah cepat dengan wanita tadi

"Ara ga salah pak, saya yang salah"

Ara dan Gilang pun langsung menatap ke arah wanita tersebut

"Saya sudah menyinggung perasaan Ara, tanpa tau alasannya terlebih dahulu pak"

"Apa yang udah kamu lakuin?" menatap tajam

"Saya.. Saya tadi.."

"Kalo kamu berani ngomong macam-macam tentang anak yang ada di dalam kandungan Ara, saya ga akan pernah memaafkan kamu"

"Saya tadi apa? ngomong yang jelas" penuh penekanan

"Aduh kayaknya kak Gilang lagi marah nih, kasian juga kan mbak ini jadinya"

"Mbak Lina bilang saya sok kecantikan pak, dia juga bilang saya kalo ambil jatah makan siang terlalu banyak. Kayak orang kelaparan yang habis ga makan tiga hari pak" Ara menjawab dengan cepat

Gilang pun langsung menatap tajam ke arah Ara sedangkan wanita tadi hanya bisa menundukkan kepalanya, Gilang sangat yakin bila saat itu Ara sedang berbohong dan akhirnya dia berusaha menghargai pilihan Ara

Gilang pun memberikan peringatan keras kepada mereka berdua, saat mereka meninggalkan ruangan Gilang Lina langsung mengucapkan terima kasih kepada Ara secara tulus dan meminta maaf atas perbuatannya tadi

Semenjak hari itu Lina menjadi teman dekat Ara di sana, setiap ada orang yang berusaha untuk membicarakan masalah Ara dia pun selalu ada di sana untuk membela Ara

Semakin lama semakin banyak orang yang bisa menerima keadaan Ara yang seperti itu, karena dari mulut ke mulut mereka bisa tau kata-kata yang pernah Ara ucapkan saat berkelahi dengan Lina. Ara benar-benar merasa bersyukur dengan adanya perkelahian dirinya dengan Lina, dia bisa di terima oleh orang di sekeliling tempat kerjanya dan juga mempunyai seorang teman baik

Berbeda jauh dengan keadaan Nana di seberang sana dia masih terus harus mengikuti saran mamanya untuk menghindar dari Dion, sedangkan dia sangat ingin memiliki Dion seutuhnya

Detik demi detik pun berlalu tanpa terasa waktu berjalan dengan sangat cepat, dan persiapan untuk acara pernikahan Merry dan Gilang sudah selesai sepenuhnya. Dan mereka pun berencana untuk menikah di kota tersebut pada akhir pekan

Gilang dan Merry terlihat sangat bahagia duduk di atas pelaminan dan menyambut kehadiran para undangan yang ada di sana, seluruh keluarga besar Vira pun hadir di acara tersebut dan semuanya bisa menerima keadaan perut Ara yang sudah terlihat membuncit

Ara pun duduk di antara para keluarga besar Vira, dia benar-benar sudah di anggap menjadi bagian dari keluarga itu. Tetapi saat itu ada perasaan sedih terselip di dalam hatinya melihat acara tersebut

"Maafin mama ya sayang karena mama ga bisa kasih itu ke kamu, tapi kamu jangan sedih karena ada mama yang akan selalu menjaga kamu dengan baik"

Ara mengelus perutnya dengan lembut dan tanpa dia sadari di menunjukkan ekspresi sedih di wajahnya, Vira yang saat itu berada di samping Ara langsung menggenggam tangan Ara

"Kamu kenapa?"

"Aku ga apa-apa kok" tersenyum

"Kalo kamu memang merasa ga nyaman kita pulang duluan aja yuk"

"Jangan dong ini hari bahagia buat kak Gilang, kita ga boleh lakuin itu"

"Aku yakin kak Gilang pasti bisa ngerti"

"Kamu tenang aja, aku ga apa-apa kok. Aku tadi cuma merasa agak bersalah sama anak aku, karena mungkin selamanya aku ga akan bisa kasih dia ini ke dia"

"Tapi kan masih ada kami semua buat dia" dengan tulus

"Terima kasih ya Vir"

Mungkin Ara memang tidak bisa memberikan anaknya keluarga yang utuh bagi anaknya, tapi dia yakin ada banyak orang yang akan memberikan kasih sayang terhadap anaknya

Terpopuler

Comments

Yusria Mumba

Yusria Mumba

semangat ara demi anak mu,

2023-05-30

0

auliasiamatir

auliasiamatir

hebat ara..💪💪💪

2022-01-17

2

anggita

anggita

trus up

2021-09-06

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Raditya Mahardika
3 Membuat Keputusan
4 FLASH BACK
5 Mencari Tau Tentang Ara
6 Penyesalan
7 Sahabat Terbaik
8 Kesedihan Dan Kebahagiaan
9 Akan Bertanggung Jawab
10 Pertemuan Kedua
11 Penyesalan Gilang
12 Pembalasan Dari Adit
13 Hadiah Tambahan
14 Perkenalkan Adit Dan Dion
15 Semakin Dekat
16 Kehamilan Ara
17 Orang Yang Sama
18 Jangan Hina Anak Aku
19 pengumuman
20 Selamat Datang
21 Penyesalan
22 Cinta Atau Perasaan Bersalah
23 Rencana Untuk Kembali
24 Pertemuan Pertama
25 Bimbang
26 Ketakutan Di Dalam Hati Ara
27 Bertemu lagi
28 Masih Ingat
29 Menahan Amarah
30 Perasaan Yang Aneh
31 Tak Dapat Lagi Menghindar
32 Terungkap
33 Merasa Tak Pantas
34 Perempuan Baik
35 Tak Akan Marah
36 Mengejar Kamu
37 Mulai Dari Hal Kecil
38 Bonus
39 Luka Yang Dalam
40 Di Luar Perkiraan
41 Anak Dan Calon Istri
42 Memperjelas Yang Ada
43 Kecurigaan Dion
44 Dewi Keberuntungan
45 Pilihan Hati
46 Mulai Menyelidiki
47 Tujuan Hidup
48 Tawaran Membuat Kesepakatan
49 Deal
50 Merasa Gagal
51 Ancaman Dari Adit
52 Merasa Tak Berguna
53 Ketakutan Adit
54 Cara Tersendiri
55 Hiburan Yang Menarik
56 Mimpi Buruk
57 Melepaskan
58 Membayar Hutang
59 Bencana Yang Menanti
60 Melamar Ara
61 Anak Haram
62 Wanita Aneh
63 Rencana Besar
64 Balasan Yang Paling Menyakitkan
65 Tidak Sebanding
66 Peringatan Keras
67 Hutang Sebuah Penjelasan
68 Terungkap
69 Meyakinkan Hati
70 Sepenuh Hati
71 Merasakan Hal Sama
72 Penipu Kecil
73 Berusaha Sekuat Tenaga
74 Aku Cuma Milik Kamu
75 Marisa Kharisma Putri
76 Parfum Yang Sama
77 Cemburu
78 Sekali Lagi
79 Dua Pilihan
80 Harapan Adit
81 Mengingat Marisa
82 Perempuan Terakhir
83 Menempati Hati Kamu
84 Banyak Berkorban
85 Membandingkan Vira
86 Anak Kecil
87 Sisi Yang Baik
88 Menarik
89 Mantan Istri
90 Om Genit
91 Menemukan Kebahagiaan
92 Kehamilan Kedua
93 Setiap Orang Bisa Berubah
94 Kesempatan
95 Masa Lalu Brian Dan Lian
96 Merencanakan Hal Buruk
97 Rencana Pertama
98 Berantakan
99 Menyusun Rencana
100 TAMAT
101 Pengumuman
102 Sekilas Info
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Awal Kisah
2
Raditya Mahardika
3
Membuat Keputusan
4
FLASH BACK
5
Mencari Tau Tentang Ara
6
Penyesalan
7
Sahabat Terbaik
8
Kesedihan Dan Kebahagiaan
9
Akan Bertanggung Jawab
10
Pertemuan Kedua
11
Penyesalan Gilang
12
Pembalasan Dari Adit
13
Hadiah Tambahan
14
Perkenalkan Adit Dan Dion
15
Semakin Dekat
16
Kehamilan Ara
17
Orang Yang Sama
18
Jangan Hina Anak Aku
19
pengumuman
20
Selamat Datang
21
Penyesalan
22
Cinta Atau Perasaan Bersalah
23
Rencana Untuk Kembali
24
Pertemuan Pertama
25
Bimbang
26
Ketakutan Di Dalam Hati Ara
27
Bertemu lagi
28
Masih Ingat
29
Menahan Amarah
30
Perasaan Yang Aneh
31
Tak Dapat Lagi Menghindar
32
Terungkap
33
Merasa Tak Pantas
34
Perempuan Baik
35
Tak Akan Marah
36
Mengejar Kamu
37
Mulai Dari Hal Kecil
38
Bonus
39
Luka Yang Dalam
40
Di Luar Perkiraan
41
Anak Dan Calon Istri
42
Memperjelas Yang Ada
43
Kecurigaan Dion
44
Dewi Keberuntungan
45
Pilihan Hati
46
Mulai Menyelidiki
47
Tujuan Hidup
48
Tawaran Membuat Kesepakatan
49
Deal
50
Merasa Gagal
51
Ancaman Dari Adit
52
Merasa Tak Berguna
53
Ketakutan Adit
54
Cara Tersendiri
55
Hiburan Yang Menarik
56
Mimpi Buruk
57
Melepaskan
58
Membayar Hutang
59
Bencana Yang Menanti
60
Melamar Ara
61
Anak Haram
62
Wanita Aneh
63
Rencana Besar
64
Balasan Yang Paling Menyakitkan
65
Tidak Sebanding
66
Peringatan Keras
67
Hutang Sebuah Penjelasan
68
Terungkap
69
Meyakinkan Hati
70
Sepenuh Hati
71
Merasakan Hal Sama
72
Penipu Kecil
73
Berusaha Sekuat Tenaga
74
Aku Cuma Milik Kamu
75
Marisa Kharisma Putri
76
Parfum Yang Sama
77
Cemburu
78
Sekali Lagi
79
Dua Pilihan
80
Harapan Adit
81
Mengingat Marisa
82
Perempuan Terakhir
83
Menempati Hati Kamu
84
Banyak Berkorban
85
Membandingkan Vira
86
Anak Kecil
87
Sisi Yang Baik
88
Menarik
89
Mantan Istri
90
Om Genit
91
Menemukan Kebahagiaan
92
Kehamilan Kedua
93
Setiap Orang Bisa Berubah
94
Kesempatan
95
Masa Lalu Brian Dan Lian
96
Merencanakan Hal Buruk
97
Rencana Pertama
98
Berantakan
99
Menyusun Rencana
100
TAMAT
101
Pengumuman
102
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!