Pertemuan Kedua

Di suatu tempat sedang terjadi aksi kejar-kejaran, ada seorang Seno yang sedang berlari sekuat tenaga karena di kejar oleh orang-orang yang di perintahkan oleh Adit untuk menangkap dirinya. Seno sangat beruntung karena berhasil bersembunyi dan lolos dari orang-orang tersebut

"Siapa mereka? gw yakin orang-orang itu bukan polisi, mereka lebih terlihat seperti para pengawal pribadi. Tapi belakangan ini kan gw ga pernah punya masalah dengan orang penting"

Seno pun langsung teringat akan kejadian malam itu saat dia di minta untuk memesan sebuah kamar dan mengantarkan Ara ke dalam kamar itu

"Pasti gara-gara itu"

Seno pun segera menghubungi mama Tania karena awalnya dia curiga itu adalah ulahnya, tetapi mama Tania pun ikut panik mendengar hal tersebut. Yang ada di dalam pikirannya saat itu bila Seno sampai tertangkap, maka secara otomatis namanya pun akan terbawa di dalam masalah tersebut

Mama Tania segera mengirimkan Seno sejumlah uang yang cukup besar dan meminta dia untuk menyingkir dari kota itu untuk selamanya, sudah pasti Seno pun menerima tawaran tersebut. Karena dia yakin orang yang dia ganggu bukanlah orang sembarangan

Saat pagi menyapa Ara sudah bersiap untuk membuka lembaran baru hidupnya di kota yang baru, setelah selesai sarapan Vira dan mamanya mengantarkan Ara ke bandara. Mereka berpesan bahwa sampai kapan pun pintu rumah mereka akan selalu terbuka untuk Ara

Saat itu hati Ara benar-benar tersentuh oleh ucapan tulus mereka, di saat papanya meminta dia untuk tidak pernah kembali tetapi orang lain membukakan pintu rumah mereka untuk dirinya

Lain hal dengan Arman yang sedang dapat sarapan omelan dari Adit karena gagal menangkap Seno, sepanjang perjalanan ke bandara Adit terus saja mengomel kepada Arman. Sedangkan Arman hanya bisa pasrah menerima itu, karena itu adalah pertama kalinya Arman gagal melakukan perintah dari Adit

"Pokoknya ingat cari terus semua info tentang perempuan itu, saya mau dengar info sekecil apapun tentang dia saat saya pulang nanti"

"Baik pak"

Adit dan Ara berada di tempat yang sama dan saling berdekatan tetapi tak saling mengenal satu sama lain, dan tiba-tiba saja ponsel Adit berdering

"Ya"

"Nanti malam kumpul ga?"

"Gw ga bisa, gw sekarang udah di bandara besok ada peresmian hotel baru"

"Oh, ya udah. Ngomong-ngomong gimana udah dapat info tentang perempuan itu?"

"Belum"

"Lagian lu ngapain repot sih Dit? kan lu laki-laki kalo seandainya dia hamil atau apa, nanti pasti dia cari lu buat tanggung jawab"

"Ya ga mungkin lah dia cari gw, kalo dia mau cari gw buat apa dia kabur dari gw?"

"Ya udah gw doain semoga lu bisa temuin perempuan yang berhasil rebut malam pertama lu ya" tertawa lepas

"Senang amat lu? udah bosen ya pegang perusahaan lu itu. Apa mau gw bikin bangkrut?"

"Ya ampun Dit lu gitu aja marah"

"Udah akh, gw mau check-in dulu"

"Oke, hati-hati di jalan ya pejuang cinta" Brian langsung memutuskan sambungan teleponnya

Adit meletakkan ponselnya ke dalam saku dan tiba-tiba saja ucapan dari Brian kembali terlintas di dalam benaknya

"Ada benarnya omongan anak itu, boleh dia kabur dari gw tapi kalo sampai dia hamil pasti dia bakal cari gw. Ga mungkin kan ada perempuan yang lebih milih hamil tanpa suami, ngapain gw jadi repot sendiri cari tau tentang dia?"

"Tapi gimana juga hal itu pengalaman pertama buat kami, jadi saat nanti gw berhasil ketemu sama dia gw akan tetap tanggung jawab. Gw ga bisa bohong kalo sampe detik ini gw masih ingat ciuman kami, bibir dia benar-benar lembut"

Tanpa Adit sadari dia pun tersenyum sambil memegang bibirnya, seakan dia bisa merasakan kelembutan bibir Ara pada malam itu

Ara yang berada tak jauh dari Adit menatap Adit dengan tatapan yang aneh, dia seolah berkata sedang melihat seseorang yang berotak mesum. Saat Ara melewati Adit untuk check-in dia pun melepaskan tatapan membunuhnya terhadap Adit, sedangkan Adit hanya bisa mengerutkan keningnya melihat tingkah Ara

"Aneh banget sih perempuan itu, sayang aja pesawat pribadi kami lagi di pake sama papa kalo ga apa dia pikir gw suka naik pesawat biasa begini"

Adit pun melakukan check-in di tempat yang berbeda dengan Ara karena dia menggunakan kelas yang berbeda dengan Ara, Adit pun sudah di sambut dengan baik di sana dan berada di ruang tunggu yang berbeda

Mereka pun memulai pertemuan kedua mereka dengan pandangan yang kurang baik satu sama lain, mereka bahkan berada di dalam pesawat yang sama walaupun Ara hanya menggunakan kelas ekonomi. Sebenarnya mamanya Vira sudah menyarankan untuk memesan kelas bisnis tetapi Ara menolak karena merasa tak enak hati

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh mereka pun tiba di kota yang mereka tuju, Ara dan Adit sudah berada di pintu keluar secara bersamaan. Ara sedang mencari ponselnya untuk memberikan kabar kepada Gilang, sedangkan Adit sedang kesal karena supir yang menjemput dirinya terlambat untuk datang

Setelah Ara menemukan ponselnya dia pun segera menghubungi Gilang

"Kak aku baru aja mendarat nih"

"Ya udah kak Gilang kirim ya alamat rumah kak Gilang, di sana ada si bibi kok kamu istirahat aja dulu. Kak Gilang lagi di hotel cek persiapan acara untuk besok"

"Oh ya kak, makasih ya kak" tersenyum

Adit yang memang sedang kesal semakin kesal melihat Ara yang sedang tersenyum dengan sangat manis

"Giliran sama gw tadi ini anak ga sopan, sekarang terima telpon aja pake senyum segala"

Ara yang akan meletakkan ponselnya ke dalam tas sempat melihat Adit yang menatap ke arah dirinya dengan tatapan tidak suka

"Ngapain kamu liatin saya?" dengan nada suara yang sinis

Adit pun langsung membuang wajahnya ke arah yang berlawanan karena malas meladeni Ara pada saat itu

"Dasar orang mesum," dengan suara kecil tetapi tetap terdengar oleh Adit

Adit pun langsung melepaskan tatapan membunuhnya terhadap Ara, sedangkan Ara tetap memandang ke arah Adit tanpa ada rasa takut

"Kenapa?"

"Kamu!!" mengeraskan rahangnya

Adit segera menghentikan ucapannya karena dia melihat Ara seperti seorang anak kecil yang tak pantas untuk dia ajak berdebat

"Selamat siang pak Adit, maaf pak tadi ada sedikit masalah dengan mobil yang saya bawa. Saya jadi terlambat datang"

"Angkat barang saya, saya harus cepat pergi dari sini ada perempuan gila di sini" Tanpa menoleh sama sekali ke arah Ara

Adit pun langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam mobil meninggalkan Ara yang sedang kesal mendengar ucapan dari bibirnya

"Masa cewek cantik kayak gw di bilang gila sih? dia itu yang dari awal keliatan banget kalo otaknya mesum"

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

awas jodoh loh..

2024-02-18

1

Atik Marwati

Atik Marwati

emang dia bayangin kamu lho Ra...

2023-07-08

0

Ekky

Ekky

pst seru nih jln cerita y

2022-06-15

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Raditya Mahardika
3 Membuat Keputusan
4 FLASH BACK
5 Mencari Tau Tentang Ara
6 Penyesalan
7 Sahabat Terbaik
8 Kesedihan Dan Kebahagiaan
9 Akan Bertanggung Jawab
10 Pertemuan Kedua
11 Penyesalan Gilang
12 Pembalasan Dari Adit
13 Hadiah Tambahan
14 Perkenalkan Adit Dan Dion
15 Semakin Dekat
16 Kehamilan Ara
17 Orang Yang Sama
18 Jangan Hina Anak Aku
19 pengumuman
20 Selamat Datang
21 Penyesalan
22 Cinta Atau Perasaan Bersalah
23 Rencana Untuk Kembali
24 Pertemuan Pertama
25 Bimbang
26 Ketakutan Di Dalam Hati Ara
27 Bertemu lagi
28 Masih Ingat
29 Menahan Amarah
30 Perasaan Yang Aneh
31 Tak Dapat Lagi Menghindar
32 Terungkap
33 Merasa Tak Pantas
34 Perempuan Baik
35 Tak Akan Marah
36 Mengejar Kamu
37 Mulai Dari Hal Kecil
38 Bonus
39 Luka Yang Dalam
40 Di Luar Perkiraan
41 Anak Dan Calon Istri
42 Memperjelas Yang Ada
43 Kecurigaan Dion
44 Dewi Keberuntungan
45 Pilihan Hati
46 Mulai Menyelidiki
47 Tujuan Hidup
48 Tawaran Membuat Kesepakatan
49 Deal
50 Merasa Gagal
51 Ancaman Dari Adit
52 Merasa Tak Berguna
53 Ketakutan Adit
54 Cara Tersendiri
55 Hiburan Yang Menarik
56 Mimpi Buruk
57 Melepaskan
58 Membayar Hutang
59 Bencana Yang Menanti
60 Melamar Ara
61 Anak Haram
62 Wanita Aneh
63 Rencana Besar
64 Balasan Yang Paling Menyakitkan
65 Tidak Sebanding
66 Peringatan Keras
67 Hutang Sebuah Penjelasan
68 Terungkap
69 Meyakinkan Hati
70 Sepenuh Hati
71 Merasakan Hal Sama
72 Penipu Kecil
73 Berusaha Sekuat Tenaga
74 Aku Cuma Milik Kamu
75 Marisa Kharisma Putri
76 Parfum Yang Sama
77 Cemburu
78 Sekali Lagi
79 Dua Pilihan
80 Harapan Adit
81 Mengingat Marisa
82 Perempuan Terakhir
83 Menempati Hati Kamu
84 Banyak Berkorban
85 Membandingkan Vira
86 Anak Kecil
87 Sisi Yang Baik
88 Menarik
89 Mantan Istri
90 Om Genit
91 Menemukan Kebahagiaan
92 Kehamilan Kedua
93 Setiap Orang Bisa Berubah
94 Kesempatan
95 Masa Lalu Brian Dan Lian
96 Merencanakan Hal Buruk
97 Rencana Pertama
98 Berantakan
99 Menyusun Rencana
100 TAMAT
101 Pengumuman
102 Sekilas Info
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Awal Kisah
2
Raditya Mahardika
3
Membuat Keputusan
4
FLASH BACK
5
Mencari Tau Tentang Ara
6
Penyesalan
7
Sahabat Terbaik
8
Kesedihan Dan Kebahagiaan
9
Akan Bertanggung Jawab
10
Pertemuan Kedua
11
Penyesalan Gilang
12
Pembalasan Dari Adit
13
Hadiah Tambahan
14
Perkenalkan Adit Dan Dion
15
Semakin Dekat
16
Kehamilan Ara
17
Orang Yang Sama
18
Jangan Hina Anak Aku
19
pengumuman
20
Selamat Datang
21
Penyesalan
22
Cinta Atau Perasaan Bersalah
23
Rencana Untuk Kembali
24
Pertemuan Pertama
25
Bimbang
26
Ketakutan Di Dalam Hati Ara
27
Bertemu lagi
28
Masih Ingat
29
Menahan Amarah
30
Perasaan Yang Aneh
31
Tak Dapat Lagi Menghindar
32
Terungkap
33
Merasa Tak Pantas
34
Perempuan Baik
35
Tak Akan Marah
36
Mengejar Kamu
37
Mulai Dari Hal Kecil
38
Bonus
39
Luka Yang Dalam
40
Di Luar Perkiraan
41
Anak Dan Calon Istri
42
Memperjelas Yang Ada
43
Kecurigaan Dion
44
Dewi Keberuntungan
45
Pilihan Hati
46
Mulai Menyelidiki
47
Tujuan Hidup
48
Tawaran Membuat Kesepakatan
49
Deal
50
Merasa Gagal
51
Ancaman Dari Adit
52
Merasa Tak Berguna
53
Ketakutan Adit
54
Cara Tersendiri
55
Hiburan Yang Menarik
56
Mimpi Buruk
57
Melepaskan
58
Membayar Hutang
59
Bencana Yang Menanti
60
Melamar Ara
61
Anak Haram
62
Wanita Aneh
63
Rencana Besar
64
Balasan Yang Paling Menyakitkan
65
Tidak Sebanding
66
Peringatan Keras
67
Hutang Sebuah Penjelasan
68
Terungkap
69
Meyakinkan Hati
70
Sepenuh Hati
71
Merasakan Hal Sama
72
Penipu Kecil
73
Berusaha Sekuat Tenaga
74
Aku Cuma Milik Kamu
75
Marisa Kharisma Putri
76
Parfum Yang Sama
77
Cemburu
78
Sekali Lagi
79
Dua Pilihan
80
Harapan Adit
81
Mengingat Marisa
82
Perempuan Terakhir
83
Menempati Hati Kamu
84
Banyak Berkorban
85
Membandingkan Vira
86
Anak Kecil
87
Sisi Yang Baik
88
Menarik
89
Mantan Istri
90
Om Genit
91
Menemukan Kebahagiaan
92
Kehamilan Kedua
93
Setiap Orang Bisa Berubah
94
Kesempatan
95
Masa Lalu Brian Dan Lian
96
Merencanakan Hal Buruk
97
Rencana Pertama
98
Berantakan
99
Menyusun Rencana
100
TAMAT
101
Pengumuman
102
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!