FLASH BACK

FLASH BACK

"Apa kamu pikir semua orang yang ada di sini adalah orang bodoh? apa kami ga bisa liat baju yang kamu pakai itu baju seorang laki-laki? apa kamu kira kami ga bisa lihat leher kamu yang penuh tanda menjijikan itu?"

Saat itu Ara hanya bisa terdiam dan tatapan matanya hanya tertuju kepada satu orang yaitu Dion, dan pada saat yang bersamaan Dion memalingkan wajahnya seolah dia menunjukkan bahwa dia tak mau mendengarkan penjelasan apapun dari Ara

"Kenapa kamu begini ke aku kak? jadi ternyata selama ini hubungan kita cuma selemah ini, ga ada sedikit pun rasa percaya kamu sama aku"

"Maaf om dan tante, kayaknya sekarang aku pulang aja kan Ara juga udah pulang," menatap sinis ke arah Ara

"Maaf ya Dion kamu jadi harus melihat ini semua"

Dion hanya membalas dengan senyuman getir dan mulai melangkahkan kakinya untuk pergi, dengan cepat Ara memegang ujung baju Dion

"Kak tolong kasih aku sedikit waktu untuk jelasin semuanya," lirih

"Maaf ya Ara aku sudah ga bisa lagi lanjutin ini semua, hubungan kita berakhir sampai di sini. Aku benar-benar kecewa sama kamu Ara" tanpa menoleh sama sekali

Dion pun pergi meninggalkan Ara dan keluar rumah mewah tersebut dengan perasaan yang hancur lebur, dan tamparan ke dua dari sang tuan besar keluarga Sanjaya pun kembali mendarat di pipi mulus Ara

"Kamu tau kamu sudah bikin malu nama keluarga kita dengan sikap murahan kamu itu, kamu yang berbuat salah kenapa harus bawa nama mama kamu?"

"Pah udah pah kamu tenang dulu, kamu harus ingat penyakit jantung kamu," berpura-pura khawatir sambil mengusap punggung suaminya

Air mata Ara pun akhirnya terjatuh dari mata indahnya, semua itu bukan karena rasa sakit dari tamparan papanya atau semua kejadian yang menimpa dirinya. Yang membuat air mata Ara terjatuh pada saat itu hanya satu, yaitu sang kekasih yang selama ini dia cintai tak mau mendengarkan penjelasan darinya

"Kamu lihat sendiri kan bahkan Dion aja ga bisa percaya dengan alasan yang kamu buat apalagi papa, kamu itu cuma membawa sial bagi keluarga papa.!!"

"Mau aku jelasin dengan cara apapun papa tetap ga akan percaya sama omongan aku, karena sebenarnya papa ga pernah anggap aku ada. Bagi papa kelahiran aku di dunia ini cuma membawa sial, karena bagi papa aku lahir ke dunia ini dengan mengorbankan nyawa mama"

Tanpa menunda waktu lagi Ara langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga untuk masuk ke dalam kamarnya

"Mau ke mana kamu?"

"Aku mau ambil barang-barang aku pah, aku pilih pergi dari sini dari pada aku harus merusak nama baik keluarga. Dan hanya di anggap sebagai pembawa sial"

"Kamu...."

"Pah sabar jangan marah terus nanti jantung papa kambuh"

"Kalo kamu mau pergi jangan bawa barang apapun yang papa pernah kasih ke kamu," dengan yakin sambil mengepalkan tangannya

Ara pun menghentikan langkahnya dan membuang napasnya dengan kasar, dia menjawab dengan yakin tanpa menolehkan wajahnya sama sekali

"Aku cuma mau ambil foto mama aja di dalam kamar, aku juga ga butuh semua barang yang pernah papa kasih ke aku," melanjutkan langkahnya

Mama Tania mengajak suaminya untuk duduk dan menenangkan diri, tetapi jauh di dalam lubuk hatinya dia sedang bersorak gembira

"Semua rencana berjalan dengan sangat mulus, bukan cuma Dion yang sekarang sudah tinggalin Ara. Sekarang Ara juga akan angkat kaki dari rumah ini, berarti cuma Nana satu-satunya anak yang akan di akui di keluarga Sanjaya"

Ara masuk ke dalam kamarnya dan segera mengganti pakaiannya, Ara pun melihat di atas tempat tidur ada tas yang dia bawa semalam. Dia menemukan ponselnya berada di dalam tas dalam tersebut dalam keadaan mati

"Berarti papa ga ada masuk ke dalam kamar ini sama sekali padahal ada bukti yang sangat jelas di sini, ga mungkin juga papa cari aku ke kamar ini kan bagi papa aku ga ada artinya. Ayo Ara kamu harus semangat"

Ara pun mengambil ponsel dan dompetnya, Ara mengeluarkan kartu atm yang pernah di berikan oleh papanya dari dalam dompet tersebut. Ara mulai mengambil sebuah tas ransel dan memasukkan beberapa barang yang dia anggap penting, dan salah satunya adalah foto mamanya

"Semua orang boleh menganggap aku ga ada, tapi ga ada yang boleh menghancurkan harga diri hingga tak tersisa"

Dengan cepat Ara mengganti pakaian yang lebih layak dan mengambil tas ransel yang telah dia siapkan, lali dengan langkah yang tegar dia kembali ke ruang tamu

"Aku pergi dulu ya pah, ini kartu atm sama handphone dari papa aku kembalikan, barang dari papa yang aku bawa cuma ijazah dan baju yang aku pake saat ini"

Ara meletakkan kartu atm dan handphone di atas meja

"Ingat Ara saat kamu melangkahkan kaki kamu keluar dari pintu itu, kamu sudah bukan lagi anak papa dan jangan pernah berharap bisa kembali lagi ke rumah ini," dengan tegas sambil menatap tajam

"Papa ga usah takut mulai sekarang papa bisa hidup dengan tenang, karena aku ga akan punya pikiran sedikit pun untuk kembali lagi ke rumah ini"

"Seandainya aku bisa memilih aku akan pilih di lahirkan sebagai anak orang lain atau aku ga perlu di lahirkan ke dunia ini sama sekali, karena kehadiran aku di dunia ini cuma membuat seseorang kehilangan nyawa" berkaca-kaca

Ara pun mencoba mengatur napasnya sejenak untuk menahan air matanya yang hampir terjatuh

"Kalo papa memang ga anggap aku lagi sebagai anak papa lagi ga masalah pah, tapi selamanya papa akan tetap jadi papa aku secara biologis seperti papa anggap aku selama ini"

Dengan langkah yang pasti Ara mulai melangkahkan kakinya ke arah pintu dan meninggalkan rumah mewah tersebut, akhirnya Ara pun menghilang begitu saja dari rumah mewah tersebut tanpa ada sedikit pun keraguan di dalam hatinya

Tuan besar di rumah itu hanya bisa terdiam mendengar semua ucapan Ara, entah mengapa ada perasaan bersalah yang mengusik di dalam hatinya. Karena semua yang Ara ucapkan adalah kenyataan selama ini terjadi, kata-kata yang Ara ucapkan seakan menyadarkan dirinya atas kesalahan yang selama ini telah dia perbuat

"Kamu kenapa benar-benar pergi dari rumah ini? kamu bahkan ga bawa atm yang papa kasih ke kamu. Gimana kamu bertahan hidup di luar sana? aku yakin Ara pasti akan pulang cuma ini rumah yang dia punya, tapi gimana kalau dia benar-benar ga akan pulang lagi?"

Papa Surya pun langsung bangkit dari duduknya dengan wajah yang cemas, untuk pertama kali selama hidupnya dia khawatir memikirkan tentang Ara buah cintanya dengan istri pertamanya

"Kenapa pah?"

Tanpa menghiraukan pertanyaan dari istrinya papa Surya berlari ke arah pintu dan Ara pun sudah tak terlihat, dia kembali berlari ke arah pagar rumah mewah tersebut. Tujuan papa Surya hanya satu yaitu untuk mencegah kepergian Ara, tetapi semuanya sudah sia-sia karena Ara sudah menghilang entah kemana

"Ternyata selama ini aku cuma orang tua yang buruk, bahkan dia pergi tanpa ragu sama sekali"

FLASH OFF

Terpopuler

Comments

Elly Sari Narulita

Elly Sari Narulita

sedihhh😭

2023-09-03

0

Yusria Mumba

Yusria Mumba

nyesal sdh terlambat,

2023-05-30

0

Rina

Rina

wis..mulai..mulai tebar irisan bawang nih othor.
bagus ara aku suka gayamu...😘

2022-10-04

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Raditya Mahardika
3 Membuat Keputusan
4 FLASH BACK
5 Mencari Tau Tentang Ara
6 Penyesalan
7 Sahabat Terbaik
8 Kesedihan Dan Kebahagiaan
9 Akan Bertanggung Jawab
10 Pertemuan Kedua
11 Penyesalan Gilang
12 Pembalasan Dari Adit
13 Hadiah Tambahan
14 Perkenalkan Adit Dan Dion
15 Semakin Dekat
16 Kehamilan Ara
17 Orang Yang Sama
18 Jangan Hina Anak Aku
19 pengumuman
20 Selamat Datang
21 Penyesalan
22 Cinta Atau Perasaan Bersalah
23 Rencana Untuk Kembali
24 Pertemuan Pertama
25 Bimbang
26 Ketakutan Di Dalam Hati Ara
27 Bertemu lagi
28 Masih Ingat
29 Menahan Amarah
30 Perasaan Yang Aneh
31 Tak Dapat Lagi Menghindar
32 Terungkap
33 Merasa Tak Pantas
34 Perempuan Baik
35 Tak Akan Marah
36 Mengejar Kamu
37 Mulai Dari Hal Kecil
38 Bonus
39 Luka Yang Dalam
40 Di Luar Perkiraan
41 Anak Dan Calon Istri
42 Memperjelas Yang Ada
43 Kecurigaan Dion
44 Dewi Keberuntungan
45 Pilihan Hati
46 Mulai Menyelidiki
47 Tujuan Hidup
48 Tawaran Membuat Kesepakatan
49 Deal
50 Merasa Gagal
51 Ancaman Dari Adit
52 Merasa Tak Berguna
53 Ketakutan Adit
54 Cara Tersendiri
55 Hiburan Yang Menarik
56 Mimpi Buruk
57 Melepaskan
58 Membayar Hutang
59 Bencana Yang Menanti
60 Melamar Ara
61 Anak Haram
62 Wanita Aneh
63 Rencana Besar
64 Balasan Yang Paling Menyakitkan
65 Tidak Sebanding
66 Peringatan Keras
67 Hutang Sebuah Penjelasan
68 Terungkap
69 Meyakinkan Hati
70 Sepenuh Hati
71 Merasakan Hal Sama
72 Penipu Kecil
73 Berusaha Sekuat Tenaga
74 Aku Cuma Milik Kamu
75 Marisa Kharisma Putri
76 Parfum Yang Sama
77 Cemburu
78 Sekali Lagi
79 Dua Pilihan
80 Harapan Adit
81 Mengingat Marisa
82 Perempuan Terakhir
83 Menempati Hati Kamu
84 Banyak Berkorban
85 Membandingkan Vira
86 Anak Kecil
87 Sisi Yang Baik
88 Menarik
89 Mantan Istri
90 Om Genit
91 Menemukan Kebahagiaan
92 Kehamilan Kedua
93 Setiap Orang Bisa Berubah
94 Kesempatan
95 Masa Lalu Brian Dan Lian
96 Merencanakan Hal Buruk
97 Rencana Pertama
98 Berantakan
99 Menyusun Rencana
100 TAMAT
101 Pengumuman
102 Sekilas Info
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Awal Kisah
2
Raditya Mahardika
3
Membuat Keputusan
4
FLASH BACK
5
Mencari Tau Tentang Ara
6
Penyesalan
7
Sahabat Terbaik
8
Kesedihan Dan Kebahagiaan
9
Akan Bertanggung Jawab
10
Pertemuan Kedua
11
Penyesalan Gilang
12
Pembalasan Dari Adit
13
Hadiah Tambahan
14
Perkenalkan Adit Dan Dion
15
Semakin Dekat
16
Kehamilan Ara
17
Orang Yang Sama
18
Jangan Hina Anak Aku
19
pengumuman
20
Selamat Datang
21
Penyesalan
22
Cinta Atau Perasaan Bersalah
23
Rencana Untuk Kembali
24
Pertemuan Pertama
25
Bimbang
26
Ketakutan Di Dalam Hati Ara
27
Bertemu lagi
28
Masih Ingat
29
Menahan Amarah
30
Perasaan Yang Aneh
31
Tak Dapat Lagi Menghindar
32
Terungkap
33
Merasa Tak Pantas
34
Perempuan Baik
35
Tak Akan Marah
36
Mengejar Kamu
37
Mulai Dari Hal Kecil
38
Bonus
39
Luka Yang Dalam
40
Di Luar Perkiraan
41
Anak Dan Calon Istri
42
Memperjelas Yang Ada
43
Kecurigaan Dion
44
Dewi Keberuntungan
45
Pilihan Hati
46
Mulai Menyelidiki
47
Tujuan Hidup
48
Tawaran Membuat Kesepakatan
49
Deal
50
Merasa Gagal
51
Ancaman Dari Adit
52
Merasa Tak Berguna
53
Ketakutan Adit
54
Cara Tersendiri
55
Hiburan Yang Menarik
56
Mimpi Buruk
57
Melepaskan
58
Membayar Hutang
59
Bencana Yang Menanti
60
Melamar Ara
61
Anak Haram
62
Wanita Aneh
63
Rencana Besar
64
Balasan Yang Paling Menyakitkan
65
Tidak Sebanding
66
Peringatan Keras
67
Hutang Sebuah Penjelasan
68
Terungkap
69
Meyakinkan Hati
70
Sepenuh Hati
71
Merasakan Hal Sama
72
Penipu Kecil
73
Berusaha Sekuat Tenaga
74
Aku Cuma Milik Kamu
75
Marisa Kharisma Putri
76
Parfum Yang Sama
77
Cemburu
78
Sekali Lagi
79
Dua Pilihan
80
Harapan Adit
81
Mengingat Marisa
82
Perempuan Terakhir
83
Menempati Hati Kamu
84
Banyak Berkorban
85
Membandingkan Vira
86
Anak Kecil
87
Sisi Yang Baik
88
Menarik
89
Mantan Istri
90
Om Genit
91
Menemukan Kebahagiaan
92
Kehamilan Kedua
93
Setiap Orang Bisa Berubah
94
Kesempatan
95
Masa Lalu Brian Dan Lian
96
Merencanakan Hal Buruk
97
Rencana Pertama
98
Berantakan
99
Menyusun Rencana
100
TAMAT
101
Pengumuman
102
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!