Orang Yang Sama

Malam itu Vira tidur di dalam kamar yang sama dengan Ara, mereka pun sudah sama-sama berbaring di atas tempat tidur dengan saling berhadapan

"Kalo nanti anak kamu lahir dia harus panggil aku mami ya"

Ara pun mengerutkan keningnya dan menatap bingung ke arah Vira, Vira pun langsung mendudukkan tubuhnya dengan sempurna

"Kenapa? apa aku ga boleh jadi mami anak kita?"

"Dasar anak aneh" tersenyum

"Aku ga perduli pokoknya dia harus panggil aku mami Vira"

"Iya mami"

"Nah harus gitu dong"

Vira merebahkan kembali tubuhnya di samping Ara, dan memandang Ara dengan wajah yang serius

"Kenapa?"

"Apa kamu tetap ga mau cari tau tentang laki-laki itu?"

"Buat apa? kan aku udah pernah bilang sama kamu alasannya"

"Tapi kan sekarang keadaannya udah beda"

"Kalo dia mau tanggung jawab, kalo enggak? aku sekarang cuma punya anak ini dan harga diri doang. Aku ga mau harga diri aku juga di ambil dari aku Vir"

"Bagus.. Ini baru Ara yang aku kenal, pokoknya kamu tenang aja. Kita pasti bisa hidupin anak kita dengan baik"

"Ya dong kan ada aku dan mami Vira, jadi anak ini pasti akan jadi anak paling bahagia di dunia ini"

Mereka berdua pun tertawa lepas, Ara benar-benar merasakan beban di dalam hatinya benar-benar sudah berkurang. Ara pun mengelus perutnya yang masih terlihat rata

"Kamu harus hidup dengan baik ya sayang, kamu liat kan masih banyak orang yang perduli dan sayang sama kamu. Sekeras apapun dunia ini melawan kita, kita pasti bisa lalui ini semua"

"Mama janji mama akan sayang sama kamu selamanya, mama akan berusaha sekuat tenaga mama supaya kamu bisa bahagia"

"Dan mulai saat ini aku harus bisa lupain semua kenangan masa lalu aku termasuk kak Dion, karena sekarang cuma ada aku dan anak ini"

Ara pun berbicara dari hati ke hati kepada anak yang telah hadir di dalam rahim nya hingga dia pun mulai terlelap ke alam mimpi

Sedangkan di seberang sana malam itu Dion sedang merasa lelah dan tidak ikut berkumpul dengan Adit seperti biasanya, dia pun memilih untuk langsung kembali ke apartemennya dan beristirahat

Dion pun sudah terbuai ke alam mimpi dan di dalam mimpinya di melihat sosok Ara, dengan cepat Dion pun langsung berlari sekuat tenaga mengejar Ara dan langsung memeluk tubuh gadis yang sangat dia rindukan tersebut

"Kamu kemana aja? aku udah berusaha cari kamu kemana-mana"

Dion pun melepaskan pelukannya dan menatap wajah Ara sambil menggenggam kedua tangan Ara, sedangkan Ara hanya terdiam sambil tersenyum

"Aku minta maaf sayang, aku yang salah tolong kembali ke sisi aku. Aku akan terima apapun keadaan kamu saat ini"

"Aku udah maafin kamu kok kak"

"Berarti kita bisa kayak dulu lagi kan? aku janji aku ga akan pernah lepasin kamu lagi" menatap penuh harap

"Maaf kak, tapi sekarang sudah terlambat" tersenyum

Ara pun mulai melepaskan tangannya dari genggaman tangan Dion

"Kita sekarang sudah punya jalan hidup kita masing-masing kak, dan sekarang aku sudah punya kebahagiaan aku sendiri. Jadi mulai sekarang kamu juga harus lanjutin hidup kamu kak"

Ara pun mulai melangkahkan kakinya menjauh dari Dion

"Tolong Ara jangan tinggalin aku"

Ara hanya terlihat menengok sambil tersenyum lalu melanjutkan langkahnya menjauh dari Dion dan mulai menghilang entah kemana

Dion pun berteriak sekuat tenaga memanggil nama Ara dan berlari ke arah Ara, tetapi tetap tak dapat menemukan di mana keberadaan Ara. Hingga akhirnya Dion pun terbangun dari tidurnya karena suara teriakan sendiri, dia pun mencoba mengatur napasnya yang masih memburu

"Apa maksud mimpi aku barusan? kenapa Ara bilang gitu?"

Seribu pertanyaan hadir di dalam benak Dion saat itu, dia pun tak bisa melanjutkan kembali tidurnya karena mimpi tersebut sangat membekas di dalam hatinya

Dion akhirnya memutuskan untuk menghubungi Adit karena itu cara yang selalu dua pakai saat dia sedang merindukan Ara, setelah mengetahui Adit dan yang lainnya berada di mana dia pun langsung meluncur ke sana. Malam itu Dion terlihat lebih pendiam dari pada biasanya, dan Adit pun akhirnya mendudukkan tubuhnya di samping Dion

"Kenapa?"

"Ga ada apa-apa kok"

"Kita memang baru kenal, tapi gw yakin lu sekarang lagi mikirin sesuatu"

"Ya gw lagi ingat sama dia"

"Tunangan lu itu?"

Dion pun menganggukkan kepalanya

"Tiba-tiba aja di datang ke mimpi gw, dan minta gw buat lanjutin hidup gw"

"Setidaknya lu masih lebih beruntung dari pada gw"

Dion menatap ke arah Adit sambil mengerutkan keningnya

"Ya kan dia masih bisa datang ke mimpi lu, kalo gw kan ga bisa. Gimana mau datang ke mimpi gw? kalo gw aja ga ingat muka dia"

Malam itu mereka saling bercerita panjang tentang pengalaman mereka dan perasaan mereka tentang seorang gadis yang berhasil merebut hati mereka, tanpa saling tau bahwa gadis yang mereka ceritakan adalah orang yang sama,

Malam itu Dion benar-benar mabuk berat, hanya itu cara yang dia punya untuk menghilangkan rasa rindu terhadap Ara. Dion yang sudah mabuk berat kembali ke apartemennya di antar oleh Remon, tubuh Dion pun di lempar oleh Remon ke atas tempat tidur

"Akh kalo bagian yang ga enak kenapa selalu gw yang kena sih?"

Sesaat sebelum Remon keluar dari dalam kamar Remon sempat melihat foto Dion dan seorang gadis yang tergantung di dinding

"Oh ini perempuan yang ngebuat anak kecil ini galau terus, wajar sih ternyata cantik juga cewek ini. Tapi sayang banget kamu yang secantik ini harus mengalami hal seperti itu"

Remon pun pergi dan meninggalkan apartemen Dion untuk kembali ke apartemennya, dan di pertengahan jalan suara ponselnya pun berdering

"Hem..."

"Udah lu anterin?"

"Kebiasaan lu Dit kalo bagian yang ga enak kasih ke gw mulu"

"Ya kalo lu ga mau anter juga ga masalah, tapi usaha lu ga akan berjalan lancar lagi"

"Selalu pake cara itu buat ancam gw, apa ga bosen lu?"

"Gimana juga dia kan teman kita, masa kita mau suruh orang lain yang antar"

"Tau akh, udah gw antar dengan selamat anak didik lu itu. Tapi lu tau ga?"

"Kenapa?"

"Pantes aja tuh anak susah buat move on, gila tunangannya cantik banget. Gw kalo di kasih cewek kayak gitu bakal tobat selamanya" tertawa

"Tau dari mana lu?"

"Tadi gw liat foto mereka berdua di kamar tuh anak"

"Gw jadi penasaran secantik apa sih tuh cewek?"

"Memang secantik apa sih tuh cewek? sampe seorang Emon bilang mau tobat kalo bisa dapat yang kayak gitu"

"Cewek ini keliatan beda banget Dit, gw yakin kalo lu ketemu sama dia lu juga bisa luluh" tertawa

"Udah dulu ya gw mau tidur" Adit langsung memutuskan sambungan teleponnya

"Enak aja dia ngomong, cuma ada dua cewek yang berkesan dalam hidup gw. Cewek pada malam itu dan si cewek gila"

Adit sudah mengakui bahwa kedua wanita tersebut berkesan di dalam hatinya tetapi dia belum menyadari bahwa kedua wanita tersebut adalah orang yang sama

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

fix.. hati Adit udah terpaut pd Ara..

2024-02-18

1

devaloka

devaloka

1 lagi cweknya adit hahaha

2023-08-15

0

devaloka

devaloka

ya perpisahan lah dit

2023-08-15

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Raditya Mahardika
3 Membuat Keputusan
4 FLASH BACK
5 Mencari Tau Tentang Ara
6 Penyesalan
7 Sahabat Terbaik
8 Kesedihan Dan Kebahagiaan
9 Akan Bertanggung Jawab
10 Pertemuan Kedua
11 Penyesalan Gilang
12 Pembalasan Dari Adit
13 Hadiah Tambahan
14 Perkenalkan Adit Dan Dion
15 Semakin Dekat
16 Kehamilan Ara
17 Orang Yang Sama
18 Jangan Hina Anak Aku
19 pengumuman
20 Selamat Datang
21 Penyesalan
22 Cinta Atau Perasaan Bersalah
23 Rencana Untuk Kembali
24 Pertemuan Pertama
25 Bimbang
26 Ketakutan Di Dalam Hati Ara
27 Bertemu lagi
28 Masih Ingat
29 Menahan Amarah
30 Perasaan Yang Aneh
31 Tak Dapat Lagi Menghindar
32 Terungkap
33 Merasa Tak Pantas
34 Perempuan Baik
35 Tak Akan Marah
36 Mengejar Kamu
37 Mulai Dari Hal Kecil
38 Bonus
39 Luka Yang Dalam
40 Di Luar Perkiraan
41 Anak Dan Calon Istri
42 Memperjelas Yang Ada
43 Kecurigaan Dion
44 Dewi Keberuntungan
45 Pilihan Hati
46 Mulai Menyelidiki
47 Tujuan Hidup
48 Tawaran Membuat Kesepakatan
49 Deal
50 Merasa Gagal
51 Ancaman Dari Adit
52 Merasa Tak Berguna
53 Ketakutan Adit
54 Cara Tersendiri
55 Hiburan Yang Menarik
56 Mimpi Buruk
57 Melepaskan
58 Membayar Hutang
59 Bencana Yang Menanti
60 Melamar Ara
61 Anak Haram
62 Wanita Aneh
63 Rencana Besar
64 Balasan Yang Paling Menyakitkan
65 Tidak Sebanding
66 Peringatan Keras
67 Hutang Sebuah Penjelasan
68 Terungkap
69 Meyakinkan Hati
70 Sepenuh Hati
71 Merasakan Hal Sama
72 Penipu Kecil
73 Berusaha Sekuat Tenaga
74 Aku Cuma Milik Kamu
75 Marisa Kharisma Putri
76 Parfum Yang Sama
77 Cemburu
78 Sekali Lagi
79 Dua Pilihan
80 Harapan Adit
81 Mengingat Marisa
82 Perempuan Terakhir
83 Menempati Hati Kamu
84 Banyak Berkorban
85 Membandingkan Vira
86 Anak Kecil
87 Sisi Yang Baik
88 Menarik
89 Mantan Istri
90 Om Genit
91 Menemukan Kebahagiaan
92 Kehamilan Kedua
93 Setiap Orang Bisa Berubah
94 Kesempatan
95 Masa Lalu Brian Dan Lian
96 Merencanakan Hal Buruk
97 Rencana Pertama
98 Berantakan
99 Menyusun Rencana
100 TAMAT
101 Pengumuman
102 Sekilas Info
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Awal Kisah
2
Raditya Mahardika
3
Membuat Keputusan
4
FLASH BACK
5
Mencari Tau Tentang Ara
6
Penyesalan
7
Sahabat Terbaik
8
Kesedihan Dan Kebahagiaan
9
Akan Bertanggung Jawab
10
Pertemuan Kedua
11
Penyesalan Gilang
12
Pembalasan Dari Adit
13
Hadiah Tambahan
14
Perkenalkan Adit Dan Dion
15
Semakin Dekat
16
Kehamilan Ara
17
Orang Yang Sama
18
Jangan Hina Anak Aku
19
pengumuman
20
Selamat Datang
21
Penyesalan
22
Cinta Atau Perasaan Bersalah
23
Rencana Untuk Kembali
24
Pertemuan Pertama
25
Bimbang
26
Ketakutan Di Dalam Hati Ara
27
Bertemu lagi
28
Masih Ingat
29
Menahan Amarah
30
Perasaan Yang Aneh
31
Tak Dapat Lagi Menghindar
32
Terungkap
33
Merasa Tak Pantas
34
Perempuan Baik
35
Tak Akan Marah
36
Mengejar Kamu
37
Mulai Dari Hal Kecil
38
Bonus
39
Luka Yang Dalam
40
Di Luar Perkiraan
41
Anak Dan Calon Istri
42
Memperjelas Yang Ada
43
Kecurigaan Dion
44
Dewi Keberuntungan
45
Pilihan Hati
46
Mulai Menyelidiki
47
Tujuan Hidup
48
Tawaran Membuat Kesepakatan
49
Deal
50
Merasa Gagal
51
Ancaman Dari Adit
52
Merasa Tak Berguna
53
Ketakutan Adit
54
Cara Tersendiri
55
Hiburan Yang Menarik
56
Mimpi Buruk
57
Melepaskan
58
Membayar Hutang
59
Bencana Yang Menanti
60
Melamar Ara
61
Anak Haram
62
Wanita Aneh
63
Rencana Besar
64
Balasan Yang Paling Menyakitkan
65
Tidak Sebanding
66
Peringatan Keras
67
Hutang Sebuah Penjelasan
68
Terungkap
69
Meyakinkan Hati
70
Sepenuh Hati
71
Merasakan Hal Sama
72
Penipu Kecil
73
Berusaha Sekuat Tenaga
74
Aku Cuma Milik Kamu
75
Marisa Kharisma Putri
76
Parfum Yang Sama
77
Cemburu
78
Sekali Lagi
79
Dua Pilihan
80
Harapan Adit
81
Mengingat Marisa
82
Perempuan Terakhir
83
Menempati Hati Kamu
84
Banyak Berkorban
85
Membandingkan Vira
86
Anak Kecil
87
Sisi Yang Baik
88
Menarik
89
Mantan Istri
90
Om Genit
91
Menemukan Kebahagiaan
92
Kehamilan Kedua
93
Setiap Orang Bisa Berubah
94
Kesempatan
95
Masa Lalu Brian Dan Lian
96
Merencanakan Hal Buruk
97
Rencana Pertama
98
Berantakan
99
Menyusun Rencana
100
TAMAT
101
Pengumuman
102
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!