Pembalasan Dari Adit

Gilang yang sudah mengetahui cerita tentang Ara pun segera menghubungi calon istrinya, dia menceritakan keadaan Ara yang sebenarnya agar tak terjadi salah paham di antara mereka berdua. Calon istri Gilang yang bekerja sebagai seorang psikolog dapat memahami keadaan yang ada, bahkan sebagai sesama wanita dia merasa iba dengan apa yang menimpa Ara

Merry adalah seorang psikolog muda yang kini sudah menjadi calon istri Gilang, dia tau dengan persis perasaan Gilang terhadap Ara saat dahulu kala. Tetapi dengan sikap dan perhatian yang dia berikan akhirnya dia berhasil mendapatkan hati Gilang sepenuhnya

Untuk sementara keadaan masih baik-baik saja, karena orang di sekitar Ara saat ini bisa menerima keadaan dirinya yang sebenarnya. Walaupun hal tersebut tidak akan berlangsung lama

Saat malam menyapa Gilang mengajak Ara untuk makan malam, Gilang bisa merasakan bahwa saat itu Ara merasa kurang nyaman saat makan berdua dengan dirinya. Gilang pun meminta bi Ani untuk ikut bergabung dan makan malam bersama mereka

Selesai makan mereka sempat berbincang sejenak lalu Gilang meminta Ara untuk beristirahat, karena besok jam tujuh pagi mereka sudah harus mulai berangkat ke hotel untuk bekerja dan sedikit sibuk karena besok adalah acara pembukaan hotel

Sedangkan di tempat yang berbeda Adit terus memikirkan tentang wanita pada malam itu, bayangan tentang wanita pada malam itu terus saja menari dengan bebas di dalam kepalanya. Mungkin karena Adit baru saja bertemu dengan wanita tersebut, walaupun dia tak mengetahui hal tersebut

Adit terus membalik tubuhnya mencari posisi yang nyaman tetapi tetap saja dia tak bisa memejamkan matanya sama sekali hingga tengah malam

"Perempuan itu sebenarnya siapa sih? kenapa dia harus lari dari gw? harusnya kan dia bangga jadi perempuan pertama yang melakukan itu sama gw. Ya walaupun selama ini gw terkenal sebagai playboy tapi gw ga pernah sentuh perempuan lain, dia benar-benar perempuan pertama yang melakukan itu sama gw"

"Jangan-jangan dia kabur karena takut gw kayak pemeran cowok bajingan di film, yang habis melakukan itu saat bangun akan lempar uang ke perempuannya. Masa iya dia sebodoh itu?"

"Kenapa juga hari ini gw terlalu mikirin dia? sial banget sampe mau tidur aja ga bisa gw!! lama-lama gw bisa gila sendiri kalo mikirin cewek itu terus"

Seribu pertanyaan hadir di dalam benaknya tanpa Adit bisa menjawab pertanyaan tersebut, dan tanpa sadar akhirnya dia pun mulai terlelap ke alam mimpi

Pagi yang indah pun menyapa Ara sudah bersiap untuk memulai pekerjaan barunya, setelah sarapan Gilang dan Ara mulai berangkat ke hotel tempat mereka akan bekerja. Gilang langsung mengecek segala keperluan terakhir untuk acara tersebut, sedangkan Ara mencoba membantu sebisa mungkin di bagian belakang

Sedangkan Adit baru saja selesai membersihkan diri lalu memesan sarapan dan minta di antar ke dalam kamarnya, Adit baru saja selesai memakai celana dan belum sempat memakai kemeja nya. Tiba-tiba saja dia mendengar suara pintu kamarnya di ketuk, Adit pun segera membukakan pintu karena dia tau dengan pasti sarapan yang dia pesan sudah datang

Adit langsung membulatkan kedua bola matanya dengan sempurna dan mengeraskan rahangnya karena melihat orang yang ada di hadapannya

"Kamu" penuh penekanan

Ara langsung menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, dia merasa malu melihat bagian atas tubuh Adit yang belum sempat tertutup oleh apapun. Sedangkan Adit langsung merasa jengkel karena melihat wajah Ara

"Heh!! ngapain kamu di sini? kenapa malah tutup muka begitu?" menaikkan volume suaranya

"Maaf pak saya mau mengantarkan sarapan untuk bapak" masih dengan posisi tangan menutupi wajahnya

"Cewek ini kerja di sini rupanya? oke karena kemarin dia udah ga sopan sama gw, jadi ga ada salahnya dong kalo gw balas kerjain dia"

"Terus ngapain kamu masih di situ? bawa masuk ke dalam makanannya" dengan tegas

"Baik pak"

Ara mendorong troli yang dia bawa ke dalam kamar sambil terus menundukkan kepalanya, dia tak lagi mempunyai nyali seperti saat dia bertemu Adit di bandara. Karena dia sudah tau bahwa orang yang berada di dalam kamar itu adalah bos besar mereka

Adit dengan sengaja mengikuti langkah Ara ke arah meja yang telah tersedia, Ara pun mulai memindahkan satu persatu makanan yang dia bawa ke atas meja. Merasa tugasnya telah selesai dia pun membalikkan tubuhnya untuk memberitahukan hal tersebut

Tetapi tiba-tiba saja Ara langsung mendaratkan wajahnya di dada Adit, karena Adit memang sengaja berdiri tepat di belakang Ara. Dia sedang menunggu waktu yang tepat, dan saat melihat Ara sudah selesai menyusun makanan Adit langsung memajukan tubuh bagian atasnya

"Apa maksudnya kamu cium saya? dasar karyawan mesum" dengan nada mengejek

"Maaf pak saya ga sengaja, saya cuma mau bilang kalo saya sudah selesai menyiapkan sarapan untuk bapak. Tapi ternyata bapak ada di belakang saya, makanya hal itu bisa terjadi" menundukkan kepalanya

"Jadi maksudnya kamu saya yang salah?" penuh penekanan

"Sabar Ara kamu harus bisa sabar, gimana juga orang yang ada di depan kamu ini bos kamu"

"Saya ga bermaksud seperti itu pak, saya yang salah pak sekali lagi saya minta maaf pak"

Ara sekuat hati menahan amarahnya dia hanya tak ingin menimbulkan masalah di hari pertama dia bekerja, yang ada di dalam pikirannya saat itu adalah bila dia sampai kehilangan pekerjaan itu maka dia akan membuat Gilang merasa malu

"Kemarin dia bisa punya keberanian sebesar itu melawan gw, kenapa hari ini cuma begini aja? kalo begini reaksi dia kan jadi ga seru, coba gw kerjain lebih jauh lagi. Gw mau liat gimana reaksi dia?"

"Ok saya maafin kamu tapi ada syaratnya" dengan nada suara yang sangat menggoda

"Kalo kamu sampe berani berbuat mesum berarti kamu ga bisa salahin aku, biar pun harus di pecat dari sini aku akan tampar kamu supaya aku puas"

"Syaratnya apa ya pak?" senyum terpaksa

"Kamu cuma harus diam dengan apapun yang akan saya lakukan"

Ara hanya terdiam sambil menatap tajam ke arah Adit

"Berani juga dia ngeliatin gw kayak gitu, oke kita lanjutin lagi permainan kita"

Adit mulai mendekatkan bibirnya ke arah leher Ara, hingga Ara mulai bisa merasakan napas Adit di kulitnya

"Sabar Ara kamu harus bisa sabar, ingat jangan sampe bikin malu kak Gilang. kalo dia memang udah keterlaluan baru lawan dan jangan kasih ampun lagi" mengepalkan tangannya

Sedangkan Adit semakin penasaran karena dia tau Ara sudah mulai terpancing emosi tetapi tetap tak mengeluarkan reaksi apapun

"Kok gw udah sejauh ini masih belum bereaksi apapun sih? kalo liat gaya dia yang kemarin harusnya cewek gila ini udah ngamuk dong"

Adit pun memajukan kembali bibirnya dan mendarat mulus di leher putih Ara, dia hanya berencana melakukan sejauh itu. Bila Ara tetap tak bereaksi apapun maka dia akan menghentikan semua itu

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

dasar bos somplak.. itu namanya pelecehan pak..

2024-02-18

0

Ekky

Ekky

sabar ara

2022-06-15

1

Lady El

Lady El

cewek tangguh

2022-02-18

2

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Raditya Mahardika
3 Membuat Keputusan
4 FLASH BACK
5 Mencari Tau Tentang Ara
6 Penyesalan
7 Sahabat Terbaik
8 Kesedihan Dan Kebahagiaan
9 Akan Bertanggung Jawab
10 Pertemuan Kedua
11 Penyesalan Gilang
12 Pembalasan Dari Adit
13 Hadiah Tambahan
14 Perkenalkan Adit Dan Dion
15 Semakin Dekat
16 Kehamilan Ara
17 Orang Yang Sama
18 Jangan Hina Anak Aku
19 pengumuman
20 Selamat Datang
21 Penyesalan
22 Cinta Atau Perasaan Bersalah
23 Rencana Untuk Kembali
24 Pertemuan Pertama
25 Bimbang
26 Ketakutan Di Dalam Hati Ara
27 Bertemu lagi
28 Masih Ingat
29 Menahan Amarah
30 Perasaan Yang Aneh
31 Tak Dapat Lagi Menghindar
32 Terungkap
33 Merasa Tak Pantas
34 Perempuan Baik
35 Tak Akan Marah
36 Mengejar Kamu
37 Mulai Dari Hal Kecil
38 Bonus
39 Luka Yang Dalam
40 Di Luar Perkiraan
41 Anak Dan Calon Istri
42 Memperjelas Yang Ada
43 Kecurigaan Dion
44 Dewi Keberuntungan
45 Pilihan Hati
46 Mulai Menyelidiki
47 Tujuan Hidup
48 Tawaran Membuat Kesepakatan
49 Deal
50 Merasa Gagal
51 Ancaman Dari Adit
52 Merasa Tak Berguna
53 Ketakutan Adit
54 Cara Tersendiri
55 Hiburan Yang Menarik
56 Mimpi Buruk
57 Melepaskan
58 Membayar Hutang
59 Bencana Yang Menanti
60 Melamar Ara
61 Anak Haram
62 Wanita Aneh
63 Rencana Besar
64 Balasan Yang Paling Menyakitkan
65 Tidak Sebanding
66 Peringatan Keras
67 Hutang Sebuah Penjelasan
68 Terungkap
69 Meyakinkan Hati
70 Sepenuh Hati
71 Merasakan Hal Sama
72 Penipu Kecil
73 Berusaha Sekuat Tenaga
74 Aku Cuma Milik Kamu
75 Marisa Kharisma Putri
76 Parfum Yang Sama
77 Cemburu
78 Sekali Lagi
79 Dua Pilihan
80 Harapan Adit
81 Mengingat Marisa
82 Perempuan Terakhir
83 Menempati Hati Kamu
84 Banyak Berkorban
85 Membandingkan Vira
86 Anak Kecil
87 Sisi Yang Baik
88 Menarik
89 Mantan Istri
90 Om Genit
91 Menemukan Kebahagiaan
92 Kehamilan Kedua
93 Setiap Orang Bisa Berubah
94 Kesempatan
95 Masa Lalu Brian Dan Lian
96 Merencanakan Hal Buruk
97 Rencana Pertama
98 Berantakan
99 Menyusun Rencana
100 TAMAT
101 Pengumuman
102 Sekilas Info
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Awal Kisah
2
Raditya Mahardika
3
Membuat Keputusan
4
FLASH BACK
5
Mencari Tau Tentang Ara
6
Penyesalan
7
Sahabat Terbaik
8
Kesedihan Dan Kebahagiaan
9
Akan Bertanggung Jawab
10
Pertemuan Kedua
11
Penyesalan Gilang
12
Pembalasan Dari Adit
13
Hadiah Tambahan
14
Perkenalkan Adit Dan Dion
15
Semakin Dekat
16
Kehamilan Ara
17
Orang Yang Sama
18
Jangan Hina Anak Aku
19
pengumuman
20
Selamat Datang
21
Penyesalan
22
Cinta Atau Perasaan Bersalah
23
Rencana Untuk Kembali
24
Pertemuan Pertama
25
Bimbang
26
Ketakutan Di Dalam Hati Ara
27
Bertemu lagi
28
Masih Ingat
29
Menahan Amarah
30
Perasaan Yang Aneh
31
Tak Dapat Lagi Menghindar
32
Terungkap
33
Merasa Tak Pantas
34
Perempuan Baik
35
Tak Akan Marah
36
Mengejar Kamu
37
Mulai Dari Hal Kecil
38
Bonus
39
Luka Yang Dalam
40
Di Luar Perkiraan
41
Anak Dan Calon Istri
42
Memperjelas Yang Ada
43
Kecurigaan Dion
44
Dewi Keberuntungan
45
Pilihan Hati
46
Mulai Menyelidiki
47
Tujuan Hidup
48
Tawaran Membuat Kesepakatan
49
Deal
50
Merasa Gagal
51
Ancaman Dari Adit
52
Merasa Tak Berguna
53
Ketakutan Adit
54
Cara Tersendiri
55
Hiburan Yang Menarik
56
Mimpi Buruk
57
Melepaskan
58
Membayar Hutang
59
Bencana Yang Menanti
60
Melamar Ara
61
Anak Haram
62
Wanita Aneh
63
Rencana Besar
64
Balasan Yang Paling Menyakitkan
65
Tidak Sebanding
66
Peringatan Keras
67
Hutang Sebuah Penjelasan
68
Terungkap
69
Meyakinkan Hati
70
Sepenuh Hati
71
Merasakan Hal Sama
72
Penipu Kecil
73
Berusaha Sekuat Tenaga
74
Aku Cuma Milik Kamu
75
Marisa Kharisma Putri
76
Parfum Yang Sama
77
Cemburu
78
Sekali Lagi
79
Dua Pilihan
80
Harapan Adit
81
Mengingat Marisa
82
Perempuan Terakhir
83
Menempati Hati Kamu
84
Banyak Berkorban
85
Membandingkan Vira
86
Anak Kecil
87
Sisi Yang Baik
88
Menarik
89
Mantan Istri
90
Om Genit
91
Menemukan Kebahagiaan
92
Kehamilan Kedua
93
Setiap Orang Bisa Berubah
94
Kesempatan
95
Masa Lalu Brian Dan Lian
96
Merencanakan Hal Buruk
97
Rencana Pertama
98
Berantakan
99
Menyusun Rencana
100
TAMAT
101
Pengumuman
102
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!