Sahabat Terbaik

Ara yang sudah tidak mempunyai arah tujuan memilih untuk pergi ke rumah sahabat terbaik yang dia miliki, dari masa SMA hanya orang ini lah sahabat yang Ara miliki. Kini mereka sudah berada di dalam kamar seorang gadis yang bernama Alvira atau bisa di sapa Vira

"Kamu kenapa?" menatap tajam

"Aku ga apa kok," Ara melepaskan senyuman terbaik yang dia miliki

"Kamu tau ga kamu itu paling bodoh saat berbohong, saat kamu bilang ga ada apa-apa aku tau banget saat itu kamu lagi ada masalah" tersenyum meledek

"Kamu itu memang sahabat terbaik yang aku punya, karena aku ga pernah bisa bohong sama kamu dari dulu"

"Ga usah pake muji segala ga mempan buat aku, sekarang bilang kamu kenapa?"

"Sebelum aku cerita boleh ya aku numpang tidur di sini beberapa hari, cuma sampe aku dapat tempat kost aja kok"

"Bukan ga boleh sih, tapi apa ga akan jadi masalah sama papa kamu? kamu kan tau sendiri kalo kamu pulang telat sedikit aja bisa panjang urusannya"

Ara pun membuang napasnya dengan kasar, mencoba mengumpulkan kembali kekuatan di dalam hatinya karena dia harus menceritakan kembali tentang semua kejadian yang terjadi. Dan saat itu Vira sudah yakin masalah yang hadir di dalam hidup Ara pasti sesuatu yang berat, karena dua belum pernah melihat Ara seperti itu

"Aku udah memutuskan untuk keluar dari rumah papa," tersenyum getir

"Ga usah senyum terus kalo terpaksa kayak gitu ga enak di liatnya, kalo memang masalah kamu berat ga ada orang yang larang kamu buat nangis"

"Jangan akh sayang air mata aku"

"Kamu ga pernah berubah ya, di saat semua orang pasti akan menangis kamu akan tetap tersenyum. Tapi kamu ga akan bisa bohong sama aku Ara"

"Masih ga mau cerita apa masalah kamu?"

"Bukan ga mau cerita Vira sayang, tapi kamu harus janji dulu kamu ga boleh ketawa"

"Aku yakin cerita yang mau kamu bilang bukan cerita lucu"

"Iya aku janji ga akan ketawa," dengan yakin

Ara pun mulai bercerita di mulai dari kejadian pada malam itu dan semua kejadian yang telah terjadi di rumah papanya tanpa mentesakan air matanya sama sekali, sedangkan Vira yang hanya mendengarkan cerita dari sahabatnya itu saja sudah mulai berkaca-kaca

"Keterlaluan banget sih, pasti itu kerjaan mama tiri kamu itu sama si Nana," dengan menggebu

Vira mulai mencari di mana letak ponselnya dan sudah hendak menghubungi seseorang

"Kamu mau telpon siapa Vir?"

"Aku mau telpon kak Dion, seluruh dunia boleh ga percaya sama cerita kamu. Tapi khusus buat aku sama Dion ga boleh ga percaya sama cerita kamu"

Dengan cepat Ara langsung merebut ponsel Vira dari tangannya dan menjauhkan ponsel tersebut

"Jangan ya Vira sayang, aku ga mau punya urusan lagi sama kak Dion. Buat aku semuanya udah berakhir waktu dia bilang begitu"

"Akh!! aku jadi kesel sendiri dengar cerita kamu, ya minimal aku harus marahin dulu si Dion itu!!"

"Kak Dion ga salah kok Vir, coba kamu bayangin kalo kamu jadi dia. Apa ada laki-laki di dunia ini yang ga marah saat tau perempuan yang jadi pasangannya berhubungan intim dengan laki-laki lain?"

Vira sebenarnya tak ikhlas melepaskan Dion begitu saja, karena dia sudah menyakiti sahabatnya. Vira tak akan melarang saat mereka berdua akan mengambil keputusan untuk berpisah, tetapi setidaknya Dion tetap harus mendengarkan penjelasan Ara terlebih dahulu. Tetapi akhirnya Vira memilih untuk menghargai keputusan Ara

"Tapi apa kamu ga mau cari tau tentang laki-laki itu?"

"Buat apa?" mengerutkan keningnya

"Minimal kamu bisa minta dia untuk tanggung jawab"

"Gimana ya? aku juga bingung aku harus minta tanggung jawab apa dari dia?"

"Ya kan dia udah lakuin itu sama kamu, itu juga pertama kali kamu melakukan itu"

"Kamu tau Vir waktu aku bangun aku yakin banget kalo kamar itu bukan kamar biasa, jadi ga mungkin mama pesan kamar itu cuma buat aku istirahat. Jadi laki-laki itu ga seratus persen salah, gimana aku mau menuntut tanggung jawab dari dia?"

"Ya ampun Ara kamu kenapa bisa begini sih?"

"Aku ga apa kok Vir, makanya kalo kamu kasihan sama aku kamu harus ijinin aku tinggal beberapa hari di sini" tersenyum

"Ya kamu tenang aja nanti aku bilang sama mama"

"Makasih ya Vira sayang, kamu memang sahabat terbaik yang aku punya"

"Sekarang apa rencana kamu?"

"Aku butuh tenangin diri aku dulu Vir habis itu aku harus mulai cari kerja, kan kamu tau sendiri tabungan pribadi aku selama kerja part time ga seberapa. Tapi kamu tenang aja soalnya aku bawa ijazah aku kok"

"Ya udah sekarang kamu istirahat dulu aja, aku keluar dulu ya sekalian bilang sama mama kalo sementara kamu mau tinggal di sini"

"Kamu memang sahabat terbaik aku Vir, di saat ga ada satu pun orang yang percaya sama aku. Cuma kamu yang tetap berdiri di samping aku"

"Hem... Apa ga capek itu mulut muji orang terus? aku tinggal dulu ya," mulai bangkit dari duduknya

"Tapi Vir aku minta tolong sesuatu sama kamu"

"Apa lagi? jangan bilang kalo kamu minta temenin dulu sampe kamu tidur"

"Ya enggak lah Vir, aku cuma mau minta tolong jangan kasih tau ke siapapun termasuk kak Doni kalo aku ada di sini"

"Ya kamu tenang aja, udah tidur sana"

Vira pun memilih untuk keluar dari dalam kamar agar Ara dapat beristirahat, Vira pun langsung menuju ke kamar mamanya sedangkan Ara memilih untuk merebahkan tubuhnya di atas kasur, dia harus membuat tubuhnya beristirahat sejenak agar dapat berpikir dengan jernih

Setelah menceritakan semua kisah Ara kepada mamanya sudah pasti mamanya Vira memberikan izin agar Ara tinggal di rumahnya, bahkan mamanya Vira mengizinkan Ara selamanya berada di sana tanpa harus mencari tempat tinggal lain

"Terus apa rencana dia sekarang sayang?"

"Katanya dia mau cari kerjaan mah"

"Mau ga ya dia ikut kerja sama Kak Gilang? kakak kamu baru aja di angkat jadi manager di sana, pasti dia bisa bantu Ara dapat kerjaan, ya itu juga kalo Ara mau soalnya kan di luar kota"

"Nanti aku bilang ke Ara mah, tapi aku juga mau ikut ya mah," tersenyum

"Kalo buat kamu mama ga akan kasih izin" dengan tegas, Vira pun langsung memasang wajah cemberut

"Coba dong kamu bayangin semua kakak kamu kan udah berkeluarga, cuma tinggal kamu sama kak Gilang yang belum itu juga dia kerja di luar kota. Masa kamu tega tinggalin mama sendirian sih?"

"Hem... Aku doang anak mama yang ga mama kasih izin kerja jauh," memajukan bibirnya

"Kan kamu anak bontot kesayangan mama," mencubit hidung Vira

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

coba kalau keluarga Ara semangat mama Via...

2024-02-18

0

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

untungnya keluarga Vira baik sama Ara khusus nya mamanya vira

2022-08-02

2

Ekky

Ekky

lnjt

2022-06-15

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Raditya Mahardika
3 Membuat Keputusan
4 FLASH BACK
5 Mencari Tau Tentang Ara
6 Penyesalan
7 Sahabat Terbaik
8 Kesedihan Dan Kebahagiaan
9 Akan Bertanggung Jawab
10 Pertemuan Kedua
11 Penyesalan Gilang
12 Pembalasan Dari Adit
13 Hadiah Tambahan
14 Perkenalkan Adit Dan Dion
15 Semakin Dekat
16 Kehamilan Ara
17 Orang Yang Sama
18 Jangan Hina Anak Aku
19 pengumuman
20 Selamat Datang
21 Penyesalan
22 Cinta Atau Perasaan Bersalah
23 Rencana Untuk Kembali
24 Pertemuan Pertama
25 Bimbang
26 Ketakutan Di Dalam Hati Ara
27 Bertemu lagi
28 Masih Ingat
29 Menahan Amarah
30 Perasaan Yang Aneh
31 Tak Dapat Lagi Menghindar
32 Terungkap
33 Merasa Tak Pantas
34 Perempuan Baik
35 Tak Akan Marah
36 Mengejar Kamu
37 Mulai Dari Hal Kecil
38 Bonus
39 Luka Yang Dalam
40 Di Luar Perkiraan
41 Anak Dan Calon Istri
42 Memperjelas Yang Ada
43 Kecurigaan Dion
44 Dewi Keberuntungan
45 Pilihan Hati
46 Mulai Menyelidiki
47 Tujuan Hidup
48 Tawaran Membuat Kesepakatan
49 Deal
50 Merasa Gagal
51 Ancaman Dari Adit
52 Merasa Tak Berguna
53 Ketakutan Adit
54 Cara Tersendiri
55 Hiburan Yang Menarik
56 Mimpi Buruk
57 Melepaskan
58 Membayar Hutang
59 Bencana Yang Menanti
60 Melamar Ara
61 Anak Haram
62 Wanita Aneh
63 Rencana Besar
64 Balasan Yang Paling Menyakitkan
65 Tidak Sebanding
66 Peringatan Keras
67 Hutang Sebuah Penjelasan
68 Terungkap
69 Meyakinkan Hati
70 Sepenuh Hati
71 Merasakan Hal Sama
72 Penipu Kecil
73 Berusaha Sekuat Tenaga
74 Aku Cuma Milik Kamu
75 Marisa Kharisma Putri
76 Parfum Yang Sama
77 Cemburu
78 Sekali Lagi
79 Dua Pilihan
80 Harapan Adit
81 Mengingat Marisa
82 Perempuan Terakhir
83 Menempati Hati Kamu
84 Banyak Berkorban
85 Membandingkan Vira
86 Anak Kecil
87 Sisi Yang Baik
88 Menarik
89 Mantan Istri
90 Om Genit
91 Menemukan Kebahagiaan
92 Kehamilan Kedua
93 Setiap Orang Bisa Berubah
94 Kesempatan
95 Masa Lalu Brian Dan Lian
96 Merencanakan Hal Buruk
97 Rencana Pertama
98 Berantakan
99 Menyusun Rencana
100 TAMAT
101 Pengumuman
102 Sekilas Info
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Awal Kisah
2
Raditya Mahardika
3
Membuat Keputusan
4
FLASH BACK
5
Mencari Tau Tentang Ara
6
Penyesalan
7
Sahabat Terbaik
8
Kesedihan Dan Kebahagiaan
9
Akan Bertanggung Jawab
10
Pertemuan Kedua
11
Penyesalan Gilang
12
Pembalasan Dari Adit
13
Hadiah Tambahan
14
Perkenalkan Adit Dan Dion
15
Semakin Dekat
16
Kehamilan Ara
17
Orang Yang Sama
18
Jangan Hina Anak Aku
19
pengumuman
20
Selamat Datang
21
Penyesalan
22
Cinta Atau Perasaan Bersalah
23
Rencana Untuk Kembali
24
Pertemuan Pertama
25
Bimbang
26
Ketakutan Di Dalam Hati Ara
27
Bertemu lagi
28
Masih Ingat
29
Menahan Amarah
30
Perasaan Yang Aneh
31
Tak Dapat Lagi Menghindar
32
Terungkap
33
Merasa Tak Pantas
34
Perempuan Baik
35
Tak Akan Marah
36
Mengejar Kamu
37
Mulai Dari Hal Kecil
38
Bonus
39
Luka Yang Dalam
40
Di Luar Perkiraan
41
Anak Dan Calon Istri
42
Memperjelas Yang Ada
43
Kecurigaan Dion
44
Dewi Keberuntungan
45
Pilihan Hati
46
Mulai Menyelidiki
47
Tujuan Hidup
48
Tawaran Membuat Kesepakatan
49
Deal
50
Merasa Gagal
51
Ancaman Dari Adit
52
Merasa Tak Berguna
53
Ketakutan Adit
54
Cara Tersendiri
55
Hiburan Yang Menarik
56
Mimpi Buruk
57
Melepaskan
58
Membayar Hutang
59
Bencana Yang Menanti
60
Melamar Ara
61
Anak Haram
62
Wanita Aneh
63
Rencana Besar
64
Balasan Yang Paling Menyakitkan
65
Tidak Sebanding
66
Peringatan Keras
67
Hutang Sebuah Penjelasan
68
Terungkap
69
Meyakinkan Hati
70
Sepenuh Hati
71
Merasakan Hal Sama
72
Penipu Kecil
73
Berusaha Sekuat Tenaga
74
Aku Cuma Milik Kamu
75
Marisa Kharisma Putri
76
Parfum Yang Sama
77
Cemburu
78
Sekali Lagi
79
Dua Pilihan
80
Harapan Adit
81
Mengingat Marisa
82
Perempuan Terakhir
83
Menempati Hati Kamu
84
Banyak Berkorban
85
Membandingkan Vira
86
Anak Kecil
87
Sisi Yang Baik
88
Menarik
89
Mantan Istri
90
Om Genit
91
Menemukan Kebahagiaan
92
Kehamilan Kedua
93
Setiap Orang Bisa Berubah
94
Kesempatan
95
Masa Lalu Brian Dan Lian
96
Merencanakan Hal Buruk
97
Rencana Pertama
98
Berantakan
99
Menyusun Rencana
100
TAMAT
101
Pengumuman
102
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!